Monday, October 31, 2016

PENGATURAN RUANG DAN PERALATAN TEKNIS LABORATORIUM KULTUR JARINGAN

Teknik kultur jaringan (kultur in vitro) mensyaratkan kondisi steril baik ruang, peralatan, bahan maupun seluruh rangkaian kerjanya. Hal ini disebabkan karena pertumbuhan eksplan didalam kultur harus selalu dalam kondisi aseptis.
 KONDISI STERIL / ASEPTIK
Kondisi bagian dalam laboratorium mutlak harus bersih, mulai dari lantai, dinding, meja, alat-alat yang digunakan, maupun udara diruangan laboratorium tersebut.
Harus diusahakan semaksimal mungkin bebas dari debu.

Jendela-jendela dibuat permanen dari kaca (tidak bisa dibuka). Didalam ruangan diberi pengatur udara (AC) untuk mempertahankan suhunya konstan (25-28)°C, dan dipasang exhauster untuk menyedot debu yang ada didalam ruangan.
Lantai laboratorium juga harus dibersihkan secara rutin dengan antiseptik.
Setiap orang yang akan masuk laboratorium harus melepas sepatunya dan menggantinya dengan alas kaki yang ada didalam laboratorium dan harus mengenakan jas praktikum.
Kebersihan laboratorium secara umum sangat menentukan keberhasilan kerja kultur jaringan
Tiap kegiatan terpisah satu dengan lainnya, tetapi masih dapat saling berhubungan.
PENGATURAN RUANG
Tahapan-tahapan kerja didalam laboratorium kultur jaringan dibagi 4, yaitu:
1. Persiapan.
  Merupakan tahap awal kerja kultur jaringan, dimulai dari penyiapan tanaman sebagai sumber eksplan (sterilisasi eksplan tahap awal), kemudian menyiapkan alat-alat (mencuci dan pengeringan alat), botol-botol kultur dan pembuatan medium (meracik, merebus dan membaginya kedalam botol-botol sampai pada sterilisasi), pembuatan larutan stok.
2. Inokulasi.
  Inokulasi meliputi sterilisasi, pengambilan/pengirisan bagian tanaman yang akan dijadikan sebagai eksplan, kemudian menanamnya didalam atau diatas medium buatan (cair/padat) yang telah disediakan. Untuk inokulasi eksplan ini diperlukan kondisi yang absolut steril.
3. Pemeliharaan.
  Setelah diinokulasi, botol kultur diletakkan di rak-rak pemeliharaan di ruang inkubator untuk diikuti pertumbuhan dan perkembangannya sampai menjadi plantlet. Untuk pemeliharaan tersebut dibutuhkan ruang yang cukup steril dan bersih, dengan pengatur suhu (25-28)°C, dan pencahayaan dengan lampu TL (1000-3000) lux. 
4. Aklimatisasi.
  Aklimatisasi merupakan proses penyesuaian/adaptasi plantlet dari kondisi heterotrof didalam botol kultur menjadi autotrof yang dapat ditanam pada kondisi alamiahnya ditanah. Proses aklimatisasi dilaksanakan didalam green house. Setelah melampaui masa aklimatisasi, tanaman dapat dibawa keluar untuk ditanam dilapangan.
Berdasarkan tahapan kegiatan tersebut, maka pembagian ruangan laboratorium yang baik meliputi:
1. Ruang persiapan
2. Ruang transfer (inokulasi) atau ruang steril
3. Ruang kultur (inkubator dan ruang plantlet)
4. Ruang stok* (tempat menyimpan stok media)
5. Ruang timbang*
6. Ruang aklimatisasi 
Sterilisasi merupakan tehnik membersihkan dan membebaskan suatu benda dari segala mikroorganisme (protozoa, fungi, bakteri, dan virus).
Sterilisasi meliputi:
1.Sterilisasi ruang
2.Sterilisasi alat inokulasi (LAF cabinet)
3.Sterilisasi alat & media tanam
4.Sterilisasi eksplan
sterilisasi 
Sterilisasi ruangan, terutama ruang transfer,  dilakukan dengan menyemprotkan alkohol 90%, dan sterilisasi lantai dengan kain pel yang dibasahi dengan alkohol 90% atau phenol.
Sterilisasi ini mutlak dilakukan menjelang ruang inokulasi akan digunakan.
Lampu ultraviolet dapat digunakan untuk sterilisasi ruang, dan biasanya selalu dinyalakan apabila ruang inokulasi tidak digunakan, serta dimatikan saat masuk dalam ruang ini. 
1. STERILISASI RUANG
Sterilisasi laminar dilakukan dengan spirtus atau alkohol 70%. Permukaan laminar sebelum mulai bekerja dibersihkan dengan tisu yang sudah dicelupkan alkohol 70%.
Laminar yang dilengkapi dengan lampu UV, sebelum digunakan juga dinyalakan selama 1-2 jam untuk mematikan kontaminan yang ada di permukaan laminar.
Hal serupa juga dilakukan setelah selesai melakukan penanaman atau inokulasi. 
2. STERILISASI ALAT INOKULASI (LAF) 
Alat-alat logam dan gelas yang akan digunakan disterilkan dengan autoclave pada temperatur 121ᴼCdan tekanan 1 atm, selama 30 menit.
Alat- alat seperti pinset dan scalpel selain disterilkan dengan autoclave dapat dilakukan dengan pembakaran di atas api bunsen.
Sterilisasi bahan atau media kultur selama 15-20 menit.
3. STERILISASI ALAT & MEDIA TANAM
Sterilisasi eksplan adalah mensterilkan dari kontaminasi mikroorganisme, tanpa mematikan eksplannya
Metode sterilisasi setiap eksplan berbeda, tergantung pada jenis tanamannya, bagian tanaman yang digunakan, morfologi permukaannya, umur tanamannnya, kondisi tanamannnya (sakit atau sehat pada saat pengambilan), musim saat pengambilan, dan lingkungan tumbuhnya.
4. STERILISASI EKSPLAN

No comments:

Post a Comment