Friday, September 23, 2016

PRINSIP DASAR TEKNIK BUDIDAYA LIDAH BUDAYA



BAB I
PENDAHULUAN
1.1              LATAR BELAKANG 
Tanaman lidah buaya sangat mudah dikenali. Tanaman menyerupai kaktus tersebut merupakan jenis sukulen atau banyak mengandung cairan. Lidah buaya merupakan tumbuhan yang dapat hidup di tempat yang bersuhu tinggi atau ditanam di pekarangan rumah sebagai tanaman hias. Ciri-ciri tanaman lidah buaya, antara lain daunnya agak runcing berbentuk taji, tebal, getas, tepinya bergerigi/ berduri kecil; permukaan berbintik-bintik dengan panjang 15-36 cm dan lebar 2-6 cm.
 Lidah buaya sering dikenal dengan namaaloe vera atau aloe. Karena penyebarannya yang cukup luas, lidah buaya memiliki nama lokal yang beragam, yang jumlhanya mencapa sekitar 75 nama, di antaranya adalah ghai kunwar, gwar-patha, yaa dam, lou-houey, zambila, dan lain-lain. Kata aloe berasal dari bahasa Arab ”alloeh” yang artinya zat yang pahit dan berkilau, sedangkan kata “vera” dianggap dari bahasa Latin yang bermakna kebenaran. Secara spesifik sebenarnya kata “aloe” menurut badan kesehatan dunia (World Health Organization) digunakan untuk mendefinisikan hasil pengeringan jus daun Aloe vera (L.) Burn. F. Atau A. Ferox Mill dari hasil hibridanya. Aloe vera (L.) Burn. F. Dianggap sinonim dari naman yang sebenarnya, yaitu Aloe barbadensis Mill.
 Secara umum, lidah buaya merupakan satu dari 10 jenis tanaman terlaris di dunia yang mempunyai potensi untuk dikembangkan sebagai tanaman obat dan bahan baku industri. Berdasarkan hasil penelitian, tanaman ini kaya akan kandungan zat-zat seperti enzim, asam amino, mineral, vitamin, polisakarida dan komponen lain yang sangat bermanfaat bagi kesehatan.
Pemanfaatan obat-obatan tradisional yang berasal dari tanaman ini semakin diminati karena tidak mempunyai efek samping seperti obat-obatan dari bahan kimia atau sintetis (Sumaryono, 2002). Oleh karena itu Aloe vera yang memiliki fungsi sebagai mana dapat dikategorikan sebagai salah satu jenis tanaman obat tradisional yang potensial untuk dikembangkan di Indonesia. Selanjutnya Wahid (2000), menyatakan bahwa daging daun lidah buaya dapat dibuat sebagai herbal drink, yang dikonsumsi langsung setelah diolah dengan campuran aroma sirup. Lidah buaya yang digunakan adalah bagian daun dari yang berdaging tebal dan panjang. Lidah buaya bila dibelah terlihat daging berwarna hijau, bening, jernih, dingin dan banyak mengandung lendir (Muhlisah, 2011).
1.2  RUMUSAN MASALAH :
1.      Bagaimana cara penanaman lidah buaya ?
2.      Apa pemanfaat lidah buaya bagi masyarakat ?
3.      Mengapa tanaman lidah buaya patut untuk di budidayakan ?
1.3  MANFAAT :
1.      agar mahasiswa dapat mengetahui bagaimana cara budidaya tanaman lidah buaya
2.      agar mahasiswa dapat mengetahui manfaat dari tanaman lidah buaya
3.      agar mahasiswa dapat meneliti lebih lanjut tentang tanaman lidah buaya























BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 DESKRIPSI
Lidah buaya (aloe vera) adalah tanaman asli yang telah banyak dibudidayakan petani (terutama diKalimantan Barat) dan hasil tanaman tersebut juga banyak digunakan manusia untuk meningkatkan daya tahantubuh secara tradisional. Hasil penelitian juga menyatakan tanaman lidah buaya mengandung zat bioaktif,diantaranya anthraquinonees yang dapat berfungsi sebagai anti bakteri yang mungkin dapat digunakan sebagaizat suplemen, dalam ransum unggas (ayam).
Manfaat hasil produksi lidah buayaadalah sangat signifikan untuk kesehatan tubuh (mempertinggi daya tahan tubuh) dan ekonomi (menambahpenghasilan). Analisis laboratorium menunjukkan bahwa kandungan air lidah buaya antara 98,6% sampai98,8% dan bahan kering dari gel 1,2% sampai 1,4% dengan berat jenis 0,9971. Gel dari lidah buaya, ternyatamengandung phenol. Kandungan phenol mengalami penurunan dari 4,44% menjadi 1,11% setelah dikeringkandengan oven. Informasi ini mungkin dapat digunakan sebagai acuan untuk penelitian lanjutan terutama dalampenanganan pasca panen dan penelusuran kandungan zat bioaktif yang terkandung didalam lidah buayatersebut.

            Tanaman sukulen tahunan. Daun berdaging tebal dan banyak mengandung lendir atau gel. Lidah buaya dapat digunakan sebagai tanaman hias, tanaman obat, maupun minuman. Dari lebih 300 jenis Aloe, hanya tiga jenis yang diusahakan secara komersial, yaitu Aloe vera (Aloe barbadensis Miller), Aloe perryi dan Aloe ferox. Di antara ketiga jenis Aloe tersebut, hanya jenis Aloe vera yang paling berpotensi untuk dikembangkan dalam memenuhi kebutuhan industri farmasi, pangan dan kosmetika.
2.2  KLASIFIKASI DAN MORFOLOGI
2.2.1 Klasifikasi lidah buaya
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
Ordo: Asparagales
Famili: Asphodelaceae 
Genus: Aloe
    Spesies: Aloe vera 

2.2.2Morfologi

1.      Batang Tanaman 
Lidah  buaya atau Aloe vera berbatang pendek dan kecil yang dikelilingi oleh pelepah daun. Batangnya tidak terlihat karena tertutup oleh daun-daun yang rapat dan sebagian terbenam dalam tanah. Melalui batang ini akan muncul tunas-tunas yang selanjutnya menjadikan anakan. Lidah buaya yang bertangkai panjang juga muncul dari batang melalui celah-celah atau ketiak daun. Lidah buaya tidak mempunyai cabang. Batang lidah buaya juga dapat disetek untuk perbanyakan tanaman. 


2.      Daun 
Daun tanaman lidah buaya berbentuk pita dengan helaian yang memanjang. Daun lidah buaya melekat dari bagian bawah batu satu dengan yang lain berhadap-hadapan membentuk struktur khas yang disebut roset. Daunnya berdaging tebal, tidak bertulang, berwarna hijau keabu-abuan, bersifat sukulen (banyak mengandung air) dan banyak mengandung getah atau lendir (gel) yang biasanya dimanfaatkan sebagai bahan baku obat. Bentuk daunnya menyerupai pedang dengan ujung meruncing, permukaan daun dilapisi lilin, dengan duri lemas dipinggirnya. Panjang daun dapat mencapai 50 – 75 cm, dengan berat 0,5 kg – 1 kg, daun melingkar rapat di sekeliling batang bersaf-saf. Pada tepi daun terdapat duri yang tidak terlalu keras, warna daunnya berwarna hijau, dan pada daun yang masih muda terdapat bercak-bercak putih

3.      Bunga 
Bunga lidah buaya berwarna kuning atau kemerahan berupa pipa yang mengumpul, keluar dari ketiak daun. Bunganya berukuran kecil, tersusun dalam rangkaian berbentuk tandan, dan panjangnya bisa mencapai 1 meter. Bunga lidah buaya biasanya muncul bila ditanam di pegunungan.

4.      Akar 
Akar tanaman lidah buaya berupa akar serabut yang pendekmenyebar ke samping di bagian bawah tanaman. Panjang akar berkisar antara 50–100 cm. Untuk pertumbuhannya tanaman menghendaki tanah yang subur dan gembur di bagian atasnya.
2.3  SYARAT TUMBUH TANAMAN LIDAH BUAYA

1.      Iklim
Tanaman lidah buaya tahan terdapat segala unsur iklim, yaitu suhu, curah hujan, dan sinar matahari. Tanaman ini juga tahan kekeringan, dapat menyimpan air pada daunnya yang tebal, mulut daunnya tertutup rapat sehingga dapat mengurangi penguapan pada musim kering. Suhu optimum untuk pertumbuhan tanaman lidah buaya antara 28°C-32°C. Lidah buaya termasuk tanaman yang efektif penggunaan air, sehingga dapat tumbuh di daerah basah maupun kering. Namun, lidah buaya yang tumbuh di daerah basah rentan terserang cendawan.

2.      Ketinggian Tempat
Lidah buaya dapat tumbuh dengan baik pada daerah dataran tinggi sampai daerah dataran tinggi dengan ketinggian 1.500 m di atas permukaan laut, tetapi untuk mendapatkan hasil terbaik sebaiknya lidah buaya dibudidayakan pada daerah yang ketinggiannya kurang dari 1.000 m dpl.
3.      Tanah
Tanah yang dikehendaki lidah buaya adalah tanah subur, kaya bahan organik, dan gembur. Apabila tanaman ditanam di daerah yang bertanah mineral maupun tanah organik, agar dapat tumbuh dengan baik diperlukan tambahan pupuk. Derajat keasaman atau pH ideal untuk tanaman lidah buaya adalah 5,5 - 6. Tanah yang terlalu asam dapat mengakibatkan tanaman lidah buaya keracunan logam berat, sehingga ujung-ujung daun menjadi kuning seperti terbakar, pertumbuhan terhambat, dan jumlah anakan berkurang. sirkulasi air dan udara selalu dalam keadaan baik sangat diperlukan untuk pertumbuhan tanaman

2.4  STRUKTUR DAN KANDUNGAN DAUN LIDAH BUAYA

a.      Kulit daun 
Kulit daun adalah bagian terluar dari struktur daun lidah buaya yang berwarna hijau.  Sejauh ini belum ada tulisan mengenai zat yang terkandung di dalam kulit daun namun penelitian yang dilakukan Agarry., et al (2005) menunjukkan bahwa ekstrakkulit daun lidah buaya pada konsentrasi 25 mg/ml menghambat pertumbuhan Staphylococcus aureus dengan zona hambat 4 mm.  Di dalam buku pengobatan menyatakan bahwa teh yang terbuat dari kulit daun lidah buaya dapat menghilangkan kecanduan merokok
b.      Eksudat
Eksudat adalah getah yang keluar dari daun saat dilakukan pemotongan. Eksudat berbentuk cair, berwarna kekuningan yang mengandung aloin dan cairan bening seperti jeli yang rasanya pahit.  Cairan kuning yang mengandung aloin ini berasal dari lateks yang terdapat pada bagian luar kuit lidah buaya dan menimbulkan bau menyengat (Wahjono dan Koesnandar, 2002).  Kandungan zat aloin didalam lidah buaya berfungsi untuk mengobatisakit perut, sakit kepala, gatal, kerontokanrambut, untuk perawatan kulit, dan luka bakar (Wahjono dan Koesnandar, 2002)

c.       Bunga
Bunga Aloe vera berwarna kuning kemerahan, berbentuk lonceng yang mengumpul diujung atas suatu tangkai yang keluar dari ketiak daun. Panjang tangkai bias mencapai 1 meter dan cukup kokoh sehingga tidak mudah patah, bunga biasanya muncul bila ditanam di pegunungan, sedangkan di daratan rendah tanaman jarang berbunga (Sudarto,1997)
d.      Gel 
Gel adalah bagian daun terdalam yang berlendir. Gel diperoleh dengan menyayat bagian dalam daun setelah eksudat dikeluarkan.  Ada beberapa zat terkandung di dalam gel.  (Table 3).

2.5  KANDUNGAN GIZI PADA TANAMAN LIDAH BUAYA

Senyawa-senyawa kimia lidah buaya disintesis di kulit pelepahnya. Kulit lidah buaya tersusun atas 15-18 lapisan sel yang terletak di antara kloroplas. Lapisan-lapisan tersebut mengandung kristal kalsium oksalat dan magnesium laktat.
Kandungan senyawa kimia pelepah lidah buaya lebih dari 200 jenis. Bagian terbesar kandungan jel lidah  buaya adalah air (98,5 %) dan kandungan karbohidratnya sebesar 0,3 %. Karbohidrat yang terkandung di dalam jel lidah buaya berupa pektin, hemiselulosa, glukomanan, asemanan, dan derivat manosa. Selain senyawa-senyawa tersebut, jel lidah buaya juga mengandung asam-amino, lipid, sterol (lupeol, camperterol, b-sitoserol), tanin, dan beberapa enzim.
Dari beberapa jenis lidah buaya yang dibudidayakan, jenis Aloe barbadensis-lah yang dianggap paling kaya gizi, sehingga jenis tersebut dijuluki Aloe vera sejati. Salah satu indikator penting zat gizi dalam bahan makanan adalah kandungan asam amino. Asam amino merupakan gugus protein yang dalam tubuh memegang peranan penting untuk menjaga metabolisme normal.
Bebrapa asam amino yang terkandung dalam lidah buaya termasuk jenis asam amino esensial bagi manusia. Kebutuhan tubuh akan asam amino jenis ini harus didapatkan dari bahan makanan karena tubuh tidak dapat mensitesisnya sendiri atau jumlah produksinya sangat sedikit sehingga tidak memenuhi kebutuhan metabolisme. Kandungan asam amino A.v. barbadensis dan A.v. chinensis dapat dilihat dalam Tabel berikut.

No.
Asam amino
Kadar ppm
Aloe barbadensis
Aloe chinensis
1
Asam Aspartat
43.00
14.37
2
Asam Glutamat
52.00
14.27
3
Alanin
28.00
1.09
4
Isoleusin*)
14.00
3.72
5
Fenilalanin*)
14.00
4.47
6
Treonin*)
31.00
5.68
7
Prolin
14.00
0.07
8
Valin*)
14.00
6.85
9
Leusin*)
20.00
8.53
10
Histidin*)
18.00
5.92
11
Serin
45.00
6.35
12
Glisin
28.00
7.80
13
Metionin*)
14.00
1.83
14
Lisin*)
37.00
8.27
15
Arginin
14.00
4.81
16
Tirosin
14.00
3.24
17
Triptofan*)
30.00
-
Sumber: Edi Wahjono dalam Trubus (2002)
 *) asam amino esensial

2.6  MANFAAT LIDAH BUAYA

Tanaman lidah buaya memiliki segudang manfaat bagi manusia, antara lain sebagai bahan makanan, bahan kosmetik, bahan industri farmasi, bahan pengobatan tradisional.
1.      Sebagai bahan makanan Dewasa ini, banyak industri makanan yang telah memanfaatkan lidah buaya untuk membuat produk-produk seperti nata de aloe, teh lidah buaya, dodol, permen, dan sebagainya.
2.      Sebagai bahan kosmetik Sebagai bahan kosmetika, lidah buaya digunakan untuk membuat produkproduk seperti krim cukur, formula pelindung sinar matahari (sun protectin formula), pelembab kulit, pembersih muka, penyegar, masker, lipstik, deodoran, shampoo, dan kondisioner rambut.
3.      Sebagai bahan industri farmasi Bagi kegiatan indutri di bidang farmasi, lidah buaya merupakan bahan untuk membuat antibiotik, antiinflamasi dan obat pencahar.
4.      Sebagai bahan pengobatan tradisional Dalam ilmu pengobatan tradisional, banyak ramuan menggunakan bahan lidah buaya yang digunakan untuk mengobati berbagai macam penyakit. Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) menyebutkan bahwa lidah buaya dapat dijadikan sebagai obat cacing, luka bakar, bisul, luka bermasalah, amandel, sakit mata, dan keseleo.
5.      Mengandung 72 zat yang dibutuhkan oleh tubuh Di antara ke-72 zat yang dibutuhkan tubuh itu terdapat 18 macam asam amino, karbohidrat, lemak, air, vitamin, mineral, enzim, hormon, dan zat golongan
6.      obat. Antara lain antibiotik, antiseptik, antibakteri, antikanker, antivirus, antijamur, antiinfeksi, antiperadangan, antipembengkakan, antiparkinson, antiaterosklerosis, serta antivirus yang resisten terhadap antibiotik. Dengan segudang kandungan di dalam lidah buaya, bukan cuma berguna untuk menjaga kesehatan, tetapi juga mampu mengatasi berbagai macam penyakit, seperti menurunkan gula darah pada penderita diabetes dan menurunkan tingginya kolesterol dalam tubuh.
7.      Sebagai bahan baku industri pertanian Dalam industri pertanian, lidah buaya dapat digunakan sebagai pupuk, suplemen hidroponik, suplemen untuk media kultur jaringan dan penambah nutrisi pakan ternak

2.7  CARA PEMBIBITAN LIDAHBUAYA

Proses pembibitan yang harus anda lakukan adalah di sebuah tempat yang memiliki cahaya yang baik dan juga suhu yang cukup pula. Dengan memperhatikan dua faktor ini, tanaman lidah buaya akan bisa dibudidayakan dengan mudah. Cara memelihara yang anda lakukan juga akan menghasilkan tanaman yang bagus jika anda telaten dan sabar dalam membudidayakannya. Tanaman lidah buaya juga bisa dijadikan sebagai tanaman hias yang memiliki warna hijau muda atau hijau pucat yang bagus. Biasanya tanaman yang satu ini juga memiliki daun yang berbintik putih pada bagian belakangnya. Itulah teknik budidaya lidah buaya yang bisa anda lakukan.
2.8  CARA PENANAMAN LIDAHBUAYA

1.   Siapkan lahan kosong,yang mau ditanami aloe vera.
2.   Ambil calon bibit lidah buaya, bisa memindahkan yang dari pot atau kalau gak punya bisa ngambil dari kebun orang lain atau dari tetangga (minta), cabut tanaman lidah buaya 1 saja usahakan akarnya jangan sampai tertinggal.
3.   Gali tanah ukuran 20 x 20 Cm, masukan kompos atau pupuk organik, pada tanaman baru jangan menggunakan kotoran kambing, karena akan menimbulkan panas.  Tanam lidah buaya yang anda ambil tersebut sehingga semua akar tidak terlihat lagi. Siram dengan air.

            Pada minggu pertama perhatikan daun paling luar lidah buaya, apakah layu atau tetap segar. Jika layu ada kemungkinan akar di gerogoti hama seperti semut dan serangga tanah lainnya. Jika ini terjadi lidah buaya dapat dicabut kembali terus lihat penyebabnya, apabila akar ada yang busuk, potong akar tersebut, supaya jangan merembet ke yang lainnya. Lalu tanam kembali
            Biasanya dalam sebulan akan tumbuh tudas baru di samping tanaman lidah buaya yang ditanam. Tunas baru ini bisa dijadikan bibit lidah buaya baru
2.9  PERAWATAN PASCA PENANAMAN
1.      Pemupukan
Pupuk lidah buaya bisa menggunakan npk atau pupuk oganik. Npk bisa diberikan dua minggu sekali sebanyak 2 gr/polybag.
2.      Penyiraman
Jangan terlalu sering menyiram lidah buaya karena akan menyebabkan busuk pada daun. Hal ini karena tanaman lidah buaya menyimpan banyak air sehingga anda tidak perlu repot menyiramnya.






2.10PENGENDALIAN OPT

Pengendalian  hama  dan  penyakit  tanaman  dapat dilakukan dengan beberapa tindakan sanitasi yaitu:
a         Menjaga  pot  tanaman  selalu  bersih  dan  bebas  dari debu/kotoran.  Debu pada tanaman dapat dicegah dengan menggunakan  senyawa  pemberi  kilap  daun.  Debu  juga dapat dihilangkan dengan penyemprotan menggunakan air atau  membersihkan  tanaman  dengan  tangan,  kapas,  sikat lembut,  atau spons  dengan  frekuensi  pembersihan  sekali dalam seminggu.
b        Hama dan penyakit pada tanaman juga dapat dikendalikan dengan membuang daun dan batang yang terinfeksi. Setiap bagian  tanaman  yang terinfeksi  juga  harus  dibakar  untuk mencegah penyebaran infeksi k tanaman lainnya.
c         Beberapa  jenis  hama  dapat  dihilangkan  dengan  mencuci daun dengan larutan deterjen.
d        Teknik  lain  yang  dapat  dilakukan  adalah  dengan membersihkan  tanaman  dari  debu  menggunakan  aliran udara, seperti dari nozel vacum cleaner. 
e         Daun yang  sudah  tua,  layu,  atau kering juga harus segera dipisahkan dari tanaman.
f         Pot  juga  harus  terlindungi  dari  kontaminasi  dengan  dicuci menggunakan deterjen.
g        Jika  teknik  sanitasi  sederhana  tidak  efektif,  tanaman dapat  disemprot  dengan  pestisida  yang  tepat  sesuai  dengan petunjuk.  Tanaman  harus  selalu  disemprot  di  luar  ruangan untuk  menghindari  polusi  udara  di  ruang  tertutup.  Setelah penyemprotan  dengan  menggunakan  bahan  kimia, tanaman harus  disimpan  dalam  ruangan  berventilasi.

2.11          PEMANENAN DAN PASCA PANEN TANAMAN LIDAH BUAYA

1.      pemanenan
Tujuan panen adalah memanen tanaman yang siap panen  sesuai kualitas dan spesifikasi Sansevieria yang diminta pasar atau konsumen Tanaman  lidah mertua,  dapat  dijual  pada  berbagai umur  dan  ukuran,  sesuai  dengan  permintaan  pasar.Tanamantersebut harus diakarkan dahulu sebelum dijual.  Tanaman yang minim  perakarannya  akan  tidak  optimal  pertumbuhannya  dan kurang  tahan  terhadap  kondisi  lingkungan  yang  tidak menguntungkan selama transit.  Adapun prosedur pemanenan adalah sebagai berikut:
a         Fase  panen;  dilakukan  dengan  mengecek  tanaman  yang cukup  umur  dan  sesuai  dengan  spesifikasi  tanaman  yang diinginkan konsumen seperti tinggi tanaman, jumlah bunga yang  mulai  mekar,  jumlah  daun,  kondisi  ujungdaun, tanaman dalam keadaan sehat, mulus, tidak cacat dan lain-lain.
b        Umur : 4 s/d 9 bulan, tergantung spesifikasi tanaman yang diinginkan. Semakin tua, tanaman memiliki ukuran semakin tinggi dan rumpun semakin banyak. Tanda-tanda dapat dipanen : (1) Tinggi tanaman yang dinginkan biasanya  40 cm s/d 75 cm atau sesuai spesifikasi yang diminta konsumen. (2) Jumlah daun tiap rumpun disesuaikan dengan keinginan konsumen. (3) Rumpun dan helaian daun yang sehat, mulus serta tidak patah ujung.
c         Waktu  panen;  dengan  memperhatikan  cuaca,  seperti diupayakan  supaya  tidak  dalam  kondisi  hujan.
d        Peralatan panen; Menggunakan peralatan yang bersih dan tajam serta  bebas  darigangguan  hama penyakit tanaman  antara lain  cangkul,  garpu,  guntingpangkas,  pisau/golok,  tali  dan alat angkut.
e         Prosespemanenan; Panen dilakukan secara hati-hati dengan cara membongkar tanah diatas bonggol yang dipanen, sehingga terlihat bonggol yang akan dipotong.Pemotongan bonggol dekat dengan indukan, untuk menghindari busuk dilakukan dengan hati-hati untuk menghindari memar/patah. Hindari luka bekas potong terinfeksi dan usahakan mongeringlukanya.Setelah bekas potongan bonggol tanaman induk mengering, lakukan penimbunan bonggol dengan  tanah.
f         Prosedur pencatatan pada saat pelaksanaan panen penting dilakukan. 

2.      Sortasi dan Grading
Penyortiran  dilakukan  dengan  pemilahan  tanaman  sesuai dengan  mutu  dan  ukuran  tanaman.  Adapun  prosedur penyortiran adalah sebagai berikut:
a         Mutu  tanaman;  pemisahan  tanaman  yang  memenuhi standar sehat, kondisi akar, batang, dan daun tidak cacat.
b        Ukuran  tanaman;  pemilahan  tanaman  disesuaikan  dengan tinggi tanaman, panjang,  dan  lebar  daun.
Grading  dilakukan  berdasarkan menurut tinggi tanaman. Adapun prosedur grading dilakukan  dengan  mengelompokkan tanaman  sesuai grade  atau  standar  yang  berlaku  atau berdasarkan  permintaan  konsumen. Bila  diperlukan, dikelompokkan  sampai  3  grade,  yaitu  grade  A,  B  dan C. Pengelompokkan juga dilakukan berdasarkan ukuran tinggi tanaman, bentuk, kelurusan daun, mulus, tidak cacat, sehat serta  warna  tanaman. Tanaman lidah mertua dipilih  berdasarkan penampilan  fisik  secara  umum,  seperti,  luka-luka/goresan/cacat  pada  daun. Penampilan  tanaman  pot  yang akan  dipasarkan  perlu diperhatikan,  karena  standar untuk  penilaian  tanaman lidah mertua fokus pada penampilan umum tanaman.

3.       Pembersihan/Pencucian
Pembersihan dilakukan dengan tujua agar tanaman bersih  dari  kotoran  yang  menempel  seperti  tanah  dan organisme pengganggu lainnya. Tahapan pembersihan/pencucian meliputi :
a         Bagian  bonggol  akar  tanaman  dipotong  kemudian dibersihkan dari kotoran yang menempel.
b        Metode  yang  dapat  dilakukan adalah  dengan  melakukan  penyemprotan  air  bertekanan halus,  kemudian  dapat  juga  dilakukan  dengan menggunakan  larutan  desinfektan  seperti  fungisida, selanjutnya  tanaman ditiriskan dan dikeringanginkan.
c         Tanaman yang sudah bersih dan tiris dimasukkan ke dalam tempat penyimpanan  dalam  posisi berdiri dan bonggol pada posisi di bawah.
d        Untuk  tanaman  yang  tidak  segera  dikemas,  tidak  segera diangkut  dan tidak  langsung  dikirim,  tanaman  disimpan dalam  ruangan  yang  bersih  dengan  memperhatikan sirkulasi  udara  yang  ada.  Suhu  penyimpanan  juga  perlu diperhatikan  sesuai  standar  ketentuan  yang  telah ditetapkan







BAB III
PENUTUP
3.1  KESIMPULAN
Lidah buaya sering dikenal dengan namaaloe vera atau aloe. Karena penyebarannya yang cukup luas, lidah buaya memiliki nama lokal yang beragam, yang jumlhanya mencapa sekitar 75 nama, di antaranya adalah ghai kunwar, gwar-patha, yaa dam, lou-houey, zambila, dan lain-lain. Kata aloe berasal dari bahasa Arab ”alloeh” yang artinya zat yang pahit dan berkilau, sedangkan kata “vera” dianggap dari bahasa Latin yang bermakna kebenaran. Secara spesifik sebenarnya kata “aloe” menurut badan kesehatan dunia (World Health Organization) digunakan untuk mendefinisikan hasil pengeringan jus daun Aloe vera (L.) Burn. F. Atau A. Ferox Mill dari hasil hibridanya. Aloe vera (L.) Burn. F. Dianggap sinonim dari naman yang sebenarnya, yaitu Aloe barbadensis Mill.
Lidah buaya (aloe vera) adalah tanaman asli yang telah banyak dibudidayakan petani (terutama di Kalimantan Barat) dan hasil tanaman tersebut juga banyak digunakan manusia untuk meningkatkan daya tahan tubuh secara tradisional. Hasil penelitian juga menyatakan tanaman lidah buaya mengandung zat bioaktif, diantaranya anthraquinonees yang dapat berfungsi sebagai anti bakteri yang mungkin dapat digunakan sebagai zat suplemen, dalam ransum unggas (ayam).
 Secara umum, lidah buaya merupakan satu dari 10 jenis tanaman terlaris di dunia yang mempunyai potensi untuk dikembangkan sebagai tanaman obat dan bahan baku industri. Berdasarkan hasil penelitian, tanaman ini kaya akan kandungan zat-zat seperti enzim, asam amino, mineral, vitamin, polisakarida dan komponen lain yang sangat bermanfaat bagi kesehatan.










DAFTAR PUSTAKA

No comments:

Post a Comment