Tuesday, April 5, 2016

makalah prinsip dasar prmbudidayaan tanaman kunyit

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadiran Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan saya kesehatan, serta limpahan nikmat, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini. Tidak lupa saya panjatkan puja dan puji syukur kita atas kehadiran nabi besar kita, Muhammad S.A.W.
Pada makalah ini, kami membahas tentang prinsip dasar dalam keberhasilan produksi tanaman kunyit. Sehingga dapat memberikan informasi bagi pembaca makalah ini.
Tidak lupa, kami ucapkan terimakasih, kepada dosen  ir. tri rini kuspurwanti,MP ,saya harapkan makalah ini dapat bermanfaat ntuk semua pihak. Bila ada kesalahan penulisan, tolong di maafkan.

Minggu. 03 april 2016



Penulis











DAFTAR ISI

Kata Pengantar.......................................................................................................................1
Daftar isi.................................................................................................................................2
BAB I PENAHULUAN
1.1  Latar Belakang.................................................................................................................3
1.2  Tujuan..............................................................................................................................4
1.3  Rumusan Masalah............................................................................................................4
1.4  Landasan Teori.................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Kunyit.............................................................................................................6
2.2 Budidaya Kunyit...............................................................................................................7
2.3 Manfaat dalam kehidupan sehari-hari..............................................................................16
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan........................................................................................................................19
3.2 Saran..................................................................................................................................19
Daftar Pustaka.........................................................................................................................20














BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Saat ini kesehatan merupakan hal yang sangat penting bagi semua orang. Tubuh yang sehat akan menunjang kita sehingga dapat menjalankan segala rutinitas serta aktivitas sehari-hari. Oleh karena itu, banyak orang yang rela menghabiskan banyak uang hanya untuk mendapatkan jasmani yang sehat.
Dalam dasa warsa terakhir, industri dan perdagangan produk herbal dan suplemen diet dari bahan alami cenderung meningkat di seluruh dunia. Cina dikenal sebagai pusat produksi obat herbal di dunia. Di Indonesia, pemanfaatan tumbuhan sebagai obat sudah dikenal sejak lama. Hal ini diikuti dengan tumbuh kembangnya industri jamu, makanan dan minuman kesehatan, obat herbal, serta kosmetik yang berbasis bahan baku alami.
Tradisi nenek moyang kita memang hebat. Entah apa yang menggerakkan pikiran mereka sehingga mereka dapat dikatakan pandai dan berbudaya tinggi termasuk dalam soal pengobatan dan kesehatan. Kita sekarang lebih mengenal obat-obat sintetik dibandingkan obat dari bahan alami padahal ternyata alam telah menyediakan semua kebutuhan jika kita bisa mengolahnya.
Salah satu tanaman obat yang banyak digunakan dalam industri obat asli Indonesia (OAI), kosmetik maupun makanan dan minuman adalah kunyit. Rimpang kunyit bermanfaat antara lain untuk mengobati gusi bengkak, luka, sesak nafas, sakit perut, bisul, sakit limpa, usus buntu, encok, gangguan pencernaan, perut kembung, serta menurunkan tekanan darah. Rimpang kunyit juga dapat digunakan sebagai bahan pewarna, campuran dalam kosmetik, bakterisida, fungisida, dan stimulan. Baru-baru ini dihasilkan penelitian yang benar-benar melengkapi deretan manfaat kunyit yang telah lama diketahui bermanfaat bagi kesehatan. Salah satu senyawa aktif yang terkandung di kunyit yaitu kurkumin ternyata mampu menahan laju pertumbuhan kanker dan menangkal radikal bebas.





1.2  Tujuan
1.    Untuk mengetahui cara membudidayakan kunyit
2.    Untuk mengetahui apa saja manfaat yang terkadung dalam kunyit

1.3  Rumusan Masalah
1.    Bagaimna cara budidaya tanaman kunyit ?
2.    Bagaimana cara memanfaatkan kunyit dalam kehidupan sehari-hari ?

1.4  Landasan Teori
       Curcuma longa Auct. dikenal dengan nama daerah Kunyit (Melayu), Kunyet (Aceh), Kuning (Gayo), Hunik (Batak), Undre (Nias), Kakunye (Enggano), Kunyir (Lampung), Kunyir, Koneng (Sunda), Kunir, Kunir bentis,Temu kuning (Jawa). Nama lain (sinonim) adalah Curcuma domestica Rumph. Kunyit termasuk dalam klasifikasi sebagai berikut :
Kingdom : Plantae (tumbuh-tumbuhan)
Divisi : Spermatophyta (tumbuhan berbiji)
Sub Divisi : Angiospermae (berbiji tertutup)
Kelas : Monocotyledonae (biji berkeping satu)
Ordo : Zingiberales
Famili : Zingiberaceae
Genus : Curcuma
Spesies : Curcuma Domestica Valet
           Kunyit merupakan tanaman obat berupa semak dan bersifat tahunan (perenial) yang tersebar di seluruh daerah tropis. Diperkirakan berasal dari Binar pada ketinggian 1300-1600 m dpl, ada juga yang mengatakan bahwa kunyit berasal dari India. Kata Curcuma berasal dari bahasa Arab Kurkum dan Yunani Karkom. Pada tahun 77-78 SM, Dioscorides menyebut tanaman ini sebagai Cyperus menyerupai jahe, tetapi pahit, kelat, dan sedikit pedas, tetapi tidak beracun. Tanaman ini banyak dibudidayakan di Asia Selatan khususnya di India, Cina Selatan, Taiwan, Indonesia (Jawa), dan Filipina (Sharma R.A, A.J. Gescher, W.P. Steward, 2005).
Kunyit mengandung senyawa yang berkhasiat obat, yang disebut kurkuminoid yang terdiri dari kurkumin, desmetoksikumin dan bisdesmetoksikurkumin dan zat-zat manfaat lainnya. Kandungan Zat, kurkumin : R1 = R2 = OCH3 10 %, Demetoksikurkumin : R1 = OCH3, R2 = H 1-5 % Bisdemetoksikurkumin: R1 = R2 = H, sisanya minyak atsiri atau volatil oil (Keton sesquiterpen, turmeron, tumeon 60%, Zingiberen 25%, felandren, sabinen, borneol dan sineil), lemak 1-3%, karbohidrat 3%, protein 30%, pati 8%, vitamin C 45-55%, dan garam-garam Mineral (Zat besi, fosfor, dan kalsium) (Sharma R.A, A.J. Gescher, W.P. Steward, 2005).

Ada 5 Manfaat Kunyit menurut para ahli
1.      Untuk meningkatkan Kekebalan tubuh
Kandungan KURKUMINA yang terdapat pada kunyit adalah merupakan salah satu anti oksidan yang kuat dan mampu mencegah radikal bebas yang biasanya mengganggu sistem DNA pada manusia. Sehingga tidaklah heran mengapa banyak orang dahulu yang mencampur minuman dengan potongan kunyit untuk meningkatkan kekebalan tubuh.
2.      Untuk Menurunkan Kolestrol
Selain itu, dengan kandungan zat anti oksidan, kunyit juga berkhasiat untuk menurunkan LDL atau kolestrol buruk yang terdapat dalam darah
3.      Meningkatkan Kesehatan Jantung
Vitamin dan Mineral yang terdapat pada kunyit seperti potasium dan zat besi akan mampu untukk meningkatkan dan membangun darah mereka. Kandungan kalium dalam kunyit juga berfungsi mengontrol denyut jantung dan tekanan darah
4.      Untuk Menyehatkan Pencernaan
Kandungan kurkumin sebagai anti oksidan juga mampu membunuh bakteri jahat dalam perut. Dengan mengkonsumsi kunyit, maka akan mampu untuk menyehatkan pencernaan
5.      Obat herbal pengganti asam
Satu sendok bubuk kunyit kemudian dimasukkan dan dicampur pada segelas susu hangat akan efektif untuk mengobati asama, filek, flu, dan batuk.

Efek samping Kunyit menurut para ahli
Kunyit memiliki sifat pengencer darah , maka jika anda ingin melakukan operasi , maka hindarilah mengkonsumsi kunyit.



BAB II
PEMBAHASAN
2.1Pengertian Kunyit
Kunyit merupakan tanaman berupa semak dan bersifat tahunan (perenial) yang tersebar di seluruh daerah tropis. Tanaman kunyit tumbuh subur dan liar disekitar hutan atau bekas kebun. Tanaman ini diperkirakan berasal dari Binar pada ketinggian 300-1600 m dpl, ada juga yang mengatakan bahwa kunyit berasal dari India. Kata Curcuma berasal dari bahasa Arab Kurkum dan Yunani Karkom. Pada tahun 77-78 SM, Dioscorides menyebut tanaman ini sebagai Cyperus menyerupai jahe, tetapi pahit, kelat, dan sedikit pedas, tetapi tidak beracun. Tanaman ini banyak dibudidayakan di Asia Selatan khususnya di India, Cina, Taiwan, Indonesia, dan Filipina.
Klasifikasi tanaman kunyit sesuai dengan urutan taksonomi sebagai berikut :
Kingdom : Plantae
Divisi    : Spermatophyta
Kelas   :  Monocotyledoneae
Ordo    :  Zingiberales
Famili   :  Zungiberaceae
Genus   :  Curcuma
Species :  Curcuma Longa Linn
Tanaman kunyit tumbuh bercabang dengan tinggi 40-100 cm. Batang merupakan batang semu, tegak, bulat, membentuk rimpang dengan warna hijau kekuningan dan tersusun dari pelepah daun (agak lunak). Daun tunggal, bentuk bulat telur (lanset) memanjang hingga 10-40 cm, lebar 8-12,5 cm dan pertulangan menyirip dengan warna hijau pucat. Berbunga majemuk yang berambut dan bersisik dari pucuk batang semu, panjang 10-15 cm dengan mahkota sekitar 3 cm dan lebar 1,5 cm, berwarna putih/kekuningan. Ujung dan pangkal daun runcing, tepi daun yang rata. Kulit luar rimpang berwarna jingga kecoklatan, daging buah merah jingga kekuning-kuningan.
Kunyit merupakan rempah-rempah yang sering digunakan, terutama untuk kari. Di daerah Jawa, kunyit banyak digunakan sebagai ramuan jamu karena berkhasiat menyejukkan, membersihkan, mengeringkan, menghilangkan gatal, dan menyembuhkan kesemutan. Manfaat utama tanaman kunyit, yaitu sebagai bahan obat tradisional, bahan baku industri jamu dan kosmetik, bahan bumbu masak, peternakan dll. Disamping itu rimpang tanaman kunyit itu juga bermanfaat sebagai anti inflamasi, anti oksidan, anti mikroba, pencegah kanker, anti tumor, dan menurunkan kadar lemak darah dan kolesterol, serta sebagai pembersih darah.
Zat warna kuning pada kunyit (berkode E100) dimanfaatkan untuk melindungi produk makanan terhadap kerusakan akibat sinar matahari. Bila digunakan bersama zat warna lain, yakni annatto (E160b), kunyit dapat dimanfaatkan untuk memberi warna pada keju, yogurt, mentega, dan margarin.
Komposisi utama penyusun kunyit yaitu minyak atsiri (volatil oil), furmerol, sineol, zingiberin, borneol, karvon, dan kurkuminoid. Kandungan terbesar dari kunyit adalah zat warna kurkumoid. Kurkumoid sendiri terdiri dari kurkumin, dihidrokurkumin, desmetoksikurkumin, dan bidesmetoksikurkumin. Kurkumin (sejenis senyawa polifenol) merupakan senyawa aktif pada kunyit, yang terdapat dalam dua bentuk tautomer, yakni bentuk keto pada fase padat dan bentuk enol pada fase larutan.

2.2Cara Budidaya tanaman Kunyit
·        Deskripsi
Tanaman kunyit tumbuh dengan tinggi 40-100 cm. Batang merupakan batang semu, tegak, bulat, membentuk rimpang dengan warna hijau kekuningan dan tersusun dari pelepah daun (agak lunak). Daun tunggal, bentuk bulat telur (lanset) memanjang hingga 10-40 cm, lebar 8-12,5 cm dan pertulangan menyirip dengan warna hijau pucat. Berbunga majemuk yang berambut dan bersisik dari pucuk batang semu, panjang 10-15 cm dengan mahkota sekitar 3 cm dan lebar 1,5 cm, berwarna putih/kekuningan. Ujung dan pangkal daun runcing, tepi daun yang rata. Kulit luar rimpang berwarna jingga kecoklatan, daging buah merah jingga kekuning-kuningan.

·         Persyaratan Ekologis
Di Indonesia, sentra penanaman kunyit di Jawa Tengah, dengan produksi mencapai 12.323 kg/ha. Di India, Srilanka, Cina, Haiti, dan Jamaika dengan produksi mencapai > 15 ton/ha.



·         SYARAT PERTUMBUHAN KUNYIT
  1. Iklim.
    1. Tanaman kunyit dapat tumbuh baik pada daerah yang memiliki intensitas cahaya penuh atau sedang, sehingga tanaman ini sangat baik hidup pada tempat-tempat terbuka atau sedikit naungan.
    2. Pertumbuhan terbaik dicapai pada daerah yang memiliki curah hujan 1000-4000 mm/tahun. Bila ditanam di daerah curah hujan < 1000 mm/tahun, maka system pengairan harus diusahakan cukup & tertata baik. Budidaya Kunyit dpt dibudidayakan sepanjang tahun. Pertumbuhan yang paling baik adalah pada penanaman awal musim hujan.
    3. Suhu udara yang optimum bagi tanaman ini antara 19-30°C.
  2. Media Tanam
    1. Kunyit tumbuh subur pada tanah gembur, pada tanah yang dicangkul dgn baik akan menghasilkan umbi yang berlimpah.
    2. Jenis tanah yang diinginkan adalah tanah ringan dgn bahan organik tinggi, tanah lempung berpasir yang terbebas dari genangan air/sedikit basa.
  1. Ketinggian Tempat : Kunyit tumbuh baik di dataran rendah (mulai < 240 m dpl) sampai dataran tinggi (> 2000 m dpl). Produksi optimal + 12 ton/ha dicapai pada ketinggian 45 m dpl.

  1. Pembibitan
    1. Persyaratan Bibit : Bibit kunyit yang baik berasal dari pemecahan rimpang, karena lebih mudah tumbuh. Syarat bibit yang baik : berasal dari tanaman yang tumbuh subur, segar, sehat, berdaun banyak & hijau, kokoh, terhindar dari serangan penyakit; cukup umur/berasal dari rimpang yang telah berumur > 7-12 bulan; bentuk, ukuran, & warna seragam; memiliki kadar air cukup; benih telah mengalami masa istirahat (dormansi) cukup; terhindar dari bahan asing (biji tanaman lain, kulit, kerikil).
    2. Penyiapan Bibit : Rimpang bahan bibit dipotong agar diperoleh ukuran & dgn berat yang seragam serta utk memperkirakan banyaknya mata tunas/rimpang. Bekas potongan ditutup dgn abu dapur/sekam atau merendam rimpang yang dipotong dgn larutan fungisida (benlate & agrymicin) guna menghindari tumbuhnya jamur. Tiap potongan rimpang maksimum memiliki 1-3 mata tunas, dgn berat antara 20-30 gram & panjang 3-7 cm.
    3. Teknik Penyemaian Bibit.Pertumbuhan tunas rimpang kunyit dapat dirangsang dgn cara : mengangin-anginkan rimpang di tempat teduh atau lembab selama 1-1,5 bulan, dgn penyiraman 2 kali sehari (pagi & sore hari). Bibit tumbuh baik bila disimpan dalam suhu kamar (25-28°C). Selain itu menempatkan rimpang diantara jerami pada suhu udara sekitar 25-28°C. & merendam bibit pada larutan ZPT (zat pengatur tumbuh) selama 3 jam. ZPT yang sering digunakan adalah larutan atonik (1 cc/1,5 liter air) & larutan G-3 (500-700 ppm). Rimpang yang akan direndam larutan ZPT harus dikeringkan dahulu selama 42 jam pada suhu udara 35°C. Jumlah anakan atau berat rimpang dapat ditingkatkan dgn jalan direndam pada larutan pakloburazol sebanyak 250 ppm.
    4. Pemindahan Bibit Kunyit: Bibit yang telah siap lalu ditempatkan pada persemaian, dimana rimpang akan muncul tunas telah tanaman berumur 1-1,5 bulan. Setelah tunas tumbuh 2-3 cm maka rimpang sudah dapat ditanam di lahan. Pemindahan bibit yang telah bertunas harus dilakukan secara hati-hati guna menghindari agar tunas yang telah tumbuh tdk rusak. Bila ada tunas/akar bibit yang saling terkait maka akar tersebut dipisahkan dgn hati-hati lalu letakkan bibit dalam wadah tertentu utk memudahkan pengangkutan bibit ke lokasi lahan. Jika jarak antara tempat pembibitan dgn lahan jauh maka bibit perlu dilindungi agar tetap lembab & segar ketika tiba di lokasi. Selama pengangkutan, bibit yang telah bertunas jangan ditumpuk.
  2. Pengolahan Media Tanam
    1. Persiapan Lahan : Lokasi penanaman dapat berupa lahan tegalan, perkebunan atau pekarangan. Penyiapan lahan utk kebun kunyit sebaiknya dilakukan 30 hari sebelum tanam.
    2. Pembukaan Lahan : Lahan yang akan ditanami dibersihkan dari gulma & dicangkul secara manual atau menggunakan alat mekanik guna menggemburkan lapisan top soil & sub soil juga sekaligus mengembalikan kesuburan tanah. Tanah dicangkul pada kedalaman 20-30 cm kemudian diistirahatkan selama 1-2 minggu agar gas-gas beracun yang ada dalam tanah menguap & bibit penyakit/hama yang ada mati karena terkena sinar matahari.
    3. Pembentukan Bedengan : Lahan kemudian dibedeng dgn lebar 60-100 cm & tinggi 25-45 cm dgn jarak antar bedengan 30-50 cm.
    4. Pemupukan (sebelum tanam) : utk mempertahankan kegemburan tanah, meningkatkan unsur hara dalam tanah, drainase, & aerasi yang lancar, dilakukan dengan.menaburkan pupuk dasar (pupuk kandang) ke dalam lahan/dalam lubang tanam & dibiarkan 1 minggu. Tiap lubang tanam membutuhkan pupuk kandang 2,5-3 kg.
  1. Teknik Penanaman : Kebutuhan bibit kunyit/hektar lahan adalah 0,50-0,65 ton. Maka diharapkan akan diperoleh produksi rimpang sebesar 20-30 ton/ha.
    1. Penentuan Pola Tanaman : Bibit kunyit yang telah disiapkan kemudian ditanam ke dalam lubang berukuran 5-10 cm dgn arah mata tunas menghadap ke atas. Tanaman kunyit ditanam dgn dua pola, yaitu penanaman di awal musim hujan dgn pemanenan di awal musim kemarau (7-8 bulan) atau penanaman di awal musim hujan & pemanenan dilakukan dgn dua kali musim kemarau (12-18 bulan). Kedua pola tersebut dilakukan pada masa tanam yang sama, yaitu pada awal musim penghujan. Perbedaannya hanya terletak pada masa panennya.
    2. Pembutan Lubang Tanam : Lubang tanam dibuat di atas bedengan/petakan dgn ukuran lubang 30 x 30 cm dgn kedalaman 60 cm. Jarak antara lubang adalah 60 x 60 cm.
    3. Cara Penanaman : Teknik penanaman dgn perlakuan stek rimpang dalam nitro aromatik sebanyak 1 ml/liter pada media yang diberi mulsa ternyata berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan & vegetatif kunyit, sedangkan penggunaan zat pengatur tumbuh IBA (indolebutyric acid) sebanyak 200 mg/liter pada media yang sama berpengaruh nyata terhadap pembentukan rimpang kunyit.
    4. Perioda Tanam : Masa tanam kunyit yaitu pada awal musim hujan sama seperti tanaman rimpang-rimpangan lainnya. Hal ini dimungkinkan karena tanaman muda akan membutuhkan air cukup banyak utk pertumbuhannya. Walaupun rimpang tanaman ini nantinya dipanen muda yaitu 7 – 8 bulan tetapi pertanaman selanjutnya tetap diusahakan awal musim hujan.
  1. Pemeliharaan Tanaman
    1. Penyulaman : Apabila ada rimpang kunyit yang tdk tumbuh atau pertumbuhannya buruk, maka dilakukan penanaman susulan (penyulaman) rimpang lain yang masih segar & sehat.
    2. Penyiangan : Penyiangan & pembubunan perlu dilakukan utk menghilangkan rumput liar (gulma) yang mengganggu penyerapan air, unsur hara & mengganggu perkembangan tanaman. Kegiatan ini dilakukan 3-5 kali bersamaan dgn pemupukan & penggemburan tanah. Penyiangan pertama dilakukan pada saat tanaman berumur ½ bulan & bersamaan dgn ini maka dilakukan pembubunan guna merangsang rimpang agar tumbuh besar & tanah tetap gembur.
    3. Pembubunan : Seperti halnya tanaman rimpang lainnya, pada kunyit pekerjaan pembubunan ini diperlukan utk menimbun kembali daerah perakaran dgn tanah yang melorot terbawa air. Pembubunan bermanfaat utk memberikan kondisi media sekitar perakaran lebih baik sehingga rimpang akan tumbuh subur & bercabang banyak. Pembubunan biasanya dilakukan setelah kegiatan penyiangan & biasanya dilakukan secara rutin setiap 3 – 4 bulan sekali.
    4. Pemupukan :
1.      Pemupukan Organik : Penggunaan pupuk kandang dapat meningkatkan jumlah anakan, jumlah daun, & luas area daun kunyit secara nyata. Kombinasi pupuk kandang sebanyak 45 ton/ha dgn populasi kunyit 160.000/ha menghasilkan produksi sebanyak 29,93 ton/ha.
2.      Pemupukan Konvensional : Selain pupuk dasar (pada awal penanaman), tanaman kunyit perlu diberi pupuk susulan kedua (pada saat tanaman berumur 2-4 bulan). Pupuk dasar yang digunakan adalah pupuk organik 15-20 ton/ha. Pemupukan tahap kedua digunakan pupuk kandang & pupuk buatan (urea 20 gram/pohon; TSP 10 gram/pohon; & ZK 10 gram/pohon), serta K2O (112 kg/ha) pada tanaman yang berumur 4 bulan. dgn pemberian pupuk ini diperoleh peningkatan hasil sebanyak 38% atau 7,5 ton rimpang segar/ha. Pemupukan juga dilakukan dgn pupuk nitrogen (60 kg/ha), P2O5 (50 kg/ha), & K2O (75 kg/ha). Pupuk P diberikan pada awal tanam, pupuk N & K diberikan pada awal tanam (1/3 dosis) & sisanya (2/3 dosis) diberikan pada saat tanaman berumur 2 bulan & 4 bulan. Pupuk diberikan dgn ditebarkan secara merata di sekitar tanaman atau dalam bentuk alur & ditanam di sela-sela tanaman.
    1. Pengairan & Penyiraman : Tanaman kunyit termasuk tanaman tdk tahan air. Oleh sebab itu drainase & pengaturan pengairan perlu dilakukan secermat mungkin, agar tanaman terbebas dari genangan air sehingga rimpang tidak.membusuk. Perbaikan drainase baik utk melancarkan & mengatur aliran air serta sbg penyimpan air di saat musim kemarau.
    2. Waktu Penyemprotan Pestisida : Penyemprotan pestisida dilakukan jika telah timbul gejala serangan hama penyakit.
7.   Pemulsaan : Sedapat mungkin pemulsaan dgn jerami dilakukan diawal tanam utk     menghindari kekeringan tanah, kerusakan struktur tanah (menjadi tdk gembur/padat) & mencegah tumbuhnya gulma secara berlebihan. Jerami dihamparkan merata menutupi permukaan tanah di antara lubang tanaman.
 7. HAMA & PENYAKIT
A. Hama
Ulat penggerek akar (Dichcrosis puntifera.). Gejala: pada pangkal akar dimana tunas daun menjadi layu & lama kelamaan tunas menjadi kering lalu membusuk. Pengendalian: tanaman disemprot/ditaburkan insektisida furadan G-3. 

 B. Penyakit
Busuk bakteri rimpang : Gejala: kulit akar tanaman menjadi keriput & mengelupas, kemudian rimpang lama kelamaan membusuk & keropos. Pengendalian: mencegah terjadi genangan air pada lahan, mencegah terlukanya rimpang;penyemprotanfungisida dithane M-45.

Karat daun kunyit. Penyebab : Taphrina macullans Bult & Colletothrium capisici atau oleh kutu daun yang disebut Panchaetothrips. Gejala: timbulnya warna coklat (karat) pada helaian daun; bila penyakit ini menyerang tanaman dewasa/ daun yang tua maka tdk akan.mempengaruhi produksinya sebaliknya jika menyerang tanaman/daun muda, menyebabkan tanaman tersebut menjadi mati. Pengendalian: Dilakukan dgn mengurangi kelembaban;Penyemprotan insektisida, seperti dgn agrotion 2 cc/liter atau dgn fungisida dithane M-45 secara teratur selama seminggu sekali.
Gulma : Gulma potensial pada pertanaman kunyit ini adalah gulma kebun yang umum yaitu alang-alang, rumput teki, rumput lulangan, ageratum, & gulma berdaun lebar lainnya.
Pengendalian hama/penyakit secara organik : Dalam pertanian organik yang tdk menggunakan bahan-bahan kimia berbahaya melainkan dgn bahan-bahan yang ramah lingkungan biasanya dilakukan secara terpadu sejak awal pertanaman utk menghindari serangan hama & penyakit tersebut yang dikenal dgn PHT (Pengendalian Hama Terpadu) yang komponennya adalah sbb:
  • Mengusahakan pertumbuhan tanaman yang sehat yaitu memilih bibit unggul yang sehat bebas dari hama & penyakit serta tahan terhadap serangan hama dari sejak awal pertanaman
  • Memanfaatkan semaksimal mungkin musuh-musuh alami
  • Menggunakan varietas-varietas unggul yang tahan terhadap serangan hama & penyakit.
  • Menggunakan pengendalian fisik/mekanik yaitu dgn tenaga manusia.
  • Menggunakan teknik-teknik budidaya yang baik misalnya budidaya tumpang sari dgn pemilihan tanaman yang saling menunjang, serta rotasi tanaman pada setiap masa tanamnya utk memutuskan siklus penyebaran hama & penyakit potensial.
  • Penggunaan pestisida, insektisida, herbisida alami yang ramah lingkungan & tdk menimbulkan residu toksik baik pada bahan tanaman yang dipanen ma maupun pada tanah. 
Disamping itu penggunaan bahan ini hanya dalam keadaan darurat berdasarkan aras kerusakan ekonomi yang diperoleh dari hasil pengamatan.
Beberapa tanaman yang dapat dimanfaatkan sbg pestisida nabati & digunakan dalam pengendalian hama antara lain adalah:
  1. Tembakau (Nicotiana tabacum ) yang mengandung nikotin utk insektisida kontak sbg fumigan atau racun perut. Aplikasi utk serangga kecil misalnya Aphids.
  2. Piretrum (Chrysanthemum cinerariaefolium) yang mengandung piretrin yang dapat digunakan sbg insektisida sistemik yang menyerang urat syaraf pusat yang aplikasinya dgn semprotan. Aplikasi pada serangga seperti lalat rumah, nyamuk, kutu, hama gudang, & lalat buah.
  3. Tuba (Derris elliptica & Derris malaccensis) yang mengandung rotenone utk insektisida kontak yang diformulasikan dalam bentuk hembusan & semprotan.
  4. Neem tree atau mimba (Azadirachta indica) yang mengandung azadirachtin yang bekerjanya cukup selektif. Aplikasi racun ini terutama pada serangga penghisap seperti wereng & serangga pengunyah seperti hama penggulung daun (Cnaphalocrocis medinalis). Bahan ini juga efektif utk menanggulangi serangan virus RSV, GSV & Tungro.
  5. Bengkuang (Pachyrrhizus erosus) yang bijinya mengandung rotenoid yaitu pakhirizida yang dapat digunakan sbg insektisida & larvasida.
  6. Jeringau (Acorus calamus) yang rimpangnya mengandung komponen utama asaron & biasanya digunakan utk racun serangga danpembasmi cendawan, serta hama gudang Callosobrocus.
8. PANEN
  1. Ciri & Umur Panen : Tanaman kunyit siap dipanen pada umur 8-18 bulan, saat panen yang terbaik adalah pada umur tanaman 11-12 bulan, yaitu pada saat gugurnya daun kedua. Saat itu produksi yang diperoleh lebih besar & lebih banyak bila dibandingkan dgn masa panen pada umur kunyit 7-8 bulan. Ciri-ciri tanaman kunyit yang siap panen ditandai dgn berakhirnya pertumbuhan vegetatif, seperti terjadi kelayuan/perubahan warna daun & batang yang semula hijau berubah menjadi kuning (tanaman kelihatan mati).
  2. Cara Panen : Pemanenan dilakukan dgn cara membongkar rimpang dgn cangkul/garpu. Sebelum dibongkar, batang & daun dibuang terlebih dahulu. Selanjutnya rimpang yang telah dibongkar dipisahkan dari tanah yang melekat lalu dimasukkan dalam karung agar tdk rusak.
  3. Periode Panen : Panen kunyit dilakukan dimusim kemarau karena pada saat itu sari/zat yang terkandung didalamnya mengumpul. Selain itu kandungan air dalam rimpang sudah sedikit sehingga memudahkan proses pengeringannya.
  4. Perkiraan Hasil Panen : Berat basah rimpang bersih/rumpun yang diperoleh dari hasil panen mencapai 0,71 kg. Produksi rimpang segar/ha biasanya antara 20-30 ton.
9. PASCAPANEN.
  1. Penyortiran Basah & Pencucian : Sortasi pada bahan segar dilakukan utk memisahkan rimpang dari kotoran berupa tanah, sisa tanaman, & gulma. Setelah selesai, timbang jumlah bahan hasil penyortiran & tempatkan dalam wadah plastik utk pencucian. Pencucian dilakukan dgn air bersih, jika perlu disemprot dgn air bertekanan tinggi. Amati air bilasannya & jika masih terlihat kotor lakukan pembilasan sekali atau dua kali lagi. Hindari pencucian yang terlalu lama agar kualitas & senyawa aktif yang terkandung didalam tdk larut dalam air. Pemakaian air sungai harus dihindari karena dikhawatirkan telah tercemar kotoran & banyak mengandung bakteri/penyakit. Setelah pencucian selesai, tiriskan dalam tray/wadah yang belubang-lubang agar sisa air cucian yang tertinggal dapat dipisahkan, setelah itu tempatkan dalam wadah plastik/ember.
  2. Perajangan : Jika perlu proses perajangan, lakukan dgn pisau stainless steel & alasi bahan yang akan dirajang dgn talenan. Perajangan rimpang dilakukan melintang dgn ketebalan kira-kira 5 mm – 7 mm. Setelah perajangan, timbang hasilnya & taruh dalam wadah plastik/ember. Perajangan dapat dilakukan secara manual atau dgn mesin pemotong.
  3. Pengeringan : Pengeringan dapat dilakukan dgn 2 cara, yaitu dgn sinar matahari atau alat pemanas/oven. pengeringan rimpang dilakukan selama 3 - 5 hari, atau setelah kadar airnya dibawah 8%. pengeringan dgn sinar matahari dilakukan diatas tikar atau rangka pengering, pastikan rimpang tdk saling menumpuk. Selama pengeringan harus dibolak-balik kira-kira setiap 4 jam sekali agar pengeringan merata. Lindungi rimpang tersebut dari air, udara yang lembab & dari bahan-bahan disekitarnya yang bisa mengkontaminasi. Pengeringan di dalam oven dilakukan pada suhu 50 o C - 60 o C. Rimpang yang akan dikeringkan ditaruh di atas tray oven & pastikan bahwa rimpang tdk saling menumpuk. Setelah pengeringan, timbang jumlah rimpang yang dihasilkan
  4. Penyortiran Kering : Selanjutnya lakukan sortasi kering pada bahan yang telah dikeringkan dgn cara memisahkan bahan-bahan dari benda-benda asing seperti kerikil, tanah atau kotoran-kotoran lain. Timbang jumlah rimpang hasil penyortiran ini
    (untuk menghitung rendemennya).
  5. Pengemasan : Setelah bersih, rimpang yang kering dikumpulkan dalam wadah kantong plastik atau karung yang bersih & kedap udara (belum pernah dipakai sebelumnya). Berikan label yang jelas pada wadah tersebut, yang.menjelaskan nama bahan, bagian dari tanaman bahan itu, nomor/kode produksi, nama/alamat penghasil, berat bersih & metode penyimpanannya.
  6. Penyimpanan : Kondisi gudang harus dijaga agar tdk lembab & suhu tdk melebihi 30 o C & gudang harus memiliki ventilasi baik & lancar, tdk bocor, terhindar dari kontaminasi bahan lain yang menurunkan kualitas bahan yang bersangkutan, memiliki penerangan yang cukup (hindari dari sinar matahari langsung), serta bersih & terbebas dari hama gudang. 


2.4Manfaat dalam Kehidupan Sehari-hari
Kunyit sangat bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari, yaitu dapat menyembuhkan beberapa penyakit yaitu :
ü  Kunyit untuk mencegah Alzheimer
Penyakit Alzheimer adalah sejenis penyakit pikun yang umum terjadi pada manusia yang mulai memasuki usia tua (manula). Secara alamiah, pikun biasa terjadi pada setiap orang karena kondisi fisik otak menurun. Namun pikunpun dapat di-perlambat datangnya dengan meng-gunakan kunyit dalam bentuk bum-bu kare. Kunyit sebagai bahan bumbu kare yang banyak dipakai dalam berbagai resep masakan dirasakan dapat mempertahankan kualitas otak hingga usia lanjut. Salah satu bukti adalah manula yang berada di negara-negara Asia tetap memiliki ingatan baik di usia lanjut karena mereka rajin mengkonsumsi bumbu kare.
ü  Memperlancar ASI Bahan:
a)      Rimpang kunyit ditumbuk sampai halus dan dibalurkan seputar payudara sekali setiap 2 hari terutama pada masa awal menyusui. Haid tidak lancer
b)      Rimpang kunyit, 1/2 sendok Teh ketumbar, 1/2 sendok Teh biji pala, 1/2 genggam daun srigading.  Semua bahan ditumbuk halus, direbus dgn 1 liter air sampai mendidih, saring dinginkan.Minum 1 gelas sehari.
ü   Sakit Keputihan / Pek Tay
Dua rimpang kunyit, 1 genggam daun beluntas, 1 gagang buah asam, 1 potong gula aren.  Semua bahan tersebut direbus dengan 1 liter air sampai mendidih, kemudian di saring. Minum 1 gelas sehari
ü  Perut mulas pada saat haid
Satu rimpang kunyit sebesar 4 cm, 1 rimpang jahe sebesar 4 cm, 2 rimpang kencur sebesar 4 cm.  Semua  bahan  dicuci bersih dan diparut, ambil airnya.  Tambahkan perasan jeruk nipis, diseduh dgn stengah gelas air panas, kemudian saring. Tambahkan garam dan gula sesuai selera.  Minum pada hari pertama haid.
ü  Diabetes mellitus
Tiga rimpang kunyit + 1/2 sendok the garam direbus dgn 1 liter air sampai mendidih kemudian saring dan dinginkan.  Minum rebusan ini @ stengah gelas 2x seminggu.
ü  Tifus
2 rimpang kunyit + 1 bonggol sere + 1 lembar daun sambiloto ditumbuk halus, tambahkan 1 gelas air hangat, aduk rata kemudian disaring.  Minuman ini diminum sekali sehari selama 1 minggu.
ü  Usus buntu
1 rimpang kunyit, 1 butir buah jeruk nipis, 1 potong gula kelapa/aren. Garam secukupnya.   Kunyit diparut dan jeruk nipis diperas, kemudian dicampur dengan bahan yang lain dan disedu dengan 1 gelas air panas, kemudian disaring.  Minum setiap pagi setelah makan.
ü  Amandel
Bahan: 1 rimpang kunyit, 1 butir jeruk nipis, 2 sendok madu.  Kunyit diparut, jeruk diperas untuk diambil airnya, kemudian dicampur dengan madu dan 1/2 gelas air hangat, diaduk sampai merata dan disaring.  Minum secara rutin 2 hari sekali
ü  Kunyit dapat mencegah panas dalam.
Ambil 1 biji kunyit yang agak besar, lalu bersihkan kunyit sampai tidak tersisa lagi bekas tanah yang menempel. Kuliti sampai bersih, parut kunyit sampai mempunyai bagian-bagian yang kecil. Sisihkan. Ambil gula merah dan potong secukupnya, campurkan keduanya bersamaan dengan menggunakan air panas. Aduk dan sampai terlihat mengental, lalu parutan kunyit tadi Anda saring, dan minum selagi hangat. Lakukan terus, sampai panas dalam Anda hilang.
ü  Mencegah gatal-gatal dan penyakit kulit.
Ambil 1 ruas kunyit, bersihkan lalu parut kunyit. Ambil biji cengkeh lalu ditumbuk, parutan kunyit tadi Anda campurkan dengan tumbukan biji cengkeh dan bunga melati. Remas-remas, lalu balurkan pada tubuh yang gatal. Untuk mencegah luka, Anda cukup mencampurkan parutan kunyit dan asam kawak, balurkan sampai luka mongering dan tidak terasa sakit lagi.
ü  Mencegah rasa tidak nyaman dimulut seperti sariawan, bengkak pada mulut, dan gatal-gatal pada tenggorokan.
Bersihkan kunyit terlebih dahulu, lalu parut kunyit dan campurkan air perasannya dengan sedikit garam. Lakukan terus sampai rasa sakit hilang.
ü  Akar kunyit dipercaya dapat menyembuhkan penyakit rematik dan bengkak-bengkak pada tubuh Anda.
ü  Karena kunyit mempunyai kandungan antioksidan yang tinggi, kunyit dipercaya dapat menurunkan kolesterol, dan menyempitkan arteri, selain itu kunyit dapat mencegah penyakit serangan jantung mendadak.   
ü  Kunyit yang mempunyai kandungan vitamin C dan E yang tinggi juga karatenoid ini adalah sejenis makanan herbal yang dapat menghalangi oksigen berlebih yang masuk dalam badan. Oleh karena itulah, selain meningkatkan daya tahan tubuh, kunyit juga dapat mencegah masuk angin.
















BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
·         Kunyit merupakan salah satu tanaman obat potensial, selain sebagai bahanbakuobat juga dipakai sebagai bumbu dapur dan zat pewarna alami.
·          Dilihat dari maanfaatnya setelah dilakukan beberapa penelitian secara in vitro dan in vivo menunjukkan, kunyit memunyai aktivitas sebagaiantiinflamasi (antiperadangan), aktivitas terhadap peptic ulcer, antitoksik, antihiperlipidemia, dan aktivitas antikanker.
·         Setelah mengkaji lebih dalam mengenai tumbuhan kunyit, penyusun dapat mengambil suatu simpulan bahwa kunyit sangatlah bermanfaat bagi manusia, karena Didalam kunyit terdapat banyak kandungan kimia yaitu karbohidrat, vitamin C, dan dan garam-garam mineral seperti besi dan kalsium, dengan adanya kandungan ini, maka kunyit dapat diolah menjadi obat berbagai macam penyakit, seperti diabetes mellitus, tifus, usus buntu, disentri, sakit keputihan, haid tidak lancar, perut mulas saat haid, memperlancar ASI, amandel, berak lendir dan morbili. 
·        Kunyit adalah tanaman yang memiliki batang semu, tegak, berwarna hijau kekuningan, berdaun tunggal, berakar serabut, yang berwarna coklat muda.

3.2  Saran
Kita sebagai  makhluk hidup hendaknya memelihara lingkungan dengan baik karena lingkungan sangat penting peranannya dalam keterikatan dengan makhluk hidup. Oleh karena itu, kita dalam kehidupan sehari-hari tidak dapat lepas dengan keterkaitan pada lingkungan, dan sumberdayanya. Maka dari itu penyusun mengaharapkan kepada kita semua jika kita mengalami atau melihat seseorang terkena penyakit-penyakit diatas mari kita coba menyembuhkannya dengan mengelolah tumbuhan kunyit menjadi obat penyakit-penyakit tersebut.







Daftar Pustaka











Rismunundar.1998.Rempah-Rempah Komoditi Ekspor Indonesia.CV Sinar Bandung.119 hal

1 comment: