Saturday, September 24, 2016

budidaya bawang merah



Teknis Budidaya Bawang Merah
(Allium Ascalonicum)
Full Power

SYARAT TUMBUH
Tanaman Bawang Merah dapat tumbuh dengan baik dan produktivitasnya bisa tinggi pada daerah dengan syarat yang paling ideal bersuhu 25º-32º C, pada suhu 22º C tanaman bawang masih bisa membentuk umbi tapi hasilnya tidak sebaik pada suhu di atasnya, pada daerah bersuhu di bawah 22º C pembentukan umbi bawang merah sangat sulit, bahkan bisa sampai tidak mengeluarkan umbi sama sekali.
Daerah tersebut di atas biasanya terdapat pada daerah dataran rendah dengan ketinggian 10-250 m dpl. Pada ketinggian 30-50 m dpl adalah tempat ideal tumbuh optimal Bawang Merah.
Pada ketinggian 800-900 m dpl maka potensinya menurun dan ukuran umbi akan lebih kecil karena suhu kurang optimal.
Pada lahan Open Field atau lahan terbuka, curah hujan yang ideal adalah 300-2500 mm/tahun.
Lama penyinaran pada masa penanaman Bawang Merah terbaik adalah lebih dari 12 jam karena Bawang Merah termasuk tanaman Long Day Plant.
Kondisi tanah yang sesuai dengan morfologi Bawang Merah adalah tanah gembur, remah, Pourus dan mempunyai aerasi yang baik. Seperti tanah sedikit berpasir serta ber-pH 6-6.8 tetapi mampu beradaptasi dan bertahan hingga pada tanah ber-pH 5.5, meskipun tidak maksimal pertumbuhannya.
Hati-hati pengapuran pada lahan bila sudah terdapat tanaman Bawang Merahnya, karena akar bawang merah tidak tahan terhadap kapur secara langsung, sebaiknnya pengapuran untuk koreksi pH tanah dilakukan sebelum lahan ditanami.
PERSIAPAN
Bibit yang baik sebaiknya berumur 70-90 hari atau tergantung umur bibit yang ditanam dan pastikan panen pada umur yang sudah tua atau maksimal.
Dan minimal umbi telah berumur 2 bulan masa penyimpanan, mutu terbaik bibit pada umur 5-6 bulan masa penyimpanan.
Pemilihan bibit yang siap tanam dengan kualitas:
  • Bibit kelas I dengan bobot 2.5-5 gr untuk jarak tanam 20×20 cm bibit yang dibutuhkan 400-800 kg/ha.
  • Bibit kelas II dengan bobot 5-7.5 gr untuk jarak tanam 20×20 cm bibit yang dibutuhkan 800-1200 kg(1.2 ton)/ha.
-14 hst Pengolahan Lahan
Pengolahan tanah dianjurkan jangan terlalu basah cenderung kering. Sebaiknya tanah dibajak dan digaru bila menggunakan mekanisasi atau dicangkul, dibalik dan diistirahatkan selama 1 minggu agar tanah mempunyai aerasi yang baik, dengan maksud agar bakteri dan jamur yang merugikan ditekan pertumbuhannya karena terkena sinar matahari langsung yang tadinya tidak bisa menembus lapisan yang ada di bawah permukaan tanah.
Buat bedengan menggunakan alat cultivator atau membuat bumbunan dengan cangkul, barisan bedengan yang akan ditanami setinggi 30-40 cm (atau sesuaikan dengan tinggi irigasi setempat) dan lebar 200 cm.
Berikan pupuk dasar saat pembuatan bedengan dan aduk rata pada seluruh ketinggian barisan bedengan.
Pupuk kandang fermentasi (Super kompos cap domba)
10-15 ton/Ha
Guano Soil
1000 kg/Ha
Java Zea (Zeolite Active = konfersi terbaik Kalsium pertanian)
1-1.5 ton/Ha
Java Zet-K
200 kg/Ha
Fosfat Alam +++BIO
500-700 kg/Ha
Tujuan dari pupuk organik, sumber mineral mikro dan Zeolite Aktive diberikan sebelum olah lahan adalah agar bisa tercampur merata pada saat tanah diolah dan berfungsi menaikkan pH, KTK, memperbaiki daya dukung tanah, porositas dan daya cekam terhadap air.
  • Barisan bedengan disiram atau dilembabkan dengan air bersih + Radix 3 ml/ltr + Nematisida dan tutup dengan mulsa hitam perak.
0 hst Penanaman Benih
  • Jarak antar bedengan 200-60-200-60 cm dst.
  • Jarak antar barisan tanaman dalam bedengan 20 cm.
  • Jarak dalam barisan 20 cm (1 bibit/lubang).
  • Arah barisan bedengan utara-selatan.
  • Populasi 200.000 tanaman <<<lihat gambar>>>.
  • Fosfat Alam +++BIO diaduk dan ditebarkan pada lapisan kurang lebih 5-10 cm dari permukaan tanah bagian atas bedengan yang akan ditanam sebagai pupuk dasar dan nilai tambahnya dapat menahan serangan layu bakteri dan cendawan yang merugikan tanaman.
4 hst Spray pada pangkal batang bawah atau lubang tanam
Sistem spray kasar (tidak mengembun)
NPK Folium
3 gr/ltr
Java Green
0.5 gr/ltr
Radix
3 ml/ltr
Plasto+ (perekat)
0.25 ml/ltr

9 hst Spray pada pangkal batang bawah atau lubang tanam
Sistem spray kasar (tidak mengembun)
NPK Folium
1 gr/ltr
Java Green
0.5 gr/ltr
Plasto+ (perekat)
0.25 ml/ltr

14 hst Spray pada pangkal batang bawah atau lubang tanam
Sistem spray kasar (tidak mengembun)
NPK Folium
1 gr/ltr
Java Green
0.5 gr/ltr
Big Phospor
2 ml/ltr
Java Higros Calsium
1 gr/ltr
X-ZO
1 ml/ltr
Plasto+ (perekat)
0.25 ml/ltr

19 hst Spray pada pangkal batang bawah atau lubang tanam
Sistem spray kasar (tidak mengembun)
NPK Folium
1 gr/ltr
Java Green
0.5 gr/ltr
Radix
2 ml/ltr
Plasto+ (perekat)
0.25 ml/ltr

24 hst Spray pada daun dan pangkal batang bawah
Sistem spray kasar (tidak mengembun)
NPK Folium
1 gr/ltr
Java Higros Calsium
1 gr/ltr
Plasto+ (perekat)
0.25 ml/ltr

29 hst Spray pada pangkal batang bawah atau lubang tanam
Sistem spray kasar (tidak mengembun)
NPK Folium
2 gr/ltr
Java Green
0.5 gr/ltr
Big Phospor
3 ml/ltr
Java Higros Calsium
2 gr/ltr
Radix
3 ml/ltr
X-ZO
1 ml/ltr
Plasto+ (perekat)
0.25 ml/ltr

33 hst Spray pada pangkal batang bawah atau lubang tanam
Sistem spray kasar (tidak mengembun)
NPK Folium
2 gr/ltr
Java Green
0.5 gr/ltr
X-ZO
1 ml/ltr
Plasto+ (perekat)
0.25 ml/ltr

38 hst Spray pada pangkal batang bawah atau lubang tanam
Sistem spray kasar (tidak mengembun)
NPK Folium
2 gr/ltr
Java Green
0.5 gr/ltr
Big Phospor
3 ml/ltr
Java Higros Calsium
2 gr/ltr
Radix
3 ml/ltr
X-ZO
1 ml/ltr
Plasto+ (perekat)
0.25 ml/ltr

42 hst Spray pada pangkal batang bawah atau lubang tanam
Sistem spray kasar (tidak mengembun)
Java Green
0.5 gr/ltr
Radix
2 ml/ltr
Plasto+ (perekat)
0.25 ml/ltr

45 hst Spray pada pangkal batang bawah atau lubang tanam
Sistem spray kasar (tidak mengembun)
NPK Folium
2 gr/ltr
Java Green
2 gr/ltr
Big Phospor
3 ml/ltr
Java Higros Calsium
2 gr/ltr
Radix
3 ml/ltr
X-ZO
2 ml/ltr
Plasto+ (perekat)
0.25 ml/ltr

52 hst Spray pada pangkal batang bawah atau lubang tanam
Sistem spray kasar (tidak mengembun)
NPK Folium
2 gr/ltr
Java Green
2 gr/ltr
Big Phospor
3 ml/ltr
Java Higros Calsium
2 gr/ltr
Radix
3 ml/ltr
X-ZO
2 ml/ltr
Plasto+ (perekat)
0.25 ml/ltr

CARA PEMANENAN
Bawang untuk Konsumsi:
Tanaman Bawang Merah siap dipanen untuk konsumsi dengan tanda daun menguning, mengering dan batang umbi terkulai secara merata 60-70, kurang lebih umur 60-70 hari atau sesuai dengan jenis masing-masing varietas.
 
Bawang untuk Bibit:
Tanaman Bawang Merah siap dipanen untuk bibit dengan tanda daun menguning, mengering dan batang umbi terkulai secara merata 80-90%, kurang lebih umur 80-90 hari atau sesuai dengan jenis masing-masing varietas.
  • Pemanenan dilakukan pada pagi hari saat kondisi cuaca cerah tidak hujan, dicabut selagi tanaman tidak terlalu kering sekali, agar batang tidak mudah putus, tanah dalam kondisi kering dan umbi bawang dijemur sebentar di atas bedengan untuk menghidari umbi busuk, berlendir yang disebabkan oleh bakteri Erwinia Carotovora sewaktu umbi disimpan dalam gudang.
  • Usia Panen dilakukan sesuai dengan umur masing-masing varietas.
    • Varietas Ampenan 70 hst
    • Varietas Australia 65-70 hst
    • Varietas Bangkok 65 hst
    • Varietas Bima 60-65 hst
    • Varietas Bima Brebes 60 hst
    • Varietas Kuning 80 hst
    • Varietas Keling 70 hst
    • Varietas Lampung 60-65 hst
    • Varietas Medan 70-80 hst
    • Varietas Palu 65-70 hst
    • Varietas Sumenep 70-80 hst
    • Varietas Probolinggo 60-65 hst

Catatan:
1. Pengairan
Pengairan yang ideal adalah pemakaian sumber dari air bersih, bila memakai air dari selokan akan menyebabkan banyaknya gangguan HPT seperti serangan bakteri dan fungi yang mengganggu tanaman.
Yang paling efektive dan baik memakai sprinkle baik memakai tenaga mesin ataupun memakai tenaga kinetic seperti angin untuk menghemat tenga kerja dan mengurangi biaya tanam secara keseluruhan.
Kelembaban tanah atau media tanam Bawang Merah yang baik antara 50-70%.
 
 2. Skema Jarak Tanam
Populasi min 200.000/Ha


Jl. Raya Sambipitu – Kedung keris km 8,3, Gunungkidul-Yogyakarta Indonesia

Persiapan Yang Harus Di Lakukan Dalam Budidaya Bwang Merah

Benih Bawang Merah

Varietas benih untuk budidaya bawang merah cukup banyak. Ada benih lokal untuk benih hibrida impor. Ada bentuk benih biji, ada juga bentuk umbi. Sebagian besar budidaya bawang merah di sentra menggunakan produksi bibit umbi.

Pemilihan Benih

Biji bawang yang baik. adalah benih yang telah disimpan selama 2-3 bulan. dan berasal dari tanaman yang dipanen pada umur 70-90 hari. Karena pada usia yang digunakan sebagai umbi bibit memiliki titik tumbuh akar. Umbi bibit juga akan ham berasal dari tanaman yang sehat dengan ciri-ciri: terlihat cerah. segar. tidak mengerut. dan tidak ada warna hitam adalah tanda dari penyakit yang disebabkan jamur.
Jangan gunakan lampu yang terlalu kecil untuk benih. karena biji kecil akan membuat pertumbuhan tanaman yang buruk dan hasil sedikit. Umbinya juga harus ukuran seragam, tidak ada luka. atau tidak merobek kulit.
Sebelum tanam. akhir potongan umbi pertama sekitar 1/3 -% bagian panjang umbi. Kulit luar yang kering biji dan akar sisa-sisa dibuang.
Tujuannya agar pertumbuhan umbi merata. merangsang pertumbuhan tunas dan pertumbuhan tanaman itu sendiri. dan merangsang sisi pertumbuhan akar. dan mendorong pembentukan anakan. Untuk mencegah pembusukan. sebelum tanam. memotong luka di umbi harus dikeringkan terlebih dahulu. Sedang untuk memperkirakan jumlah bibit, untuk satu hektar dibutuhkan sekitar 600-800 kg benih.

Tahap Penanaman

Untuk menghasilkan umbi dengan baik kuantitas dan kualitas. teknik yang tepat penanaman diperlukan. yang meliputi: waktu tanam, pemilihan bibit, dan persiapan tanah. teknik penanaman, penyiraman. penyiangan dan mengolah tanah, pemupukan, serta pengendalian hama dan penyakit.

Waktu Tanam

Waktu yang ideal untuk menanam bawang merah adalah di musim kemarau. Namun karena pertumbuhan membutuhkan banyak air, maka harus dilengkapi dengan sistem irigasi yang baik. sehingga tanaman tidak kekurangan air dan juga tidak becek.
Penanaman dilakukan ketika cuaca cerah. Penanaman tidak dilakukan selama masa transisi atau perubahan musim. karena sering terjadi angin saat kering. Dampak angin kering, akan membuat daun tanaman rusak dan ujung daun terbakar. Pada saat berkabut juga tidak baik untuk pertumbuhan bawang merah. karena udara berkabut mungkin menimbulkan penyakit yang disebabkan oleh janiur.

Persiapan Dan Pengolahan Tanah

Tujuan pengolahan adalah untuk melonggarkan tanah atau menggemburkan tanah. menghilangkan gulma. dan menciptakan sistem penyerapan air. Pengolahan dilakukan sebelum proses penanaman. Caranya dengan melonggarkan atau menggemburkan tanah menggunakan cangkul. bajak. atau traktor jika lahan yang akan ditanam cukup luas.
Selanjutnya. membuat tempat saluran irigasi dengan menempatkan parit antara jarak tanggul atau bedengan.Fungsi parit adalah sebagai alat aliran air dan tempat untuk membuang air yang berlebihan. Lentang tanggul 100-120 cm lebar tanggul atau bedengan. parit berukuran sedang dengan kedalaman sekitar 30-35 cm lebar 30¬40 cm. Untuk bedengan panjang dan parit panjang tentu saja disesuaikan dengan luas lahan.
Menjelang penanaman. tepatnya seminggu sebelumnya, tanah persemaian harus diberikan pupuk dasar, yaitu pupuk kandang atau kompos. dan diratakan. Tepat satu hari sebelum proses penanaman. lahan irigasi cukup siap untuk tanam.

Proses Penanaman Bawang Merah

Untuk menanam bawang merah, Tanggul yang telah disiapkan di lubangi kecil-kecil yang dengan kedalaman kurang lebih sama dengan bibit yang akan ditanam jarak sekitar 15 x 15 cm atau 15 x 20 cm. Selanjutnya. umbi bibit dimasukkan ke dalam lubang dengan menempatkan ujung di sisi atas.
Jangan menanam benih terlalu dalam, karena itu membuat kerusakan (membusuk). Ujung Umbi harus ditutup sedikit ke tanah. karena jika tanah penutup terlalu tebal. akan dapat menghambat pertumbuhan tanaman. Setelah proses ini selesai penanaman. disiram pada tiap jalur – jalur bedeng atau tanggul yang sudah di tanami.

Penyiraman Dan Penyiangan Bawang

Tanaman bawang merah harus disiram setiap hari sampai daun pertama tumbuh. Penyiraman dilakukan dua kali sehari yaitu di pagi dan sore hari. Penyiraman baru bisa dilakukan sekali sehari jika tanaman bawang 50 hari.
Ketika menyiram tanaman bawang merah tidak boleh terlalu basah. karena hasilnya bisa menjadi tanah padat dan gangguan pertumbuhan tanaman. serta terjadinya pembusukan.
Bawang merah juga harus disiangi untuk menyingkirkan semua gulma. Penyiangan dan mencabut gulma dengan tangan atau alat-alat lain harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak merusak akar tanaman bawang merah.
Selama pertumbuhan bawang merah. Penyiangan biasanya dilakukan dua kali. Penyiangan pertama saat tanaman masih berusia 2-4 minggu. menjadi penyiangan kedua dilakukan saat tanaman berumur 5-6 minggu. Untuk frekuensi penyiangan sendiri tergantung pada pertumbuhan gulma.

Pemupukan

Pupuk untuk bawang dapat menggunakan pupuk alami atau buatan. Pemupukan dilakukan dalam dua tahap, yaitu sebelum tanam. dan setelah penanaman. Pemupukan tahap pertama sering menggunakan pupuk kandang atau kornpos sebanyak 10-15 ton per hektar.
Tujuan memberikan pupuk alami sebelum penanaman sehingga struktur tanah tidak mudah mengembun. Selain itu, untuk menyuburkan tanah. dan untuk meningkatkan kemampuan tanah untuk mengikat air. Sedang untuk pupuk tambahan diberikan dengan cara mengubur di tanah dengan jarak 10 cm dari tanaman atau tabur antara barisan tanaman.

Pengendalian Hama Dan Penyakit

Jenis hama yang menyerang tanaman bawang merah adalah ngengat dan jamur. Tipe kedua hama ini menyebabkan ujung daun dipotong dan daun terkulai. Ulat media dapat merusak umbi disimpan di gudang. Pencegahan hama dapat dilakukan dengan menggunakan insektisida Bayrusil 250 EC atau Azodrin 15 WSC. Dosis: 2 ml / I air.
Untuk penyakit yang menyerang tanaman bawang merah adalah tempat ungu yang disebabkan oleh jamur. Terlihat gejala penyakit ini adalah adanya bercak putih pada daun abu-abu yang kemudian berubah menjadi cokelat dan kering. Pencegahan penyakit ini dapat dilakukan dengan penyemprotan tanaman bawang merah menggunakan Difolatan 4F.

Proses Panen

Karakteristik tanaman bawang merah yang sudah layak untuk dipanen setelah batang lemah atau runtuh. Hal ini biasanya terjadi pada penanaman setelah 60 sampai 90 hari, tetapi itu semua tergantung pada bidang media. Kemudian karakteristik lainnya adalah bentuk bulat yang hampir sempurna, beberapa sudah terlihat di permukaan tanah. umbi sudah berwarna merah gelap atau keunguan bawang merah dan bau khasnya.
Setelah di panen bawang merah harus di jemur dibawah sinar matahari selama seminggu atau dua minggu, sehingga buah tahan lama. Setelah bawang siap kemudian disimpan dalam karung jerat dengan suhu sekitar 30-33 ° C.
Sumber Artikel : obatpertanian.com



No comments:

Post a Comment