Friday, September 23, 2016

laporan praktikum mengenal morfologi tanaman allogam dan autogam pemuiaan tanaman



BAB 1
PENDAHULUAN
1.1  Pendahuluan
            Salah satu ciri organisme hidup seperti tumbuhan adalah berkembang biak. Ada dua cara tumbuhan dalam berkembangbiak, yaitu dengan cara aseksual dan seksual. Cara perkembangbiakan secara aseksual adalah suatu perkembangbiakan dengan cara menggunakan organ vegetatif. Cara ini banyak dilakukan oleh tanaman yang tidak mempunyai bunga atau tidak mampu melakukan penyerbukan karena bunga tidak lengkap atau karena faktor lain yang menghalangi terjadinya penyerbukan.  Bagian tanaman yang dipakai untuk berkembang biak adalah batang, umbi, atau mata tunas. Sedangkan cara perkembangbiakan secara seksual adalah perkembangbiakan dengan menggunakan biji. Biji berasal dari bakal biji, yang dapat disamakan dengan makrosporangium dan terdapat di dalam bunga.
Alat perkembangbiakan generatif itu bentuk dan susunannya berbeda-beda menurut jenisnya tumbuhan, tetapi bagi tumbuhan yang berbiji, alat tersebut lazimnya merupakan bagian tumbuhan yang kita kenal sebagai bunga. Oleh sebab itu suatu tumbuhan berbiji, jika sudah tiba waktu baginya akan mengeluarkan bunga. Bunga sebagai suatu bagian tumbuhan merupakan suatu penjelmaan dari bagian pokok tubuh tumbuhan yaitu akar, batang dan daun. Jika kita memperhatikan susunan suatu bunga, mudahlah diketahui bahwa bunga adalah penjelmaan suatu tunas (batang dan daun-daun) yang bentuk, warna dan susunannya disesuaikan dengan kepentingan tumbuhan, sehingga pada bunga ini dapat berlangsung penyerbukan dan pembuahan, dan akhirnya dapat dihasilkan alat-alat perkembangbiakan. Bunga disebut organ pembiakan seksual karena bunga merupakan tempat melekatnya alat kelamin tumbuhan yakni benang sari dan putik. Menurut kelengkapan bagian yang terdapat pada suatu bunga, ada dua macam bunga yakni bunga lengkap dan bunga tak lengkap. Sementara menurut ada tidaknya alat kelamin bunga dibedakan atas bunga sempurna dan bunga tak sempurna.
Menyadari akan pentingnya peranan bunga dalam kehidupan sehari-hari, maka para peneliti tumbuhan di berbagai negara memandang penting untuk mengadakan penelitian secara mendalam terhadap bunga dari berbagai jenis tumbuh-tumbuhan dengan maksud agar dapat mengambil manfaat yang sebesar-besarnya dari tiap bunga yang telah diteliti.
Usaha pemuliaan tanaman dapat dilakukan dengan mempelajari terlebih dahulu sifat yang nampak (morfologi) dari suatu tanaman dan bagaimana teknik persilangannya, oleh karena itu pada praktikum kali ini akan mempelajari berbagai macam bunga dengan morfologi dan tipe persilangannya.
1.2   Tujuan
1.      Mempelajari morfologi dan klasifikasi tanamn
2.      Mempelajari tipe persilangan dari tanaman
3. mempelajari penyerbukan sendiri

















BAB 2
DASAR TEORI
Dari suatu tumbuhan dapat diperoleh tumbuhan baru, dengan kata lain tumbuhan dapat memperbanyak diri atau berkembang biak. Yang dapat menjadi tumbuhan baru adalah suatu bagian tubuh tumbuhan, yang kemudian memisahkan diri atau oleh manusia sengaja dipisahkan dari tumbuhan yang lama. Bagian tubuh tumbuhan yang kemudian dapat tumbuh menjadi individu baru itu dinamakan alat perkembangbiakan. Bagian tubuh tumbuhan yang dapat merupakan alat perkembangbiakan sangat bermacam-macam, oleh sebab itu alat perkembangbiakan dapat dibedakan dalam dua golongan yaitu alat perkembangbiakan seksual dan aseksual (Tyler,2001).
Perkembangbiakan secara aseksual menghasilkan biji yang terbentuk dari bunga yang didahului  dengan pembentukan gamet, penyerbukan dan dilanjutkan dengan pembuahan. Setiap individu tumbuhan memiliki bunga yang bentuk dan susunannya berbeda-beda tergantung jenis tumbuhan. Pembungaan, penyerbukan, pembuahan, dan pembentukan buah adalah empat faktor penting yang menentukan produktivitas tanaman. Faktor terpenting adalah pembungaan, karena tanpa pembungaan tidak akan terjadi penyerbukan bunga atau pembentukan buah dan tidak akan dapat diperoleh biji dari tanaman. Bunga yang terbentuk dari tunas yang mengalami perubahan biasanya pertumbuhan batang terhenti, menjadi tangkai dan dasar bunga. Daun berubah bentuk dan warnanya, sebagian lagi mengalami metamorfosis menjadi bagian-bagian yang akan menghasilkan calon individu baru. Bunga adalah penjelmaan suatu tunas (batang dan daun) yang terbentuk. Warna dan susunan bunga disesuaikan dengan tumbuhan, sehingga pada bunga berlangsung penyerbukan dan pembuahan, dan akhirnya dihasilkan alat perkembangbiakan (Tjitrosoepomo, 1989).
Reproduksi pada tumbuhan dapat dilangsungkan lewat akar, batang, daun dan organ vegetatif lainnya. Namun secara seksual proses reproduksi tumbuhan biasanya diawali di dalam bunga. Bunga merupakan sebagian dari cara reproduksi seksual yang menghasilkan biji, dan akhirnya dari bijilah diperoleh tumbuhan baru. Bunga adalah alat perkembangbiakan secara generatif dari pertumbuhan berbiji (Angiospermatiphyta). Hal ini karena bunga mempunyai alat kelamin betina (fistilum) dan alat kelamin jantan (stamen). Masing-masing tumbuhan mempunyai bentuk bunga yang berbeda-beda. Oleh karena itu bunga dipakai sebagai petunjuk untuk menggolongkan suatu klasifikasi tumbuhan (Blazquez,2000).
Bunga mempunyai fungsi sebagai berikut.
1.      Alat perkembangbiakan atau perkawinan, perbedaan bentuk dan susunan benang sari dan putik bunga menunjukan perbedaan golongannya.
2.      Alat pemikat untuk kelestariannya
a.       Bentuknya yang indah beragam
b.      Warnanya yang permai beragam
c.       Baunya harum dan sedap wangi.
d.      Menghasilkan madu manis dan cawan madunya yang bagus                  
Menurut Darjanto dan Siti (1987), bunga yang lengkap (completus) mempunyai empat bagian sebagai berikut :
1.      Kelopak (calyx)
Kelopak adalah rangkaian daun-daun bunga pertama dari bawah, yang pada kuncup bunga terletak paling luar.  Fungsi kelopak adalah melindungi bagian-bagian bunga lainnya dari gangguan luar sebelum kuncup bunga itu mekar.
2.      Tajuk atau mahkota (corolla)
Tajuk atau mahkota bunga adalah rangkaian daun-daun bunga dari bawah, yaitu yang terletak pada lingkaran di atas kelopak. Selama kuncup bunga belum mekar, maka tajuk bunga itu membungkus dan melindungi benang sari serta putik dari gangguan luar.
3.      Benang sari (stamen)
Benang sari adalah bagian bunga yang berfungsi sebagai alat kelamin jantan pada bunga.  Benang sari yang normal mempunyai tangkai sari (bagian dari benang sari yang biasanya berbentuk silinder dan cukup panjang) dan kepala sari (bagian dari benang sari yang terletak pada ujung tangkai sari).
4.      Putik (pistillum)
Putik adalah bagian bunga yang berfungsi sebagai alat kelamin betina. Putik terdiri atas kepala putik, tangkai putik (berupa sebuah pipa atau tabung yang panjang dan merupakan tiang penghubung antara kepala putik dan bakal buah), dan bakal buah (bagian dari putik yang terletak paling bawah dan duduk di atas dasar bunga).
Berdasarkan alat kelaminnya bunga dapat dibedakan menjadi :
1.      Bunga berkelamin dua (hermaphroditus), bunga yang didalamnya terdapat benang sari dan putik.
2.      Bunga berkelamin tunggal (unisexsualis), dibagi menjadi dua bagian :
   Bunga jantan (flos masculus), bunga yang mempunyai benang sari tetapi tidak membentuk putik.
   Bunga betina (flos femineus), bunga yang mempunyai putik tetapi tidak membentuk benang sari.
Fungsi bunga yaitu sebagai alat persarian dan alat perkawinan bagi tanaman tersebut. Alat persarian atau organ pollinasi dan alat perkawinan atau organ fertilisari, apabila organ-organ tersebut berfungsi dengan baik (tidak ada gangguan dari hama dan penyakit) maka akan berlangsung pembentukan buah, dan kemudian buah-buah yang matang tersebut mengandung biji yang dapat mengembangbiakkan tanaman itu (Darjanto,1987).
Hampir semua bunga dalam melaksanakan fungsi-fungsinya mempunyai keistimewaan sendiri-sendiri yang sifatnya atraktif atau menarik, seperti dalam hal bentuknya, warnanya, bau atau keharumannya, serta cairan-cairan yang dihasilkan oleh kelenjar-kelenjarnya (misalnya cairan yang rasanya manis) (Kartasapoetra, 1989).





      


BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
NO
GAMBAR TANAMAN ALLOGAM
KLASIFIKASI
1
Jagung : Zea Mays L.
(Monocious)
Kingdom         : Plantae Subkingdom:Tracheobionta
Super Divisi:Spermatophyta
Divisi           :Magnoliophyta
Kelas               : Liliopsida
Sub Kelas     :Commelinidae
Ordo                : Poales
Famil                      :
Poaceae
Genus              : Zea
Spesies            : Zea mays L.
DESKRIPSI:
1. Akar
Akar jagung tergolong akar serabut yang dapat mencapai kedalaman 8 m meskipun sebagian besar berada pada kisaran 2 m. Pada tanaman yang sudah cukup dewasa muncul akar adventif dari buku-buku batang bagian bawah yang membantu  menyangga tegaknya tanaman.
2. Batang
Batang beruas-ruas. Ruas terbungkus pelepah daun yang muncul dari buku. Batang jagung cukup kokoh namun tidak banyak mengandung lignin. Batang jagung tegak dan mudah terlihat, sebagaimana sorgum dan tebu, namun tidak seperti padi atau gandum. Terdapat mutan yang batangnya tidak tumbuh pesat sehingga tanaman berbentuk roset. permukaan yang halus sampai berbulu. Batang tidak memiliki tangkai.
3. Daun
 Daun jagung adalah daun sempurna. Bentuknya memanjang. Antara pelepah dan helai daun terdapat ligula. Tulang daun sejajar dengan ibu tulang daun. Permukaan daun ada yang licin dan ada yang berambut. Stoma pada daun jagung berbentuk halter. Warna hijau tua dengan permukaan yang berbulu.
4. Bunga
Bunga betina jagung berupa "tongkol" yang terbungkus oleh semacam pelepah dengan "rambut". Rambut jagung sebenarnya adalah tangkai putik. Jagung memiliki bunga jantan dan bunga betina yang terpisah (diklin) dalam satu tanaman (monoecious). Tiap kuntum bunga memiliki struktur khas bunga dari suku Poaceae, yang disebut floret. Pada jagung, dua floret dibatasi oleh sepasang glumae (tunggal: gluma). Bunga jantan tumbuh di bagian puncak tanaman, berupa karangan bunga (inflorescence). Serbuk sari berwarna kuning dan beraroma khas. Bunga betina tersusun dalam tongkol. Tongkol tumbuh dari buku, di antara batang dan pelepah daun.
2
 
SALAK: Salacca zalacca ( Gaertn. ) Voss
(dioecious)
Kingdom : Plantae ( Tumbuhan )
Subkingdom:Trachebionta(Tumbuhan berpembuluh )
Super Divisi : Spermatophyta ( Menghasilkan biji )
Divisi : Magnoliophyta ( Tumbuhan berbunga )
Kelas : Liliopsida ( bekeping satu / monokotil )
Sub kelas : Arecidae
Ordo : Arecales
Familia : Arecaceae ( suku  pinang – pinangan )
Genus : Salacca
Spesies : Salacca zalacca ( Gaertn. ) Voss

DESKRIPSI:
1.      Batang
Pada bagian batang ini memiliki duri dalam jumlah yang banyak, hampir di seluruh permukaan batang tersebut terdapat durinya. Batang pohon yang melengkung ini memiliki bentuk daun sebagai pelepah. Berbatang dengan ukuran yang relative pendek dan tertutup rapat antara satu batang dengan yang lainnya. Dan dari pelepah tersebutlah yang nantinya akan menjadi bunga dan berbuah menjadi Salak. Karena buah Salak ini berada di tengah-tengah batang yang rapat nan berduri tajam.
2.      Buah
Buah  salak yang terdapat pada Tanaman ini berada di tengah-tengah batang berduri tersebut. Dalam artian, buah tersebut terlindungi oleh batang yang berduri-duri. Dalam sekali berbuah ini, Salak dapat berada secara bergerombol atau pada jumlah yang banyak. Buah salak ini berbentuk menyerupai segitiga dan terbungkus oleh kulit berwarna coklat.
Setelah terbungkus oleh kulit coklat nan agak kasar ini terdapat selaput tipis yang menutupi buah inti. Dimana pada selaput tersebut bisa dimakan secara langsung tanpa harus mengelupas kulit tipisnya. Karena dari selaput tersebut memiliki kandungan serat yang tinggi.
3.      Daun
Daun tanaman salak ini majemuk menyirip, dengan panjang 3-7 m, tangkai daun, pelepah dan memiliki peranakan atau anak dengan daun berduri panjang, tipis dan juga banyak, serta warna duri tersebut berwarna kehitaman. Anak daun tanaman ini terbentuk lanset dengan bagian ujung meruncing, dengan ukuran berkisar 8 x 85 cm bagian bawah berwarna keputihan yang hampir menyerupai lapisan lilin.
4.      Bunga
Kebanyakan memiliki bagian rumah dua, dengan karangan bunga yang terletak didalam tongkol majemuk yang muncul pada bagian ketiak daun, bertangkai, mula – mula tertutup dengan seludang, yang dilapisi dengan serabut halus. Tongkol bunga jantan ini memiliki panjang 50- 100 cm, terdiri dari 4-12 bulir slindris yang masing – masing memiliki panjang antara 7-15 cm, warna bunga kemarahan yang tersusun dengan rapat. Sedangkan tongkol  bunga betina ini panjang berkisar 20-30 cm, bertangkai panjang, terdiri atas 1-3 bulir yang mencapai panjang 10 cm.
5.      Akar
Tanaman salak berakar serabut. Daerah penyebaran akar tidak luas, dangkal, dan mudah rusak jika kekurangan air. Akar-akar baru dapat muncul dipermukaan tanah pada saat akar yang lama sudah berkurang fungsinya.Akar yang baru bermunculan tersebut jika ditimbun tanah akan memperbaiki vigor tanaman. Akar yang sudah tua dapat dipangkas setelah akar yang muda tumbuh subur, dengan cara demikian salak akan tetap awet muda dan produksinya tidak akan menurun.
3
Semangka : Citrullus lanatus (Tunb)
Monocious
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Subkelas : Dilleniidae
Ordo : Violales
Famili : Cucurbitaceae
Genus : Citrullus
Spesies : Citrullus lanatus (Tunb)

Deskripsi:
1.      Batang
Memiliki batang lunak, bersegi, berambut dan panjang mencapai 1-5 meter. Dauan semangka berseling, bertangkai, dan memiliki bulu. Panjang daun sekitar 3-25 cm dengan kelebaran 1,5-5 cm. bagian tepi daun bergelombang dan permukaan bawah daun berambut rapat pada tulangnganya.
2.      Bunga
Bunga tanaman semangka muncul pada ketiak daun, berwrna kekuningan . semagka memiliki 3 jenis bungan yaitu bunga jantan, bunga betina dan bunga sempurna. Secara umumnya tanaman semangka memiliki bunga jantan dan betina denganmproporsi 7 : 1.
3.      Buah
Semangka memiliki kulit yang santa tebal, berdaging dan licin. Daging semangka berwrna putih jika masih mudah dan jika matang warna menjadi merah, kuning dan juga lainnya tergantung dengn varietes. Daging tanaman semangka banyak mengandung ait dan memiliki rasa manis. Tanaman ini memiliki biji berwarna hitam, putih dan kuning serta kecoklatan bahkan ada semangka yang tanpa biji.
4.      Daun
Daun semangka berwarna hijau mudah sampai hijau gelap. Berbentuk helaian dan berujung runcing dengan pangkal daun berbentuk jantung meskipun tepinya bercanggap bentuk daunnya menjari, letak daun  berseberangan, permukaan daun dewasa agak kasar dan ukuran daun semangka berbiji lebih kecil dibandingkan daun semangka non biji
 5. Akar
Akar tungang yang terdiri dari akar utama (primer) dan lateral (sekunder) akar muncul serabut-serabut akar (akar tersier). Panjang akar primer berkisar 15-20 cm. Sedangkan akar lateral memiliki panjang ± 35-45 cm.
4
Bayam  : Spinacia Oleracea L.
dioecious

Kingdom                : Plantae
Sub-Kingdom       : Tracheobionta
Infra Kingdom    : Streptophyta
Super Divisi          : Embryophyta
Sub-Divisi               : Spermatophyta
Division                  : Tracheophyta
Class                      : Magnoliophyta
Sub-Classes         : Caryophyliade
Famili                       : Amaranthaceae
Genus                      : Spinacia L.
Spesies             : Spinacia Oleracea L.

Deskripsi:
1.      Akar
Akar tanaman berbagai jenis bayam pada umumnya sama, yaitu memiliki sistem perakaran tunggang dan serabut di bagian atasnya. Kedalaman akar tanaman ini menembus hingga 20-40 cm bahkan lebih.
2.       Batang
Tanaman bayam sangat mudah dikenali sebab berupa tanaman perdu, yaitu tanaman yang tumbuh tegak dan batangnya tebal berseret. Ada beberapa jenis bayam yang memiliki duri. Batang bayam banyak mengandung air dan tumbuh tinggi di atas permukaan tanah. Percabangan bayam akan melebar dan tumbuh tunas baru bila dilakukan pemangkasan.
3.       Daun
Biasanya daun bayam berbentuk bulat telur dengan bagian ujung daun agak meruncing dan urat-urat daun terlihat jelas.warna daun bervariasi, mulai dari hijau muda, hjau tua, hijau keputih-putihan, sampai ada yang merah. Panjang daun sekitar 1,5 cm sampai 6 cm dengan lebar daun 0,5 cm hingga 3,2 cm. Tangkai daun berbentuk bulat dengan panjang 0,5 cm sampai 9 cm.
4.       Bunga
Bunga bayam? iya, bayam memiliki bunga yang berkelamin tunggal yang tersusun secara majemuk dan berwarna hijau. Bunganya memiliki 5 mahkota dengan panjang 1,5 sampai 2,5 mm. Bunga jantan mempunyai bentuk bulir, sedangkan bunga betina berbentuk bulat dan terdapat ketiak batang. Mahkota terdiri dari daun bunga 3-5 buah. benang sari 1-5 buah. dan bakal buah berjumlah 2-3 buah. penyerbukan bunga ini biasanya dibantu juga oleh angin dan binatang sekitar.
5.       Buah & Biji
Buah bayam biasanya berbentuk lonjong dan berwarna hijau dengan panjang sekitar 1,5 mm. Biji bayam berwarna hitam mengkilat dengan panjang antara 0,8 sampai 1 mm. Bijinya berukuran kecil dan halus serta memiliki bentuk yang bukat. Ada beberapa jenis bayam yang terdapat biji berwarna putih dan merah.
5
Mangga  :Mangifera laurina
Monocious
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Class : Magnoliopsida
Ordo : Sapindales
Famili :Anacardiacea
Genus : Mangifera
Spesies :Mangifera laurina
Deskripsi:
1.      Akar
Akar mangga kopyor memiliki sistem perakaran tunggang, strukturnya kuat. Daun
2.      Bunga
bunga berkarang dalam malai (panicula), berbentuk piramid, berwarna kuning muda kemerahan, aktinomorf, berbilang 5; tangkai bunga bulat, pendek, duduk pada cabang-cabang malai; kelopak lonjong; kepala sari berbentuk ginjal; putik bentuk segitiga, kuning kemerahan, butir polen bertipe Tri-zonocolpate, tiga pori/ celah tersusun teratur di zona katulistiwa.
3.      Buah
Buah  bentuk bulat telur; daging buah berwarna kuning terang bila masak, berair, berserat, dapat dimakan, rasa mangga manis dan sedikit asam, berbau harum terpentin; kulit buah berwarna hijau kekuningan bila masak,.Biji tunggal, terkadang dengan banyak embrio, terselubung cangkang endokarp yang mengeras dan seperti kulit.
4.      Batang
Batang besar, berkayu, berbentuk bulat panjang seperti silindris, kasar, berwarna coklat, arah tumbuhnya tegak lurus (erectus), apabila dilukai kulit batang akan mengeluarkan getah yang mula-mula bening kemudian kemerahan dan menghitam dalam beberapa jam, getah ini berbau terpentin dan tajam, dapat melukai kulit atau menimbulkan iritasi, terutama bagi orang yang sensitive;percabangan simpodial, cabang tinggi, membentuk tajuk yang rapat dan rindang, arah tumbuh cabang tegak (fastigiatus).
5.      Daun
daun tunggal tidak lengkap, terdiri dari tangkai daun dan lamina, tidak memiliki pelepah daun, tersusun dalam spiral atau spiral rapat; permukaan daun bagian atas dan bawah licin (laevis), pada permukaan atas berwarna hijau muda, pada permukaan bawah berwarna hijau tua, bentuk daun jorong; tangkai daun panjang, bulat; pangkal daun tumpul (obtusus); ujung daun meruncing (acuminatus); tepi daun berombak (repandus); susunan tulang-tulang daun nervus lateralis, tulang daun menyirip (penninervis), daging daun tebal dan kaku seperti kulit(coriaceus).
6
Asparagus : Asparagus setaceus
Dioecious
Kingdom : plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Super divisi : Spermatophyta
Divisi : magnoliophyta
Class : Liliopsida
Ordo : Liliales
Famili : Liliaceae
Genus : Asparagus
Spesies : Asparagus setaceus


Deskripsi :
1.      Bunga
Bunga pada tanaman asparagus merupakan bunga majemuk yang tumbuh di ketiak daun, benang sari silindris dengan panjang hingga 2 cm. Selain itu bunga tanaman asparagus memiliki putik dan berbentuk bintang.
Mahkota berwarna putih kemerahan. Selain bunga ada buah tanaman asparagus yang berbentuk kotak membulat. Jika masih muda buahnya berwarna hijau dan jika sudah tua maka berwarna kecoklatan. Bunga tanaman asparagus bentuknya majemuk, muncul di ketiak daun, benang sari silindris, dengan panjang sampai 1,5 cm, kepala putik tanaman asparagus berbentuk bintang, putih, mahkota putih kemerahan.
2.      Batang
 batangnya  mempunyai bentuk silindris, memanjat, membentuk rebung. Tanaman asparagus mempunyai warna  hijau
3.      Daun
Daun tanaman asparagus berbentuk majemuk, berseling, tersebar, bentuknya mirip jarum, dengan  panjang daun tanaman asparagus  1 cm, dan berwarna hijau.
4.      Akar
Akar tanaman asparagus berserabut, putih kotor.
5.      Buah
Buah tanaman asparagus berbentuk kotak membulat. Kalau masih muda buah tanaman asparagus berwarna hijau setelah tua berwarna coklat.
7
Anggur  : Vitis Vinifera L.
monocious

Kingdom             : Plantae
Sub Kingdom    : Tracheobionta
Super Divisi      : Spermatophyta
Divisi                    : Magnoliophyta
Kelas                   : Magnoliopsida
Sub Kelas           : Rosidae
Ordo                    : Rhamnales
Famili                    : Vitaceae
Genus                  : Vitis L.
Spesies               : Vitis Vinifera L.

Deskripsi :
1.      Akar
Akar tanaman Anggur sangat sensitif terhadap kesehatan tanah yang digunakan untuk tumbuh. Akar tersebut akan tumbuh dengan sangat cepat jika tanahnya gembur.
Akar tanaman ini akan muncul ke akar ranting pada saat musim hujan datang. Karena sifat uniknya ini, tanaman Anggur menjadi lebih mudah untuk diperbanyak dengan metode stek atau cangkok dibandingan menggunakan biji.
2.      Batang
Anggur memiliki batang yang ketinggiannya sangat dekat dengan permukaan tanah, karenanya tanaman ini tergolong tanaman perdu / semak. Batangnya dapat tumbuh dan berkembang mencapat diameter lebih dari 10 cm.
Untuk tumbuh, tanaman ini awalnya selalu membutuhkan suatu penopang sebagai tempat tumbuhnya. Tanaman Anggur memiliki cabang pembelit yang dikenal sebagai sulur. Sulur ini berfungsi untuk melilit benda atau objek di sekitarnya sebagai penopang tanaman ini.
3.      Daun
Untuk daunnya, tanaman Anggur memiliki struktur daun yang terdiri dari helaian daun, tangkai daun, dan sepasang daun penumpu. Daun Anggur berbentuk seperti jantung dengan bagian tepi yang bergerigi dan menekuk.
Daun tersebut bertulang menjari dan ujungnya meruncing berbentuk bulat atau lonjong. Setiap tangkai daun hanya terdapat satu helai daun, karenanya daun Anggur tergolong daun tunggal. Daunnya berwarna hijau dengan panjang 10 – 14 cm dengan lebar 8 – 14 cm.
4.      Bunga
Bunga tanaman ini muncul di bagian ranting dan berbentuk malai, dimana malai tersebut muncul sebagai kumpulan bunga yang padat. Jumlah malai tidak menentu, bahkan pada satu ranting dapat memiliki banyak malai.
Setelah bunga pada malai tersebut mekar, bulat-bulatan kecil akan muncul, objek inilah yang nantinya menjadi buah Anggur yang kita kenal. Warna bulat-bulatan ini bervariasi tergantung dari jenis tanaman Anggur itu sendiri, biasanya berwarna ungu atau hijau.
5.      Buah
Buah Anggur berbentuk bulat dengan 2 – 4 cm, berwarna ungu atau hijau tergantung dari varietasnya.
Buah ini memiliki kulit yang sangat tipis dengan daging buah yang berair, berwarna putih keabu-abuan pekat. Dalam daging buah, terdapat biji dengan ukuran sangat kecil, sekitar 1 – 4 mm, berjumlah 2 – 4 buah. Buah ini berasa manis dan baik untuk kesehatan jantung.
8
Mentimun:Cucumis sativus L.
Monocious
Kingdom: Plantae
Subkingdom: Tracheobionta
Super Divisi: Spermatophyta
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Sub Kelas: Dilleniidae 
Ordo: Violales
Famili: Cucurbitaceae  
Genus: Cucumis 
Spesies: Cucumis sativus L.

Deskripsi:
1.      Batang
Batang tanaman ketimun berbulu kasar, basah, dan mempunyai panjang 0,5-2,5 meter. Daunnya merupakan daun tunggal, letaknya berseling, bertangkai panjang, dan bentuknya bulat telur lebar. Daun ini bertajuk 3-7 dengan pangkal berbentuk jantung, ujungnya runcing dan tepinya bergerigi. Panjangnya 7-18 cm, lebar 7-15 cm, dan warnanya hijau.
2.      Bunga
Bunga tanaman Cucumis sativus ada yang jantan berwarna putih kekuningan dan bunga betinanya berbentuk seperti terompet yang ditutupi oleh bulu-bulu. Tanaman ketimun mempunyai buah yang bulat panjang, tumbuh menggantung, warnanya hijau, berlilin putih dan setelah tua, warnya kuning kotor. Buah ini panjangnya 10-30 cm dan bagian pangkalnya berbintil.
3.      Buah
Daging buah ketimun mengandung banyak air yang berwarna putih atau kekuningan. Di dalam buah terdapat banyak biji yang bentuknya lonjong meruncing pipih dan warnanya putih kotor.
4.      Daun
Daun ini bertajuk 3-7 dengan pangkal berbentuk jantung, ujungnya runcing dan tepinya bergerigi. Panjangnya 7-18 cm, lebar 7-15 cm, dan warnanya hijau.
5.      Akar
tanaman mentimun memiliki akar tunggang dan berakar serabut. Akar tanaman tunggang dapat tumbuh dengan lurus ke dalam hingga mencapai kedalam 20 -30 cm, sedangkan akar serabut hanya dapat tumbuh di permukaan tanah.
9
Jarak :Jatropha curcas
Monocious
·         Divisi: Spermatophyta
·         Sub divisi: Angiospermae
·         Kelas: Dicotyledonae
·         Ordo: Euphorbiales
·         Famili: Euphorbiaceae
·         Genus: Jatropha
·         Spesies: Jatropha curcas

Dekripsi :
1.      Batang
Batang berkayu, berbentuk silindris, dan bergetah.
2.       Daun
Daun  jarak pagar berupa daun tunggal, berwarna hijau mudah sampai hijau tua, permukaa bawah lebih pucat daripada bagian atasnya.
3.      Bunga
Bunga berwarna kuning kehijauan , berupa bunga majemuk berbentuk malai.
4.      Buah
buah berbentuk bunga kendaga, oval, berupa buah kotak, berdiameter 2-4 cm. berwarna hijau ketika masih muda dan kuning jika sudah matang. Biji berbentuk bulat lonjong, berwarna coklat kehitaman dengan ukuran panjang 2 cm, tebal 1 cm, dan berat 0,4-0,6 gram/biji.
5.      Akar
Jarak kepyar mempunyai akar tunggang yang sangat dalam, akar samping yang melebar dan akar rambut yang banyak. Struktur perakaran yang demikian menandakan bahwa jarak kepyar tahan terhadap angin dan kekeringan.
10
 
Labu kuning: Cucubita moschata Duch
Monocious
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Cucurbitales
Familia : Cucurbitaceae
Genus : Cucubita
Spesies : Cucubita moschata Duch
(Hutapea, J.R, et al., 1994)
Deskripsi :
1.      Batang
Batang labu kuning merambat atau menjalar cukup kuat, bercabang banyak, berbulu agak tajam, panjang batang dapat mencapai 5 – 10 meter. Bahkan di Amerika labu kuning musim dingin jenis butternut dapat merambat sampai 500 meter.
Pada ketiak daun, muncul sulur-sulur berbentuk pilin (Spiral) yang berfungsi sebagai alat pemegang sehingga batang tetap kokoh tertambat pada tanah, rumput atau batang kayu.
2.      Daun
Bentuk daun labu kuning menyirih, ujungnya agak runcing, tulang daun tampak jelas, berbulu halus dan agak lembek hingga bila terkena sinar matahari agak layu.
Labu kuning termasuk berdaun lebar, garis tengahnya dapat mencapai 20 cm, berwarna hijau atau agak abu-abu. Letak daun berselang seling diantara batang, panjang
3.      Bunga
Bunga labu kuning berbentuk lonceng dan berwarna kuning. Bunga labu kuning bersifat uniseksual-monoesius, yakni dalam satu rumpun bunga terdapat bunga jantan dan bunga betina. Bakal buah terdapat pada pangkal bunga betina, sedangkan pada bunga jantan tidak terdapat bakal buah. Penyerbukan bunga labu kuning dapat terjadi karena angin atau serangga.
4.      Buah
Buah labu kuning terdiri dari lapisan kulit luar yang keras dan lapisan daging buah yang merupakan tempat timbunan makanan. Dalam daging buah inilah terkandung beberapa vitamin antara lain : vitamin C, vitamin A dan vitamin B. Buah labu kuning berwarna kekuning-kuningan dan yang masih muda berwarna hijau. 
5.      Akar
Panjang akar labu kuning dapat mencapai 40 cm.

































BAB 3
METODOLOGI
3.1Tempat dan Waktu
Praktikum dilaksanakan pada hari selasa pukul 07.00-09.00WIB, bertempat di laboratorium tanaman, Jurusan produksi pertanian, prodi produksi tanaman hortikultura, politeknik negeri  Jember.
3.2 Alat dan Bahan
3.2.1 Alat
1. buku literatur
2. kertas hvs
3. alat tulis
3.2.2 Bahan
1. tanaman allogam
2. tanaman autogam
3.3 Cara kerja
1.siapkan alat praktikum
2. amati dan gambar setelah itu klasifikasikan dan deskripsikan
3. menentukan tanamn allogam dan autogam











BAB 4
PENUTUP
4.1  Kesimpulan
1.      Tanaman yang bisa menyerbuk sendiri disebut autogam yaitu serbuk sari dan putik dalam satu rumah contohnya cabe,terong,kangkung dll
2.      Tanaman yang  menyerbuk silang dibagi 2 yaitu: monocious dan dioecious
3.       adapun monocious tanaman yang bunga jantan dengan betina terpisah dalam letaknya namun satu rumah contohnya: jagung, kelapa, mentimun, semangka, waluh ,anggur dan mangga.
adapun yang dioecious tanamn yang bunga jantan danbetinanya terpisah dalam 2 rumah contohnya:pepaya,bayam,asparagus dan salak.
4.2  saran
Dalam menentukan penyerbukan suatu tanaman  kita harus lebh banyah mencari referensi kadang yang kita fikir tidak sesuai dengan fakta contohnya jagung dalam logika diperkirakan autogam namun faktanya allogam.



















DAFTAR PUSTAKA






































No comments:

Post a Comment