Friday, September 23, 2016

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN TENTANG LAJU RESPIRASI TANAMAN



KEMENTRIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
JURUSAN PRODUKSI PERTANIAN
PRODI PRODUKSI TANAMAN HORTIKULTURA


LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
FISIOLOGI TUMBUHAN

TENTANG
LAJU RESPIRASI TANAMAN

PROGRAM STUDI D-3 PRODUKSI TANAMAN HORTIKULTURA
JURUSAN PRODUKSI PERTANIAN


Description: LOGO POLITEKNIK NEGERI  JEMBER (1).png

NAMA                                   :CITRA HELDA ANGGIA
NIM                                        :A31151077
Program Studi/Semester       : PTH/2          
Golongan/absen                     : A/25

Pembimbng                            : Dr. Ir. Edi Siswadi, MP


POLITEKNIK NEGERI JEMBER
Tahun 2016

Telah Diperiksa dan Dinilai




BAB I
 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Respirasi adalah proses pernafasan yang menghirup / menghisap oksigen dari udara dan mengeluarkan / melepaskan karbondioksida ke udara. Respirasi pada tanaman adalah proses reaksi karbohidrat (CH 2 O) dengan oksigen (0 2 ) menghasilkan air (H 2 O) dan energi kimia karbohidrat (CO 2) yang dilepaskan ke udara. Energi kimia yang dihasilkan dari proses respirasi tersebut akan dipergunakan dalam proses metabolisme atau energi kimia tersebut akan dipergunakan untuk menggantikan energi yang dipergunakan dalam metabolisme. Apabila banyak terjadi respirasi pada tanaman; berarti banyak energi yang keluar dan banyak karbohidrat yang terurai. Ini dapat mempengaruhi produksi tanaman tersebut.
Dalam proses respirasi ada beberapa faktor yang mempengaruhinya dan faktor-faktor ini dibagi menjadi faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal dalam respirasi adalah faktor yang berasal dari dalam tumbuhan sendiri, yaitu Jumlah plasma dalam sel, Jumlah substrat respirasi dalam sel, Umur dan tipe tumbuhan. Faktor eksternal dalam respirasi merupakan faktor yang berasal dari luar sel atau lingkungan, yaitu Suhu, Kandungan O 2 udara, Kandungan CO2 udara, Kandungan air dalam jaringan, Cahaya, Luka dan stimulus mekanik.


1.2 Tujuan dan Manfaat
      1.Mahasiswa diharapkan mampu membuktikan bahwa tumbuhan respirasi menghasilkan CO2.
      2.Mahasiswa diharapkan mampu menghitung CO2 hasil respirasi kecambah.

BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Faktor-Faktor Penentu Laju Respirasi
2.1.1 Faktor internal
a. Jumlah plasma dalam sel.
       Jaringan-jaringan meristematik (jaringan yang masih muda) terdapat sel-sel yang masih penuh dengan plasma dengan viabilitas tinggi biasanya mempunyai kecepatan respirasi yang lebih besar daripada jaringan-jaringan yang lebih tua dengan jumlah plasmanya sudah lebih sedikit.
b. Jumlah substrat respirasi dalam sel.
 Jumlah substrat respirasi pada tumbuhan merupakan hal yang penting dalam melakukan respirasi. Tumbuhan dengan kandungan substrat yang sedikit akan melakukan respirasi dengan laju yang rendah pula. Sebaliknya, tumbuhan dengan kandungan substrat yang banyak akan melakukan respirasi dengan laju yang tinggi. Substrat utama respirasi adalah karbohidrat.
c. Umur dan tipe tumbuhan.
Tingkat respirasi yang terjadi pada tumbuhan muda akan lebih tinggi dari tumbuhan yang sudah dewasa atau lebih tua. Hal ini dikarenakan pada tumbuhan muda jaringannya juga masih muda dan sedang berkembang dengan baik. Umur tumbuhan juga akan memepengaruhi laju respirasi. Laju respirasi tinggi pada saat perkecambahan dan tetap tinggi pada fase pertumbuhan vegetatif awal (di mana laju pertumbuhan juga tinggi) dan kemudian akan menurun dengan bertambahnya umur tumbuhan.

2.1.1 Faktor eksternal
a. Suhu.
Secara umum pada batas-batas tertentu kenaikan suhu menyebabkan pula kenaikan laju respirasi. Kecepatan reaksi respirasi akan meningkat untuk setiap kenaikan suhu sebesar 10o C, namun hal ini tergantung pada masing-masing spesies tumbuhan. Namun, kenaikan suhu yang melebihi batas minimum kerja enzim, akan menurunkan laju respirasi karena enzim respirasi tidak dapat bekerja dengan baik pada suhu tertalu tinggi.


b.      Kandungan O 2 udara.
Pengaruh kadar oksigen dalam atmosfer terhadap kecepatan respirasi akan berbeda-beda tergantung pada jaringan dan jenis tumbuhan, tetapi meskipun demikian makin tinggi kadar oksigen di atmosfer maka makin tinggi kecepatan respirasi tumbuhan.
c. Kandungan CO2 udara.
Semakin tinggi konsentrasi karbondioksida diperkirakan dapat menghambat proses respirasi. Konsentrasi karbondioksida yang tinggi menyebabkan stomata menutup sehingga tidak terjadi pertukaran gas atau oksigen tidak dapat diserap oleh tumbuhan. Pengaruh hambatan yang telah diamati pada respirasi daun mungkin disebabkan oleh hal ini.
d. Kandungan air dalam jaringan.
Pada umumnya dengan naiknya kandungan air dalam jaringan kecepatan respirasi juga akan meningkat. Ini nampak jelas pada biji yang sedang berkecambah.
e. Cahaya.
Cahaya akan mendorong laju respirasi pada jaringan tumbuhan yang berklorofil karena cahaya berpengaruh pada tersedianya substrat respirasi yang dihasilkan dari proses fotosintesis.
f. Luka dan stimulus mekanik.
Luka atau kerusakan jaringan (stimulus mekanik) pada jaringan daun menyebabkan laju respirasi naik untuk sementara waktu, biasanya beberapa menit hingga satu jam. Luka memicu respirasi tinggi karena tiga hal, yaitu:
1) oksidasi senyawa fenol terjadi dengan cepat karena pemisahan antara substrat dan oksidasenya dirusak;
2) proses glikolisis yang normal dan katabolisme oksidatif meningkat karena hancurnya sel atau sel-sel sehingga menambah mudahnya substrat dicapai enzim respirasi;
3) akibat luka biasanya sel-sel tertentu kembali ke keadaan meristematis diikuti pembentukan kalus dan penyembuhan atau perbaikan luka.
g.      Garam-garam mineral.
Bila terjadi penyerapan garam-garam mineral dari dalam tanah, maka laju respirasi akan meningkat. Hal ini dikaitkan dengan energi yang diperlukan pada saat garam/ion diserap dan diangkut. Keperluan energi itu dipenuhi dengan menaikkan laju respirasi. Fenomena ini dikenal dengan respirasi garam (anonim 2011)
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Dari percobaan di atas, dapat disimpulkan bahwa pada respirasi kecambah kacang hijau menghasilkan CO2, hal ini di buktikan karena adanya uap air pada dinding tabung tersebut dan hasil titrasi yang diperoleh .Respirasi bertujuan menghasilkan energi yang dibutuhkan untuk memperoleh makanan berupa air dan karbondioksida.


5.2 Saran
Sebaiknya dalam melakukan penelitian seperti ini, perlu diperhatikan instalasi dari rangkaian percobaan jangan sampai bocor karena akan dapat mempengaruhi hasilnya. Selain itu koordinasi pengadaan alat dan bahan agar dapat dipersiapkan lebih dulu agar dalam melakukan pratikum dengan baik.



























DAFTAR PUSTAKA

Annisa syabatin.2007. Respirasi pada tumbuhan. [Online]diakses pada tanggal 1 Januari 2012 http://annisanfushie.wordpress.com/2008/12/07/respirasi-pada-tumbuhan/.Anonim.2010 .
pengertian-definisi.blogspot.com/2015/05/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-proses.html?m=1
http://3.bp.blogspot.com /t3T83i0CG5I/s1600/respirasi-tumbuhan-3

No comments:

Post a Comment