Saturday, October 1, 2016

LAPORAN PRAKTIKUM “STERILISASI RUANG DAN ALAT”


KEMENTRIAN RISET DAN TEKNOLOGI
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
JURUSAN PRODUKSI PERTANIAN
PRODI PRODUKSI TANAMAN HORTIKULTURA

LAPORAN PRAKTIKUM
“STERILISASI RUANG DAN ALAT”
Description: LOGO POLITEKNIK NEGERI  JEMBER (1).png
Pembimbing                                       : Ir.kasutjiangiati,MP
Disusun oleh                                      : CITRA HELDA ANGGIA (A31151077)
Program studi / Semester            : PTH / 3
PROGRAM STUDI D-3 PRODUKSITANAMAN HORTIKULTURA
JURUSAN PRODUKSI PERTANIAN
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
2016

Telah Diperiksa dan Dinilai


BAB I
PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang
Kultur jaringan adalah suatu metode untuk mengisolasi bagian dari tanaman seperti protoplasmasa  ,sekelompok sel, jaringan dan organ, serta menumbuhkannya dalam kondisi aseptic,sehingga bagaian-bagian tersebut dapat memperbanyak diri dan beregenerasi menjadi tanaman lengkap kembali. Bertolak dari definisi tersebut, maka keberhasilan kultur jaringan ditentukan oleh :ketermpilan pekerja, sterilitas media yang digunakan , kondisi ruangan kerja (ruang transfer) yang digunakan serta kondisi peralatan yang dipakai.
Ruang (ruang transfer /penabur) dalam teknologi kultur jaringan mutlak harus dalam kondisi steril , tanpa kondisi demikian tingkat keberhasilan dalam kultur jaringan akan rendah. Sterilisasi ruang dapat dilakukan dengan menyemprot ruangan dengan alcohol 95% ,formalin 20% , sedangkan sterilisasi lantai dengan lisol atau larutan desinfektan lainnya.
Demikian pula dengan kondisi peralatan yang digunakan ,semua peralatan yang akan digunakan dalam kultur jaringan harus disterilkan terlebih dahulu.
Sterilisasi peralatan ini dapat dilakukan dengan cara
·         Sterilisasi basah , yaitu sterilisasi yang yang dilakukan dengan menggunakan autoclave pada suhu 121o C dengan tekanan 17,5 psi selama 1 jam. Alat-alat yang disterilisaisi dengan cara ini adalah peralatan yang tidak dapat disterilisasi secara kering,misalnya alat-alat yang terbuat dari plastik atau mika.
·         Sterilisasi kering, yaitu sterilisasi yang dulakukan dengan menggunakan oven pada suhu tinggi (110-150)o C selama 1-2 jam. Alat-alat yang disterilisasi dengan cara ini adalah peralatan yang terbuat dari kaca misalnya tabung reaksi, Erlenmeyer, gelas piala, botol kultur, polpipet ,dll.

1.2.Tujuan
–        Mampu menyiapkan ruang dan alat-alat kultur jaringan dengan benar.
–        Melakukan sterilisasi ruang dan alat kultur jaringan dengan benar.


























BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1.Sterilisasi alat: petridish, tutup botol (karet,plastik)
  1. Siapkan alat dan bahan yang akan disterilkan dalam praktikum ini.
  2. Cuci semua peralatan gelas/ non gelas dengan menggunakan dan detergen sampai benar-benar bersih kemudian bilas dengan air keran yang telah tersedia.
  3. Taruh alat dan gelas yang telah dicuci pada rak alat dengan posisi terbalik agar cepat atus. Bila memungkinkan dapat dikeringkan dengan menggunakan oven pada suhu 60o C sampai kering benar.
  4. Bersihkan alat-alat yang telah atus tersebut dengan kain lap plannel, kemudian bungkus dengan kertas minyak yang telah disediakan sampai semua permukaan alat tertutup seluruhnya.
  5. Sterilkan alat-alat yang telah dibungkus kertas minyak tersebut dalam autoclave pada suhu  121oC dengan tekanan 17.5 psi selama minimal 1 jam.
  6. Keluarkan alat-alat yang telah disterilkan dari autoclave, kemudian keriangkan dalam oven pada suhu 60oC selama minimal 6 jam untukmengkeringkan, selanjutnya simpan alat-alat tersebut dalam almari alat-alat steril.

2.2.Sterilasai alat : botol kultur dari gelas
  1. Cuci gelas dengan detergen menggunakan sikat ataau busa, kemudian bilas dengan air keran sampai bersih.
  2. Atuskan gelas dengan meletakkan posisi mulut botol berada di bawah.
  3. Setelah atus, taruh botol rak oven di atur sedemikian rupa sehingga mudah untuk dikeluarkan.
  4. Nyalakan oven dan atur suhu pada suhu 150oC selama 90 – 120 menit.
  5. Setelah botol dingin siap digunakan untuk membuat media kultur.


2.3.Sterilisasi ruang
  1. Sapu bersih lantai dan dinding ruang transfer dengan sapu yang telah di siapkan,
  2. Pel lantai dengan larutan desinfektan lisol atau larutan desinfektan lisol atau laruatan desinfektan lainnya yang tersedia,
  3. Semprot ruangan dengan larutan formalin 20% kemudian tutup rapat selama 12 jam. Selama 12 jam tersebut dilarang memasuki ruangan kaerna berbahaya begi pernafasan.






















BAB III
METODOLOGI
3.1.Waktu dan Tempat:
Praktikum sterilisasi ruang dan alat dilakukan  pada hari selasa 27 september 2016 dimulai pukul 07.00-09.00 sampai dengan selesai, bertempat di Laboratorium Kultur Jaringan  Politeknik Negeri Jember

3.2.Alat dan Bahan
1. Deterjen
2. Semua Peralatan Yang Akan Digunakan Dalam Kultur Jaringan : Botol Kultur,Gelas Piala,Gelas Ukur,Erlenmeyer Berbagai Ukuran,Polpipetberbagai Ukuran,Petridis,Pengaduk Dari Gelas,Pinset Berbagai Ukuran,Scalpel.
3. Rak Peralatan Gelas
4. Kertas Saring
5. Kain Lap Pel
6. Autoklap
7. Lemari Alat-Alat Steril
8. Sikat Bertangkai Dengan Berbagai Ukuran
9. Kain Pel
10. Alkohol 70% Atau Bahan Desinfektan
11. Sapu Ijuk
12. Kertas Minyak
13.Lisol 30-20%
14. Formalin Cair
15. Aquadest
16.Oven


3.3 Langkah Kerja

3.3.1 Sterilisasi Alat Gelas Standart
1. Sipkan Alat Dan Bahan Yang Akan Digunakan/Disterilkandalam Praktikum Ini
2. Cuci Semua Peralatan Gelas/Non Gelas Dengan Menggunakan Sikat Dan Detergen Sampai Benar-Benar Bersih Kemudian Bilas Dengan Air Pet Yang Telah Tersedia
3. Taruh Alat Dan Gelas Yang Telah Dicuci Pad Arak Alat Dengan Posisi Terbalik Agar Cepat Tiris
4. Lap Alat-Alat Yang Telah Ditiris Tersebut Dengan Kain Flannel,Kemudian Bungkus Dengan  Kertas Minyak Yang Telah Disediakan Sampai Semua Yang Telah Disediakan Sampai Semua Permukaan Alat Tertutup Seluruhnya.
5. Sterilkan Alat –Alat Yang Telah Di Bungkus Kertas Minyak Tersebut Dalam Autoklap Pada Suhu 121 Derajad Celcius Dengan Tekanan 17,5 Psi Selama Minimal 1 Jam.
6. Keluarkan Alat-Alat Yang Telah Di Sterilkandari Autoklap,Kemudian Simpan Alat-Alat Tersebut Dalam Almari Alat-Alat Steril.

3.3.2 Sterilisasi Botol Kultur
1. Rendam Botol Kultur Ke Dalam Bak Yang Berisi Air Yang Telah Diberi Ditergen Secukupnya Agar Kotoran Mudah Dihilangkan
2. Bersihkan Botol-Botol Kultur Dari Semua Kotoran (Sisa Label Dan Kotoran Lainnya) Dengan Menggosok Menggunakan Sikat Pembersih Botol
3. Bilas Botol Yang Telah Dicuci Dengan Air Bersih/Air Mengalir Agar Sisa Ditergen Hilang
4. Taruh Botol-Botol Yang Telah Dicuci Dalam Posisi Terbalik Dalam Bak Agar Cepat Atus
5. Sterilkan Botol Kultur Dengan Cara Memanaskan Kedalam Oven Pada Suhu 160 Derajad Celsius Selama 1-2 Jam

3.3.3 Sterilisasi Ruang
1. Sapu Bersih Lantai Dan Dinding Ruang Inokulasi Dan Pemeliharaan  Dengan Sapu  Yang Telah Disiapkan
2. Pel Lantai Dengan Larutan Desinfektan (Alkohol Minimal70% ,Larutan Phenol,Dll)
3. Semprot Dinding Ruang Dengan Alkohol 70% Atau Cukup Dengan Menghidupkan Lampu Uv (Ultra Violet) Bila Ada Selama Satu Jam Sebelum Ruang Tersebut Digunakan.






















BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil

Berdasarkan praktikum didapatkan hasil sebagai berikut :
No.
Nama Alat
Gambar
Keterangan
1.
Autoklaf

Autoklaf adalah alat sterilisasi untuk alat dan medium kultur jaringan. Suhunya 121oC, tekanan uap 15 selama 15 menit
2.
Magnetic Stirer

Magnetic  stirer memiliki fungsi untuk menggojok dengan pemanas. Dengan                       menggunakan listrik, alat ini berfungsi sebagai kompor selain digunakan  sebagai penggojok.
3.
Elenmeyer

 

Alat ini digunakan dalam kultur jaringan tanaman sebagai sarana menuangkan air suling maupun untuk tempat media dan penanaman eksplan.

4.
Gelas ukur
Gelas ukur digunakan untuk menakar air suling dan bahan kimia yang akan digunakan.
5.
Pipet tetes
Pipet tetes digunakan untuk mengambil supernatan (larutan) protoplas atau untuk menambahkan KOH, HCL, menetralkan pH.
6.
Botol kultur
Botol ini digunakan untuk tempat menanam eksplan
7.
Gelas piala

Alat ini digunakan untuk menuangkan atau mempersiapkan bahan kimia dan air suling dalam pembuatan medium
8.
Gunting kultur

Alat ini digunakan untuk mengiris bagian tanaman atau eksplan.
9.
Aluminium foil
Aluminium foil berfungsi untuk menutup botol kultur.
10.
Pinset
Pinset digunakan untuk memegang atau mengambil irisan eksplan atau untuk menanam eksplan
11.
Cawan petri
Alat ini digunakan untuk tempat eksplan



12.
Scalpel

Alat ini digunakan untuk mengiris bahan isolasi protoplas
13.
Kertas Pembungkus
Kertas digunakan untuk membungkus alat-alat yang akan di sterilisasi

Setelah di sterilkan ruang inokulasi                  setelah disterilkan ruang pemeliharaan
                                     

4.2 Pembahasan
Sterilisasi adalah suatu proses dimana kegiatan ini bertujuan untuk membebaskan alat ataupun bahan dari berbagai macam mikroorganisme. Suatu bahan bisa dikatakan steril apabila bebas dari mikroorganisme hidup yang patogen maupun tidak baik dalam bentuk vegetatip walaupun bentuk nonvegetatif (spora).
Sebelum melakukan percobaan maupun penelitian alat dan bahan yang akan digunakan harus disterilisasikan terlebih dahulu. Alat yang digunakan dalam suatu penelitian atau praktikum harus disterilkan terlebih dahulu untuk membebaskan suatu bahan dan peralatan tersebut dari semua bentuk kehidupan. Alat – alat yang di gunakan dalam strilisasi yaitu Autoklaf, Oven, Labu Erlenmeyer, Lampu bunsen burner, Tabung/gelas ukur.  
Autoklaf Berfungsi untuk mensterilkan dan membunuh mikroba kontaminan pada alat atau bahan yang akan digunakan. Oven Digunakan untuk mengeringkan bahan, suhu oven yang digunakan 170C selama 1 jam.
Metode yang digunakan dalam praktikum strerilisasi adalah mengunakan metode panas kering dan panas basah (mengunakan uap air). Sterilisasi panas kering, umumnya digunakan untuk peralatan gelas atau keramik yang tahan panas, dan dilakukan dalam oven. Pada kondisi panas kering, protein akan terdenaturasi, sitoplasma akan kering, dan berbagai komponen sel dan virus teroksidasi. Panas basah (menggunakan uap air), lebih mematikan dibandingkan panas kering pada suhu yang sama. Hal ini disebabkan kehadiran molekul air membantu memecahkan ikatan hidrogen pada membran. Sterilisasi panas basah ini  dilakukan dengan alat autoklaf.
Sebelum melakukan proses strilisasi,  terlebih dahulu dilakukan sterilisasi meja dengan cara menyemprotkan larutan desinfektan seperti alkohol. alat-alat yang akan disterilkan seperti cawan petri dan botol C1000 di lakukan  dengan cara menyumbat lubang pada botol dan membungkus kedua alat tersebut menggunakan kertas koran.







BAB 5
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Kultur jaringan memerlukan keadaan yang steril agar memiliki tingkat keberhasilan yang baik, sehingga dalam pelaksanaan kegiatan kultur jaringan  dilakukan sterilisasi. Proses sterilisasi meliputi sterilisasi ruang dan alat. Sterilisasi ruangan dilakukan dengan pembersihan dengan pengelapan meja,rak, dan pembersihan bagian atas kemudian pembersihan LAF,pengepelan ruangan dan penyemprotan formalin.  













DAFTAR PUSTAKA
kasutjianingati dkk,2016 bkpm kultur jaringa,politeknik negeri jember,jember
https://prayudimarta.wordpress.com/2014/02/15/sterilisasi-ruang-dan-alat/

No comments:

Post a Comment