Friday, September 30, 2016

LAPORAN PRAKTIKUM PEMULIAAN TANAMAN “MENGENAL MORFOLOGI BUNGA TANAMAN ALLOGAM”


KEMENTRIAN RISET DAN TEKNOLOGI
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
JURUSAN PRODUKSI PERTANIAN
PRODI PRODUKSI TANAMAN HORTIKULTURA

LAPORAN PRAKTIKUM
PEMULIAAN TANAMAN “MENGENAL MORFOLOGI BUNGA TANAMAN ALLOGAM”
Description: LOGO POLITEKNIK NEGERI  JEMBER (1).png
Pembimbing                                       : VEGA KARTIKA SARI SP.MSc
Disusun oleh                                      : CITRA HELDA ANGGIA (A31151077)
Program studi / Semester            : PTH / 3
PROGRAM STUDI D-3 PRODUKSITANAMAN HORTIKULTURA
JURUSAN PRODUKSI PERTANIAN
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
2016

Telah Diperiksa dan Dinilai



BAB I
PENDAHULUAN
1.1     Latar Belakang
Ilmu tumbuhan pada waktu sekarang telah mengalami kemajuan yang demikian pesat, hingga bidang-bidang pengetahuan yang semula hanya merupakan cabang-cabang ilmu. Tumbuhan saja, sekarang ini telah menjadi ilmu yang berdiri sendiri-sendiri. Dari berbagai cabang ilmu tumbuhan yang sekarang telah berdiri sendiri adalah Morfologi Tumbuhan. Morfologi Tumbuhan yang mempelajari bentuk dan susunan tubuh tumbuhanpun sudah demikian besar perkembangannya hingga dipisahkan menjadi morfologi luar dan morfologi saja (morphology in sensu stricto = dalam arti yang sempit) dan morfologi dalam atau anatomi tumbuhan. 
Bunga (flos) merupakan salah satu organ tubuh tumbuhan yang berfungsi sebagai alat perkembangbiakan secara generatif yang memiliki bentuk dan susunan yang berbeda-beda menurut jenisnya, tetapi bagi tumbuhan yang berbiji, alat tersebut lazimnya merupakan bagian tumbuhan yang kita kenal sebagai bunga. Jika kita memperhatikan suatu bunga, mudahlah diketahui bahwa bunga adalah penjelmaan suatu tunas (batang dan daun-daun) yang bentuk, warna dan susunannya disesuaikan dengan kepentingan tumbuhan, sehingga pada bunga ini dapat berlangsung penyerbukan dan pembuahan, dan akhirnya dapat dihasilkan alat-alat perkembangbiakan. Mengingat pentingnya bunga pada tumbuhan, pada bunga terdapat sifat-sifat yang merupakan penyesuaian untuk melaksanakan tugasnya sebagai penghasil alat perkembangbiakan yang sebaik-baiknya. Umumnya dari suatu bunga sifat-sifat yang amat menarik ialah bentuk bunga seluruhnya dan bentuk bagian-bagiannya, warnanya, baunya, ada dan tidaknya madu ataupun zat lain.
1.2       Tujuan Praktikum
                       Memahami morfologi bunga allogam

BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Dasar Teori
Bunga merupakan organ reproduksi pada tumbuhan, organ ini bukanlah organ pokok dan merupakan modifikasi (perubahan bentuk) dari organ utama yaitu batang dan daun yang bentuk, susunan, dan warnanya telah disesuaikan dengan fungsinya sebagai alat perkembangbiakan pada tumbuhan. Jika kita memperhatikan bagian dasar bunga dan tangkai bunga, bagian ini merupakan modifikasi dari batang, sedangkan kelopak dan mahkota bunga merupakan modifikasi dari daun yang bentuk dan warnanya berubah. Sebagian masih tetap bersifat seperti daun, sedangkan sebagian lagi akan mengalami metamorfosis membentuk bagian yang berperan dalam proses reproduksi. Terdapat dua jenis bunga yaitu bunga uniseksual dan biseksual. Uniseksual yaitu jika pada satu bunga hanya ada salah satu jenis alat pembiakan, disebut bunga jantan dan betina sedangkan bunga biseksual yaitu jika pada satu bunga hadir kedua jenis alat pembiakan, berarti bunga jantan dan betina gabung dalam satu bunga.
Fungsi biologi bunga adalah sebagai wadah menyatunya gamet jantan (mikrospora) dan betina (makrospora) untuk menghasilkan biji. Proses dimulai dengan penyerbukan, yang diikuti dengan pembuahan, dan berlanjut dengan pembentukan biji.
Beberapa bunga memiliki warna yang cerah yang berfungsi sebagai pemikat hewan pembantu penyerbukan. Beberapa bunga yang lain menghasilkan panas atau aroma yang khas, juga untuk memikat hewan untuk membantu penyerbukan. Bunga hampir selalu berbentuk simetris, yang sering dapat digunakan sebagai penciri suatu takson. Ada dua bentuk bunga berdasar simetri bentuknya: aktinomorf ("berbentuk bintang", simetri radial) dan zigomorf (simetri cermin). Bentuk aktinomorf lebih banyak dijumpai.
Bunga disebut bunga sempurna bila memiliki alat kelamin jantan (benang sari) dan alat betina (putik) secara bersama-sama dalam satu organ. Bunga yang demikian disebut bunga banci atau hermafrodit. Suatu bunga dikatakan bunga lengkap apabila memiliki semua bagian utama bunga.) yaitu sebagai berikut:
·      Kelopak bunga atau calyx;
·      Mahkota bunga atau corolla yang biasanya tipis dan dapat berwarna-warni untuk memikat serangga yang membantu proses penyerbukan.
·      Alat kelamin jantan atau androecium (dari bahasa Yunani andros oikia: rumah pria) berupa benang sari
·      Alat kelamin betina atau gynoecium (dari bahasa Yunani gynaikos oikia: "rumah wanita") berupa putik.
Organ reproduksi betina adalah daun buah atau carpellum yang pada pangkalnya terdapat bakal buah (ovarium) dengan satu atau sejumlah bakal biji (ovulum, jamak ovula) yang membawa gamet betina) di dalam kantung embrio. Pada ujung putik terdapat kepala putik atau stigma untuk menerima serbuk sari atau pollen. Tangkai putik atau stylus berperan sebagai jalan bagi pollen menuju bakal bakal buah.
Walaupun struktur bunga yang dideskripsikan di atas dikatakan sebagai struktur tumbuhan yang "umum", spesies tumbuhan menunjukkan modifikasi yang sangat bervariasi. Modifikasi ini digunakan botanis untuk membuat hubungan antara tumbuhan yang satu dengan yang lain. Sebagai contoh, dua subkelas dari tanaman berbunga dibedakan dari jumlah organ bunganya: tumbuhan dikotil umumnya mempunyai 4 atau 5 organ (atau kelipatan 4 atau 5) sedangkan tumbuhan monokotil memiliki tiga organ atau kelipatannya.







BAB 3
METODELOGI

3.1       Waktu dan tempat
            Hari, tanggal   : Senin, 26 September 2016
            Jam                  : 07.00-09.00
            Tempat            : Lab. Tanaman politeknik negeri jember
3.2       Alat dan Bahan
·         Alat yang digunakan :
                  Cutter
                    Kaca pembesar
·          Bahan yang digunakan :
                  Bunga salak
Bunga kelapa sawit
Bunga anggrek
Bunga pepaya
3,3       Prosedur Pelaksanaan
-  Menyiapkan alat dan bahan yang akan dipergunakan
-  Amati bagian – bagian bunga yang telah dipersiapkan
-  Gambar bagian – bagian bunga tersebut
-  Buatlah laporan sementara untuk mendapatkan ACC dari teknisi
-  Bersihkan tempat dan alat pratikum seperti semula







BAB 4
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
4.1       Hasil Pengamatan
Tanaman          : Bunga Pepaya
Nama Latin     : Carica papaya L.

Gambar
Hasil Deskripsi
BUNGA JANTAN
BUNGA BETINA
BUNGA BANCI
Warna bunga : Kuning muda
Letak bunga : di ketiak daun
Jenis bunga  : bunga tak lengkap
Rumus Bunga :
♂ K 0, [C 5, A 5 + 5], G 0
♀ K 0, C 5, A 0, G (5)
*K (5), [C 5, A 5 + 5], G (5)
Tanaman pepaya memiliki 3 jenis bunga yaitu :
1. bunga jantan (masculus), adalah bunga yang hanya memiliki benang sari saja (uniseksual)
2. bunga betina (femiculus) adalah bunga yang hanya memiliki putik saja.
3. bunga sempurna (hermaprodit), adalah bunga yang memiliki putik dan benang sari (biseksual)



Tanaman          : Bunga Kelapa Sawit
Nama Latin     : Elaeis guineensis Jacq
Gambar
Hasil Deskripsi
Warna bunga : Coklat kehitam – hitaman dan dikenal tiga tipe yaitu Nigrescens, Virescens, dan Albescens
Letak bunga : diketiak daun
Jenis bunga  : bunga majemuk atau bunga berumah satu
Rumus bunga :
♀ *K 3, C 3, A 0, G (3) ♂ *K 3, C 3, A (6), G 0
Keterangan pendukung:
saat bunga membuka : setelah seludang bunga terbuka
saat stigma reseptif : saat bunga mulai membuka sampai menutup kembali
tipe penyerbukan : penyerbukan silang (allogaam)
agen penyerbukan : serangga



Tanaman          : Bunga Anggrek
Nama Latin     : Palaenopsis amabilis

Gambar
Hasil Deskripsi
Bunganya berbentuk khas dan tersusun majemuk, muncul dari tangkai bunga yang memanjang, muncul dari ketiak daun. Bunganya simetri bilateral. Helaian Kelopak bunga (sepal) biasanya berwarna mirip dengan mahkota bunga (sehingga disebut tepal). Satu helai mahkota bunga termodifikasi membentuk semacam "lidah" yang melindungi suatu struktur aksesoris yang membawa benang sari dan putik. Benang sari memiliki tangkai sangat pendek dengan dua kepala sari berbentuk cakram kecil (disebut "pollinia") dan terlindung oleh struktur kecil yang harus dibuka oleh serangga penyerbuk  dan membawa serbuk sari ke mulut putik. Bunga dapat tumbuh hingga diameter 10 cm lebih.


Tanaman          : Bunga Salak
Nama Latin     : Salacca Zalacca
Gambar
Hasil Deskripsi
bunga terletak dalam tongkol majemuk yang muncul di ketiak daun, bertangkai, mula-mula tertutup oleh seludang, yang belakangan mengering dan mengurai menjadi serupa serabut. Tongkol bunga jantan 50–100 cm panjangnya, terdiri atas 4-12 bulir silindris yang masing-masing panjangnya antara 7–15 cm, dengan banyak bunga kemerahan terletak di ketiak sisik-sisik yang tersusun rapat. Tongkol bunga betina 20–30 cm, bertangkai panjang, terdiri atas 1-3 bulir yang panjangnya mencapai 10 cm.









4.2       Pembahasan
Berdasarkan hasil pengamatan pada praktikum kali ini, dapat dilihat bahwa pada tanaman yang diamati terdapat tanaman yang berumah satu atau monocious dan tanaman yang berumah dua atau diocious. Pada bunga Pepaya (Carica papaya), bunga ini berwarna kuning muda. Bunga terletak di ketiak daun. Bunga papaya ini mempunyai ekspresi bunga yaitu bunga tidak sempurna. Jenis bunga adalah bunga tak lengkap. Disrtibusi bunga pada tanaman adalah diocious yaitu berumah dua dan mempunyai eksperi bunga yang tidak sempurna, karena itu tanaman papaya ini melakukan penyerbukan silang sebab alat kelamin jantan dan betinanya berada pada bunga tanaman yang berbeda. Pada bunga tanaman lain mempunyai disrtibusi bunga pada tanaman adalah monocious. kemungkinan tanaman ini dapat menyerbuk sendiri karena alat kelamin jantan dan alat kelamin betina terdapat pada satu tanaman itu sendiri. Selain itu didukung oleh ekspresi bunga yang sempurna. Pada bunga  tetokak/rimbang, terjadi self pollination karena stigma dan stamen tersembunyi oleh organ bunga sesudah bunga terbuka, sehingga tanaman lain tidak bisa menyerbuki kepala putiknya. Terjadinya penyerbukan sendiri disebabkan karena bunga tidak membuka, serbuk sari sudah matang dan jatuh sebelum bunga terbuka atau mekar, stigma dan stamen tersembunyi oleh organ bunga sesudah bunga terbuka, dan stigma memanjang melalui tabung stigminal segera setelah anther terbuka. 












BAB 4
PENUTUP


4.1              Kesimpulan
  Bunga memiliki organ reproduksi yaitu stamen dan pistil. Selain itu petal pada bunga berfungsi untuk mempercantik bunga.
   Jenis bunga yaitu bunga sempurna (perfect) yaitu bunga biseksual, stamen dan pistil terletak pada bunga yang sama. Bunga tak sempurna (imperfect) yaitu bunga uniseksual, stamen dan pistil terdapat pada bunga yang berbeda taua terpisah. Bunga lengkap (complete), yang mempunyai keempat organ bunga yaitu sepal, petal, stamen dan pistil. Bunga tak lengkap (incomplete), yang tidak mempunyai satu atau dua organ bunga.
  Terjadinya penyerbukan sendiri disebabkan karena bunga tidak membuka, serbuk sari sudah matang dan jatuh sebelum bunga terbuka atau mekar, stigma dan stamen tersembunyi oleh organ bunga sesudah bunga terbuka, dan stigma memanjang melalui tabung stigminal segera setelah anther terbuka. 
  Disrtibusi bunga pada tanaman yaitu monocious dan diocious serta ekspersi bunga yaitu sempurna dan tidak sempurna menentukan juga apakah bunga tersebut dapat menyerbuk silang (cross pollination) atau menyerbuk sendiri (self pollination).





DAFTAR PUSTAKA