Wednesday, April 6, 2016

laporan perlindungan tanaman identifikasi gulma dan alat perkembang biakan

BAB 1
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Di Indonesia perkembangan pertanian menunjukan kemajuan yang semakin pesat, namun demikian, banyak segi yang secara langsung atau tidak langsung dapat memacu pertumbuhan gulma, seperti penanaman dalam baris, jarak tanam yang lebar, mekanisasi, pengairan, penggunaan bahan-bahan kimia berupa pupuk dan pestisida. Berarti dengan meningkatnya intensifikasi pertanian maka masalah gulma tidaklah semakin ringan, tetapi justru semakin berat. Keadaan suhu yang relatif tinggi, cahaya matahari yang melimpah, dan curah hujan yang cukup untuk daerah tropik juga mendorong gulma untuk tumbuh subur. Akibatnya gulma menjadi masalah dalam budidaya tanaman pangan, perkebunan, hortikultura, perairan dan lahan non pertanian lainnya.
Gulma antara lain didefinisikan sebagai tumbuh-tumbuhan yang tumbuh pada tempat yang tidak dikehendaki menusia. Hal ini berarti tumbuhan tersebut merugikan baik secara langsung atau tidak langsung, atau bahkan kadang-kadang juga belum diketahui kerugian atau kegunaannya. Oleh karena itu, batasan untuk gulma ini sebetulnya sangat luas sehingga dapat mencakup semua jenis tanaman dalam dunia tumbuh-tumbuhan. Jenis gulma yang tumbuh biasanya sesuai dengan kondisi perkebunan. Misalnya pada perkebunan yang baru diolah, maka gulma yang dijumpai kebanyakan adalah gulma semusim, sedang pada perkebunan yang elah lama ditanamai, gulma yang banyak terdapat adalah dari jenis tahunan.
  Kehadiran gulma pada lahan pertanian  atau pada lahan perkebunan dapat menimbulkan berbagai masalah. Secara umum masalah-masalah yang ditimbulkan  gulma pada lahan tanaman budidaya ataupun tanaman pokok adalah sebagai berikut.
1. Terjadinya kompetisi atau persaingan dengan tanaman pokok (tanaman budidaya)   dalam hal:  penyerapan zat makanan atau unsur-unsur hara di dalam tanah,  penangkapan cahaya, penyerapan air dan ruang tempat tumbuh.
 2. Sebagian besar tumbuhan gulma  dapat mengeluarkan zat atau cairan yang bersifat  toksin (racun), berupa senyawa kimia yang dapat mengganggu dan menghambat pertumbuhan tanaman lain disekitarnya. Peristiwa tersebut dikenal dengan istilah allelopati.
3. Sebagai tempat hidup atau inang, maupun tempat berlindung hewan-hewan kecil, insekta dan hama sehingga memungkinkan hewan-hewan tersebut dapat berkembang biak dengan baik. Akibatnya hama tersebut akan menyerang dan memakan tanaman pokok ataupun tanaman budidaya.
4. Mempersulit pekerjaan diwaktu panen maupun pada saat pemupukan.
5. Dapat menurunkan kualitas produksi (hasil) dari tanaman budidaya, misalnya dengan tercampurnya  biji-biji dari gulma yang kecil dengan biji tanaman budidaya.

1.2.    Tujuan
1. Mengetahui spesies gulma yang tumbuh mengganggu dan bersaing dengan     tanaman budidaya
2. Mengetahui jenis jenis gulma yang menyerang tanaman











BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

Keadaan suhu yang relatif tinggi, cahaya matahari yang melimpah, dan curah hujan yang cukup untuk daerah tropik juga mendorong gulma untuk tumbuh subur.  Akibatnya gulma menjadi masalah dalam budidaya tanaman pangan, perkebunan, hortikultura, perairan dan lahan non pertanian lainnya (Sukman, 1991).
Berbeda dengan hama dan penyakit tanaman, pengaruh yang diakibatkan oleh gulma tidak terlihat secara langsung dan berjalan lambat. Namun, kebutuhan unsur hara, air, sinar matahari, udara, dan rung tumbuh, gulma mampu berkompetensi kuat.(Emanuel. 2003)
Gulma terhadap pertanaman merupakan tanaman pesaing bagi tanaman budidaya.  Persaingan tersebut bisa berupa persaingan untuk mendapatkan nutrisi, air, cahaya, ruang dan adanya peristiwa allelopati.  Gulma bersaing untuk hidup dengan lingkungannya baik di atas maupun di bawah tanah (Moenandir, 1998).Gulma terhadap pertanaman merupakan tanaman pesaing bagi tanaman budidaya.  Persaingan tersebut bisa berupa persaingan untuk mendapatkan nutrisi, air, cahaya, ruang dan adanya peristiwa allelopati.  Gulma bersaing untuk hidup dengan lingkungannya baik di atas maupun di bawah tanah (Moenandir, 1998).
Menurut Sastroutomo (1990), gulma memiliki definisi tertentu yang didefinisi secara subjektif dan definisi ekologis.  Beberapa definisi subjektif adalah:
1.      Merupakan tumbuhan yang tidak dikehendaki manusia.
2.      Semua tumbuhan selain tanaman budidayanya.
3.      Tumbuhan yang masih belum diketahui manfaatnya.
4.      Tumbuhan yang mempunyai pengaruh negatif terhadap manusia baik secara langsung maupun tidak langsung.
5.      Tumbuhan yang hidup di tempat yang tidak diinginkan.
Berdasar sifat morfologinya, gulma dibedakan menjadi gulma berdaun sempit (grasses), gulma teki-tekian (sedges), gulma berdaun lebar (broad leaves), dan gulma pakis-pakisan (ferns).
Berdasarkan siklus hidupnya, gulma dapat dibedakan menjadigulma semusim (annual weeds), gulma semusim (biannual weeds), dan gulma tahunan (prennial weeds). Berdasarkan habitat tumbuhnya gulma dapat dibedakan menjadi gulma air (aquatic weeds) dan gulma daratan (terestrial weeds)
Berdasarkan pengaruh terhadap tanaman dibedakan menjadi gulma kelas A, B, C, D dan E. (Emanuel. 2003)
Identifikasi gulma dapat ditempuh dengan satu cara atau kombinasi dari cara-cara di bawah ini (Tjitrosudiro, 1984):
1.    Membandingkan gulma tersebut dengan material yang sudah ada (herbarium).
2.    Konsultasi langsung dengan para ahli dibidang yang bersangkutan.
3.    Mencari sendiri melalui kunci identifikasi.
4.    Membandingkan dengan determinasi yang telah ada.
5.    Membandingkan dengan ilustrasi yang telah tersedia.
Bagian-bagian yang hasrus diperhatikan untuk memperoleh efisiensi pendataan vegetasi diantaranya adalah: keadaan geologi tanah, topografi, dan data-data sebelumnya serta fasilitas kerja atau keadaan  seperti peta,lokasi yang dicapai, waktu yang tersedia dan sebagainya
Vegetasi menggambarkan perpaduan berbagai jenis tumbuhan suatu wilayah atau daerah. Suatu analisis vegetasi kadang kala dibagi menjadi beberapa komunitas yang tumbuh bersama dalam satu wilayah.komunitas tumbuhan  (asosiasi) sering kali digunakan oleh ahli ekologi untuk menjelaskan suatu vegetasi di sustu wilayah.Sifat dasar yng harus dimiliki oleh oleh komunitas tumbuhan adalah :
a.       Mempunyai komposisi floristic yang tetap
b.      Fisiognonomi (struktur ,tinggi, penutupan\,tasjuk daun, dan sebagainya.)
Keberadaan gulma pada areal pertanaman budidaya dapat menimbulkan kerugian baik dari segi kuantitas maupun kualitas produksi. Kerugian yang ditimbulkan oleh gulma diantaranya penurunan hasil pertanian akibat persaingan atau kompetisi dalam perolehan sumber daya (air, udara, unsur hara, dan ruang hidup), menjadi inang hama dan penyakit, dapat menyebabkan tanaman keracunan akibat senyawa racun yang dimiliki gulma (alelopati), menyulitkan pekerjaan lapangan dan dalam pengolahan hasil serta dapat merusak atau menghambat penggunaan alat pertanian. Kerugian – kerugian tersebut merupakan alasan kuat mengapa gulma harus dikendalikan (Hamid, 2010).
Gulma dapat diklasifikasikan menurut morfologinya menjadi beberapa golongan, yaitu golongan rerumputan (grasses), berdaun lebar (broad leaf) dan teki-tekian (sedges). Beberapa definisi yang termasuk kelompok ini adalah (Sukman, 1991) :
1.    Tumbuhan yang tidak dikehendaki manusia.
2.    Semua tumbuhan selain tanaman budidaya, sebagai contohnya selain tanaman padi di sawah yang sengaja ditanaman tumbuhan lainnya dianggap gulma.
3.   Tumbuhan yang belum diketahui manfaatnya.
4.   Tumbuhan yang mempunyai pengaruh negatif pada manusia baik secara langsung maupun tidak dan lain sebagainya.
5.   Mempunyai daya saing / daya kompetisi yang tinggi terhadap tanaman pokok.
6.   Dapat menjadi inang sementara bagi penyakit atau parasit tanaman utama.
7.   Menghambat kelancaran aktivitas manusia.
Perkembangbiakan gulma sangat mudah dan cepat, baik secara generatif maupun secara vegetatif. Secara generatif, biji-biji gulma yang halus, ringan, dan berjumlah sangat banyak dapat disebarkan oleh angin, air, hewan, maupun manusia. Perkembangbiakan secara vegetatif terjadi karena bagian batang yang berada di dalam tanah akan membentuk tunas yang nantinya akan membentuk tumbuhan baru.
Demikian juga, bagian akar tanaman, misalnya stolon, rhizomma, dan umbi, akan bertunas dan membentuk tumbuhan baru jika terpotong-potong (Barus, 2003).
Gulma mengakibatkan kerugian-kerugian yang antara lain disebabkan oleh:
1.    Persaingan antara tanaman utama sehingga mengurangi kemampuan berproduksi, terjadi persaingan dalam pengambilan air, unsur- unsur hara dari tanah, cahaya dan ruang lingkup.
2.        Pengotoran kualitas produksi pertanian, misalnya pengotoran benih oleh biji- biji gulma.
3.        Allelopathy yaitu pengeluaran senyawa kimiawi oleh gulma yang beracun bagi tanaman yang lainnya, sehingga merusak pertumbuhannya.
4.   Gangguan kelancaran pekerjaan para petani, misalnya adanya duri- duri Amaranthus spinosusMimosa spinosa diantara tanaman yang diusahakan.
5.    Perantara atau sumber penyakit atau hama pada tanaman, misalnya Lersia hexandradan Cynodon dactylon merupakan tumbuhan inang hama ganjur pada padi.
6.    Gangguan kesehatan manusia, misalnya ada suatu gulma yang tepung sarinya menyebabkan alergi.
7.    Kenaikan ongkos- ongkos usaha pertanian, misalnya menambah tenaga dan waktu dalam pengerjaan tanah, penyiangan, perbaikan selokan dari gulma yang menyumbat air irigasi.
8.    Gulma air mengurangi efisiensi sistem irigasi, yang paling mengganggu dan tersebar luas ialah eceng gondok (Eichhornia crssipes). Terjadi pemborosan air karena penguapan dan juga mengurangi aliran air. Kehilangan air oleh penguapan 7,8 kali lebih banyak dibandingkan dengan air terbuka.
Identifikasi gulma adalah suatu metode pengenalan gulma dengan cara menentukan nama botani dan takson gulma yang akan dikenali. Dalam melakukan identifikasi gulma diperlukan pengetahuan dasar ilmu botani, alat bantu seperti buku pedoman identifikasi, herbarium, dan sebagainya, serta latihan keterampilan (Sembodo, 2010).





BAB III
METODOLOGI
2.1 Waktu dan Tempat
          Praktikum gulma di laksanakan gedung produksi pertanian lantai 2.

          3.2 Alat dan Bahan
A.    Alat

v  Pisau
v  Kertas hvs
v  Penggaris
v  Buku literature
v  Hp
B.     Bahan

v  Gulma daun lebar



3.3 Prosedur Kerja
1.      Lakukan pengkoleksian gulma pada tanaman hortikultura disekita gedung produksi pertanian polije
2.      Lakukan identifikasi dengan bantuan gambar,buku-buku penunjang atau literature
3.      Dokumentasikan dengan pemotretan menggunakan kamera kemudian sajikan dalam bentuk laporan dengan format terlampi









BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
4.  golongan rumput
v  Nama latin:Paspalum conjugatum
v  Nama daerah:rumput pahit
v  Golongan :Rumput
v  Cirri-ciri:menjalar,daun berbentuk lanset,warna kuning muda dan hijau
v  Alat perkembangbiakan:stolon dan biji
v  Jenis gulma:Darat




4.2 pembahasan
conjugatum merupakan gulma yang dapat merusak tanaman karena berkompeetisi mengambil cadangan makanan nama latin yaiti Paspalum conjugatum biasa dikenal di daerah- daerah yaitu rumput pahit atau rumput paitan termasuk golongan rumput ciri"nya menjalar,daun berbentuk lanset,warna kuning muda dan hijau berkembang dengan biji dikarenakan punya bunga dan stolon biasanya jenis gulma tersebut ada di darat











BAB 5
PENUTUP
kesimpulan
dapat di simpulkan bahwa gulma mengakibatkan kerugian-kerugian yang antara lain disebabkan oleh:
1.    Persaingan antara tanaman utama sehingga mengurangi kemampuan berproduksi, terjadi persaingan dalam pengambilan air, unsur- unsur hara dari tanah, cahaya dan ruang lingkup.
2.        Pengotoran kualitas produksi pertanian, misalnya pengotoran benih oleh biji- biji gulma.
3.        Allelopathy yaitu pengeluaran senyawa kimiawi oleh gulma yang beracun bagi tanaman yang lainnya, sehingga merusak pertumbuhannya.
4.   Gangguan kelancaran pekerjaan para petani, misalnya adanya duri- duri Amaranthus spinosusMimosa spinosa diantara tanaman yang diusahakan.
5.    Perantara atau sumber penyakit atau hama pada tanaman, misalnya Lersia hexandradan Cynodon dactylon merupakan tumbuhan inang hama ganjur pada padi.
6.    Gangguan kesehatan manusia, misalnya ada suatu gulma yang tepung sarinya menyebabkan alergi.
7.    Kenaikan ongkos- ongkos usaha pertanian, misalnya menambah tenaga dan waktu dalam pengerjaan tanah, penyiangan, perbaikan selokan dari gulma yang menyumbat air irigasi.
8.    Gulma air mengurangi efisiensi sistem irigasi


DAFTAR PUSTAKA
suhartiningsih niniek,2016.Dasar-Dasar Perlindungan Tanaman ,politeknik negeri jember,jember


No comments:

Post a Comment