Tuesday, December 27, 2016

makalah budidaya jeruk



Description: Description: Description: Description: polije-colorKEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI
DAN PENDIDIKAN TINGGI
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
PROGRAM STUDI PRODUKSI TANAMAN HORTIKULTURA
JURUSAN PRODUKSI PERTANIAN


 
INHELEN KEGIATAN PRAKTIKUM
BUDIDAYA TANAMAN BUAH TAHUNAN

Acara Praktikum         : Budidaya Jeruk (Citrus sp.)
Nama Praktikan          : Citra Helda Anggia (A31151077)

Program Studi             : Produksi Tanaman Hortikultura
Dosen Pembimbing     : Ir. Suratno, MP
Teknisi                         : Cha kholili


PRODUKSI PERTANIAN-PRODUKSI TANAMAN HORTIKULTURA
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
2016


Telah diperiksa dan dinilai





         BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar belakang         
Prospek agribisnis jeruk di Indonesia cukup bagus karena potensi lahan produksi yang luas. Melalui program peningkatan kualitas sumberdaya petani jeruk serta didukung dengan hasil inovasi teknologi pemupukan dan hormon alami, pengelolaan hama dan penyakit terpadu, serta sistem budidaya lainnya yang semuanya didasarkan pada semangat ramah lingkungan akan meningkatkan Kuantitas dan Kualitas produksi jeruk dengan tetap menjaga kelestarian.
1.2 Tujuan
o    Mengetahui proses budidaya jeruk dari pembibitan hingga pasca panen.










BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Singkat
Tanaman jeruk adalah tanaman buah tahunan yg berasal dari Asia. Cina dipercaya sebagai tempat pertama kali jeruk tumbuh. Sejak ratusan tahun yg lalu, jeruk sudah tumbuh di Indonesia baik secara alami atau dibudidayakan. Tanaman jeruk yg ada di Indonesia adalah peninggalan orang Belanda yg mendatangkan jeruk manis dan keprok dari Amerika dan Itali. 
2.2 Jenis Tanaman Jeruk
Klasifikasi botani tanaman jeruk adalah sebagai berikut:
o    Divisi : Spermatophyta
o   Sub divisi : Angiospermae
o   Kelas : Dicotyledonae
o   Ordo : Rutales
o   Keluarga : Rutaceae
o   Genus : Citrus
o   Spesies : Citrus sp.
3.3 Manfaat Tanaman
o   Manfaat tanaman jeruk sebagai makanan buah segar atau makanan olahan, dimana kandungan vitamin C yg tinggi.
o   Di Beberapa negara telah diproduksi minyak dari kulit dan biji jeruk, gula tetes, alkohol dan pektin dari buah jeruk yg terbuang. Minyak kulit jeruk dipakai utk membuat minyak wangi, sabun wangi, esens minuman dan utk campuran kue.
o   Beberapa jenis jeruk seperti jeruk nipis dimanfaatkan sebagai obat tradisional penurun panas, pereda nyeri saluran napas bagian atas dan penyembuh radang mata.



3.4  Syarat Tumbuh Jeruk
1 Iklim
o Kecepatan angin yg lebih dari 40-48% akan merontokkan bunga dan buah. utk daerah yg intensitas dan kecepatan anginnya tinggi tanaman penahan angin lebih baik ditanam berderet tegak lurus dgn arah angin.
o Tergantung pada spesiesnya, jeruk memerlukan 5-6, 6-7 atau 9 bulan basah (musim hujan). Bulan basah ini diperlukan utk perkembangan bunga dan buah agar tanahnya tetap lembab. Di Indonesia tanaman ini sangat memerlukan air yg cukup terutama di bulan Juli-Agustus.
o Temperatur optimal antara 25-30°C namun ada yg masih dapat tumbuh normal pada 38°C. Jeruk Keprok memerlukan temperatur 20°C.
o Semua jenis jeruk tidak menyukai tempat yg terlindung dari sinar matahari.
o Kelembaban optimum utk pertumbuhan tanaman ini sekitar 70-80%.
2.  Media Tanam
o Tanah yg baik utk budidaya jeruk adalah lempung sampai lempung berpasir dgn fraksi liat 7- 27%, debu 25-50% dan pasir < 50%, cukup humus, tata air dan udara baik.
o Jenis tanah Andosol dan Latosol sangat cocok utk budidaya jeruk.
o Derajat keasaman tanah (pH tanah) yg cocok utk budidaya jeruk adalah 5,5–6,5 dgn pH optimum 6.
o Air tanah yg optimal berada pada kedalaman 150–200 cm di bawah permukaan tanah. Pada musim kemarau 150 cm dan pada musim hujan 50 cm. Tanaman jeruk menyukai air yg mengandung garam sekitar 10%.
o Tanaman jeruk dapat tumbuh dgn baik di daerah yg memiliki kemiringan sekitar 30°
3.  Ketinggian Tempat
Tinggi tempat dimana jeruk dapat dibudidayakan bervariasi dari dataran rendah sampai tinggi tergantung pada spesies:
o Jenis Keprok Madura, Keprok Tejakula: 1–900 m dpl.
o Jenis Keprok Batu 55, Keprok Garut: 700-1.200 m dpl.
o Jenis Manis Punten, Waturejo, WNO, VLO: 300–800 m dpl.
o  Jenis Siem: 1–700 m dpl.
o Jenis Besar Nambangan-Madiun, Bali, Gulung: 1–700 m dpl.
o Jenis Jepun Kasturi, Kumkuat: 1-1.000 m dpl.
o Jenis Purut: 1–400 m dpl.
3.5 Pedoman Budidaya Jeruk
1. Pembibitan
1) Persyaratan Bibit
Bibit jeruk yg biasa ditanam berasal dari perbanyakan vegetatif berupa penyambungan tunas pucuk. Bibit yg baik adalah yg bebas penyakit, mirip dgn induknya (true to type), subur, berdiameter batang 2-3 cm, permukaan batang halus, akar serabut banyak, akar tunggang berukuran sedang dan memiliki sertifikasi penangkaran bibit.
2) Penyiapan Bibit
Bibit yg biasa digunakan utk budidaya jeruk didapatkan dgn cara generatif dan vegetatif.
3) Teknik Penyemaian Bibit
a) Cara generatif
Biji diambil dari buah dgn cara memeras buah yg telah dipotong. Biji dikeringanginkan di tempat yg tidak disinari selama 2-3 hari hingga lendirnya
hilang. Areal persemaian memiliki tanah yg subur. Tanah diolah sedalam 30-4- cm dan dibuat petakan persemaian berukuran 1,15-1,20 m membujur dari utara ke selatan. Jarak petakan 0,5-1 m. Sebelum ditanami, tambahkan pupuk kandang 1 kg/m². Biji ditanam dalam alur dgn jarak tanam 1-1,5 x 2 cm dan langsung disiram. Setelah tanam, persemaian diberi atap. Bibit dipindahtanam ke dalam polibag 15 x 35 cm setelah tingginya 20 cm pada umur 3-5 bulan. Media tumbuh dalam polibag adalah campuran pupuk kandang dan sekam (2:1) atau pupukkandang, sekam, pasir (1:1:1).
b) Cara Vegetatif Jeruk
Metode yg lazim dilakukan adalah penyambungan tunas pucuk dan penempelan mata tempel. utk kedua cara ini perlu dipersiapkan batang bawah (onderstam/rootstock) yg dipilih dari jenis jeruk dgn perakaran kuat dan luas, daya adaptasi lingkungan tinggi, tahan kekeringan, tahan/toleran terhadap penyakit virus, busuk akar dan nematoda. Varietas batang bawah yg biasa digunakan oleh penangkar adalah Japanese citroen, Rough lemon, Cleopatra, Troyer Citrange dan Carizzo citrange.

2. Pengolahan Media Tanam Jeruk
Tanaman jeruk ditanam di tegalan tanah sawah/di lahan berlereng. Jika ditanam di suatu bukit perlu dibuat sengkedan/teras. Lahan yg akan ditamani dibersihkan dari tanaman lain atau sisa-sisa tanaman. Jarak tanam bervariasi utk setiap jenis jeruk dapat dilihat pada data berikut ini:
Keprok dan Siem : jarak tanam 5 x 5 m
Manis : jarak tanam 7 x 7 m
Sitrun (Citroen) : jarak tanam 6 x 7 m
Nipis : jarak tanam 4 x 4 m
Grape fruit : jarak tanam 8 x 8 m
Besar : jarak tanam (10-12) x (10-12) m
Lubang tanam hanya dibuat pada tanah yg belum diolah dan dibuat 2 minggu sebelum tanah. Tanah bagian dalam dipisahkan dgn tanah dari lapisan atas tanah (25 cm). Tanah berasal dari lapisan atas dicampur dgn 20 kg pupuk kandang. Setelah penanaman tanah dikembalikan lagi ke tempat asalnya. Bedengan (guludan) berukuran 1 x 1 x 1 m hanya dibuat jika jeruk ditanam di tanah sawah.
3. Teknik Penanaman
Bibit jeruk dapat ditanam pada musim hujan atau musim kemarau jika tersedia air utk menyirami, tetapi sebaiknya ditanam diawal musim hujan. Sebelum ditanam, perlu dilakukan:
o   Pengurangan daun dan cabang yg berlebihan.
o   Pengurangan akar.
o   Pengaturan posisi akar agar jangan ada yg terlipat.
o   Setelah bibit ditaman, siram secukupnya dan diberi mulsa jerami, daun kelapa atau daun-daun yg bebas penyakit di sekitarnya. Letakkan mulsa sedemikian rupa agar tidak menyentuh batang utk menghindari kebusukan batang. Sebelum tanaman berproduksi dan tajuknya saling menaungi, dapat ditanam tanaman sela baik kacang-kacangan/sayuran. Setelah tajuk saling menutupi, tanaman sela diganti oleh rumput/tanaman legum penutup tanah yg sekaligus berfungsi sebagai penambah nitrogen bagi tanaman jeruk.
4. Pemeliharaan Tanaman
1.             Penyulaman : Dilakukan pada tanaman yg tidak tumbuh.
2.             Penyiangan : Gulma dibersihkan sesuai dgn frekuensi pertumbuhannya, pada saat pemupukan juga dilakukan penyiangan.
3.             Pembubunan : Jika ditanam di tanah berlereng, perlu diperhatikan apakah ada tanah di sekitar perakaran yg tererosi. Penambahan tanah perlu dilakukan jika pangkal akar sudah mulai terlihat.
4.             Pemangkasan : Pemangkasan bertujuan utk membentuk tajuk pohon dan menghilangkan cabang yg sakit, kering dan tidak produktif/tidak diinginkan. Dari tunas-tunas awal yg tumbuh biarkan 3-4 tunas pada jarak seragam yg kelak akan membentuk tajuk pohon. Pada pertumbuhan selanjutnya, setiap cabang memiliki 3-4 ranting atau kelipatannya. Bekas luka pangkasan ditutup dgn fungisida atau lilin utk mencegah penyakit. Sebaiknya celupkan dulu gunting pangkas ke dalam Klorox/alkohol. Ranting yg sakit dibakar atau dikubur dalam tanah.
5.             Pemupukan : Pemberian jenis pupuk dan dosis (gram/tanaman) setelah penanaman adalah sebagai berikut:
a.              1 bulan: Urea=100; ZA=200; TSP=25; ZK=100; Dolomit=20; P.kandang=20 kg/tan.
b.             2 bulan: Urea=200; ZA=400; TSP=50; ZK=200; Dolomit=40; P.kandang=40 kg/tan.
c.              3 bulan: Urea=300; ZA=600; TSP=75; ZK=300; Dolomit=60; P.kandang=60 kg/tan.
d.             4 bulan: Urea=400; ZA=800; TSP=100; ZK=400; Dolomit=80; P.kandang=80 kg/tan.
e.              5 bulan: Urea=500; ZA=1000; TSP=125; ZK=500; Dolomit=100; P.kandang=100 kg/tan.
f.              6 bulan: Urea=600; ZA=1200; TSP=150; ZK=600; Dolomit=120; P.kandang=120 kg/tan.
g.             7 bulan: Urea=700; ZA=1400; TSP=175; ZK=700; Dolomit=140; P.kandang=140 kg/tan.;
h.             8 bulan: Urea=800; ZA=1600; TSP=200; ZK=800; Dolomit=160; P.kandang=160 kg/tan.
i.               >8 bulan: Urea >1000; ZA=2000; TSP=200; ZK=800; Dolomit=200; P.kandang=200 kg/tan.
6.             Pengairan dan Penyiraman : Penyiraman jangan menggenangi batang akar. Tanaman diairi sedikitnya satu kali dalam seminggu pada musim kemarau. Jika air kurang tersedia, tanah di sekitar tanaman digemburkan dan ditutup mulsa.
7.             Penjarangan Buah jeruk : Pada tahun di mana pohon jeruk berbuah lebat, perlu dilakukan penjarangan supaya pohon mampu mendukung pertumbuhan dan bobot buah serta kualitas buah terjaga. Buah yg dibuang meliputi buah yg sakit, yg tidak terkena sinar matahari (di dalam kerimbunan daun) dan kelebihan buah di dalam satu tangkai. Hilangkan buah di ujung kelompok buah dalam satu tangkai utama terdapat dan sisakan hanya 2-3 buah.



7. Hama Dan Penyakit
1.         Kutu loncat (Diaphorina citri.)
2.         Kutu daun (Toxoptera citridus aurantii, Aphis gossypii.)
3.         Ulat peliang daun (Phyllocnistis citrella.)
4.         Tungau (Tenuipalsus sp. , Eriophyes sheldoni Tetranychus sp)
5.         Penggerek buah (Citripestis sagittiferella.)
6.         Kutu penghisap daun (Helopeltis antonii.)
7.         Ulat penggerek bunga dan puru buah (Prays sp.)
8.         Thrips (Scirtotfrips citri.).
9.         Kutu dompolon (Planococcus citri.)
10.     Lalat buah (Dacus sp.)
11.     Kutu sisik (Lepidosaphes beckii Unaspis citri.)
12.     Kumbang belalai (Maeuterpes dentipes.)
1.         CVPD
2.         Tristeza
3.         Woody gall (Vein Enation)
4.         Blendok
5.         Embun tepung
6.         Kudis
7.         Busuk buah
8.         Busuk akar dan pangkal batang
9.         Buah gugur prematur
10.     Jamur upas
11.     Kanker
.



8. Panen Jeruk
1. Ciri dan Umur Panen
Buah jeruk dipanen pada saat masak optimal, biasanya berumur antara 28–36 minggu, tergantung jenis/varietasnya.
8.2. Cara Panen
Buah dipetik dgn menggunakan gunting pangkas.
8.3. Perkiraan Produksi
Rata-rata tiap pohon dapat menghasilkan 300-400 buah per tahun, kadang-kadang sampai 500 buah per tahun. Produksi jeruk di Indonesia sekitar 5,1 ton/ha masih di bawah produksi di negara subtropis yg dapat mencapai 40 ton/ha.
2. Pascapanen
1. Pengumpulan
Di kebun, buah dikumpulkan di tempat yg teduh dan bersih. Pisahkan buah yg mutunya rendah, memar dan buang buah yg rusak. Sortasi dilakukan berdasarkan diameter dan berat buah yg biasanya terdiri atas 4 kelas. Kelas A adalah buah dgn diameter dan berat terbesar sedangkan kelas D memiliki diameter dan berat terkecil.
2. Penyortiran dan Penggolongan
Setelah buah dipetik dan dikumpulkan, selanjutnya buah disortasi/dipisahkan dari buah yg busuk. Kemudian buah jeruk digolongkan sesuai dgn ukuran dan jenisnya.
3. Penyimpanan
Untuk menyimpan buah jeruk, gunakan tempat yg sehat dan bersih dgn temperatur ruangan 8-10 derajat C.
4. Pengemasan
Sebelum pengiriman, buah dikemas di dalam keranjang bambu/kayu tebal yg tidak terlalu berat utk kebutuhan lokal dan kardus utk ekspor. Pengepakan jangan terlalu padat agar buah tidak rusak. Buah disusun sedemikian rupa sehingga di antara buah jeruk ada ruang udara bebas tetapi buah tidak dapat bergerak. Wadah utk mengemas jeruk berkapasitas 50-60 kg.
10. Standar Produksi
1. Ruang Lingkup
Standar produksi ini meliputi: syarat mutu, cara pengujian mutu, cara pengambilan contoh dan cara pengemasan.
2. Diskripsi
Jeruk keprok adalah buah dari tanaman jeruk keprok (Citrus reticulata LOUR) yg berkulit mudah dikupas, dalam keadaan cukup tua, utuh segar dan bersih.
3. Klasifikasi dan Standar Mutu
Jeruk keprok digolongkan dalam 4 (empat) ukuran yaitu kelas A, B, C dan D, berdasarkan berat tiap buah, yg masing-masing digolongkan dalam 2 (dua) jenis mutu, yaitu Mutu I dan Mutu II.
o    Kelas A: diameter ˜ 7,1 cm atau ˜ 151 gram/buah.
o    Kelas B: diameter 6,1–7,0 cm atau 101–150 gram/buah
o    Kelas C: diameter 5,1–6,0 cm atau 51–100 gram/buah
o    Kelas D: diameter 4,0–5,0 cm atau ˜ 50 gram/buah
Adapun syarat mutu buah jeruk keprok adalah sebagai berikut :
1.      Keasamaan sifat varietas: Seragam, cara uji organoleptik
2.      Tingkat ketuaan: Tua, tidak terlalu matang, cara uji organoleptik
3.      Kekerasan: Cukup keras, cara uji organoleptik
4.      Ukuran: Kurang seragam, cara uji SP-SMP-309-1981
5.      Kerusakan, % (jml/jml): maks 5-10, cara uji SP-SMP-310-1981
6.      Kotoran: bebas, bebas, cara uji organoleptik
7.      Busuk % (jml/jml): maks.1-2, cara uji SP-SMP-311-1981
4. Pengambilan Contoh
Contoh diambil secara acak dari jumlah kemasan seperti terlihat di bawah ini. Dari setiap kemasan diambil contoh sebanyak 20 buah dari bagian atas, tengah dan bawah. Contoh tersebut diacak bertingkat (startified random sampling) sampai diperoleh minimum 20 buah utk dianalisis.
1.      Jumlah kemasan dalam partai (lot) sampai dgn 100, contoh yg diambil 5.
2.      Jumlah kemasan dalam partai (lot)101 sampai dgn 300, contoh yg diambil
3.      Jumlah kemasan dalam partai (lot) 301-500, contoh yg diambil 9.
4.      Jumlah kemasan dalam partai (lot) 501-1000, contoh yg diambil 10.
5.      Jumlah kemasan dalam partai (lot) lebih dari 1000, contoh yg diambil 15 (minimum).

BAB 3
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
1. Manfaat tanaman jeruk sebagai makanan buah segar atau makanan olahan, dimana kandungan vitamin C yg tinggi.
o   Di Beberapa negara telah diproduksi minyak dari kulit dan biji jeruk, gula tetes, alkohol dan pektin dari buah jeruk yg terbuang. Minyak kulit jeruk dipakai utk membuat minyak wangi, sabun wangi, esens minuman dan utk campuran kue.
o   Beberapa jenis jeruk seperti jeruk nipis dimanfaatkan sebagai obat tradisional penurun panas, pereda nyeri saluran napas bagian atas dan penyembuh radang mata.
1.      Kutu loncat (Diaphorina citri.)
2.      Kutu daun (Toxoptera citridus aurantii, Aphis gossypii.)
3.       Ulat peliang daun (Phyllocnistis citrella.)
4.      Tungau (Tenuipalsus sp. , Eriophyes sheldoni Tetranychus sp)
5.      Penggerek buah (Citripestis sagittiferella.)
1.      CVPD
2.      Tristeza
3.      Woody gall (Vein Enation)
4.      Blendok
5.      Embun tepung




DAFTAR PUSTAKA


No comments:

Post a Comment