Saturday, October 22, 2016

LAPORAN PRAKTIKUM KULTUR JARINGAN “MENGHITUNG DAN MEMBUAT LARUTAN STOCK KULTUR JARINGAN”



LAPORAN PRAKTIKUM
KULTUR JARINGAN
“MENGHITUNG DAN MEMBUAT LARUTAN STOCK KULTUR JARINGAN”

DOSEN PEMBIMBING :
Ir.kasutjiangiati.MP

DISUSUN OLEH :
Nama : Citra Helda Anggia
Nim : A31151077


POLITEKNIK NEGERI JEMBER
JURUSAN PRODUKSI PERTANIAN
PRODI D-3 POLITEKNIK NEGERIJEMBER
2016
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1  Latar belakang
Dalam pembuatan media,langkah awal adalah membuat larutan stock media terpilih.penggunaan larutan stock bertujuan untuk menghemat pekerjaan -pekerjaan menimbang bahan yang berulang-ulang setiap kali membuat media  dan menigkatkan ketelitian penggunaan bahan karena kesulitan menimbang dalam jumlah sedikit.beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membuat larutan stock adalah :a. Kepekatan ,b. jumlah larutan stock,c. tempat penyimpanan
            Formulasi media kultur jaringan pertama kali dibuat berdasarkan komposisi larutan yang digunakan untuk hidroponik, khususnya komposisi unsur-unsur makronya. Unsur-unsur hara diberikan dalam bentuk garam-garam anorganik. Koposisis media dan perkembangan formulasinya didasarkan pada jenis jaringan, organ dan tanaman yang digunakan serta pendekatan dari masing-masing peneliti. Beberapa jenis sensitif terhadap konsentrasi senyawa  makro tinggi atau membutuhkan zat pengatur tertentu untuk pertumbuhannya. 
Media kultur sebagi media tumbuh tanam yang dikulturkan merupakan bagian penting dalam proses perbanyakan tanaman secara invitro. Pentingnya media kultur dalam tehnik perbanyakan vegetatif ini tidak lepas dari adnya komponen penyusun media yang terdiri dari berbagi unsur pendukung pertumbuahan tanaman seperti hara makro, hara mikro, vitamin, zat perangsang tumbuh dan sumber energi dalam bentuk gula.
            Pembuatan larutan stok berdasarkan pengelompokan dalam: Stok makro, stok mikro, stok Fe, stok vitamin dan stok hormone terutama bila larutan stok tidak disimpan terlalu lama (segera digunakan habis). Stok hormone dapat disimpan antara 2-4 minggu, sedangkan stok hara dapat disimpan 4-8 minggu. Dengan adanya larutan stok, pembuatan media selanjutnya hanya dengan teknik pengenceran dan pencampuran.


1.2  Tujuan
1.      Menentukan dan mengetahui jenis media yang akan digunakan dalam kultur jaringan
2.      Menentukan dan mengetahui formula media dengan benar yang akan digunakan dalm kultur jaringan
3.      Menentukan dan mengetahui larutan stock dari suatu jeni formula media yang dipilih
4.      Membuat media kultur jaringan dengan tepat dan benar























BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

Dalam pembuatan media, langkah pertama adalah membuat stok dari media terpilih. Penggunaan larutan stok menghemat pekerjaan menimbang bahan yang berulang–ulang setiap kali membuat media.“Untuk membuat medium kultur jaringan, biasanya menimbang setiap komponen bahan kimia yang terdapat pada resep medium dasar. Langkah ini kurang praktis karena memakan banyak waktu dan mengurangi kecepatan. Selain itu timbangan yang digunakan untuk menimbang sejumlah kecil bahan kimia kadang-kadang tidak tersedia. Kendala ini dapat dibatasi dengan pembuatan larutan stok terlebih dahulu, kecuali untuk unsur mikronya. Jadi perlu membuat larutan stok untuk unsur mikro, besi, vitamin, hormon, dan mio-inositol (Hendaryono dan Wijayani, 2007)“. Setiap larutan stok dapat dipergunakan sampai 100 liter media, bahkan larutan stok mikro dapat dipergunakan sampai 100 liter media. Larutan stok dapat disimpan ditempat yang bertemperatur rendah dan gelap.
Larutan stok merupakan larutan yang berisi satu atau lebih komponen media yang konsentrasinya lebih tinggi daripada konsentrasi kompenen tersebut dalam formulasi media yang akan dibuat. Larutan stok biasanya dibuat dengan konsentrasi 10, 100 atau 1000 kali lebih pekat. Jika larutan stok dibuat, pembuatan media dapat dilakukan dengan cara mengambil sejumlah larutan stik sehingga konsentrasinya menjadi sesuai dengan yang terdapat pada formulasi media yang dikehendaki (Yusnita, 2003).
Dalam pembuatan larutan stok, yang perlu diperhatikan adalah penyatuan beberapa komponen media sekaligus dalam suatu larutan stok dan harus mempertimbangkan kecocokan dan kestabilan dari sifat kimianya. Dalam larutan stok yang berisi beberapa komponen media jangan sampai ada endapan. Hal ini erat kaitannya dengan ketersediaan hara  dalam media eksplan atau tanaman yang dikulturkan. Setelah larutan stok dibuat, pengambilanya untuk media dapat dilakukan dengan cara memipet atau menakarnya dengan gelas ukur (Yusnita, 2003).
Pembutan larutan stok dimaksudkan untuk memberi kemudahan pekerjaan dalam pembutan media salnjutnya antara lain;
1.      Menghemat pekerjaan menimbang bahan media setiap kali ingin membuat media
2.      Mengatasi kesulitan penimbangan dalam jumlah yang sangat kecil
3.      Mengurangi kerusakan bahan kimia akibat terlau sering dibuka dan ditutup
(Marlin dkk, 2007).
Pembuatan larutan stok berdasarkan pengelompokan dalam : Stok makro, stok mikro, stok Fe, stok vitamin dan stok hormone terutama bila larutan stok tidak disimpan terlalu lama (segera digunakan habis). Stok hormone dapat disimpan antara 2-4 minggu, sedangkan stok hara dapat disimpan 4-8 minggu. Dengan adanya larutan stok, pembuatan media selanjutnya hanya dengan teknik pengenceran dan pencampuran saja.
Hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan larutan stok adalah penyimpanan (daya simpan) larutan. Larutan yang sudah mengalami pengendapan, tidak dapat digunakan lagi. Pengendapan larutan stok umumnya terjadi bila kepekatan dapat dihindari dengan membuat larutan yang tidak terlalu pekat atau tidak menggunakan larutan campuran, yaitu dengan membuat satu larutan stok hanya untuk satu jenis bahan (terutama untuk unsur hara makro). Kondisi simpan juga diperhatikan, karena ada beberapa bahan yang tidak tahan dalam suhu tinggi atau cahaya.
Pembuatan media dikelompokan berdasarkan jenis bahan kimia yang digunakan, sehingga jika bahan kimia tersebut dicampur tidak terjadi interaksi yang menghasilkan senyawa baru. Biasanya pengelompokan dilakukan berdasarkan stok hara makro, stok hara mikro, vitamin dan stok hormone, terutama jika larutan stok tidak disimpan terlalu lam. Stok hara baik mikro maupu makro dapat disimpan dalam waktu yang relative lam yaitu 4-8 minggu, sedangkan stok hormone biasanya disimpan dalam jangka waktu 2-4 minggu (Marlin dkk, 2007).
Larutan stok dalam bentuk cair disimpan di dalam lemari es. Pembuatan larutan stok harus dilakukan dengan cermat, sebab larutan stok yang terlalu pekat akan mengalami penendapan di dalam lemari es. Jika terjadi pengendapan, maka sebelum larutan stok  digunakan terlebih dahulu harus dipanaskan (Hendaryono dan Wijayani, 2007). Larutan stok kadang-kadang ditumbuhi mikroorganisme. Larutan stok yang terkontaminasi mikroorganisme ini, juga tidak dapat digunakan lagi. Oleh karena itu kondisi simpan harus dijaga kebersihan dan tempat (wadah) larutan harus diusahakan cara-cara pembuatan larutan stok untuk media Murashige dan Skoog (1962).
Pada stok hara makro, senyawa-senyawa sumber unsur hara makro diperlukan dalam jumlah yang cukup besar. Oleh karena itu sebaiknya dibuat dalam larutan stok tunggal. Selain itu jenis anion senyawa sumber unsur hara makro tidak sama, kemungkinan hal tersebut akan mempercepat pengendapan larutan bila dibuat larutan stok campuran. Biasanya larutan stok hara dibuat beberapa macam dan diberi nama sebagai berikut :



Tabel 4. Pembuatan larutan stok media MS untuk skala besar.
No
Larutan stok
Kersenyawaan
Berat persenyawaan (mg)
Pelarut Aquadest
(ml)
Konsentrasi larutan stok (kali)
Volume larutan stok untuk 1 liter media (ml)
1
A
NH4NO3
83500
1000
50
20
2
B
KNO3
95000
1000
50
20
3
C
CaCl2.H2O
44000
1000
100
10
4
D
MgS4.H2O
KH2PO4
(37000+
17000)
1000
100
10
5
E
FeSO4.7H2O
Na2EDTA.
(5570+
7450)
500
500
200
5
6
F
(senyawa mikro)
MnSO4.H2O
ZnSO4.H2O
H3BO3
KI
Na2MoO4.H2O
CoCl.6H2O
CuSO4.5H2O
(3380.0+
1720.0+
1240.0+
1240.0+
50.0+
5.0+
5.0)
1000
200
5

Hal-hal yang perlu diperhatikan pada larutan stok :
a.       Larutan stok media, sebaiknya tidak disimpan lebih dari 2 bulan sebelum dipergunakan.
b.      Stok vitamin dan zat pengatur tumbuh, sebaiknya digunakan segar (kurang dari 2 minggu). Oleh karena itu sebelum membuat larutan stok, harus ditentukan dahulu kebutuhan media, jadwal pembuatan media dan semua sarana pembuatan media harus benar-benar sudah siap.
c.       Larutan stok yang telah mengalami pengendapan dan yang sudah ditumbuhi mikroorganisme (terkontaminasi), tidak boleh digunakan lagi (dibuang).
d.      Semua alat-alat gelas (alat ukur, takar, wadah) sebelum dipergunakan untuk membuat larutan, harus dibilas dulu dengan aquadest. Setelah selesai digunakan atau sebelum digunakan lagi, harus pula segera dibilas dengan aquadest. Bila tidak digunakan lagi, tempatkanlah pada rak penyimpanan secara terbalik supaya kering dan bagian dalamnya tidak berdebu.
Vitamin yang paling sering digunakan dalam media kultur jaringan tanaman, adalah thiamine (vitamin B1), nicotinic acid (niacin) dan pyridoxine (vitamin B6). Thiamine merupakan vitamin yang esensial dalam kultur jaringan tanaman.
Nicotinic acid, penting keberadaannya di dalam media kultur akar tomat, ercis dan lobak (Bonner dan Devirian, 1939), begitu juga pyroxidin diperlukan dalam kultur akar tomat  (Robbins dan Schmidt, 1939).
Myo-inositol atau meso-inositol atau i-inositol digunakan dalam media untuk  memperbaiki pertumbuhan dan morfogenesis, sehingga myo-inositol dianggap sebagai golongan vitamin untuk tanaman. Menurut Myo-inositol berperan dalam keikutsertaan dalam lintasan biosintesa asam-D-galakturonat yang menghasilkan vitamin C dan pectin serta kemungkinan inkorporasinya dalam fosfoinositida dan fosfatidil inositol yang berperanan dalam pembelahan sel. Penambahan myo-inositol  dengan konsentrasi antara 20-100 mg/l  pertama kali ditunjukkan oleh Jacquiot dalam kultur kambium tanaman elm (George dan Sherringtone, 1984). Myo-inositol berpengaruh  dalam morfogenesis kultur, misalnya dalam kultur Haworthia sp. Pembentukan pucuk dalam Haworthia sp. tergantung dari keberadaannya myo-inositol (Kaul dan Sabharwal, 1972, 1975). Di alam Myo-inositol ditemukan dalam air kelapa, dan dalam jumlah kecil didalam agar  dipasaran. Myo-inositol juga digunakan dalam pembuatan media Wood & Braun dan Murashige & Skoog  (George dan Sherringtone, 1984).
Pantothenic acid mempunyai peranan penting dalam pertumbuhan jaringan tanaman tertentu, seperti Salix sp. (Telle dan Gautheret, 1947), tidak semua jenis tanaman membutuhkan penambahan pantothenic acid, contohnya pada kultur jaringan wortel.
Vitamin E (tocopherol)  yang ditambahkan ke dalam kultur jaringan tanaman dapat memacu pembentukan kalus friable (remah) dalam kultur embrio jagung sedangkan dalam kultur suspensi  kedelai, merangsang penyebaran sel pada konsentrasi 0.95 mM (Oswald et al, 1977).


BAB 3
METODELOGI
3.1 Bahan dan Alat
v  Senyawa kimia penyusun larutan stok A-H
v  Hot Plate
v  Aquades
v  Magnetic stearer
v  Gelas piala
v  Erlenmeyer
v  Labu ukur
v  Sudip
v  Gelas ukur
v  Timbangan analitik
v  Auminium foil
v  Label
v  Tutup karet
v   Botol reagen
v  Pengaduk
3.2 Cara Kerja
3.2.1 Pembuatan Larutan Stok A, 250 ml konsentrasi 50 kali
1.   Menimbang garam NH4NO3 sebanyak 20,625 gram
2.   Melarutkan garam tersebut dalam gelas yang sama dengan 100 ml aquadest
3.  Menuangkan larutan tersebut dalam erlenmeyer/botol reagen dan bilaslah 2-3 kali sehingga larutan garam dalam piala habis
4. Menambahkan aquadest kedalam erlenmeyer/botol reagen sampai volumemenya menjadi 250 ml.selanjutnya tutup dengan aluminium foil
5. Beri label A pada erlenmeyer/botol reagen tersebut
6. simpan larutan stock A pada ruang gelap pada suhu kamar
7.   Membersihkan alat-alat yang telah digunakan dengan menggunakan aquades dan menyimpan alat-alat tersebut ke dalam ruang penyimpanan alat

 3.2.2 Pembuatan Larutan Stok B, 250 ml konsentrasi 50 kali
1.   Menimbang garam KNO3 sebanyak 23,75 gram
2.   Melarutkan garam tersebut dalam gelas yang sama dengan 100 ml aquadest
3.  Menuangkan larutan tersebut dalam erlenmeyer/botol reagen dan bilaslah 2-3 kali sehingga larutan garam dalam piala habis
4. Menambahkan aquadest kedalam erlenmeyer/botol reagen sampai volumemenya menjadi 250 ml.selanjutnya tutup dengan aluminium foil
5. Beri label B pada erlenmeyer/botol reagen tersebut
6. simpan larutan stock B pada ruang gelap pada suhu kamar
7.   Membersihkan alat-alat yang telah digunakan dengan menggunakan aquades dan menyimpan alat-alat tersebut ke dalam ruang penyimpanan alat

3.2.3 Pembuatan Larutan Stok C, 250 ml konsentrasi 50 kali
1.   Menimbang garam CaCL2 2H2O sebanyak 5,5 gram
2.   Melarutkan garam tersebut dalam gelas yang sama dengan 100 ml aquadest
3.  Menuangkan larutan tersebut dalam erlenmeyer/botol reagen dan bilaslah 2-3 kali sehingga larutan garam dalam piala habis
4. Menambahkan aquadest kedalam erlenmeyer/botol reagen sampai volumemenya menjadi 250 ml.selanjutnya tutup dengan aluminium foil
5. Beri label C pada erlenmeyer/botol reagen tersebut
6. simpan larutan stock C pada ruang gelap pada suhu kamar
7.   Membersihkan alat-alat yang telah digunakan dengan menggunakan aquades dan menyimpan alat-alat tersebut ke dalam ruang penyimpanan alat

3.2.4 Pembuatan Larutan Stok D, 250 ml konsentrasi 50 kali
1.   Menimbang garam MgSO4.7H2O sebanyak 4,625 gram dan KH2PO4 sebanyak 2,125 gram.
2.   Melarutkan garam tersebut dalam gelas yang sama dengan 100 ml aquadest
3.  Menuangkan larutan tersebut dalam erlenmeyer/botol reagen dan bilaslah 2-3 kali sehingga larutan garam dalam piala habis
4. Menambahkan aquadest kedalam erlenmeyer/botol reagen sampai volumemenya menjadi 250 ml.selanjutnya tutup dengan aluminium foil
5. Beri label D pada erlenmeyer/botol reagen tersebut
6. simpan larutan stock D pada ruang gelap pada suhu kamar
7.   Membersihkan alat-alat yang telah digunakan dengan menggunakan aquades dan menyimpan alat-alat tersebut ke dalam ruang penyimpanan alat

3.2.5 Pembuatan Larutan Stok E, 250 ml konsentrasi 100 kali
1.   Menimbang garam Na2EDTA sebanyak 0.9325 gram  dan FeSO4 7H2O sebanyak 0,695 gram. dan aduk sampai berwarna kuning dengan suhu......
2.   Melarutkan garam tersebut dalam gelas yang sama dengan 100 ml aquadest
3.  Menuangkan larutan tersebut dalam erlenmeyer/botol reagen dan bilaslah 2-3 kali sehingga larutan garam dalam piala habis
4. Menambahkan aquadest kedalam erlenmeyer/botol reagen sampai volumemenya menjadi 250 ml.selanjutnya tutup dengan aluminium foil
5. Beri label E pada erlenmeyer/botol reagen tersebut
6. simpan larutan stock E pada ruang gelap pada suhu kamar
7.   Membersihkan alat-alat yang telah digunakan dengan menggunakan aquades dan menyimpan alat-alat tersebut ke dalam ruang penyimpanan alat
 3.2.6 Pembuatan Larutan Stok F, 250 ml konsentrasi 200 kali
1.      Menimbang garam
persenyawaan unsure hara mikro dengan menggunakan timbangan :
NO
BAHAN KIMIA
JUMLAH YANG DIBUTUHKAN
1
MnSO4.7H2O
1,115 gram
2
ZnSO4.7H2O
0,43 gram
3
H3BO3
0,31 gram
4
KI
0,0415 gram
5
Na2MoO4.2H2O
0.0125 gram
6
CoCl2.6H2O
0,00125 gram
7
CuSO4.5H2O
0,00125 gram
2.   Melarutkan garam tersebut dalam gelas yang sama dengan 100 ml aquadest
3.  Menuangkan larutan tersebut dalam erlenmeyer/botol reagen dan bilaslah 2-3 kali sehingga larutan garam dalam piala habis
4. Menambahkan aquadest kedalam erlenmeyer/botol reagen sampai volumemenya menjadi 250 ml.selanjutnya tutup dengan aluminium foil
5. Beri label F pada erlenmeyer/botol reagen tersebut
6. simpan larutan stock F pada ruang gelap pada suhu kamar
7.   Membersihkan alat-alat yang telah digunakan dengan menggunakan aquades dan menyimpan alat-alat tersebut ke dalam ruang penyimpanan alat
3.2.7 pembuatan larutan stock Vitamin dan zat pengatur tumbuh (G),250 ml konsentrasi 200 kali
1.      Menimbang bahan-bahan berikut :
a)      Thiamine HCl : 0,005 gram
b)      Niacin                         : 0.1 gram
c)      Pyridoxine                   : 0,025 gram
d)     Glycine                        : 0.1 gram
e)    HCL                           :0,025 gram
2.   Melarutkan garam tersebut dalam gelas yang sama dengan 100 ml aquadest
3.  Menuangkan larutan tersebut dalam erlenmeyer/botol reagen dan bilaslah 2-3 kali sehingga larutan garam dalam piala habis
4. Menambahkan aquadest kedalam erlenmeyer/botol reagen sampai volumemenya menjadi 250 ml.selanjutnya tutup dengan aluminium foil
5. Beri label F pada erlenmeyer/botol reagen tersebut
6. simpan larutan stock F pada ruang gelap pada suhu kamar
7.   Membersihkan alat-alat yang telah digunakan dengan menggunakan aquades dan menyimpan alat-alat tersebut ke dalam ruang penyimpanan alat

3.2.8Pembuatan Larutan Stok H, 250 ml konsentrasi 50 kali
1.   Menimbang garam myo inisitol sebanyak 1,25 gram 
2.   Melarutkan garam tersebut dalam gelas yang sama dengan 100 ml aquadest
3.  Menuangkan larutan tersebut dalam erlenmeyer/botol reagen dan bilaslah 2-3 kali sehingga larutan garam dalam piala habis
4. Menambahkan aquadest kedalam erlenmeyer/botol reagen sampai volumemenya menjadi 250 ml.selanjutnya tutup dengan aluminium foil
5. Beri label H pada erlenmeyer/botol reagen tersebut
6. simpan larutan stock H pada ruang gelap pada suhu kamar
7.   Membersihkan alat-alat yang telah digunakan dengan menggunakan aquades dan menyimpan alat-alat tersebut ke dalam ruang penyimpanan alat





















BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1  Hasil Pengamatan
Stok
Bahan  kimia
Kons. Per liter
Berat persenyawaan gram/250 ml
Kepekatan larutan stok
Vol. Pemipetan Stok
(ml/L)
A
NH4NO3
1650
20,625
50
20
B
KNO3
1900
23,75
50
20
C
CaCl2.2H2O
440
5,5
50
20
D
MgSO4
KH2PO4
370
170
4,625
2,125
50
20
E
FeSO4.7H2O
Na2EDTA
27,8
37,3
0.695
0.9325
100
10
F
MnSO4. H2O
ZnSO4.7 H2O
H3BO3
KI
Na2MoO4.2H2O
CoCl2.6H2O
CuSO4.5H2O
22,3
8,6
6,2
0,83
0,25
0,025
0,025
1,115
0,43
0,31
0,0415
0.0125
0.00125
0.0o125
200
5
G
Thiamin HCL
HCL
Piridoksin
Glysine
Niacin
0,1
0,5
0,5
2
2
0,005
0,025
0,025
0.1
0.1  
200
5
H
Myo inisytol
100
1,25
50
20






BAB 5
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
1.      Adapun adanya larutan stok dapat memberi keuntungan antara lain yaitu menghemat waktu pekerjaan, menimbang bahan media setiap kali ingin membuat media, mengatasi kesulitan menimbang dalam konsentrasi kecil.
2.      Dari hasil praktikum dapat disimpulkan bahwa dalam proses pembuatan larutan stok yang terdiri dari stok A-F melalui beberapa tahapan antara lain: penimbangan persenyawaan, pelarutan senyawa kimia dengan menggunakan aquades, penetapan volume akhir, pelabelan dan panyimpanan pada ruangan .
3.      Untuk pengenceran dapat menggunakan rumus  untuk menghitung jumlah larutan stok yang kita ambil atau dipipet.
4.      Untuk larutan stok yang terdiri lebih dari satu persenyawaan maka proses pelarutan dilakukan pada tempat yang berbeda, untuk mencegah terjadinya reaksi kimia antara masing-msing persenyawaan misalnya reaksi penggaraman yang dapat meyebabkan degradasi atau penurunan dari larutan stok itu sendiri.











DAFTAR PUSTAKA
kasutjiangiati,2016 .BKPM kultur jaringan

No comments:

Post a Comment