Sunday, June 12, 2016

SEBUAH PESAN YG PERLU KITA RATAPI

SEBUAH PESAN YG PERLU KITA RATAPI
Raihlah cita-citamu nak, jadilah apapun. Kau mau jadi dokter, jadilah dokter. Jadilah pemimpin, pilot, arsitek, ahli ekonomi, petani, atau apapun. Terserah kamu nak, bapak akan selalu mendukungmu. Ibumu akan terus mendoakan mu. Tapi nak, satu yang perlu kau ingat.
Bapak dan ibu takkan bangga nak, meskipun kau jadi presiden atau penguasa dunia sekalipun. Kami hanya akan bangga ketika kau menjadi "apapun" yang baik. Ketika kau jadi dokter, jadilah dokter yang baik. Jadi arsitek, jadilah arsitek yang baik. Jadi presiden, jadilah presiden yang baik.
Karena hanya itu yang akan membuat kami bangga nak. Bukan seberapa sukse kau meraih cita-cita. Semua itu percuma nak, semuanya akan kau tinggalkan. Gelar doktermu takkan mampu memperpanjang umurmu. Gelar arsitek takkan membuat kuburmu begitu megah. Gelar pilot takkan mampu mengendalikan keranda mayat yang kelak akan kau kendarai.
Kau harus ingat akan satu gelar yang pasti didapat oleh setiap makhluk yaitu almarhum dan almarhumah.
Gelar itu akan melekat pada dirimu ketika kau dianggap cukup menjalani ujian kehidupan.
Gelar itu dipaksakan tak peduli kau mau atau tidak. Seperti itulah engkau dan begitu juga kami. Kami takkan mungkin hidup selamanya, menjaga dan menasehatimu jika kau salah, karena suatu saat kami akan pergi nak.
Pada akhirnya kau akan hidup sendiri dan mempertahankannya.
Seorang bisa dikatan alim jika ia tidak iri kepada orang yang berada diatasnya dan tidak menghina orang yang berada dibawahnya
Islam mengajarkan kita untuk mengukur keberadaan kita terhadap Allah dengan kepekaan kita terhadap penderitaan dan kesusahan orang lain
Kesalahan kita yang paling besar adalah saat kita sibuk mengurusi kesalahan orang lain
Islam melalui kitabnya mampu menjawab segala macam tantangan yang pernah, sementara, dan akan terjadi
Jauhilah kebiasaan menggunjing, karena dapat menyebabkan tiga bencana : pertama, doa tak terkabul. Kedua, amal kebaikan tak diterima. Ketiga, dosa bertambah
Jauhilah dengki karena dengki memakan amal kebaikan sebagaimana api memakan kayu bakar
Barangsiapa yang menghabiskan waktu berjam-jam lamanya untuk mengumpulkan harta karena takut miskin, maka dialah sebenarnya orang yang paling miskin
Keharmonisan yang islami akan selalu terbebas dari rasa marah. Karena sesuatu yang dimulai dengan rasa marah akan berakhir dengan rasa malu
Hanya ada satu keyakinan yang melebihi makna keyakinan itu sendiri, yaitu keyakinan yang ada dalam jiwa mereka yang memeluk islam dengan keagungan dan kebesaran Taqwa
Orang yang terkaya adalah orang yang menerima takdir dari Allah dengan senang hati
Dalam Islam diam adalah lebih baik daripada mengucapkan kata tanpa makna
Kemarahan dimulai dengan kegilaan dan berakhir dengan penyesalan
Lidah orang yang berakal terletak dihatinya, tetapi hati si bodoh terletak di lidahnya
Seandainya manusia mengetahui dan melihat apa yang dijanjikan Allah maka takkan ada hidup yang sia-sia
Kebahagiaan terletak pada kemenangan memerangi hawa nafsu dan menahan kehendak yang berlebih-lebihan
Mengenal islam tanpa akal hanya akan menciptakan keyakinan tanpa Tuhan
Janganlah engkau mengucapkan sesuatu yang orang lain tidak suka jika diucapkan kepadamu
Islam adalah akar yang mampu menjaga kekokohan pohon jiwa setiap muslim, dan buah yang mampu memberikan rasa manis bagi mereka yang bersabar dalam setiap kesulitan
Yang pertama dan terburuk dari semua penipuan adalah menipu diri sendiri dengan keyakinan yang keliru
Hati yang paling suci adalah hati yang selalu diisi dengan kalimat-kalimat kebaikan
Demikianlah renungan dan muhasabah hati dalam untaian kata kata bijak islami tentang kehidupan semoga bisa mencerahkan jiwa-jiwa yang dahaga akan siraman rohani. Terus ikuti dan baca postingan kbl yang akan terus ditingkatkan agar nuansa kata yang disampaikan benar-benar memberikan makna tak hanya sekedar kata.
Share to : » »
Semoga kita menjadi seseorang yang diharapkan oleh orang tua kita....
Amiiin

Saturday, June 4, 2016

makalah jaringan pada tumbuhan



BAB I
 PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang
Secara umum jaringan berarti gabungan atau koordinasi antar beberapa sel yang mempunyai fungsi yang sama. Terkhusus untuk jaringan tumbuhan, terdapat jaringan meristem yang di dalamnya terdapat merisstem primer dan meristem sekunder. Jaringan kedua yaitu jaringan dewasa yang terdapat di dalamnya jaringan epidermis, jaringan parenkim, jaringan penguat, jaringan pengangkut dan jaringan gabus. Semua akan kita bahas di bab selanjutnya.
            Untuk menguasai mata kuliah botani kita tidak hanya akan mempelajari klasifikasi sel, tetapi kita juga diharuskan mengetahui sifat dan fungsi jaringan tersebut. Lebih lanjut, akan dibahas sedikit mengenai anatomi akar, batang dan daun untuk memudahkan kita dalam pengklasifikasian jaringan karena ketiga bagian tumbuhan ini mempunyai jaringan-jaringan tersendiri yang khas sesuai fungsinya.

B.  Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka dapat ditarik beberapa rumusan masalah yang akan kita bahas.
1.    Pengertian dari jaringan tumbuhan
2.    Sifat dan fungsi jaringan. 















BAB II
PEMBAHASAN
Klasifikasi Jaringan Tumbuhan Beserta Sifat dan Fungsinnya
Tumbuhan pada awal perkembangannya, semua sel-sel  tumbuhan melakukan pembelahan diri. Akan tetapi, dengan adanya pertumbuhan dan perkembangan lebih lanjut, pembelahan sel tumbuhan menjadi terbatas di bagian khusus dari tumbuhan. Jaringan ini tetap bersifat embrionik dan selalu membelah diri.
Jaringan embrionik tumbuhan disebut meristem. Pembelahan sel pada dasarnya dapat juga berlangsung pada jaringan selain meristem, contohnya pada jaringan korteks batang, namun jumlah pembelahan ini sangat terbatas.
Sel-sel meristem tumbuhan akan  tumbuh dan mengalami spesialisasi secara morfologi dan fisiologi (mengalami diferensiasi) membentuk berbagai macam jaringan dan tidak mempunyai kemampuan untuk membelah diri. Jaringan ini disebut jaringan dewasa. Jaringan dewasa penyusun organ tumbuhan tingkat tinggi antara lain sebagai berikut:
  1. Jaringan Pelindung (epidermis)
  2. Jaringan dasar (parenkim)
  3. Jaringan Penguat (penyokong)
  4. Jaringan pengangkut (vaskuler)
  5. Jaringan  Gabus (Sekretoris)




1.      Jaringan Embrionik (Meristem) Tumbuhan
Jaringan meristem adalah jaringan yang sel – selnya bersifat embrional yang mampu terus membelah diri menambah jumlah sel tumbuhan. Meristem hanya terdapat pada bagian tetentu dari tumbuh tumbuhan
. Sifat – sifat sel meristem
1.      Terdiri dan sel-sel muda dalam fase pembelahan dan pertumbuhan.
2.      Biasanva tidak ditemukan adanya ruang antarsel di antara sel-sel meristem.
3.      Sel-selnya mungkin berbentuk bulat, lonjong, atau poligonal dengan dinding sel yang tipis.
4.      Masing-masing sel mengandung banyak sitoplasma dan mengandung satu atau lebih inti sel.
5.      Vakuola sel sangat kecil atau mungkin tidak ada.
Jaringan Meristem tumbuhan dikelompokkan berdasarkan berbagai  kriteria yaitu posisinya dalam tubuh tumbuhan, asal-usulnya, jaringan tumbuhan yang dihasilkannya, strukturnya, taraf perkembangannya, dan fungsinya. Berdasarkan posisinya dalam tubuh tumbuhan, jaringan meristem dibedakan menjadi:
  • meristern apikal: terdapat di ujung pucuk utama dan pucuk lateral serta ujung akar,
  • meristem interkalar: terdapat di antara jaringan dewasa, contohnya meristem pada pangkal ruas tumbuhan anggota suku rumput rumputan.
  • meristem lateral: terletak sejajar dengan permukaan organ tempat ditemukannya, contohnya kambium dan kambium gabus (felogen).
Berdasarkan asal-usulnya, meristem dikelompokkan menjadi:
  • Meristem primer: Apabila  sel sel nya berkembang langsung dari sel-sel embrionik (meristem apikal),
  • meristem sekunder: apabila sel-selnya berkembang dan jaringan dewasa yang sudah mengalami deferensiasi. Contohnya kambium dan kambium gabus (felogen).
Jaringan Meristem primer berasal dan sel-sel initial yang disebut promeristem, yang berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Haberlandr akan berkembang menjadi protoderm, prokambium, dan merisrem dasar. Protoderm akan berdeferensiasi menjadi jaringan epidermis, prokambium akan berdeferensiasi menjadi sistem jaringan pengangkut, sedangkan meristem dasar akan berkembang menjadi parenkim (jaringan dasar). Hanstein membagi ujung akar menjadi tiga daerah, yaitu a) dermatogen, akan berkembang menjadi epidermis; b) periblem, akan berkembang menjadi korteks; dan c) plerom akan berkembang menjadi stele.
Sementara, Schmidt membagi ujung batang menjadi dua bagian yaitu korpus dan tunika. Korpus merupakan bagian pusat dan titik tumbuh. Daerah ini mempunyai area yang luas dan sel-selnya relatif besar. Sel-sel daerah korpus ini akan membelah secara tak beraturan. Tunika merupakan bagian paling luar dan titik tumbuh, terdiri dari satu atau beberapa lapis sel, dengan sel-sel yang relatif lebih kecil dan mengalami pembelahan ke samping (ke arah lateral).
Jaringan Meristem sekunder tumbuhan berasal dan sel-sel dewasa yang berubah keadaannya menjadi meristematik. Sel-sel meristem sekunder tumbuhan memiliki bentuk pipih atau prisma yang di bagian tengahnya terdapat vakuola yang besar. Contohnya adalah kambium dan kambium gabus.
Kambium dapat di temukan  dalam batang dan akar dari tumbuhan golongan Dicotyledoneae dan Gymnospemae serta beberapa tumbuhan dari golongan Monocotyledonae (Agave, Aloe, Jucca dan Draceana), sedangkan kambium gabus terdapat pada kulit batang tumbuhan dan dapat membentuk jaringan gabus yang sukar ataupun tidak dapat dilalui air. Sel-sel gabus umumnya bersifat mati.

2.      Jaringan dewasa pada tumbuhan
Jaringan dewasa adalah jaringan yangsudah berhenti membelah, jaringanini juga di sebut jaringanpermanen karena telah mengalami deferensiasi dan spesialisasi fungsi dan sel-sel hasil pembelahan jaringan Meristem .
Sifat -sifat jaringan dewasa pada tumbuhan adalah sebagai berikut:
  • Tidak terjadi aktivitas membelahan diri
  • Memiliki ukuran yang cukup besar dibandingkan sel sel meristem
  • Mempunyai vakuola yang besar sehingga plasma sel sedikit dan merupakan selaput yang menempel pada dinding sel
  • Kadang kadang selnya telah mati
  • Selnya telah mengalami penebalan dinding sesuai dengan fungsinya
  • Di antara sel selnya dijumpai ruang antagrsel.
Terbentuknya ruang antar sel pada tumbuhan tingkat tinggi  dapat diakibatkan oleh:
  1. Sisogen, yaitu sel sel saling memenuhi sehingga terbentuk ruang diantaranya, terjadi pada sel tangkai daun teratai (Nymphaea).
  2. Lisigen, yaitu ruang antar sel yang terbentuk karena sel beserta isinya larut. Dapat anda temukan pada ruang minyak daun jeruk (Citrus sp).
  3. Sisolisigen, apabila ruang yang terjadi berasal dari larutnya sel tertentu diikuti oleh saling menjauhi sel sel disekitarnya, misalnya ruang antar protoxilem.
  4. Reksigen yaitu ruang antar sel yang terbentu karena sel sel mengalami robekan disebabkan oleh pertumbuhan yang menarik sel tersebut. Dapat anda lihat pada berkat pengangkut batang jagung (Zea mays).


A.    Jaringan Pelindung (Epidermis) pada Tumbuhan
Jaringan epidermis adalah jaringan tumbuhan yang merupakan lapisan sel yang berada paling luar, pada permukaan organ-organ tumbuhan primer seperti akar, batang, daun, bunga, buah, dan biji. Jaringan ini berfungsi melindungi bagian dalam tumbuhan dari segala pengaruh luar yang akan merugikan pertumbuhannya sehingga jaringan epidermis sering disebut jaringan pelindung.
Epidermis pada tumbuhan biasanya terdiri dari satu lapis sel yang tersusun rapat tanpa adanya ruang antarsel. Pada beberapa jenis tumbuhan, epidermis terdiri atas beberapa lapis sel. Hal ini disebabkan karena sel-sel protoderm membelah berkali-kali secara periklinal (sejajar permukaan) sehingga terjadi epidermis berlapis banyak. Contoh sel-sel epidermis velamen pada akar anggrek.
Sel-sel epidermis mempuyai bentuk yang bervariasi, misalnya epidermis berbentuk tubular dapat dijumpai pada helalan daun dikotil dan berbentuk memanjang dijumpai pada helaian daun Monokotil Pada helaian daun Aloe cristata sel epidermis berbentuk heksagonal- Sel-sel epidermis memiliki protoplas hidup dan dapat menyimpan berbagai hasil
metabolisme. Sel-sel inisial epidermis sebagian dapat berkembang menjadi alat-alat tambahan yang sering disebut derivat epidermis, seperti stoma, trikoma, sel kipas. sistolit, sel silika, dan sel gabus
B.     Jaringan Dasar / Parenkim Tumbuhan
Jaringan parenkim adalah jaringan tumbuhan yang terbentuk dari kumpulan sel yang hidup. Jaringan parenkim memiliki struktur serta fisiologis yang bermacam macam. Jaringan parenkim masih melakukan segala kegiatan proses fisiologis, hal ini berbeda dengan jaringan tumbuhan yang lain khususnya jaringan yang dewasa (tua).

Jaringan parenkim disebut juga jaringan dasar tumbuhan karena dijumpai hampir di setiap bagian tumbuhan. Contohnya pada batang dan akar parenkim ditemukan diantara  jaringan epidermis dan pembuluh angkut, sebagai korteks. Parenkim dapat pula ditemukan sebagai empulur batang.
Jaringan parenkim pada daun tumbuhan membentuk mesofil daun yang kadang berdeferensiasi menjadi jaringan tiang (palisade) dan jaringan bunga karang (sponge). Jaringan parenkim dapat juga dijumpai sebagai parenkim penyimpan cadangan makanan pada buah dan biji.
Berdasarkan fungsinya, jaringan parenkim pada tumbuhan dibedakan menjadi 5 macam yaitu:
  1. Jaringan Parenkim air. Jaringan ini dijumpai pada tumbuhan xerofit atau epifit sebagai penimbun air untuk melewati musim kering.
  2. Jaringan Parenkim asimilasi. Jaringan parenkim ini berfungsi dalam proses pembuatan makanan, terletak pada bagian tumbuhan yang berwarna hijau.
  3. Jaringan Parenkim udara. Jaringan ini berfungsi dalam mengapungkan tumbuhan. Jaringan parenkin ini dapat ditemukan pada tangkai daun Canna sp. sebagai tempat menyimpan udara.
  4. Jaringan Parenkim penimbun. Jaringan ini berfungsi sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan. Jaringan parenkim jenis ini dapat anda temukan pada akar rimpang, empulur batang, umbi, dan umbi lapis. Cadangan makanan dalam jaringan parenkim ini disimpan dalam bentuk gula, tepung, protein, dan lemak.
  5. Jaringan Parenkim angkut. Jaringan in berfungsi sebagai pembuluh angkut baik itu makanan maupun air. Hal ini terjadi karena sel selnya memanjang menurut arah pengangkutan.
Jaringan parenkim tumbuhan dapat juga dibedakan berdasarkan bentuknya. Berikut pembagiannya:
  1. Jaringan parenkim palisade. Merupakan jaringan yang menyusun mesofil pada daun. Jaringan parenkim ini dapat juga ditemukan pada biji dengan bentu sel panjang, tegak dan mengandung banyak kloroplas.
  2. Jaringan Parenkim lipatan. Jaringan ini dijumpai pada mesofil daun pinus dan padi. Terjadi perlipatan ke arah dalam pada bagian dinding sel dan mengandung banyak kloroplas.
  3. Jaringan parenkim bunga karang. Jaringan ini menyusun mesofil daun dan ukurannya tidak beraturan serta ruang antar ser yang lebar.
  4. Jaringan parenkim bintang (aktinenkim). Jaringan ini dapat ditemukan pada tangkai daun Canna sp. dengan bentuk seperti bintang bersambungan pada bagian ujung.
.




C.    Jaringan Penguat (Mekanik) Tumbuhan
Jaringan Penguat tumbuhan berfungsi dalam memberikan kekuatan bagi tubuh tumbuhan sehingga mampu berdiri tegak. Jaringan penguat tumbuhan dibagi atas dua berdasarkan sifat dan bentuknya yaitu jaringan kolenkim dan jaringan sklerenkim.

1. Jaringan Kolenkim Tumbuhan
·         Kolenkim adalah jaringan tumbuhan yang berfungsi sebagai jaringan penguat terutama pada organ organ tumbuhan yang masih aktif membelah dan tumbuh serta berkembang.Jaringan kolenkim tersusun atas sel sel yang masih hidup.
·         Jaringan kolenkim tumbuhan memiliki bentuk sel yang sedikit memanjang, dan hanya memiliki dinding primer dengan penebalan yang tidak teratur yang lunak serta lentur. Hal ini disebabkan karena jaringan kolenkim tumbuhan tidak mengandung lignin melainkan kloroplas dan tanin.
·         Jaringan  kolenkim tumbuhan dapat dijumpai ada batang, daun, bunga dan buah. Jaringan tumbuhan ini dapat juga dijumpai pada akar yang terkena matahari. Jaringan kolenkim pada tumbuhan monokotil (monocotyledoneae) tidak ditemukan jaringan kolenkim apabila telah terjadi pembentukan sklerenkim sejak tumbuhan masih muda.
·         Jaringan kolenkim tumbuhan terbagi atas 4 menurut penebalan dinding selnya yaitu kolenkim anguler, kolenkim lameler, kolenkim tubular, dan kolenkim tipe cincin.

2. Jaringan Sklerenkim Tumbuhan
Sklerenkim adalah jaringan penguat tumbuhan yang memiliki dinding sekunder yang tebal, dan mengandung zat lignin. Jaringan sklerenkim pada tumbuhan memiliki sel sel yang kenyal dan tidak mengandung protoplas. Dengan kata lain, jaringan sklerenkim tersusun atas sel sel yang telah mati dengan dinding sel yang tebal. Hal ini membuat mudah untuk menemukan jaringan sklerenkim yaitu pada bagian tumbuhan yang tidak lagi mengadakan pertumbuhan dan perkembangan.
Jaringan sklerenkim terbagi atas dua yaitu serabut dan sklereid (sel sel batu).




D.    Jaringan pengangkut
Jaringan pengangkut adalah jaringan yang berguna untuk transportasi hasil asimilasi dari daun ke seluruh bagian tubuh tmbuhan dan pengangkutan air serta garam garam mineral .
Jaringan pengangkut pada tumbuhan ada dua yaitu floem dan xilem. Floem terdiri atas buluh tapisan, sel penggiring dan parenkim floem. Jaringan pengangkut tipe xilem  yaitu trakea dan trakeida serta serabut dan parenkim xilem.

1. Xilem
Xilem adalah jaringan pengangkut tumbuhan yang kompleks terdiri dari berbagai macam bentuk sel. Pada umumnya sel-sel penyusun xilem telah mati dengan dinding yang sangat tebal tersusun dari  zat lignin sehingga xilem berfungsi  sebagai jaringan penguat. Xilem juga berfungsi dalam mengangkut mineral dan air dari akar hingga daun.

 Unsur-unsur xilem terdiri dari unsur trakeal, serat xilem, dan parenkim xilem.
a.      Unsur trakeal 
Unsur trakeal  merupakan unsur yang memiliki fungsi dalam pengangkutan air beserta zat terlarut di dalamnya, dengan sel-sel yang memanjang, tidak mengandung protoplas (bersifat mati), dinding sel berlignin, mempunyai macam-macam noktah. Unsur trakeal terdiri dari dua macam sel yaitu trakea dan trakeida.
Trakea (pembuluh kayu) terdiri dari sel yang tersusun memanjang dan berderet dengan ujung yang berlubang dan bersambungan pada ujung dan pangkalnya, sedangkan trakeida terdiri atas sel panjang dengan ujung yang runcing tanpa adanya lubang sehingga pengangkutan melalui pasangan noktah pada dua ujung trakeida yang saling menimpa.
b.      Lubang perforasi 
Lubang perforasi atau trakeida adalah bagian trakea yang berlubang. Pada tumbuhan dikenal tiga macam lempeng perforasi, yaitu lempeng perforasi sederhana dengan sebuah lubang  yang memenuhi seluruh dinding ujung sel yang ditempati,lempeng perforasi skalariform dengan lubang pipih dan sejajar lempeng sehingga menunjukkan bentuk tangga, lempeng perforasi jala dengan jalinan lubang membentuk jala. Lempeng majemuk adalah nama lain untuk lempeng perforasi skalariform dan jala.


             C. Serat xilem 
Serat xilem merupakan sel panjang dengan dinding sekunder berlignin. Serat xilem ada dua pada tumbuhan, yakni serat libriform dan serat trakeid. Serat libriform mempunyai ukuran lebih panjang dan dinding selnya lebih tebal dibanding serat trakeid. Pada serat libriform dapat anda temukan noktah sederhana, sedangkan serat trakeid dapat anda temukan noktah terlindung.
c.       Parenkim xilem  
Parenkim xilem tumbuhan umumnya tersusun dari sel-sel yang masih hidup. Parenkim xilem dapat anda jumpai pada xilem primer dan xilem sekunder. Pada xilem sekunder dijumpai dua macam parenkim, yaitu parenkim kayu dan parenkim jari jari empulur.
Parenkim kayu sel-selnya dibentuk oleh sel-sel pembentuk fusi unsur unsur  trakea yang sering mengalami penebalan sekunder pada dindingnya. Pada parenkim kayu sering ditemukan adanya noktah berhalaman dan noktah biasa.
Sel-sel parenkim xilem pada tumbuhan berfungsi sebagai tempat cadangan makanan. Pada saat giatnya pertumbuhan, zat tepung tertimbun pada parenkim xilem dan menurun pada saat terjadinya aktivitas kambium. Parenkim jari jari empulur tersusun dari sel-sel yang pada umumnya mempunyai dua bentuk dasar, yakni sel-sel yang bersumbu panjang ke arah vertikal dan radial.

2. Floem
Floem adalah jaringan pengangkut pada tumbuhan yang memiliki fungsi mengangkut dan menghantarkan zat-zat makanan hasil fotosintesis dan daun ke bagian tumbuhan yang lain. Floem tersusun dari berbagai macam bentuk sel-sel yang bersifat hidup dan mati. Unsur-unsur floem terdiri atas unsur tapis, sel albumin, parenkim floem, sel pengiring dan serat-serat floem.

E.     Jaringan gabus
Jaringan gabus merupakan jaringan yang tersusun dari sel-sel parenkim gabus. Pada tumbuhan dikotil, jaringan gabus dibentuk oleh kambium gabus atau felogen dan terletak disebelah bawah dari jaringan epidermis. Jaringan gabus yang dibentuk ke arah dalam disebut feloderm yang merupakan sel-sel hidup, sedangkan sel gabus yang dibentuk ke arah luar disebut felem dan merupakan sel-sel mati, dengan bentuk sel kotak, dinding selnya mengalami penebalan oleh suberin, serta bersifat impermeabel (tidak tembus air ).

  Jaringan gabus merupakan jaringan yang tersusun dari sel-sel prenkim gabus pada tumbuhan dikotil, jaringan gabus dibentuk oleh kambium gabus atau felagen dan terletak disebelah bawah dari jaringan epidermis.

           Fungsi jaringan gabus adalah untuk melindungi jaringan lain agar tidak kehilangan banyak air, mengingat sel-sel gabus yang bersifat kedap air. Pada Dikotil, jaringan gabus dibentuk oleh kambium gabus atau felogen, pembentukan jaringan gabus ke arah dalam berupa sel-sel hidup yang disebut feloderm, ke arah luar berupa sel-sel mati yang disebut felem.

Ciri- ciri jaringan gabus yaitu                                          
  - Tersusun dari sel-sel hidup
   - terdiri atas satu lapis sel tunggal
    -beragam bentuk, ukuran, & susunannya, tetapi biasa nya tersusun rapat tidak ada ruang antar sel
     dinding sel jaringan epidermis bagian luar yang berbatasan dengan udara mengalami penebalan
     mengalami modifikasi membentuk derivat


















BAB III
PENUTUP
                                          KESIMPULAN DAN SARAN
                                                       Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan dapat disimpulkan bahwa :
1.    Jaringan adalah kumpulan sel-sel yang mempunyai struktur dan fungsi yang sama.
2.    Jaringan berdasarkan perkembangannya ada dua yaitu jaringan meristematis dan jaringan permanen.
3.    Jaringan permanen (dewasa) dibedakan atas :
1.    Jaringan pengangkut, terdiri dari xilem dan floem.
2.    Jaringan pelindung, terdiri dari epidermis dan gabus.
3.    Jaringat penguat, terdiri dari klerenkim dan sklerenkim.
4.    Jaringan parenkim.

Saran
Sebaiknya setiap pengamatan harus dilakukan dengan teliti untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Dalam memotong objek yang akan diamati haruslah tipis dan rapi. Bahan tanaman yang akan digunakan sebagai objek sekiranya berumur ± 3 minggu, agar jaringan yang ada di dalam tanaman tersebut dapat terlihat dengan jelas.







DAFTAR PUSTAKA
Edel, Anton. 2000. Pintar biologi. Jakarta: Gita media.
Estiti, Chidayah. 1995. Antomi tumbuhan berbiji. Bandung: ITB.
Haryati, Daroji. 2009. Jelajah fakta biologi 2. Jakarta: Tiga serangkai.
Kimball, J.W. 1983. Biologi jilid 1 edisi kelima. Jakarta: Erlangga.
Kimball, J.W. 1992. Biologi. Jakarta: Erlangga.
Mader, S.S. 2004. Biologi. Boston: Mcgrow hill.
Pratiwi, dkk. 2006. Biologi. Jakarta: Erlangga.
Saktiyono. 1999. Seribu pena biologi. Jakarta: Erlangga.
Winatasasmita, D. 1986. Fisiologi hewan dan tumbuhan. Jakarta: Karunika.
Yatim, Wildan. 1982. Biologi. Bandung: Tarsito

makalah pengaruh gibberellic acid (GA3) terhadap kacang tanah (arachis hypogea l) pada fase generatif

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1  Latar belakang
Kacang tanah  (arachis hypogaea l.) . Merupakan  tanaman  polong -polongan atau legum anggota suku fabaceae yang dibudidayakan, serta menjadi kacang kacangan kedua terpenting setelah kedelai di indonesia. tanaman yang berasal dari benua amerika ini tumbuh secara perdu setinggi 30 hingga 50 cm (1hingga 1½ kaki) dengan daun-daun kecil tersusun majemuk.
Tanaman ini adalah satu di antara dua jenis tanaman budidaya selain kacang bogor, voandziea subterranea yang buahnya mengalami pemasakan di bawah permukaan tanah. Jika buah yang masih muda terkena cahaya, proses pematangan biji terganggu.
 Di indonesia, ia dikenal pula sebagai kacang una, suuk (sd.), kacang jebrol, kacang bandung, kacang tuban, kacang kole, serta kacang banggala. Dalam perdagangan internasional dikenal sebagai bahasa inggris: peanut, groundnut.
Tanaman Kacang tanah bisa dimanfaatkan untuk makanan ternak, sedang bijinya dimanfaatkan sebagai sumber protein nabati , minyak dan lain-lain. Sebagai tanaman budidaya, kacang tanah terutama dipanen bijinya yang kaya protein dan lemak. Biji ini dapat dimakan mentah, direbus (di dalam polongnya), digoreng, atau disangrai. Di Amerika Serikat, biji kacang tanah diproses menjadi semacam selai dan merupakan industri pangan yang menguntungkan. Produksi minyak kacang tanah mencapai sekitar 10% pasaran minyak masak dunia pada tahun 2003 menurut FAO.Usaha-usaha yang dapat dilakukan untuk memenuhi kebutuhan permintaan pasar yang selalu meningkat yang mendunia ini terutama di indonesia angka produksi kacang tanah menempati urutan kedua setelah kedelai .produksi kacang tanah selalu meningkat dari tahun ketahun ,namun produksi ini belum bisa memenuhi permintaan pasaar yang meningkat ,oleh sebab itu diperlukan upaya peningkatan produksi .yang dapat dilakukan adalah ekstensifikasi dan intensifikasi .intensifikasi adalah peningkatan produksi dengan tanpa memperluas areal panen seperti penggunaan pupuk ,Varietas unggul ,benih unggul,irigasi,pestisidadan penggunaan zat pengatur tumbuh(ZPT) .
Pemberian ZPT pada tanaman kacang tanah bertujuan untuk membuat tanaman lebih produktif dan harus mampu mengeliminasi hambatan biologis yang ada dalam tanaman itu sendiri. Kacang tanah mempunyai bunga yang banyak, tapi bunga tersebut banyak yang gugur, dan ginofor yang menghubungkan polong dengan batang banyak yang pendek sehingga tidak menghasilkan polong yang bagus. Seandainya keguguran bunga dapat diperkecil dan ginofor bertambah panjang maka jumlah polong akan bertambah banyak dengan kualitas yang bagus/ bernas sehingga produksi mungkin meningkat. Keguguran bunya ini dapat diperkecil dengan pemberian zat pengatur tumbuh (ZPT).
ZPT yang digunakan adalah gibberellic acid (GA3),namun pengertian  Giberelin adalah zat tumbuh yang sifatnya sama atau menyerupai hormon auksin, tetapi fungsi giberelin sedikit berbeda dengan auksin. Fungsi giberelin adalah membantu pembentukan tunas/ embrio, Jika embrio terkena air, embrio menjadi aktif dan melepaskan hormon giberelin (GA). Hormon ini memacu aleuron untuk membuat (mensintesis) dan mengeluarkan enzim. Enzim yang dikeluarkan antara lain: enzim α-amilase, maltase, dan enzim pemecah protein Enzim tersebut berperan memecah senyawa amilum yang terdapat pada endosperm (cadangan makanan) menjadi senyawa glukosa. Glukosa merupakan sumber energy pertumbuhan. Apabila giberelin diberikan pada tumbuhan kerdil, tumbuhan akan tumbuh normal kembali. Produksi giberalin yang paling besar berada pada akar dan daun muda. Meskipun demikian pangaruh giberelin hanya pada batang dan daun. Pada batang giberelin bersama auksin merangsang pemanjangan dan pembelahan sel batang. Giberelin juga berpengaruh pada perkembangan buah. Namun kinerja giberelin harus dibarengi dengan control auksin. Salah satu contoh pengaplikasian giberelin adalah pada buah anggur Thompson yang tumbuh besar dan terpisah jauh antara buah yang lain. Perkecambahan biji juga dipengaruhi oleh giberelin, karena setelah sebuah biji mengimbibisi air,giberekin akan dibebaskan dan mengakhiri dormansi biji.
Gardner et al (1991) menyatakan pemberian GA3 pada tanaman saat berbunga dapat meningkatkan kandungan auksin sehingga mencegah 2- 014 94 Biologi, Sains, Lingkungan, dan Pembelajarannya_ terjadinya absisi bunga. Salisbury and Ross (1995) menyatakan pemberian GA3 pada tanaman anggur saat berbunga dapat memperpanjang tangkai bunga sehingga buah tidak berdesakan dan mengurangi serangan jamur. Beberapa penelitian yang telah dilaporkan diantaranya adalah: Yennita dan Toten (2013) menyatakan bahwa pemberian GA3 pada tanaman cabe dapat mengurangi keguguran bunga dan meningkatkan kualitas buah. Yennita (2009) menyatakan pemberian GA3 terhadap kedelai dapat mengurangi keguguran bunga dan meningkatkan produksi pertanaman. Hermalina Sinay (2011) Pemberian GA3 terhadap tanaman Gandaria dapat meningkatkan tinggi tanaman. Sedangkan penggunaan GA3 terhadap kacang tanah saat berbunga belum dilaporkan, untuk itu dilakukanlah penelitian yang berjudul Pengaruh Gibberellic acid (GA3) terhadap kacang tanah (Arachis hypogea.L) Pada Fase generatif.

1.2  Tujuan
1.      Mengetahui pengaruh pemberian GA3 untuk peningkatan jumlah bunga dan jumlah polong pada tanaman kacang tanah
2.      Mengetahui pengaruh pemberian GA3 terhadap saat muncul bunga dan bobot polong  pertanaman kacang tanah
3.      Mengetahui pengaruh pemberian GA3 pada kacang tanah yang paling efektif
4.      Mengetahui fungsi GA3  pada tanaman kacang tanah
5.      Mengetahui Klasifikasi dan Morfologi Tanaman kacang tanah






BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Klasifikasi dan Morfologi Tanaman kacang tanah (Arachis hypogaea, L)
 Tanaman kacang tanah (Arachis hypogaea, L) diperkirakan masuk ke Indonesia antara tahun 1521-1529. Penanaman kacang tanah di Indonesia baru dimulai pada awal abad ke-18. Kacang tanah yang ditanam adalah varietas tipe menjalar (Wijaya, 2011).
Dalam dunia tumbuhan, tanaman kacang tanah diklasifikasikan sebagai berikut:
          Kingdom : Plantae
          Divisi : Spermatophyta
          Subdivisi : Angiospermae
          Kelas : Dicotyledonae
          Ordo : Leguminales
          Famili : Papilionaceae
          Genus : Arachis
          Spesies : Arachis hypogaea L.
Menurut Marzuki (2007), akar kacang tanah serabut dengan batang tidak berkayu dan berbulu halus. Batang kacang tanah ada yang tumbuh tegak dan menjalar. Kacang tanah berdaun majemuk bersirip genap. Daunnya terdiri atas empat anak daun dengan tangkai daun agak panjang. Helaian anak daun dengan tangkai daun agak panjang. Helaian anak daun ini bertugas mendapatkan cahaya matahari sebanyak-banyaknya. Bunga keluar pada ketiak daun. Setiap bunga seolah-olah bertangkai panjang berwarna putih. Tangkai ini sebenarnya bukan tangkai bunga, tetapi tabung kelopak. Mahkota bunga (corolla) berwarna kuning. Bendera mahkota bunganya bergaris-garis merah pada pangkalnya. Umur bunganya hanya satu har, mekar di pagi hari dan layu pada sore hari. Bunga kacang tanah dapat melakukan penyerbukan sendiridan bersifat geotropis positif. Penyerbukan terjadi sebelum bunganya mekar Kacang tanah berbuah polong. Polongnya terbentuk setelah terjadi pembuahan. Bakal buah tersebut tumbuh memanjang. Inilah yang disebut 5 ginofora yang menjadi tangkai polong. Cara pembentukan polong adalah mulamula ujung ginofora yang runcing mengarah keatas. Setelah tumbuh ginofora tersebut melengkung ke bawah dan masuk ke dalam tanah. Setelah menembus tanah, ginofora mulai membentuk polong. Pertumbuhan memanjang ginofora memanjang terhenti setelah terbentuk polong. Polong-polong kacang tanah berisi antar 1 sampai dengan 5 biji. Biji kacang tanah berkeping dua dengan kulit ari berwarna putih, merah atau ungu tergantung varitasnya. Ginofora tidak dapat membentuk polong jika tanahnya terlalu keras dan kering atau batanya terlalu tinggi (Adisarwanto, 2003).

2.2 Sejarah Singkat Giberelin
Awal mulanya giberelin ditemukan oleh eiichi kurowasa, orang jepang, pada tahun 1926. Pada tahun itu pagerang diponegoro sedang giat-giatnya berperang melawan penjajah londo. Kurosawa sebenarnya sedang meneliti tentang penyakit aneh pada padi yang disebut ‘bakane’. Padi yang terserang penyakit ini tumbuh membesar tidak normal. Batang dan daunnya membesar dan memanjang. Kurosawa berhasil mengisolasi jamur penyebab penyakit ini yang dinamakan giberrella fujikori. Ketika jamur ini diinfeksikan ke tanaman yang sehat, tanaman yang sehat memperlihatkan gejala itu.mengikuti postulat koch yang terkenal itu.
Kurang lebih satu dasawarsa kemudian penelitian ini dilanjutkan oleh yabuta dan hayashi tahun 1939. Kedua orang jepang ini melangkah lebih maju dan berhasil mengisolasi kristal protein yang dihasilkan oleh giberrella fujikori. Kristal ini bisa menstimulasi pertumbuhan akar kecambah.
Setelah perang dunia ke dua, pada tahun 1951 stodola dan teman-temannya melanjutkan penelitian ini dan menemukan ‘giberelin a’ dan ‘giberelin x’. Hasil penelitian selanjutnya ditemukan varian dari giberelin, yaitu ga1, ga2, dan ga3. Pada saat yang hampir bersamaan dilakukan penelitian juga di laboratory of the imperial chemical industries di inggris. Dari penelitian ini juga ditemukan ga3. Selanjutnya nama gibberellic acid disepakati oleh kelompok peneliti itu dan populer hingga jaman sekarang.
Saat ini telah ditemukan tidak kurang dari 126 macam giberelin. Giberelin diberi nama dengan gan….., diurutkan berdasarkan urutan ditemukannya senyawa giberlin tersebut. Giberelin yang ditemukan pertama kali adalah ga3.

2.3 Fungsi Fisiologis Giberelin
Fungsi giberelin pada tanaman sangat banyak dan tergantung pada jenis giberelin yang ada di dalam tanaman tersebut. Beberapa proses fisiologi yang dirangsang oleh giberelin antara lain adalah seperti di bawah ini(Davies, 1995; Mauseth, 1991; Raven, 1992; Salisbury dan Ross, 1992).
1.          Merangsang batang dengan merangsang pembelahan sel dan perpanjangan.
2.          Merangsang lari / berbunga dalam menanggapi hari panjang.
3.          Breaks dormansi benih di beberapa tanaman yang memerlukan stratifikasi atau cahaya untuk menginduksi perkecambahan.
4.          Merangsang produksi enzim (a-amilase) di germinating butir serealia untuk mobilisasi cadangan benih.
5.          Menginduksi maleness di bunga dioecious (ekspresi seksual).
6.          Dapat menyebabkan parthenocarpic (tanpa biji) pengembangan buah.
7.          Dapatkah penundaan penuaan dalam daun dan buah jeruk.
8.          Genetik Dwarsfism

2.3 Ulasan pengaruh gibberellic acid (ga3) terhadap kacang tanah (arachis hypogea l) pada fase generatif
            Dalam jurnal ini metode yang digunakan yaitu Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 5 ulangan. Perlakuan tersebut: GA3 (0) ppm, 20 ppm, 40 ppm, 60 ppm dan 80 ppm, sehingga didapatkan 25 pot penelitian.prosedur penelitiannya adalah Prosedur terdiri atas beberapa langkah: Penyediaan bibit, penyedian media tanam, penanaman, pemeliharaan, pemberian perlakuan GA3, dan pengamatan. Anallis data Data hasil penelitian dianalisis dengan ANOVA 1 faktor, jika Fhitung besar dari F tabel dilanjutkan dengan uji DNMRT pada taraf 5%
1.      Saat muncul bunga dan jumlah bunga
Tabel 1. Rata-rata jumlah saat muncul bunga dan jumlah bunga pada tanaman kacang tanah dengan berbagai konsentrasiGA3 .
No
Perlakuan GA3 (ppm)
N
Saat muncul bunga (hari setelah tanam)
Jumlah bunga (buah)
1
A(0)
5
28.0
30,1 a
2
B(20)
5
28.2
35,5 b
3
C(40)
5
29.0
36,4 b
4
D(60)
5
27.7
37,3 b
5
E(80)
5
28.2
35.8 b
Ket: Angka-angka yang diikuti oleh huruf kecil yang sama pada lajur yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata menurut DNMRT pada taraf 5%.
Dari Tabel Rata-rata jumlah saat muncul bunga dan jumlah bunga pada tanaman kacang tanah dengan berbagai konsentrasiGA3 . dapat dilihat bahwa pemberian GA3 tidak berpengaruh nyata terhadap saat muncul bunga pada tanaman kacang tanah dikarenakan tanaman berbunga hampir serentak yaitu hari ke 27- ke 29 setelah tanam .tapi berparuh nyata meningkatkan jumlah bunga yaitu variabel kontrolnya 30.1 namun variabel bebasnya lebih banyak berbunga yaitu
35,5-37,3 hal ini dibuktika bahwa perlakuan GA3 berpengaruh nyata terhadap jumlah bunga pada tanaman kacang tanah. Dimana perlakuan Aberbeda dengan perlakuan B, C, D dan E.tapi antara perlakuan B, C, D, dan E tidak berbeda nyata.Pemberian GA3 konsentrasi 20 ppm sampai 80 ppm meningkatkan jumlah bunga pada tanaman kacang tanah, ini disebabkan GA3 adalah hormon pembungaan sehingga dapat merangsang tanaman kacang tanah untuk berbunga sehingga jumlah bunga lebih banyak dengan perlakuan GA3 bila dibanding dengan tidak diberi GA3. Gardner et al (1991). Chen et al(2014), Madhuvanthi et al (2014), JeanMichel et al (2013) menyatakan GA3 dalam tanaman berhubungan erat dengan beberapa bentuk pertumbuhan dan perkembangan seperti meransang pembentukan bunga dan buah. Namun pemberian GA3 tidak berpengaruh terhadap jumlah bunga cabe keriting (Yennita dan Toten, 2013), juga tidak berpengaruh terhadap jumlah bunga tanaman kedelai (Yennita, 2009).
2.       Jumlah polong dan bobot polong pertanaman
Tabel 2. Rata-rata jumlah polong dan bobot polong per tanaman kacang tanah dengan berbagai konsentrasi GA3 .
No
Perlakuan GA3 (ppm)
N
Jumlah polong (buah)
Bobot polong (gram)
1
A(0)
5
9,5 a
23,5
2
B(20)
5
14,0 b
24,0
3
C(40)
5
15,3 b
23,8
4
D(60)
5
14,5 b
24,0
5
E(80)
5
14,3 b
24,5
Ket: Angka-angka yang diikuti oleh huruf kecil yang sama pada lajur yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata menurut DNMRT pada taraf 5%.
Dari tabel Rata-rata jumlah polong dan bobot polong per tanaman kacang tanah dengan berbagai konsentrasi GA3 .berpengaruh nyata dikarenakan variabel kontrolnya hanya 9,5 jumlah polong (buah) dan 23,5 bobot polong(gram),namun variable bebasnya jumlah polongnya meningkat hal ini dikarenakan pemberian GA3 terhadap tanaman kacang tanah berpengaruh nyata meningkatkan jumlah polong. Dimana perlakuan A berbeda dengan perlakuan B, C, D dan E. Antara perlakuan B, C, D dan E tidak berbeda antara sesamanya. Ini disebabkan karena GA3 dapat mengurangi bunga yang gugur sehingga jumlah polong yang terbentuk meningkat, dan ini didukung oleh hasil penelitian Yennita (2009).










BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1.        Pemberian GA3 berpengaruh nyata meningkatkan jumlah bunga dan jumlah polong pada tanaman kacang tanah.
2.        Pemberian GA3 tidak berpengaruh nyata terhadap saat muncul bunga dan bobot polong pertanaman kacang tanah.
3.        Pemberian GA3 konsentrasi 20 ppm pada tanaman kacang tanah efektif meningkatkan jumlah bunga dan jumlah polong pada tanaman kacang tanah.menurut jurnal ini,tapi menurut saya yang paling efektif yaitu Pemberian GA3 konsentrasi 40 ppm pada tanaman kacang tanah  untuk menigkatkan jumlah polong dikarenakan jumlah polong tertinngi yaitu 15,3 bukan pada GA3 konsentrasi 20 ppm hanya 14.0 ,dan pada jumlah bunga (buah) yang efektif yaitu Pemberian GA3 konsentrasi 60 ppm Dikarenakan tertinggi 37,3 bukan 35,5 pada konsentrasi 20 ppm. Menurut saya pemberian GA3 yang efektif yaitu Pemberian GA3 konsentrasi 40-60 ppm
4.        Fungsi GA3 pada kacang meningkatkan jumlah bunga pada tanaman kacang tanah, ini disebabkan GA3 adalah hormon pembungaan sehingga dapat merangsang tanaman kacang tanah untuk berbunga sehingga jumlah bunga lebih banyak dengan perlakuan GA3 bila dibanding dengan tidak diberi.
5.        akar kacang tanah serabut dengan batang tidak berkayu dan berbulu halus. Batang kacang tanah ada yang tumbuh tegak dan menjalar. Kacang tanah berdaun majemuk bersirip genap. Daunnya terdiri atas empat anak daun dengan tangkai daun agak panjang. Helaian anak daun dengan tangkai daun agak panjang. Helaian anak daun ini bertugas mendapatkan cahaya matahari sebanyak-banyaknya. Bunga keluar pada ketiak daun. Setiap bunga seolah-olah bertangkai panjang berwarna putih. Tangkai ini sebenarnya bukan tangkai bunga, tetapi tabung kelopak. Mahkota bunga (corolla) berwarna kuning. Bendera mahkota bunganya bergaris-garis merah pada pangkalnya. Umur bunganya hanya satu har, mekar di pagi hari dan layu pada sore hari

DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Kacang_tanah

http://www.ayoberkebun.com/info/gibberellic-acid-ga3-sejarah-dan-manfaatnya.html