Monday, December 26, 2016

LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ALAT, BAHAN, RUANG DAN FUNGSI PADA BUDIDAYA JAMUR TIRAM (Pleurotus ostreatus)



LAPORAN PRAKTIKUM
PENGENALAN ALAT, BAHAN, RUANG DAN FUNGSI PADA BUDIDAYA JAMUR TIRAM  (Pleurotus ostreatus)


Oleh
CITRA HELDA ANGGIA
NIM A31151077
Pembimbing : Dr.Ir. Kasutjiangianti,MP
Teknisi : kaidi,SP

PROGRAM STUDI KETEKNIKAN PERTANIAN
JURUSAN TEKNOLOGI PERTANIAN
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
2016


BAB 1
PENDAHULUAN


1.1 Latar belakang
Pengenalan alat-alat laboratorium penting dilakukan untuk keselamatan kerja saat melakukan penelitian. Alat-alat laboratorium biasanya dapat rusak atau bahkan berbahaya jika penggunaannya tidak sesuai dengan prosedur. Sebab pentingnya dilakukan pengenalan alat-alat laboratorium adalah agar dapat diketahui cara-cara penggunaan alat tersebut dengan baik dan benar, Sehingga kesalahan prosedur pemakaian alat dapat diminimalisir sedikit mungkin. Hal ini penting supaya saat melakukan penelitian, data yang diperoleh akan benar pula. Data-data yang tepat akan meningkatkan kualitas penelitian seseorang.
Mikroorganisme  terdapat dimana saja, hampir disetiap tempat. Bahkan benda-benda, air minum, makanan kita sehari-hari yang kita anggap sudah steril dan bersih, setelah diteliti lagi ternyata masih banyak terdapat mikroorganisme didalamnya. Keberadaan mikroorganisme ini tentu saja ada yang membahayakan dan ada juga yang tidak.
Pada praktikum mikrobiologi – virologi ini, alat yang digunakan harus dalam keadaan steril yaitu keadaan terbebas dari segala bentuk kehidupan terutama mikroorganisme yang tidak kita inginkan, oleh sebab itu perlu mengetahui cara yang tepat untuk melakukan sterilisasi. Sterilisasi sangat penting dalam sebuah pengamatan mikroba, Karena keberhasilan dalam pengamatan sangat tergantung dari keberhasilan kita mensterilisasi. Sterilisasi sangat penting karena pada saat inilah kita akan membunuh mikroba kontaminan yang akan menghambat atau mengganggu mikroba yang akan kita amati.




1.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui alat dan bahan pada praktikum budidaya jamur
2. Untuk mengetahui fungsi masing-masing alat dan bahan pada praktikum jamur
3. Untuk mengetahui ruang pada praktikum jamur beserta fungsinya


BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Dasar teori
Tjitrosoepomo (2001), menyatakan bahwa jamur tiram (Pleurotus ostreatus) memiliki tudung berbentuk setengah lingkaran mirip cangkang tiram dengan bagian tengah agak cekung dan berwarna putih hingga krem, memiliki tangkai yang tumbuh menyamping, bentuknya seperti tiram (ostreatus), permukaannya hampir licin, diameter 5-20 cm. Tepi tudung mulus sedikit berlekuk. Pada waktu muda, tubuh buah diselubungi oleh velum universal. Jiak tubuh membesar, tinggallah selaput pada pangkal tangkai tubuh buah sebagai bursa. Dari tepi tubuh buah ke tangkai terdapat pula selaput yang menutupi sisi bawah tubuh buah dinamakan velum partiale. Jika tubuh buah membesar, maka selaput ini akan robek dan merupakan suatu cicncin (annulus) pada bagian atas tubuh buah. Himenofora pada sisi bawah tubuh buah, membentuk papan-papan atau lamella yang tersusun radial, dapat juga himenofora membuat tonjolan berupa buluh-buluh. Himenium meliputi sisi bawah tubuh buah tadi dan mula-mula terletak di bawah velum partiale. Letak himenium yang demikian itu disebut angiokarp.
Seperti yang telah dijelaskan pada praktikum pengenalan alat-alat laboratorium bertujuan untuk membuat praktikan mengetahui fungsi atau kegunaan alat-alat laboratorium, oleh karena itu, fungsi daripada tiap-tiap alat akan dijelaskan dengan tujuan agar praktikan dapat memahami secara jelas kegunaan alat-alat laboratorium yang akan dipakai. Pada dasarnya setiap alat memiliki nama yang menunjukkan kegunaan alat tersebut, prinsip kerja atau proses yang berlangsung ketika alat digunakan (Sodik, 2014).





BAB 3
METODELOGI

3.1 Waktu dan Tempat
Praktikum Adapun kegiatan praktikum ini dilakukan pada :
Hari : Jumat
Tanggal : 22 November 2016
Pukul : 01.00-selesai
Tempat : laboratorim jamur tiram atau kumbung, politeknik negeri jember

3.2 Alat Dan Bahan
·         Alat yang digunakanadalah: alat tulis, buku, internet, hp, tong, kapas, pet dan pipa air, steam boiler, cangkul, ember, timbangan, sekop, spatula, pinsek, korek, pemadat, rak, saringan, plastik, cincin, penutup dan lampu bunsen
·         Bahan yang digunakan adalah: bekatul, serbuk gergaji, kapur, bibit dan air

3.3 Cara Kerja
1. menyiapkan alat dan bahan
2. mendokumentasikan alat,bahan dan ruangan
3. mencari fungsi setiap alat, bahan serta ruanganpada buku maupun internet
4. melaporkan hasil praktikum


BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
No
Nama alat, ruang dan  bahan
Gambar
Alat-alat
1.
Tong
2.
Kapas

3.
Pipet air dan pipa

4.
Steam boiler

5.
Cangkul

6.
Ember

7.
Timbangan

8.
Sekop

9.
Spatula


10.
Pinset

11.
Korek

12.
Pemadat

13.
Rak

14
Saringan
         
15.
Cincin dan tutup

16.
Plastik

17.
Alkohol

 
18.
Lampu bunsen

Ruang –ruang
1.
Ruang pembuatan media atau sterilisasi

 
2.
Ruang kumbung jamur

3.
Ruang inokulasi
4.
Ruang pemeliharaan

Bahan-bahan
1.
Serbuk gergaji

2.
Bekatul

         
3.
Kapur

4.
Air

5.
Bibit


4.2 Pembahasan
Fungsi-fungsi alat sebagai berikut:
1.      Tong: alat untuk sterilisasi yang dibutuhkan untuk uapanya
2.      Kapas: penutup baglog untuk tidak terjadi kontaminasi
3.      Pipet air dan pipa: untuk menjaga kelembapan pada ruangan yaitu mengaliri air dan menyiram ruangan
4.      Steam boiler : alat yang berfungsi untuk memanaskan air dengan menggunakan panas dari hasil pembakaran bahan bakar, panas hasil pembakaran selanjutnya panas hasil pembakaran dialirkan ke air sehingga menghasilkan steam (uap air yang memiliki temperatur tinggi).
5.       Cangkul :alat untuk mencampur bahan
6.      Ember : untuk menaruh bahan dan alat untuk mengangkat bahan
7.       Timbangan :alat untuk menimbang bahan
8.      Sekop :alat untuk mencampur bahan
9.      Spatula :alat untuk mengambil dan memindahkan bibit
10.  Pinset :alat untuk memindahakan dan mengambil bibit
11.  Korek :alat untuk menghidupkan api pada bunsen
12.   Pemadat :alat untuk memadatkan baglog
13.   Rak :alat untuk menata atau tempat perkembangan baglog
14.  Saringan :alat untuk menyaring bahan
15.  Cincin dan tutup : untuk mencincin baglaog dan penutup baglog
16.  Plastik : alat untuk pembungkus media
17.  Alkohol :alat untuk mensterilisasi
18.  Lampu bunsen :alat untuk sterilisasi agar tidak kontaminasi

Fungsi-fungsi ruangan sebagai berikut:
1.    Ruang persiapan
Ruang persiapan adalah ruangan yang berfungsi untuk melakukan kegiatan Pengayakan, Pencampuran, Pewadahan, dan Sterilisasi media jamur tiram.
2.  Ruang Inokulasi:
Ruang Inokulasi adalah ruangan yang berfungsi untuk menanam bibit jamur tiram pada media tanam, ruang ini harus mudah dibersihkan, tidak banyak ventilasi untuk menghindari kontaminasi (adanya mikroba lain).
3.    Ruang Inkubasi
Ruangan ini memiliki fungsi untuk menumbuhkan miselium jamur tiram pada media tanam yang sudah di inokulasi (Spawning). Kondisi ruangan diatur pada suhu 22 – 28OC dengan kelembaban 60% – 80%, Ruangan ini dilengkapi dengan rak-rak bambu untuk menempatkan media tanam dalam kantong plastic (baglog) yang sudah di inokulasi.
4.    Ruang Penanaman :
Ruang penanaman (growing) digunakan untuk menumbuhkan tubuh buah jamur tiram . Ruangan ini dilengkapi juga dengan rak-rak penanaman dan alat penyemprot/pengabutan. Pengabutan berfungsi untuk menyiram dan mengatur suhu udara pada kondisi optimal 16 – 22OC dengan kelembaban 80 – 90%.

Fungsi-fungsi bahan sebagai berikut:
1.      Dedak halus, sebagai sumber karbohidrat, sumber karbon dan nitrogen, juga sebagai sumber vitamin B kompleks.
2.      Kapur, untuk menetralkan pH media dan mencegah adanya jasad pengganggu.
3.      Air, sumber hara dan pencampur bahan-bahan media.
4.      Serbuk gergaji : berfungsi sebagai penyedia nutrisi bagi jamur. Kayu yang digunakan sebaiknya kayu keras. Hal ini karena kayu keras banyak mengandung selulosa yang dibutuhkan oleh jamur


BAB 5
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Praktikum Pengenalan Bahan dan peralatan praktikun ini menjadi dasar dari untuk pelaksanaan praktikum budidaya jamur selanjutnya karena praktikum ini merupakan praktikum dasar, sehingga pada saat praktikum selanjutnya,  praktikan dapat menggunakan peralatan dengan prosedur yang telah dipelajari sebelumnya dipraktikum Pengenalan Bahan dan peralatan praktikun ini.
Pengenalan alat-alat bertujuan untuk membuat praktikan mengetahui fungsi atau kegunaan alat-alat laboratorium, oleh karena itu, fungsi daripada tiap-tiap alat akan dijelaskan dengan fungsinya agar praktikan dapat memahami secara jelas kegunaan alat-alat laboratorium yang akan dipakai. Pada dasarnya setiap alat memiliki nama yang menunjukkan kegunaan alat tersebut, prinsip kerja atau proses yang berlangsung ketika alat digunakan

5.2 saran
Dalam pengenalan alat dan bahan diharapkan mahasiswaharus teliti agarpada saat praktikum tidak terjadi kesalahan pada pengenalan alat.





DAFTAR PUSTAKA

No comments:

Post a Comment