Saturday, December 17, 2016

laporan praktikum hibridisasi kacang panjang (F1)


KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
JURUSAN PRODUKSI PERTANIAN
PRODI PRODUKSI TANAMAN HORTIKULTURA


LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
PEMULIAAN TANAMAN
HIBRIDISASI KACANG PANJANG (F1)
Description: LOGO POLITEKNIK NEGERI  JEMBER (1).png







Disusun Oleh :
Nama : Citra Helda Anggia ( A31151077)
Dosen : Ir.Djenal.MP
Teknisi : Vega Karika Putri,SP,Msi

PROGRAM STUDI PRODUKSI TANAMAN HORTIKULTURA
JURUSAN PRODUKSI PERTANIAN
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
2016
Telah Diperiksa dan Dinilai


 




BAB 1
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Bunga tanaman kacang panjang termasuk dalam jenis bunga berumah satu, yaitu dalam satu bunga terdapat bunga jantan (serbuk sari) dan bunga betina (putik). Penyerbukan terjadi secara kleistogami artinya penyerbukan terjadi sebelum mekarnya bunga. Oleh karena itu kemungkinan terjadinya persilangan alami sangat kecil.
Salah satu upaya yang perlu dilakukan untuk meningkatkan produktivitas pertanian adalah penggunaan benih unggul bermutu tinggi. Sifat unggul pada tanaman dapat timbul secara alami karena adanya seleksi alam dan juga dapat terbentuk karena campur tangan manusia melalui kegiatan pemuliaan tanaman.
Pemuliaan tanaman pada dasarnya adalah kegiatan memilih atau menyeleksi dari suatu populasi untuk mendapatkan genotip tanaman yang memiliki sifat-sifat unggul, yang selanjutnya dikembangkan dan diperbanyak sebagai bibit unggul. Namun demikian, kegiatan seleksi tersebut sering kali tidak dapat langsung diterapkan. Sifat keunggulan tidak seluruhnya terdapat pada satu genotip saja, melainkan terpisah genotip lainnya. Misalnya satu genotip mempunyai daya hasil tinggi, tetapi rentan terhadap penyakit, genotipe lainnya memiliki sifat sebaliknya. Jika seleksi diterapkan secara langsung, maka kedua sifat unggul tersebut akan selalu terpisah pada genotip yang berbeda. Untuk mendapatkan genotip baru yang memiliki kedua sifat unggul tersebut, perlu dilakukan penggabungan melalui rekombinasi gen.
Persilangan merupakan salah satu cara untuk menghasilkan rekomendasi gen. Secara teknis, persilangan dilakukan dengan cara memindahkan tepung sari ke kepala putik. Persilangan ini dilakukan pada tanaman menyerbuk sendiri maupun tanaman menyerbuk silang. Keberhasilan persilangan sangat ditentukan oleh pengetahuan pemulia mengenai struktur bunga, waktu berbunga, saat bunga mekar, kapan bunga betina matang, saat jantan matang, dan tipe penyerbukan (tanaman menyerbuk sendiri dan silang).
Pemuliaan tanaman pada dasarnya adalah kegiatan memilih atau menyeleksi dari suatu populasi untuk mendapatkan genotip tanaman yang memiliki sifat unggul,selanjutnya dikembangkan dan diperbanyak sebagai bibit unggul.

1.2  Tujuan
 persilangan buatan ialah untuk mendapat kacang panjang yang unggul, yang ditandai dengan umur yang genjah, keras atau mempunyai daya simpan lama, warna menarik (sesuai selera paras), rasa manis, dan lain sebagainya sesuai dengan criteria yang diinginkan.

BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Dasar Teori
Perkawinan antar spesies merupakan salah satu cara yang digunakan dalam meningkatkan keragaman genetik bahan pemuliaan. Keragaman tersebut nantinya akan diseleksi untuk mendapatkan varietas yang memiliki sifat unggul. Varietas bersifat unggul tersebut yang nantinya dapat dilepas sebagai varietas unggul. Untuk mendapatkan varietas unggul dapat ditempuh melalui beberapa metode. Metode pemuliaan tanaman ini sangat ditentukan oleh sistem penyerbukan ataupun cara perkembangbiakan tanaman. Metode untuk tanaman menyerbuk sendiri berbeda untuk tanaman menyerbuk silang. Metode untuk tanaman yang dikembangbiakan secara seksual berbeda dengan yang dikembangbiakan secara aseksual (Sunarto, 1997).
Bunga tanaman kacang panjang termasuk dalam jenis bunga berumah satu, yaitu dalam satu bunga terdapat bunga jantan (serbuk sari) dan bunga betina (putik). Penyerbukan terjadi secara kleistogami artinya penyerbukan terjadi sebelum mekarnya bunga. Oleh karena itu kemungkinan terjadinya persilangan alami sangat kecil (Hanif, 2012).











BAB 3
METODELOGI

3.1 Waktu Dan Tempat
Praktikum pemuliaan tanaman dengan materi “Persilangan Buatan pada Kacang Panjang” dilaksanakan pada hari selasa , 22 november-2 desember 2016 pukul 15.00-selesai WIB di lahan politeknik negeri jember.

3.2 Alat dan Bahan
Alat
Bahan
Pinset : Untuk kastrasi dan polinasi
Bunga kacang panjang bermacam varietas
Plastik : Untuk menutup bunga

Spidol

Label : Untuk pelabelan

Tali



3.3 Langkah Kerja
1. Setelah tanaman sudah mulai berbunga, penyilangan dapat dilakukan setiap hari pada pukul 06.30 – 07.30 atau jam 15.00-18.00
2      Memilih bunga yang diperkirakan mekar esok harinya dengan ciri-ciri kuncup bunga membengkak dan corolla mulai kelihatan muncul sedikit pada kelopaknya. Kelopak bunga dibuang dengan pinset. Kemudian buang bunga mahkota dengan cara menarik perlahan – lahan mahkota (sepal). Sampai kelima sepal habis.
3   Membuang seluruh stamen dengan menggunakan pinset sehingga hanya tertinggal kepala putik.
4      Memilih bunga yang mekar sebagai sumber serbuk sari (pejantan), lalu buka mahkotanya dan ambil anter yang sudah siap untuk diserbukkan kekepala putik atau stigma.
5      Melakukan pemindahan serbuk sari kekepala putik.
6      Setelah menyilangkan diberi label yang neggantung pada tangkai atau cabang bunga tersebut dengan menulis tetua yang disilangkan (betina dan jantan), tanggal persilangan, nama penyilang (pemulia).
7      Apabila kira-kira satu minggu bunga yang disilangkan masih segar  dan hijau berarti hibridisasi berhasil.

























BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Praktikum
Tabel hasil keberhasilan persilangan kacang panjang
Persilangan antara
Tanggal persilangan
%keberhasilan atau gagal
A X B
22/11/2016
3/3 X 100%
B X C
25/11/2016
2/2 X 100%
C X D
01/12/2016
4/4 X 100%
D X A
02/12/2016
1/1 X 100%


4.2 Pembahasan
Pada pratikum pemuliaan tanaman yang kami lakukan, dalam melakukan persilangan kacang panjang kami menggunakan 4 varietas kacang panjang
Dalam melakukan persilangan kita harus dapat menentukan ciri-ciri atau keadaan bunga yang akan di tentukan apakah sebagai tetua jantan atau tetua betina. Bunga yang akan di pilih menjadi sumber betina dicirikan dengan bentuk kelopak masih menguncup dan berwarna putih kehijaun dan masih tertutup rapat sehingga tdak terlihat mahkota bunganya. Sedangkan bunga yang di pilih sebagi tetua jantan memiliki ciri saat sore hari keadaan kuncup sudah merekah sedikit dan di yakinkan bahwa saat pagi hari ketika akan di lakukan persilangan bunganya sudah mekar.
Hal terpenting dalam melakukan persilangan Bunga kacang panjang sangat kecil dan mudah patah sehingga di perlukan ketelitian, kesabaran, fokus dan hati-hati dalam bekerja. Akan tetapi pada hari pertama kami melakukan persilangan kami tidak mengantisipasi akan adanya hujan setiap hari yang selalu mengguyur lahan sehingga hasil persilangan tidak ada yang berhasil dikarenakan bunga rontok yang disebabkan hujan yan didalam plastik terlalu banyan mengandung air dan semakin lama busuk.
Ciri-ciri kegagalan persilangan
1)      Persilangan A x B
Hasil persilangan bunga gugur dan berbau kalau di pegang bunga yang   sudah jatuh diplastik lengket berarti bunga tersebut sudah terkontaminasi di sebabkan hujan yang teus menerus dan timbul bakteri yang menyebabkan kegagalan pemuliaan .
2)   Persilangan B x C
3)   Hasil persilangan bunga gugur dan berbau kalau di pegang bunga yang   sudah jatuh diplastik lengket berarti bunga tersebut sudah terkontaminasi di sebabkan hujan yang teus menerus dan timbul bakteri yang menyebabkan kegagalan pemuliaan  dan terdapat hama paada bunga yang berada didalam plastik
4)   Persilangan C x D
5)   Hasil persilangan bunga gugur dan terdapat miselium pada plastik berarti sudah kontaminasi diakibatkan penalian kuang rapan dan udara masuk membawa jamur.
6)   Persilangan D x A
Pada persilangan bunga rontok  diakibatkan sel kelmin janannya kurang matang sehunnga tidak terjadi penyerbukan








BAB 5
KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan
1. Dalam praktikum penyilangan kacang panjang  dibutuhkan ketelitian dan teknik
2. faktor penyebab kegagaalan
Ø Hujan terus menerus
Ø Kurang rapat dalam pembuungkusan bunga
Ø benang sari kurang atang sehingga tidak ada penyerbukan
Ø alat dan bahan sudah terkontaminasi
Ø terkena hama dan penyakit
5.2 Saran
Dalam melakukan praktek penyilangan buatan pada anaman kacang panjang terlebih daulu dengan memilih tetua betina, kemudian emaskulasi tetua betina setelah itu melakukan polenisasi atau melakukan penyerbukan dan yang terakhir yaitu penyungkupan dan pemberian label menggunakan sedota













DAFTAR PUSTAKA






No comments:

Post a Comment