Tuesday, April 5, 2016

lLAPORAN GEJALA KERUSAKAN PADA TANAMAN YANG DIAKIBATKAN SERANGGA

GEJALA KERUSAKAN PADA TANAMAN YANG DIAKIBATKAN SERANGGA
1. Thrips/Kemreki (Thrips parvispinus)
Gejala:
Kerusakan paling menonjol biasanya terlihat di bagian bawah daun. Bagian yang terinfeksi terlihat kering dan kecokelatan. Daunnya keriting.
Yang diserang:
Hama ini ditemukan di hampir semua tanaman holtikultura: tomat, kentang, semangka, melon, terung jepang, anggrek, cabai.


Read more: http://www.ngasih.com/2015/03/11/13-jenis-hama-tanaman-pangan-hortikultura-dan-perkebunan/#ixzz43RUmfL4a


 Kutu potih ini mempunyai nama ilmiah Paracoccus marginatus Williams and Granara de Willin, merupakan serangga asal Mexico. Dalam beberapa tahun belakangan ini, serangga ini menjadi OPT invasif yang menyebar ke banyak negara tropika, termasuk Indonesia.
 Menurut Juma (1997), Ulat Crop diklasifikasikan sebagai berikut :
Kindong          : Animalia
Phylum            : Arthropoda
Kelas               : Insecta
Ordo                : Lepidoptera
Family             : Pytalidae
Genus              : Crocidolomia
Spesies            : Crocidolomia binotalis Zell.


1. Wereng Mangga ( Idiocerus clypealis, I. Niveosparsus, I. Atkinsoni)


  • Serangan terjadi saat malai bunga stadia bud elongation (perpanjangan tunas). Nimfa dan wereng dewasa menyerang secara bersamaan dengan menghisap cairan pada bunga, sehingga kering, penyerbukan dan pembentukan buah terganggu kemudian mati. Serangan parah terjadi jika didukung cuaca panas yang lembab. Hama ini mengeluarkan cairan manis (embun madu) yang dapat mengundang tumbuh dan berkembangnya penyakit embun jelaga (sooty mold). Disamping itu, embun madu dapat menyebabkan phytotoxic pada tunas, daun dan bunga.
  • Pengendalian kimiawi dengan penyemprotan insektisida Diazinon dan pengasapan seminggu empat kali.
Hama kutu batok (Aspidiotus sp.) menyerang tanaman dengan mengisap cairan pada batang atau cabang yang menyebabkan cabang berubah menjadi berwarna kuning. Pengendaliannya juga bisa menggunakan cara yang sama dengan pengendalian hama kutu putih dan kutu sisik.
1. Kutu Daun Hijau (Aphis pomi Geer)
Gejala: hama ini akan menghambat bunga dari pohon apel, dan jika berbuah akan mengurangi kulitas dari buah apel. Jika serangan hama ini sudah parah bisa mengakibatkan gagalnya pohon apel berbuah.
1. Thrips/Kemreki (Thrips parvispinus)
Gejala:
Kerusakan paling menonjol biasanya terlihat di bagian bawah daun. Bagian yang terinfeksi terlihat kering dan kecokelatan. Daunnya keriting.
Yang diserang:
Hama ini ditemukan di hampir semua tanaman holtikultura: tomat, kentang, semangka, melon, terung jepang, anggrek, cabai.


Read more: http://www.ngasih.com/2015/03/11/13-jenis-hama-tanaman-pangan-hortikultura-dan-perkebunan/#ixzz43RUmfL4a
 Kutu potih ini mempunyai nama ilmiah Paracoccus marginatus Williams and Granara de Willin, merupakan serangga asal Mexico. Dalam beberapa tahun belakangan ini, serangga ini menjadi OPT invasif yang menyebar ke banyak negara tropika, termasuk Indonesia.
 Menurut Juma (1997), Ulat Crop diklasifikasikan sebagai berikut :
Kindong          : Animalia
Phylum            : Arthropoda
Kelas               : Insecta
Ordo                : Lepidoptera
Family             : Pytalidae
Genus              : Crocidolomia
Spesies            : Crocidolomia binotalis Zell.
1. Wereng Mangga ( Idiocerus clypealis, I. Niveosparsus, I. Atkinsoni)


  • Serangan terjadi saat malai bunga stadia bud elongation (perpanjangan tunas). Nimfa dan wereng dewasa menyerang secara bersamaan dengan menghisap cairan pada bunga, sehingga kering, penyerbukan dan pembentukan buah terganggu kemudian mati. Serangan parah terjadi jika didukung cuaca panas yang lembab. Hama ini mengeluarkan cairan manis (embun madu) yang dapat mengundang tumbuh dan berkembangnya penyakit embun jelaga (sooty mold). Disamping itu, embun madu dapat menyebabkan phytotoxic pada tunas, daun dan bunga.
  • Pengendalian kimiawi dengan penyemprotan insektisida Diazinon dan pengasapan seminggu empat kali.
Hama kutu batok (Aspidiotus sp.) menyerang tanaman dengan mengisap cairan pada batang atau cabang yang menyebabkan cabang berubah menjadi berwarna kuning. Pengendaliannya juga bisa menggunakan cara yang sama dengan pengendalian hama kutu putih dan kutu sisik.
1. Kutu Daun Hijau (Aphis pomi Geer)
Gejala: hama ini akan menghambat bunga dari pohon apel, dan jika berbuah akan mengurangi kulitas dari buah apel. Jika serangan hama ini sudah parah bisa mengakibatkan gagalnya pohon apel berbuah.


No comments:

Post a Comment