Tujuan
praktikum:
- Untuk mengamati pertumbuhan dan
perkembangan tumbuhan di tempat yang terang dan ditempat yang gelap
- Untuk mengetahui bagian-bagian
tumbuhan epigeal dan tumbuhan hypogeal
- Untuk mengetahui ukuran
pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan di tempat yang terang dan gelap
Alat
:
bahan :
- Gelas Plastik Bibit Jagung
- Tanah Bibit kacang
- Air
Langkah-langkah
kerja :
- Siapkan alat 4 gelas plastik
dan tanah.
- Isikan tanah ke dalam 4 gelas
plastik.
- Masukkan bibit jagung dan bibit
kacang ke dalam masing-masing 2 gelas plastik yang telah diisi oleh tanah.
- Letakkan gelas plastik yang
telah ditanami bibit jagung dan bibit kacang, masing-masing 2 ditempat
yang terang dan di tempat yang gelap.
- Tanaman tersebut disiram tiap
harinya.
- Setelah tumbuh, amati
pertumbuhan jagung dan kacang ditempat yang terang dan di tempat yang
gelap.
- Mengukur pertumbuhan jagung dan
kacang di tempat yang terang dan yang gelap yang dilakukan pada hari ke 2
sampai seterusnya.
Data hasil
pengamatan :
No
|
Gambar
tumbuhan
|
Bagian-bagian
tumbuhan
|
||||
1.
Epikotil
2.
Kotiledon (daun lembaga)
3.
Hipokotil
|
||||||
1
|
Gambar
tumbuhan
|
Bagian-bagian
tumbuhan
|
||||
1.
Daun
2.
Kotiledon (daun lembaga)
3.
Hipokotil
|
||||||
Pengukuran
tumbuhan ditempat yang terang
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
|
jagung
|
|||||||
Kacang
tanah
|
Pengukuran
tumbuhan ditempat yang gelap.
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
||
jagung
|
||||||||
Kacang
tanah
|
||||||||
- Data Hasil pengamatan.
- Pembahasan hasil pengamatan
Pembahasan
data pengamatan.
Dari hasil
pengamatan dari kelompok kami tentang tumbuhan dikotil yakni kacang tanah dan
monokotil yakni jagung baik dari struktur bijinya maupun dari pertumbuhan dan
perkembangannya yang kami tanam di masing-masing tempat yang gelap dan terang,
kami dapat menyimpulkan beberapa hal.
- Struktur biji tumbuhan dikotil,
dalam hal ini kacang, memiliki struktur biji yang berkeping dua.
Sedangkan, struktur biji tumbuhan monokotil, dalam hal ini jagung,
memiliki struktur biji yang berkeping satu.
- Dari segi cepat pertumbuhan,
pertumbuhan tumbuhan ditempat yang gelap baik itu tumbuhan dikotil, maupun
monokotil, lebih cepat tumbuh, dibandingkan ditempat yang terang. Hal itu
terjadi karena adanya pengaruh hormone, terutamanya hormone auksin. Fungsi
utama hormone auksin adalah sebagai pengatur pembesaran sel dan memacu
pemanjang sel di daerah belakang meristem ujung. Hormone auksin ini-bila
terkena matahari-, akan terurai dan rusak. Sebaliknya, jika hormone ini
tidak terkena sinar matahari, tidak terurai dan rusak. Akibatnya, hormone
ini terus memacu pemanjang batang[1].
- Dari segi perkecambahan,
perkecambahan jagung adalah hypogeal. Karena kami mendapati bahwa
kotiledon jagung tidak terangkat ke atas tanah. Sementara itu, kotiledon
pada perkecambahan kacang tanah terangkat ke atas. Oleh karena itu,
perkecambahan kacang tanah adalah epigeal.
- Jawablah pertanyaan-pertanyaan
berikut.
- Apakah perbedaan antara
struktur kacang tanah dan biji jagung?
- Mengapa jagung dimasukkan dalam
kelompok tumbuhan monokotil dan kacang tanah dimasukkan dalam kelompok
tumbuhan dikotil?
- Apakah perbedaan antara
kecambah kacang tanah dan kecambah jagung?
- Disebut apakah perkecambahan
kacang dan jagung?
- Berdasarkan apakah golongan
perkecambahan kacang dan jagung?
- Termasuk pertumbuhan atau
perkembangan perkecambahan? Jelaskan!
- Mengapa batang tumbuhan
monokotil tidak dapat tumbuh besar seperti batang tumbuhan dikotil?
Jawab:
- Jagung masuk dalam kelompok
tumbuhan monokotil karena bijinya hanya memiliki satu kotiledon.
Sedangkan, kacang tanah, masuk dalam kelompok tumbuhan dikotil, karena ia
memiliki dua kotiledon[2].
- Karena dalam struktur biji dari
jagung hanya berkeping satu. Sedangkan, struktur biji dari kacang tanah,
berkeping dua[3].
- Kecambah kacang tanah mengalami
Sebab, ia adalah tumbuhan berkeping dua. Sedangkan, jagung tidak
mengalami pembelahan[4]. Sebab, ia adalah tumbuhan
berkeping satu.
- Perkecambahan kacang tanah
disebut Sedangkan, jagung disebut hipogeal.
- Perkecambahan kacang tanah
disebut hypogeal. Karena, hipokotil dari kacang tanah membentang, sehingga
ia mengangkat kotiledon ke atas tanah. Sedangkan, perkecambahan jagung
adalah hipogeal. Karena, epikotil dari jagung membentang sehingga menarik
kotiledon. Tetapi, kotiledonnya tetap berada di dalam tanah.
- Perkecambahan masuk dalam
pertumbuhan sekaligus perkembangan. Sebab, dalam perkecambahan terjadi
pertambahan ukuran dari bagian-bagian tumbuhan, baik itu bagian kacang
tanah maupun jagung. Bagian-bagian yang bertambah besar itu, misalnya
kotiledon, hipokotil, epikotil dan lain-lainnya.
- Karena, tumbuhan monokotil
tidak memiliki cambium seperti yang terdapat pada tumbuhan dikotil.
Cambium pada tumbuhan dikotil berfungsi untuk memperbesar batang. Karena
tumbuhan monokotil tak terdapat cambium. Akibatnya batangnya tidak dapat
tumbuh besar[4].
2.2.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman :
- Faktor eksternal/lingkungan
Faktor ini merupakan faktor
luar yang erat sekali hubungannya dengan proses
pertumbuhan dan perkembangan. Faktor tersebut yaitu:
• suhu / temperatur lingkungan
Tinggi rendah suhu menjadi
salah satu faktor yang menentukan tumbuh
kembang, reproduksi dan kelangsungan hidup dari
tanaman. Suhu yang baik bagi tumbuhan
adalah antara 22°C-37°C. Temperatur yang
lebih atau kurang dari batas normal tersebut
dapat mengakibatkan pertumbuhan yang lambat atau berhenti.
• Kelembaban
udara
Kadar air dalam udara
dapat mempengaruhi pertumbuhan serta perkembangan
tumbuhan. Tempat yang lembab menguntungkan bagi tumbuhan di mana tumbuhan
dapat mendapatkan air lebih mudah serta
berkurangnya penguapan yang akan berdampak pada pembentukan
sel yang lebih cepat.
•Cahaya
matahari
Sinar matahari sangat dibutuhkan oleh tanaman
untuk dapat melakukan fotosintesis (khususnya tumbuhan hijau). Jika suatu
tanaman kekurangan cahaya mat ahari, maka tanaman itu bisa tampak pucat dan
warna tanaman itu kekuning -kuningan (etiolasi). Pada kecambah, justru sinar
matahari dapat menghambat proses pertumbuhan.
- Faktor internal
Faktor internal merupakan
faktor yang melibatkan hormon dan gen
yang akan mengontrol pertumbuhan dan perkembangan
tumbuhan.
• Gen
Gen adalah faktor penentu sifat-sifat yang akan
diwariskan kepada generasi berikutnya. Gen juga berperan dalam pengendalian
metabolisme zat di dalam sel, misalnya proses sintesis protein. Protein
merupakan komponen dasar penyusun tubuh makhluk hidup termasuk tumbuhan. Dengan
demikian gen dapat mengatur pola pertumbuhan dengan cara menurunkan
sifat-sifatnya dan sintesis-sintesis yang dikendalikannya.
• Hormon
Di bawah ini merupakan macam-macam
hormon pada tumbuhan.
- Auksin
- Giberelin
- Sitokinin
- Gas Etilen
- AsamAbsisat
- Kalin :
- Rhizokalin: merangsang
pembentukan akar.
- Kaulokalin: merangsang
pembentukan batang.
- Anthokalin: merangsang
pembentukan bunga.
- Filokalin: merangsang
pembentukan daun.
Pengamatan biji kacang hijau di tempat terang
Hari
|
Tinggi Tanaman (cm)
|
Jumlah Daun
|
||||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
|
1
|
2,5
|
1
|
–
|
–
|
–
|
1
|
1
|
–
|
–
|
–
|
2
|
4,5
|
4,5
|
1
|
–
|
–
|
2
|
2
|
1
|
–
|
–
|
3
|
5
|
5
|
3,5
|
–
|
–
|
2
|
2
|
2
|
–
|
–
|
4
|
5,5
|
5,5
|
4,5
|
–
|
–
|
2
|
2
|
2
|
–
|
–
|
5
|
6
|
6
|
6
|
–
|
–
|
2
|
2
|
2
|
–
|
–
|
6
|
8
|
9
|
9
|
–
|
–
|
2
|
2
|
2
|
–
|
–
|
7
|
9
|
11
|
11
|
–
|
–
|
2
|
2
|
2
|
–
|
–
|
Rata-rata
|
5,89
|
6
|
5
|
–
|
–
|
Keterangan:
tanaman 4 &5 mati saat penelitian
Tabel 2
Pengamatan biji kacang hijau di tempat gelap
Hari
|
Tinggi Tanaman (cm)
|
Jumlah Daun
|
||||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
|
1
|
6
|
1
|
2
|
–
|
3
|
1
|
–
|
–
|
–
|
1
|
2
|
16
|
4
|
8
|
1
|
8,5
|
2
|
1
|
1
|
–
|
2
|
3
|
22,5
|
11
|
15,5
|
1
|
17
|
2
|
1
|
2
|
–
|
2
|
4
|
28
|
18,5
|
21
|
–
|
23,5
|
2
|
2
|
2
|
–
|
2
|
5
|
32
|
25,5
|
24
|
–
|
28
|
2
|
2
|
2
|
–
|
2
|
6
|
36
|
36
|
28
|
–
|
33
|
2
|
2
|
2
|
–
|
2
|
7
|
38
|
38,5
|
32
|
–
|
35
|
2
|
2
|
2
|
–
|
2
|
Rata-rata
|
25,5
|
19,21
|
18,64
|
0.29
|
21,14
|
Keterangan:
tanaman 4 mati saat penelitian
Walaupun biji kacang hijau
diperlakukan sama, namun pertumbuhan setiap biji
berbeda-beda.
Pertanyaan
- Mengapa
tanaman yang tumbuh diruang gelap lebih cepat tinggi? Di sebut apa?
- Mengapa
tanaman yang tumbuh ditempat gelap lebih pucat?
- Apa saja faktor yang
mempengaruhi pertumbuhan tanaman?
- Apa
yang terjadi bila tanaman di tempatkan di tempat gelap terus menerus? Apa
sebabnya?
Jawab
- Tanaman
yang diletakkan ditempat gelap dapat tumbuh dengan cepat karena disebabkan
oleh adanya aktivitas hormon auksin yang lebih besar dibandingkan pada
tempat yang terang. Aktivitas hormon auksin dipengaruhi oleh intensitas
cahaya matahari. Semakin sedikit cahaya matahari maka aktivitas hormon
auksin akan semakin besar, dan sebaliknya semakin banyak cahaya matahari
maka aktivitas hormon auksin akan semakin sedikit. Hal ini disebabkan
karena cahaya matahari dapat merusak hormon auksin. Hormon auksin
berfungsi untuk memacu pemanjangan sel. Jadi semakin banyak aktivitas
hormon auksin maka pertumbuhan tanaman akan semakin cepat dan sebaliknya.
Hal inilah yang menyebabkan pertumbuhan tanaman yang ditempatkan di daerah
gelap lebih cepat dibandingkan di daerah terang. Peristiwa ini disebut “etiolasi”
- Cahaya
merupakan sumber energi dalam fotosintesis. Tanpa cahaya, tumbuhan tidak
akan mampu berfotosintesis dengan baik dan menyebabkan tumbuhan terganggu
pertumbuhannya. Cahaya juga merupakan faktor penghambat pertumbuhan.
Hormon auksin menjadi tidak aktif ketika ada cahaya. Hal ini menyebabkan
tumbuhan yang ditanaman di tempat terkena cahaya matahari menjadi lebih
pendek dibandingkan tumbuhan yang ditanam di tempat gelap. Kekurangan
cahaya pada saat perkecambahan akan menyebabkan gejala etiolasi di mana
batang kecambah akan tumbuh lebih cepat tetapi lemah dan berwarna kuning
pucat.
- Faktor
yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman terbagi menjadi dua yaitu faktor
eksternal dan faktor internal. Faktor eksternal yaitu: makanan/ nutrsi,
air, suhu, cahaya, kelembapan. Faktor internal/ dalam yaitu hormon dan
gen.
- Batang
pada tanaman akan melemah dan akhirnya tanaman akan mati/layu karena
tanaman tidak mendapatkan cahaya untuk fotosintesis sehingga tanamanpun
akan layu dan mati.
BAB V
KESIMPULAN
Dari hasil penelitian pengaruh faktor cahaya terhadap
pertumbuhan dan perkembangan biji kacang hijau, dapat disimpulkan bahwa cahaya
dapat mempengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Proses
pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan membutuhkan cahaya. Namun, banyak
sedikitnya cahaya yang dibutuhkan tiap tumbuhan berbeda-beda, begitu pula
dengan tumbuhan kacang hijau.
Dari penelitian yang telah dilakukan terhadap
pertumbuhan dan perkecambahan biji kacang hijau, biji kacang hijau yang
diletakan ditempat gelap dan terang akan mempunyai perbedaan. Biji kacang hijau
yang terkena cahaya matahari secara langsung (terang) pertumbuhannya lebih
lambat, daunnya lebar & tebal, berwarna hijau, batang tegak, kokoh.
Sedangkan, biji kacang hijau yang tidak terkena cahaya matahari (gelap)
pertumbuhannya lebih cepat tinggi (etiolasi) dan daunnya tipis, berwarna pucat,
batang melengkung tidak kokoh. Hal ini terjadi karena cahaya memperlambat/menghambat
kerja hormone auksin dalam pertumbuhan meninggi (primer). Sehingga dapat
disimpulkan bahwa hipotesis yang telah dibuat sebelumnya telah benar.
No comments:
Post a Comment