BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Umumnya umat manusia
di dunia ini memiliki keimanan , iman dalam pengertian yang umum yaitu
percaya akan adanya kekuasaan Tuhan atau sebagainya. Sedangkan umat Islam
mengaritikan bahwa iman itu sumber kekuatan dalam diri seorang muslim . orang
yang memiliki iman yang kuat akan merasakan bahwa keimanan itu nikmat setelah
ia telah mengamalkan dalam perkataan , perbuatan, dengan hati ,dan ridho bahwa Allah adalah Tuhannya. Hilanggnya
nilai keimanan dalam jiwa seseorang itu apabila menyembah selain Allah . mereka
yang kehilangan imanya dan menjerumuskan
diri ke jurang kehancuran adalah mereka yang menyekutukan Allah .
Firman Allah Swt : “Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu
mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil
kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah Aku Ini
Tuhanmu?" mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi
saksi". (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak
mengatakan: "Sesungguhnya kami (Bani Adam) adalah orang-orang yang lengah
terhadap Ini (keesaan Tuhan)", Manusia memiliki kecenderungan untuk
berlindung kepada sesuatu yang Maha Kuasa.
BAB II
PEMBAHASAN
HAKKAT IMAN KEPADA
ALLAH
A.
Pengertian
Iman
adalah keyakinan atau kepercayaan yang menghujam dalam hati, kokoh penuh
keyakinan tanpa dicampuri keraguan sedikitpun akan ke Esa-an allah
Firman
Allah
sesungguhnya
orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah
gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan kepada mereka Ayat-ayat-Nya, bertambahalah iman
mereka (karenanya) dan kepada Rabblah mereka bertawakkal, (yaitu) orang-orang yang mendirikan shalat dan yang
menafkahkan sebagian dari
rejeki yang Kami
berikan kepadamereka. Itulah
orang-orang yang beriman dengan sebenar-benarnya.Mereka akan memperoleh
beberapa derajat ketinggian di sisi Rabbnya dan ampunan serta rejeki (nikmat) yang mulia. (QS. Al-Anfaal :2-4)
B.
MELIPUTI
APA SAJA IMAN KEPADA ALLAH ?
Yaitu meliputi:
·
Iman kepada wujudnya Allah
swt.
Seorang muslim harus meyakini dengan pasti tanpa tercampur sedikitpun keraguan di dalamnya akan keberadaan Allah swt, sang pencipta alam semesta, langit dan bumi beserta isi keduanya.
Adanya alam semesta yang tersusun dan tertata sedemikian rupa dan rapi adalah bukti nyata akan keberadaan Allah swt.
Seorang muslim harus meyakini dengan pasti tanpa tercampur sedikitpun keraguan di dalamnya akan keberadaan Allah swt, sang pencipta alam semesta, langit dan bumi beserta isi keduanya.
Adanya alam semesta yang tersusun dan tertata sedemikian rupa dan rapi adalah bukti nyata akan keberadaan Allah swt.
·
Iman kepada
Uluhiyah-Nya.
Keimanan seseorang kepada wujudnya Allah harus disertai dengan keimanan kepada hak-hak ketuhanan-Nya. Dengan kata lain, seorang hamba harus mengakui bahwa Allah-lah satu-satu ilah atau sesembahan yang berhak disembah dan diibadahi dan mengingkari semua sesembahan selain Allah
Dan hal inilah yang diingkari oleh kaum musyrikinpada zaman Nabi Muhammad
Keimanan seseorang kepada wujudnya Allah harus disertai dengan keimanan kepada hak-hak ketuhanan-Nya. Dengan kata lain, seorang hamba harus mengakui bahwa Allah-lah satu-satu ilah atau sesembahan yang berhak disembah dan diibadahi dan mengingkari semua sesembahan selain Allah
Dan hal inilah yang diingkari oleh kaum musyrikinpada zaman Nabi Muhammad
·
Iman kepada Rububiyah-Nya.
Iman kepada Rububiyah-Nya berarti meyakini bahwa Allah-lah satu-satunya Dzat yang menciptkan, memberi rizki, memberikan keturunan, mendatangkan bahaya dan manfaat, menghidupkan dan mematikan serta perbuatan-perbuatan ketuhanan lainnya.
Iman kepada Rububiyah-Nya berarti meyakini bahwa Allah-lah satu-satunya Dzat yang menciptkan, memberi rizki, memberikan keturunan, mendatangkan bahaya dan manfaat, menghidupkan dan mematikan serta perbuatan-perbuatan ketuhanan lainnya.
·
Iman kepada Asma' dan
Sifat-Nya.
Iman kepada asma' dan sifat-Nya berarti meyakini bahwa Allah swt mempunyai nama-nama dan sifat-sifat yang maha indah, mulia lagi sempurna, dengan tanpa diseratai tho'thil (meniadakan), takwil (memalingkan makna yang asli dan benar kepada makna yang lain), takyif (memvisualisasikan), tamtsil (menyerupakan Allah dengan makhluk-Nya) dan tahrif (merubah makna).
Iman kepada asma' dan sifat-Nya berarti meyakini bahwa Allah swt mempunyai nama-nama dan sifat-sifat yang maha indah, mulia lagi sempurna, dengan tanpa diseratai tho'thil (meniadakan), takwil (memalingkan makna yang asli dan benar kepada makna yang lain), takyif (memvisualisasikan), tamtsil (menyerupakan Allah dengan makhluk-Nya) dan tahrif (merubah makna).
C. PERBEDAAN ASMA’UL HUSNA
DENGAN SIFAT –SIFAT ALLAH
·
ASMAUL HUSNA
Asmaul
Husna merupakan nama-nama yang baik yang di miliki oleh Allah SWT. Secara
harfiyah, pengertian Asmaul Husna merupakan "nama-nama yang baik".
Asmaul Husna merujuk kepada nama-nama, gelar, sebutan, sekaligus sifat-sifat
Allah SWT yang indah lagi baik.
Allah memiliki 99 nama yang indah atau lebih terkenal dengan sebutan Al-Asma-ul-Husna. Nama-nama tersebut merupakan cerminan dari perilaku Allah terhadap umatnya.
Allah memiliki 99 nama yang indah atau lebih terkenal dengan sebutan Al-Asma-ul-Husna. Nama-nama tersebut merupakan cerminan dari perilaku Allah terhadap umatnya.
·
Sifat-Sifat Wajib Allah
Sifat wajib Allah adalah sifat yang pasti
ada pada Allah.Berikut di bawah ini adalah sifat-sifat Allah
1. Wujud (Ada)
Adanya Allah itu bukan karena ada yang
mengadakan atau menciptakan, tetapi Allah itu ada dengan zat-Nya sendiri.
2. Qidam (Dahulu/Awal)
Sifat Allah ini menandakan bahwa Allah
SWT sebagai Pencipta lebih dulu ada daripada semesta alam dan isinya yang
Ia ciptakan.
3. Baqa’(Kekal)
Allah Akan Kekal dan Abadi Selamanya,
Kekalnya Allah SWT tidak berkesudahan
4. Mukhalafatuhu
Lilhawadith (berbeda dengan Ciptaannya/Makhluknya)
Sifat ini menunjukkan bahwa Allah SWT
berbeda dengan hasil ciptaan-Nya.
5. Qiyamuhu
Binafsihi (Allah Berdiri Sendiri)
Artinya Bahwa Allah SWT itu berdiri dengan
zat sendiri tanpa membutuhkan bantuan yang lain. Maksudnya, keberadaan Allah
SWT itu ada dengan sendirinya tidak ada yang mengadakan atau menciptakan.
6. Wahdaniyyah (Tunggal/Esa)
Artinya adalah Bahwa Allah SWT adalah
Tuhan Yang Maha Esa, baik itu Esa zat-Nya, sifat-Nya, maupun perbuatannya.
7. Qudrat (Berkuasa)
Kekuasaan Allah SWT , atas segala sesuatu
itu mutlak, tidak ada batasnya dan tidak ada yang membatasi, baik terhadap zat-Nya
sendiri maupun terhadap makhluk-Nya. Berbeda dengan kekuasaan manusia ada
batasnya dan ada yang membatasi.
8. Iradah (berkehendak)
Allah SWT menciptakan alam beserta isinya
atas kehendak-Nya sendiri, tanpa ada paksaan dari pihak lain atau campur tangan
dari siapa pun.
9. Ilmu (Mengetahui)
Artinya Allah SWT memiliki pengetahuan
atau kepandaian yang sangat sempurna, artinya ilmu Allah SWT itu tidak terbatas
dan tidak pula dibatasi.
10. Hayat (Hidup)
Artinya Hidupnya Allah tidak ada yang menghidupkannya
melainkan hidup dengan zat-Nya sendiri karena Allah Maha Sempurna, berbeda
dengan makhluk yang diciptakan-Nya.
11. Sama’ (Mendengar)
Allah SWT mendengar setiap suara yang ada
di alam semesta ini. Tidak ada suara yang terlepas dari pendengaran Allah SWT
walaupun suara itu lemah dan pelan.
12. Basar ( Melihat)
Allah SWT melihat segala sesuatu yang ada
di alam semesta ini . Penglihatan Allah bersifat mutlak, artinya tidak dibatasi
oleh jarak (jauh atau dekat) dan tidak dapat dihalangi oleh dinding (tipis atau
tebal).
APAKAH SETIAP ORANG BERIMAN ITU ISLAM ?
arti iman itu sendiri yaitu:
Membenarkan dengan hati maksudnya menerima segala apa yang di bawa oleh Rasullullah.
Mengikrarkan dengan lisan maksudnya mengucapkan dua kalimah syahadat “Laa ilaha illallahu wa anna Muhammadan Rasullullah” (tidak ada sesembahan yang hak kecuali Allah dan bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah).
Mengamalkan dengan anggota badan maksudnya hati mengamalkan dalam bentuk keyakinan, sedang anggota badan mengamalkan dalam bentuk ibadah-ibadah sesuai dengan fungsinya.
arti iman itu sendiri yaitu:
Membenarkan dengan hati maksudnya menerima segala apa yang di bawa oleh Rasullullah.
Mengikrarkan dengan lisan maksudnya mengucapkan dua kalimah syahadat “Laa ilaha illallahu wa anna Muhammadan Rasullullah” (tidak ada sesembahan yang hak kecuali Allah dan bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah).
Mengamalkan dengan anggota badan maksudnya hati mengamalkan dalam bentuk keyakinan, sedang anggota badan mengamalkan dalam bentuk ibadah-ibadah sesuai dengan fungsinya.
Jadi orang beriman itu belum tentu islam .seperti
halnya orang kafir,
mereka beriman tetapi
mereka tidak melaksanakan perintah allah .
BAB
III
KESIMPULAN
Umat Islam yang
memiliki keimanan yang kuat dia akan senatiasa
percaya bahwa
Allah itu Esa dan tak ada sekutu baginya, juga tidak
akan ada
keraguan sedikitpun untuk tidak mempercayai Allah dan
segala kekuasaan
yang Allah tunjukkan.
Iman kepada
Allah meliputi, iman kepada wujud allah,imankepada
uluhiyah-Nya,iman
kepada rubiyahnya, dan iman kepada Asma Allah
dan Sifat-Nya .
Perbedaan asmaul
husna dengan sifat Allah yaitu, Asmaulhusna
merupakan
nama-nama yang baik di miliki Allah yang berjumlah 99.
Sedangkan
sifat-sifat Allah yaitu sifat yang pasti ada yang di miliki
Allah seperti wujud, kidam baqa’, wahdaniah dan
lain-lain
DAFTAR PUSTAKA
No comments:
Post a Comment