Botani
| ||
Sinonim
|
:
|
Belon marmelos W. F. Wight
Crateva marmelos L.
|
Klasifikasi
| ||
Divisi
|
:
|
Spermatophyta
|
Sub Divisi
|
:
|
Angiospermae
|
Kelas
|
:
|
Dicotyledoneae
|
Bangsa
|
:
|
Rutales
|
Suku
|
:
|
Rutaceae
|
Marga
|
:
|
Aegle
|
Jenis
|
:
|
Aegle marmelos (L.) Corr.
|
Nama
| ||
Umum/Dagang
|
:
|
Mojo Legi
|
Sumatera
|
:
|
Bilak (Melayu).
|
Jawa
|
:
|
Maja, Mojo legi (Jawa); Maos (Madura).
|
Nusa Tenggara
|
:
|
Kabila (Alor).
|
Deskripsi
| ||
Habitus
|
:
|
Pohon, tahunan, tinggi 10 – 15 m.
|
Batang
|
:
|
Berkayu, bulat, bercabang, berduri, putih kekuninggan.
|
Daun
|
:
|
Tersebar pada batang muda, lonjong, ujung dan pangkal runcing, tepi bergerigi atau berlekuk tidak dalam, panjang 4 – 13½ cm, lebar 2 – 3½ cm, hijau.
|
Bunga
|
:
|
Majemuk, bentuk malai, daun mahkota lonjong, hijau, panjang 1 – 1½ cm, putih.
|
Buah
|
:
|
Bentuk bola, diameter 5 – 12 cm, berdaging, coklat.
|
Biji
|
:
|
Pipih, hitam.
|
Akar
|
:
|
Tunggang, putih kotor.
|
botani tanaman palem adalah sebagai berikut:
1. Divisi : Spermatophyta
2. Sub divisi : Angiospermae
3. Kelas : Monocotyledonae
4. Keluarga : Aracaceae (Palmaceae)
5. Genus : Archontophoenix,Mascarena, Cyrtostachys, Roystonea
6. Spesies : Ravenea sp. (palem putri);
Palem putri :
Sekilas bentuknya seperti palem raja, daun yang lebih lebar dan warna lebih hijau. Tanaman berasal dari Madagaskar, banyak dimanfaatkan sebagai penghias pinggir jalan atau tanaman pot.
Tanaman palem adalah tanaman tropis dan subtropis sehingga selama pertumbuhannya diperlukan penyinaran matahari penuh. Pada waktu perkecambahan dan pembibitan sebaiknya jangan terkena sinar matahari yang langsung. Suhu udara yang diperlukan adalah 25-33 derajat C, dan masih tumbuh baik di luar kisaran suhu udara tropis tersebut.
Klasifikasi
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
Sub Kelas: Arecidae
Ordo: Arecales
Famili: Arecaceae (suku pinang-pinangan)
Genus: Elaeis
Spesies: Elaeis guineensis Jacq.
Daun
Daun kelapa sawit tersusun majemuk menyirip membentuk satu pelepah yang panjangnya antara 7,0--9,0 m, dimana jumlah anak daun setiap pelepah berkisar antara 250--400 helai. Pada pohon kelapa sawit yang dipelihara, dalam satu batangnya terdapat 40--50 pelepah daun, sedangkan untuk kelapa sawit liar jumlahnya bisa mencapai 60 pelepah. Daun muda yang masih kuncup berwarna kuning pucat, sedangkan daun tua berwarna hijau tua dan segar. Tanaman kelapa sawit tua membentuk 2--3 pelepah daun setiap bulannya, sedangkan tanaman muda menghasilkan 4--5 daun setiap bulannya. Produksi daun per-bulan dipengaruhi oleh faktor umur, lingkungan genetik, dan iklim.
Luas permukaan daun sangat berpengaruh terhadap produktivitas hasil tanaman. Semakin luas permukaan daun maka produktivitas hasil tanaman akan semakin tinggi. Hal ini terjadi karena proses fotosintesis akan berjalan dengan baik pada jumlah daun yang banyak, namun luas permukaan daun yang melebihi titik optimal justru dapat menyebabkan laju transpirasi tanaman tinggi, pemborosan fotosintat untuk pertumbuhan vegetatif daun, dan penurunan produktivitas hasil tanaman. Proses fotosintesis akan optimal jika luas permukaan daun mencapai 11 m2.
Luas daun tanaman kelapa sawit dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
A = P . L . k
Keterangan :
A = Luas daun (cm2),
P = Panjang daun (cm),
L = Lebar daun (cm),
k = konstanta;
(a) 0,57 untuk daun belum membelah (lanset) pada pre nursery,
(b) 0,51 untuk daun yang telah membelah (bifourcate).
Batang
Kelapa sawit tergolong tanaman yang memiliki biji keping satu (monokotil) oleh karenanya batang kelapa sawit tidak berkambium dan pada umumnya tidak tumbuh bercabang, kecuali pada tanaman yang tumbuh abnormal. Batang kelapa sawit tumbuh tegak lurus (phototropi) dan dibungkus oleh pelepah daun. Bagian bawah batang umumnya lebih besar dibanding bagian atasnya. Hingga umur tanaman tiga tahun, batang kelapa sawit masih belum dapat terlihat karena masih terbungkus oleh pelepah daun.
Setiap tahun, tinggi batang kelapa sawit bertambah pada kisaran 45 cm tergantung umur tanaman, ketersediaan hara, keadaan tanah, iklim, dan genetik tanaman. Tinggi tanaman kelapa sawit yang dibudidayakan maksimum mencapai 15--18 m, sedangkan kelapa sawit liar tingginya dapat mencapai 30 m.
Akar
Kecambah kelapa sawit yang baru tumbuh memiliki akar tunggang, tetapi akar ini akan mati pada umur 2 minggu setelah penanaman di pre-nursery dan akan segera digantikan oleh akar serabut. Akar serabut memiliki sedikit percabangan, membentuk anyaman rapat dan tebal. Sebagian akar serabut tumbuh urus ke bawah dan sebagian tumbuh mendatar ke arah samping. Jika aerasi dan drainase cukup baik akar tanaman kelapa sawit dapat menembus hingga kedalaman 8 meter didalam tanah, sedangkan yang tumbuh ke samping biasanya mencapai radius 16 m. Kedalaman ini tergantung umur tanaman, genetik, sistem pemeliharaan, dan aerasi tanah.
2. Diospyros malabarica
Nama umum :
Indonesia : Culiket, kleco, klega, makusi,toyokuku
Klasifikasi :
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta
Super Divisi: Spermatophyta
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Sub Kelas: Dilleniidae
Ordo: Ebenales
Famili: Ebenaceae
Genus: Diospyros
Spesies: Diospyros malabarica (Descr.) Kostel.
Deskripsi :
Batang Tegak, Bulat, Berkayu dan berwarna kecoklatan. Daun berwarna hijau dengan bentuk memanjang dengan ujung agak meruncing. Buah bulat telur dan berwanra coklat.
Manfaat :
Culiket adalah sejenis pohon anggota suku eboni-ebonian atau Ebenaceae. Di Jawa, ia dikenal sebagai klécå atau klégå. Oleh penduduk pedesaan di Jawa dan Bali biasanya dibiarkan tumbuh besar di tempat-tempat pemujaan atau kuburan dan dianggap sebagai pohon keramat.
Seperti anggota Diospyros lainnya, culiket menghasilkan kayu berkualitas baik.
Menjumpai pohon dengan penampilan unik di perjalanan, batang kekar berdaun rimbun, di sepanjang batangnya bergelantungan buah bundar berdiameter sekitar 20 cm, mirip bola peluru pada atletik tolak peluru, beberapa menjuntai hingga permukaan tanah. Penampilan bunganyapun cantik dengan warna oranye cerah, berukuran besar dan menguar bau harum. Tangkai bunga berpangkal dari pohon utama mirip tanaman kepel. Beruntung menjumpai pohon yang sama di Botanical Garden Singapore dan mendapatkan nama Couroupita guianensis di papan namanya, yang didentifikasi oleh ahli botani dari Perancis, J.F. Aublet pada tahun 1755.
Menurut Wikipedia spesies Couroupita guianensis termasuk keluarga Lecythydaceae, marga Couroupita, dengan berbagai nama lokal. Berdasarkan bentuk buahnya yang mirip peluru meriam, tanaman ini dijuluki cannonball tree, juga disebut Ayahuma. Tanaman ini ditengarai berasal dari daerah tropika Amerika Selatan bagian Utara, namun juga ada indikasi dari India.
Di Indonesia, pohon ini dinamakan pohon Sala juga pohon ‘kanon’. Tahun lalu Pemkot Sala menanam belasan pohon sala di beberapa posisi strategis seperti di rumah dinas walikota Sala dan dijadikan ciri khas kota Sala. Menurut informasi jeng Ade, tanaman Sala juga disakralkan di Bali. Dapat dijumpai di depan Bali Beach Hotel di Sanur.
Tanaman ini berkaitan erat dengan kepercayaan di beberapa Negara di Asia. Di India tanaman ini disebut Shiv Kamal atau “Kailaspati”, banyak dijumpai di Kuil Shiva sehingga disebut sebagai bunga Shivalinga. Di Negara penganut kepercayaan Budha seperti Thailand tanaman ini juga dijumpai pada halaman bangunan ibadah. Menurut keyakinan umat Budha, pohon ini menjadi penaung saat Sidharta lahir, dan di bawah pohon ini pula Sang Budha istirahat untuk yang terakhir kalinya.
Tanaman ‘peluru meriam’ ini juga memiliki fungsi obat seperti antibiotik, antiseptic, anti jamur dan analgesik. Di Amerika Selatan digunakan untuk obat flu, sakit perut, sakit gigi maupun penyakit kulit dan sedang dikembangkan sebagai obat malaria.
Hati-hati bila berteduh dibawah pohon tersebut. Buah yang matang tua akan jatuh dan dengan ukurannya yang cukup besar dan berat, cukup sakit bila menimpa kita, belum lagi bau busuk menyengat yang keluar dari buah matang yang pecah.
Bunga cannonball tree by rynari
. Nama tanaman
Morinda citrifolia L mempunyai nama daerah : Eodu, mengkudu, bengkudu, (Sumatera) ; kudu, cengkudu, kemudu, pace (Jawa); wangkudu, manakudu, bakulu (Nusa tenggara); dan di Kalimantan di kenal dengan nama mangkudu, wangkudu, dan labanan (Wijayakusuma, 1995).
2.Klasifikasi tumbuhan
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledone
Anak kelas : Sympatalae
Bangsa: Rubiales
Suku : Rubiaceae
Marga / genus : Morinda
Jenis / spesies : Morinda citrifolia L.
3. Morfologi tumbuhan
Tumbuhan ini berbentuk pohon dengan tinggi 4-8 cm. Batang berkayu, bulat, kulit kasar, percabangan monopoidal. Daun tunggal, bulat telur, ujung dan pangkal runcing. Panjang 10-40 cm. Bunga majemuk, bentuk bongkol, bertangkai, benang sari 5. Buah bongkol, permukaan tidak teratur, berdaging, panjang 5-10 cm, hijau kekuningan (Syamsul hidayat dan Hutapea,1991).
4. Kandungan kimia
Buah mengkudu mengandung skopoletin, rutin, polisakarida, asam askorbat, β-karoten, 1-arginin, proxironin, dan proxeroninase, iridoid, asperolusid, iridoid antrakinon, asam lemak, kalsium, vitamin B, asam amino, glikosida, dan juga glukosa (Sjabana dan Bahalwan, 2002; Wijayakusuma dan Dalimartha, 1995). Selain itu juga dikandung senyawa-senyawa seperti, morindon, rubiadin, dan flavonoid (Bangun dan Sarwono, 2002).
5.Kegunaan dan manfaat
Tanaman mengkudu terutama buahnya memiliki banyak kegunaan antara lain: untuk obat tekanan darah tinggi, beri-beri, melancarkan kencing, radang ginjal, radang empedu, radang usus, disentri, sembelit, nyeri limpa, limpa bengkak, sakit lever, liur berdarah, kencing manis (diabetes melitus), cacingan, cacar air, kegemukan (obesitas), sakit pinggang (lumbago), sakit perut (kolik), dan perut mulas karena masuk angin, kulit kaki terasa kasar (pelembut kulit), menghilangkan ketombe, antiseptik, peluruh haid (emenagog), dan pembersih darah. Air perasan buah masak yang diparut digunakan untuk kumur-kumur (gargle) pada difteri atau radang amandel. Godogan buah, kulit batang atau akar digunakan untuk mencuci luka dan ekzema (Wijayakusuma dkk., 1996).
Buah mengkudu dapat menghambat pertumbuhan tumor dengan merangsang sistem imun yang melibatkan makrofag dan atau limfosit (Hirazumi et al., 1994). Ekstrak buah ini juga terbukti paling efektif menghambat sel RAS yang menyebabkan kanker di antara 500 ekstrak yang diuji (Hirazumi et al., 1993).Younos et al. (1990) melakukan studi mengenai efek analgesik dan sedatif ekstrak tanaman mengkudu dan menyatakan bahwa ekstrak mengkudu mempunyai aktivitas analgesik secara konsisten, tidak toksik, dan tergantung pada dosis.
Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa diantara 3 fraksi ekstrak metanolik buah mengkudu yang diuji, fraksi etil asetat menunjukkan aktivitas antioksidan yang paling kuat dengan nilai IC50 = 46,7 µg/ml diikuti dengan fraksi kloroform dengan nilai IC50 = 227,7 µg/ml, sedangkan fraksi metanol mempunyai nilai IC50 = 888,6 µg/ml (Abdul dan Sugeng, 2004).
Klasifikasi Tanaman Kamboja Putih
- Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
- Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
- Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
- Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
- Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
- Sub Kelas: Asteridae
- Ordo: Gentianales
- Famili: Apocynaceae
- Genus: Plumeria
- Spesies: Plumeria alba.
Tumbuhan ini berasal dari Amerika Tengah. Nama Plumeria diberikan untuk menghormati Charles Plumier (1646-1706), pakar botani asal Perancis. Walaupun berasal dari tempat yang jauh, kemboja sekarang merupakan pohon yang sangat populer di Pulau Bali karena ditanam di hampir setiap pura serta sudut kampung, dan memiliki fungsi penting dalam kebudayaan setempat. Di beberapa tempat di Nusantara, termasuk Malaya, kemboja ditanam di pekuburan sebagai tumbuhan peneduh dan penanda tempat. Kemboja dapat diperbanyak dengan mudah, melalui stek batang. Plumeria saat ini populer digunakan sebagai tanaman hias outdoor awalnya tanaman ini hanya digunakan sebagai tanaman kuburan.
Di hutan pegunungan tanaman ini sering dijumpai di tempat-tempa yang dianggap keramat oleh penduduk setempat dan atau kuburan tua.
Kandungan dan Manfaat : Getah putihnya mengandung damar dan karet, yang mampu mengontraksikan kulit tanpa menimbulkan rasa sakit. Tumbuhan ini juga mengandung fuvoplumierin yang mencegah pertumbuhan bakteri. Bunganya berkhasiat menurunkan panas, menghentikan batuk, meluruhkan air seni. Batangnya melancarkan buang air besar. Kulit batang kamboja mengandung senyawa plumerid yang bersifat racun dan bisa digunakan untuk menyembuhkan tumit yang pecah-pecah.[kt]
Kayu Manis adalah sejenis pohon penghasil rempah-rempah. Terhitung ke dlm type rempah-rempah yang sangat beraroma, manis, serta pedas. Orang biasa memakai rempah-rempah ke dlm makanan yang dibakar manis, atau anggur panas. Kayu manis memiliki nama latin Cinnamomum verum, sin. C. zeylanicum.
Kayu Manis
Image Credit : Wikipedia.Org
Kayu manis merupakan satu diantara bumbu makanan tertua yang manfaatkan oleh manusia. Bumbu ini dipakai di Mesir Kuno lebih kurang 5000 tahun yang lalu, serta dijelaskan berapa kali didalam kitab-kitab Kesepakatan Lama. Kayu manis juga dengan cara tradisional jadikan sbg suplemen untuk beragam penyakit, dengan digabung madu, contohnya untuk penyembuhan penyakit radang sendi, kulit, jantung, serta perut kembung.
[table style=”table-bordered”]
Klasifikasi ilmiah Kayu Manis
| ||||||||||||||
| ||||||||||||||
Nama binomial
| ||||||||||||||
Cinnamomum verum
|
4.1.9 Pisang kipas
Ganbar literatur
|
klasifikasi
|
Devisi : Magnoliophyta
Class : Liliopsida
Ordo : Zingiberales
Famili : Pisang
Genus : Ravenala
Species : Ravenala madagascariensis
|
Pokok Pisang Kipas (bahasa Inggeris: Traveller's Palm) merupakan sejenis pokok yang berasal daripada Madagascar. Pokok ini digelar sebegini kerana ia berbentuk kipas dan daunnya kelihatan seperti daun pisang. Walaupun pokok ini digelar "Traveller's Palm" dalam bahasa Inggeris, ia sebenarnya bukan pokok palma (keluarga Arecaceae) tetapi tergolong dalam famili pisang dalam pengelasan lama dan dalam (Strelitziaceae) bagi pengelasan baru. Pokok ini digelar sedemikian dalam bahasa Inggeris kerana pelepahnya menakung air yang boleh diguna sewaktu kecemasan. Air ini juga pernah dijadikan minuman oleh pengembara pada zaman dahulu.[1]. Satu lagi penjelasan yang mungkin adalah ia tumbuh secara semulajadi dalam kedudukan barat-timur, membentuk kompas kasar.[2] Ravenala madagascariensis merupakan ahli tunggal dalam genus ini dan berkait rapat dengan genus Afrika Selatan Strelitzia dan genus Amerika Selatan Phenakospermum. Sesetengah pengelasan dahulu turut memasukkan genera ini dalam keluarga (Musaceae) pisang. Sungguhpun ia biasanya dianggap spesies tunggal, empat bentuk berbeza telah dibezakan.[3][4]
Tingginya Pokok Pisang Kipas 3 meter hingga 9 meter dan batangnya kukuh. Pelepahnya bertindih-tindih dan keluar dari kiri dan kanan batang dengan daun yang mempunyai tetulang. Pokok ini tidak berbunga kecuali di tempat asalnya kerana perbezaan iklim. Sulur tumbuh daripada bahagian pangkal pokok induk. Akarnya jenis merayap. Pokok ini boleh dijadikan tanaman hiasan.
Pokok Pisang Kipas (bahasa Inggeris: Traveller's Palm) merupakan sejenis pokok yang berasal daripada Madagascar. Pokok ini digelar sebegini kerana ia berbentuk kipas dan daunnya kelihatan seperti daun pisang. Walaupun pokok ini digelar "Traveller's Palm" dalam bahasa Inggeris, ia sebenarnya bukan pokok palma (keluarga Arecaceae) tetapi tergolong dalam famili pisang dalam pengelasan lama dan dalam (Strelitziaceae) bagi pengelasan baru. Pokok ini digelar sedemikian dalam bahasa Inggeris kerana pelepahnya menakung air yang boleh diguna sewaktu kecemasan. Air ini juga pernah dijadikan minuman oleh pengembara pada zaman dahulu.[1]. Satu lagi penjelasan yang mungkin adalah ia tumbuh secara semulajadi dalam kedudukan barat-timur, membentuk kompas kasar.[2] Ravenala madagascariensis merupakan ahli tunggal dalam genus ini dan berkait rapat dengan genus Afrika Selatan Strelitzia dan genus Amerika Selatan Phenakospermum. Sesetengah pengelasan dahulu turut memasukkan genera ini dalam keluarga (Musaceae) pisang. Sungguhpun ia biasanya dianggap spesies tunggal, empat bentuk berbeza telah dibezakan.[3][4]
Tingginya Pokok Pisang Kipas 3 meter hingga 9 meter dan batangnya kukuh. Pelepahnya bertindih-tindih dan keluar dari kiri dan kanan batang dengan daun yang mempunyai tetulang. Pokok ini tidak berbunga kecuali di tempat asalnya kerana perbezaan iklim. Sulur tumbuh daripada bahagian pangkal pokok induk. Akarnya jenis merayap. Pokok ini boleh dijadikan tanaman hiasan.
Klasifikasi Tanaman Bambu Kuning Bambusa Vulgaris atau Bambu Kuning merupakan tumbuhan yang berasal dari Dunia Lama, khususnya dari kawasan Asia tropis. Jenis ini diyakini sebagai bambu yang paling banyak dibudidayakan di seluruh penjuru kawasan tropis dan sub-tropis. Di kawasan Asia Tenggara, bambu jenis ini banyak dibudidayakan, sering dijumpai di desa- desa, di pinggir-pinggir sungai, dan sebagai tanaman ornamnetal di perkotaan. Bambu Kuning dapat diperbanyak dengan cara rhizoma, stek rumpun atau cabang, cangkok dan kultur jaringan. NAmun seringkali d2 landscape memperbanyak bamboo jenis ini dengan Stek rhizoma yang diambil dari rumpun berusia 1 – 2 tahun. Namun adapula Cara termudah dan sering dilakukan adalah stek rumpun atau cabang. Umumnya, rumpun yang akan di stek adalah rumpun yang tidak terlalu muda atau tidak terlalu tua. Penanaman pada akhir periode musim hujan dianjurkan, dengan jarak penanaman 6-12 m x 6-12 m.
Klasifikasi
- Divisi: Spermatophyta
- Sub Divisi: Angiospermae
- Kelas: Monocotyledoneae
- Bangsa: Poales
- Suku: Gramineae
- Marga: Bambusa
- Jenis:Bambusa vulgaris Schrad.
- NamaUmum/Dagang: Bambu kuning.
- Sumatera:Trieng gading (Aceh), Huo adulo (Nias), Bambu kuning (Minangkabau), Bambu kuning (Melayu).
- Jawa: Awi ampel (Sunda), Pereng ampef (Madura).
- Bali:Tieng ampel (Bali).
- Nusa Tenggara: Tereng dendeng (Sasak).
- Sulawesi:Taaki (Minahasa), Gading (Makasar), Awo logading (Bugis).
- Maluku:Domar (Ambon), Aulote (Halmahera), Ampel kuning (Ternate).
Pohon, tahunan, tinggi 5 – 10 m. Berkayu, bulat, berlubang, beruas-ruas, kuning, bergaris hijau membujur. Daun Tunggal, berseling, berpelepah, lanset, ujung meruncing, tepi rata, pangkal membulat, panjang 15 – 27 cm, lebar 2 – 3 cm, pertulangan sejajar, hijau. Bunga: Majemuk, bentuk malai, di batang, ungu kehitaman. Akar: Serabut, putih kotor.
Rebung Bambusa vulgaris berkhasiat sebagai obat sakit kuning dan obat bengkak. Obat sakit kuning : dipakai ± 300 gram rebung Bambusa vulgaris, dicuci, diparut, diberi madu 3 sendok makan, diaduk sampai rata diperas dan disaring. Hasil saringan diminum sehari dua kali sama banyak pagi dan sore. Kandungan kimia bambu kuning: Rebung Bambusa vulgaris mengandung saponin dan flavonoida.[kt]
http://kkonews.blogspot.com/2013/04/kumpulan-klasifikasi-tumbuhan.htmlv
Botani
| ||
Sinonim
|
:
|
Belon marmelos W. F. Wight
Crateva marmelos L.
|
Klasifikasi
| ||
Divisi
|
:
|
Spermatophyta
|
Sub Divisi
|
:
|
Angiospermae
|
Kelas
|
:
|
Dicotyledoneae
|
Bangsa
|
:
|
Rutales
|
Suku
|
:
|
Rutaceae
|
Marga
|
:
|
Aegle
|
Jenis
|
:
|
Aegle marmelos (L.) Corr.
|
Nama
| ||
Umum/Dagang
|
:
|
Mojo Legi
|
Sumatera
|
:
|
Bilak (Melayu).
|
Jawa
|
:
|
Maja, Mojo legi (Jawa); Maos (Madura).
|
Nusa Tenggara
|
:
|
Kabila (Alor).
|
Deskripsi
| ||
Habitus
|
:
|
Pohon, tahunan, tinggi 10 – 15 m.
|
Batang
|
:
|
Berkayu, bulat, bercabang, berduri, putih kekuninggan.
|
Daun
|
:
|
Tersebar pada batang muda, lonjong, ujung dan pangkal runcing, tepi bergerigi atau berlekuk tidak dalam, panjang 4 – 13½ cm, lebar 2 – 3½ cm, hijau.
|
Bunga
|
:
|
Majemuk, bentuk malai, daun mahkota lonjong, hijau, panjang 1 – 1½ cm, putih.
|
Buah
|
:
|
Bentuk bola, diameter 5 – 12 cm, berdaging, coklat.
|
Biji
|
:
|
Pipih, hitam.
|
Akar
|
:
|
Tunggang, putih kotor.
|
botani tanaman palem adalah sebagai berikut:
1. Divisi : Spermatophyta
2. Sub divisi : Angiospermae
3. Kelas : Monocotyledonae
4. Keluarga : Aracaceae (Palmaceae)
5. Genus : Archontophoenix,Mascarena, Cyrtostachys, Roystonea
6. Spesies : Ravenea sp. (palem putri);
Palem putri :
Sekilas bentuknya seperti palem raja, daun yang lebih lebar dan warna lebih hijau. Tanaman berasal dari Madagaskar, banyak dimanfaatkan sebagai penghias pinggir jalan atau tanaman pot.
Tanaman palem adalah tanaman tropis dan subtropis sehingga selama pertumbuhannya diperlukan penyinaran matahari penuh. Pada waktu perkecambahan dan pembibitan sebaiknya jangan terkena sinar matahari yang langsung. Suhu udara yang diperlukan adalah 25-33 derajat C, dan masih tumbuh baik di luar kisaran suhu udara tropis tersebut.
Klasifikasi
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
Sub Kelas: Arecidae
Ordo: Arecales
Famili: Arecaceae (suku pinang-pinangan)
Genus: Elaeis
Spesies: Elaeis guineensis Jacq.
Daun
Daun kelapa sawit tersusun majemuk menyirip membentuk satu pelepah yang panjangnya antara 7,0--9,0 m, dimana jumlah anak daun setiap pelepah berkisar antara 250--400 helai. Pada pohon kelapa sawit yang dipelihara, dalam satu batangnya terdapat 40--50 pelepah daun, sedangkan untuk kelapa sawit liar jumlahnya bisa mencapai 60 pelepah. Daun muda yang masih kuncup berwarna kuning pucat, sedangkan daun tua berwarna hijau tua dan segar. Tanaman kelapa sawit tua membentuk 2--3 pelepah daun setiap bulannya, sedangkan tanaman muda menghasilkan 4--5 daun setiap bulannya. Produksi daun per-bulan dipengaruhi oleh faktor umur, lingkungan genetik, dan iklim.
Luas permukaan daun sangat berpengaruh terhadap produktivitas hasil tanaman. Semakin luas permukaan daun maka produktivitas hasil tanaman akan semakin tinggi. Hal ini terjadi karena proses fotosintesis akan berjalan dengan baik pada jumlah daun yang banyak, namun luas permukaan daun yang melebihi titik optimal justru dapat menyebabkan laju transpirasi tanaman tinggi, pemborosan fotosintat untuk pertumbuhan vegetatif daun, dan penurunan produktivitas hasil tanaman. Proses fotosintesis akan optimal jika luas permukaan daun mencapai 11 m2.
Luas daun tanaman kelapa sawit dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
A = P . L . k
Keterangan :
A = Luas daun (cm2),
P = Panjang daun (cm),
L = Lebar daun (cm),
k = konstanta;
(a) 0,57 untuk daun belum membelah (lanset) pada pre nursery,
(b) 0,51 untuk daun yang telah membelah (bifourcate).
Batang
Kelapa sawit tergolong tanaman yang memiliki biji keping satu (monokotil) oleh karenanya batang kelapa sawit tidak berkambium dan pada umumnya tidak tumbuh bercabang, kecuali pada tanaman yang tumbuh abnormal. Batang kelapa sawit tumbuh tegak lurus (phototropi) dan dibungkus oleh pelepah daun. Bagian bawah batang umumnya lebih besar dibanding bagian atasnya. Hingga umur tanaman tiga tahun, batang kelapa sawit masih belum dapat terlihat karena masih terbungkus oleh pelepah daun.
Setiap tahun, tinggi batang kelapa sawit bertambah pada kisaran 45 cm tergantung umur tanaman, ketersediaan hara, keadaan tanah, iklim, dan genetik tanaman. Tinggi tanaman kelapa sawit yang dibudidayakan maksimum mencapai 15--18 m, sedangkan kelapa sawit liar tingginya dapat mencapai 30 m.
Akar
Kecambah kelapa sawit yang baru tumbuh memiliki akar tunggang, tetapi akar ini akan mati pada umur 2 minggu setelah penanaman di pre-nursery dan akan segera digantikan oleh akar serabut. Akar serabut memiliki sedikit percabangan, membentuk anyaman rapat dan tebal. Sebagian akar serabut tumbuh urus ke bawah dan sebagian tumbuh mendatar ke arah samping. Jika aerasi dan drainase cukup baik akar tanaman kelapa sawit dapat menembus hingga kedalaman 8 meter didalam tanah, sedangkan yang tumbuh ke samping biasanya mencapai radius 16 m. Kedalaman ini tergantung umur tanaman, genetik, sistem pemeliharaan, dan aerasi tanah.
2. Diospyros malabarica
Nama umum :
Indonesia : Culiket, kleco, klega, makusi,toyokuku
Klasifikasi :
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta
Super Divisi: Spermatophyta
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Sub Kelas: Dilleniidae
Ordo: Ebenales
Famili: Ebenaceae
Genus: Diospyros
Spesies: Diospyros malabarica (Descr.) Kostel.
Deskripsi :
Batang Tegak, Bulat, Berkayu dan berwarna kecoklatan. Daun berwarna hijau dengan bentuk memanjang dengan ujung agak meruncing. Buah bulat telur dan berwanra coklat.
Manfaat :
Culiket adalah sejenis pohon anggota suku eboni-ebonian atau Ebenaceae. Di Jawa, ia dikenal sebagai klécå atau klégå. Oleh penduduk pedesaan di Jawa dan Bali biasanya dibiarkan tumbuh besar di tempat-tempat pemujaan atau kuburan dan dianggap sebagai pohon keramat.
Seperti anggota Diospyros lainnya, culiket menghasilkan kayu berkualitas baik.
Menjumpai pohon dengan penampilan unik di perjalanan, batang kekar berdaun rimbun, di sepanjang batangnya bergelantungan buah bundar berdiameter sekitar 20 cm, mirip bola peluru pada atletik tolak peluru, beberapa menjuntai hingga permukaan tanah. Penampilan bunganyapun cantik dengan warna oranye cerah, berukuran besar dan menguar bau harum. Tangkai bunga berpangkal dari pohon utama mirip tanaman kepel. Beruntung menjumpai pohon yang sama di Botanical Garden Singapore dan mendapatkan nama Couroupita guianensis di papan namanya, yang didentifikasi oleh ahli botani dari Perancis, J.F. Aublet pada tahun 1755.
Menurut Wikipedia spesies Couroupita guianensis termasuk keluarga Lecythydaceae, marga Couroupita, dengan berbagai nama lokal. Berdasarkan bentuk buahnya yang mirip peluru meriam, tanaman ini dijuluki cannonball tree, juga disebut Ayahuma. Tanaman ini ditengarai berasal dari daerah tropika Amerika Selatan bagian Utara, namun juga ada indikasi dari India.
Di Indonesia, pohon ini dinamakan pohon Sala juga pohon ‘kanon’. Tahun lalu Pemkot Sala menanam belasan pohon sala di beberapa posisi strategis seperti di rumah dinas walikota Sala dan dijadikan ciri khas kota Sala. Menurut informasi jeng Ade, tanaman Sala juga disakralkan di Bali. Dapat dijumpai di depan Bali Beach Hotel di Sanur.
Tanaman ini berkaitan erat dengan kepercayaan di beberapa Negara di Asia. Di India tanaman ini disebut Shiv Kamal atau “Kailaspati”, banyak dijumpai di Kuil Shiva sehingga disebut sebagai bunga Shivalinga. Di Negara penganut kepercayaan Budha seperti Thailand tanaman ini juga dijumpai pada halaman bangunan ibadah. Menurut keyakinan umat Budha, pohon ini menjadi penaung saat Sidharta lahir, dan di bawah pohon ini pula Sang Budha istirahat untuk yang terakhir kalinya.
Tanaman ‘peluru meriam’ ini juga memiliki fungsi obat seperti antibiotik, antiseptic, anti jamur dan analgesik. Di Amerika Selatan digunakan untuk obat flu, sakit perut, sakit gigi maupun penyakit kulit dan sedang dikembangkan sebagai obat malaria.
Hati-hati bila berteduh dibawah pohon tersebut. Buah yang matang tua akan jatuh dan dengan ukurannya yang cukup besar dan berat, cukup sakit bila menimpa kita, belum lagi bau busuk menyengat yang keluar dari buah matang yang pecah.
Bunga cannonball tree by rynari
. Nama tanaman
Morinda citrifolia L mempunyai nama daerah : Eodu, mengkudu, bengkudu, (Sumatera) ; kudu, cengkudu, kemudu, pace (Jawa); wangkudu, manakudu, bakulu (Nusa tenggara); dan di Kalimantan di kenal dengan nama mangkudu, wangkudu, dan labanan (Wijayakusuma, 1995).
2.Klasifikasi tumbuhan
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledone
Anak kelas : Sympatalae
Bangsa: Rubiales
Suku : Rubiaceae
Marga / genus : Morinda
Jenis / spesies : Morinda citrifolia L.
3. Morfologi tumbuhan
Tumbuhan ini berbentuk pohon dengan tinggi 4-8 cm. Batang berkayu, bulat, kulit kasar, percabangan monopoidal. Daun tunggal, bulat telur, ujung dan pangkal runcing. Panjang 10-40 cm. Bunga majemuk, bentuk bongkol, bertangkai, benang sari 5. Buah bongkol, permukaan tidak teratur, berdaging, panjang 5-10 cm, hijau kekuningan (Syamsul hidayat dan Hutapea,1991).
4. Kandungan kimia
Buah mengkudu mengandung skopoletin, rutin, polisakarida, asam askorbat, β-karoten, 1-arginin, proxironin, dan proxeroninase, iridoid, asperolusid, iridoid antrakinon, asam lemak, kalsium, vitamin B, asam amino, glikosida, dan juga glukosa (Sjabana dan Bahalwan, 2002; Wijayakusuma dan Dalimartha, 1995). Selain itu juga dikandung senyawa-senyawa seperti, morindon, rubiadin, dan flavonoid (Bangun dan Sarwono, 2002).
5.Kegunaan dan manfaat
Tanaman mengkudu terutama buahnya memiliki banyak kegunaan antara lain: untuk obat tekanan darah tinggi, beri-beri, melancarkan kencing, radang ginjal, radang empedu, radang usus, disentri, sembelit, nyeri limpa, limpa bengkak, sakit lever, liur berdarah, kencing manis (diabetes melitus), cacingan, cacar air, kegemukan (obesitas), sakit pinggang (lumbago), sakit perut (kolik), dan perut mulas karena masuk angin, kulit kaki terasa kasar (pelembut kulit), menghilangkan ketombe, antiseptik, peluruh haid (emenagog), dan pembersih darah. Air perasan buah masak yang diparut digunakan untuk kumur-kumur (gargle) pada difteri atau radang amandel. Godogan buah, kulit batang atau akar digunakan untuk mencuci luka dan ekzema (Wijayakusuma dkk., 1996).
Buah mengkudu dapat menghambat pertumbuhan tumor dengan merangsang sistem imun yang melibatkan makrofag dan atau limfosit (Hirazumi et al., 1994). Ekstrak buah ini juga terbukti paling efektif menghambat sel RAS yang menyebabkan kanker di antara 500 ekstrak yang diuji (Hirazumi et al., 1993).Younos et al. (1990) melakukan studi mengenai efek analgesik dan sedatif ekstrak tanaman mengkudu dan menyatakan bahwa ekstrak mengkudu mempunyai aktivitas analgesik secara konsisten, tidak toksik, dan tergantung pada dosis.
Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa diantara 3 fraksi ekstrak metanolik buah mengkudu yang diuji, fraksi etil asetat menunjukkan aktivitas antioksidan yang paling kuat dengan nilai IC50 = 46,7 µg/ml diikuti dengan fraksi kloroform dengan nilai IC50 = 227,7 µg/ml, sedangkan fraksi metanol mempunyai nilai IC50 = 888,6 µg/ml (Abdul dan Sugeng, 2004).
Klasifikasi Tanaman Kamboja Putih
- Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
- Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
- Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
- Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
- Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
- Sub Kelas: Asteridae
- Ordo: Gentianales
- Famili: Apocynaceae
- Genus: Plumeria
- Spesies: Plumeria alba.
Tumbuhan ini berasal dari Amerika Tengah. Nama Plumeria diberikan untuk menghormati Charles Plumier (1646-1706), pakar botani asal Perancis. Walaupun berasal dari tempat yang jauh, kemboja sekarang merupakan pohon yang sangat populer di Pulau Bali karena ditanam di hampir setiap pura serta sudut kampung, dan memiliki fungsi penting dalam kebudayaan setempat. Di beberapa tempat di Nusantara, termasuk Malaya, kemboja ditanam di pekuburan sebagai tumbuhan peneduh dan penanda tempat. Kemboja dapat diperbanyak dengan mudah, melalui stek batang. Plumeria saat ini populer digunakan sebagai tanaman hias outdoor awalnya tanaman ini hanya digunakan sebagai tanaman kuburan.
Di hutan pegunungan tanaman ini sering dijumpai di tempat-tempa yang dianggap keramat oleh penduduk setempat dan atau kuburan tua.
Kandungan dan Manfaat : Getah putihnya mengandung damar dan karet, yang mampu mengontraksikan kulit tanpa menimbulkan rasa sakit. Tumbuhan ini juga mengandung fuvoplumierin yang mencegah pertumbuhan bakteri. Bunganya berkhasiat menurunkan panas, menghentikan batuk, meluruhkan air seni. Batangnya melancarkan buang air besar. Kulit batang kamboja mengandung senyawa plumerid yang bersifat racun dan bisa digunakan untuk menyembuhkan tumit yang pecah-pecah.[kt]
Kayu Manis adalah sejenis pohon penghasil rempah-rempah. Terhitung ke dlm type rempah-rempah yang sangat beraroma, manis, serta pedas. Orang biasa memakai rempah-rempah ke dlm makanan yang dibakar manis, atau anggur panas. Kayu manis memiliki nama latin Cinnamomum verum, sin. C. zeylanicum.
Kayu Manis
Image Credit : Wikipedia.Org
Kayu manis merupakan satu diantara bumbu makanan tertua yang manfaatkan oleh manusia. Bumbu ini dipakai di Mesir Kuno lebih kurang 5000 tahun yang lalu, serta dijelaskan berapa kali didalam kitab-kitab Kesepakatan Lama. Kayu manis juga dengan cara tradisional jadikan sbg suplemen untuk beragam penyakit, dengan digabung madu, contohnya untuk penyembuhan penyakit radang sendi, kulit, jantung, serta perut kembung.
[table style=”table-bordered”]
Klasifikasi ilmiah Kayu Manis
| ||||||||||||||
| ||||||||||||||
Nama binomial
| ||||||||||||||
Cinnamomum verum
|
4.1.9 Pisang kipas
Ganbar literatur
|
klasifikasi
|
Devisi : Magnoliophyta
Class : Liliopsida
Ordo : Zingiberales
Famili : Pisang
Genus : Ravenala
Species : Ravenala madagascariensis
|
Pokok Pisang Kipas (bahasa Inggeris: Traveller's Palm) merupakan sejenis pokok yang berasal daripada Madagascar. Pokok ini digelar sebegini kerana ia berbentuk kipas dan daunnya kelihatan seperti daun pisang. Walaupun pokok ini digelar "Traveller's Palm" dalam bahasa Inggeris, ia sebenarnya bukan pokok palma (keluarga Arecaceae) tetapi tergolong dalam famili pisang dalam pengelasan lama dan dalam (Strelitziaceae) bagi pengelasan baru. Pokok ini digelar sedemikian dalam bahasa Inggeris kerana pelepahnya menakung air yang boleh diguna sewaktu kecemasan. Air ini juga pernah dijadikan minuman oleh pengembara pada zaman dahulu.[1]. Satu lagi penjelasan yang mungkin adalah ia tumbuh secara semulajadi dalam kedudukan barat-timur, membentuk kompas kasar.[2] Ravenala madagascariensis merupakan ahli tunggal dalam genus ini dan berkait rapat dengan genus Afrika Selatan Strelitzia dan genus Amerika Selatan Phenakospermum. Sesetengah pengelasan dahulu turut memasukkan genera ini dalam keluarga (Musaceae) pisang. Sungguhpun ia biasanya dianggap spesies tunggal, empat bentuk berbeza telah dibezakan.[3][4]
Tingginya Pokok Pisang Kipas 3 meter hingga 9 meter dan batangnya kukuh. Pelepahnya bertindih-tindih dan keluar dari kiri dan kanan batang dengan daun yang mempunyai tetulang. Pokok ini tidak berbunga kecuali di tempat asalnya kerana perbezaan iklim. Sulur tumbuh daripada bahagian pangkal pokok induk. Akarnya jenis merayap. Pokok ini boleh dijadikan tanaman hiasan.
Pokok Pisang Kipas (bahasa Inggeris: Traveller's Palm) merupakan sejenis pokok yang berasal daripada Madagascar. Pokok ini digelar sebegini kerana ia berbentuk kipas dan daunnya kelihatan seperti daun pisang. Walaupun pokok ini digelar "Traveller's Palm" dalam bahasa Inggeris, ia sebenarnya bukan pokok palma (keluarga Arecaceae) tetapi tergolong dalam famili pisang dalam pengelasan lama dan dalam (Strelitziaceae) bagi pengelasan baru. Pokok ini digelar sedemikian dalam bahasa Inggeris kerana pelepahnya menakung air yang boleh diguna sewaktu kecemasan. Air ini juga pernah dijadikan minuman oleh pengembara pada zaman dahulu.[1]. Satu lagi penjelasan yang mungkin adalah ia tumbuh secara semulajadi dalam kedudukan barat-timur, membentuk kompas kasar.[2] Ravenala madagascariensis merupakan ahli tunggal dalam genus ini dan berkait rapat dengan genus Afrika Selatan Strelitzia dan genus Amerika Selatan Phenakospermum. Sesetengah pengelasan dahulu turut memasukkan genera ini dalam keluarga (Musaceae) pisang. Sungguhpun ia biasanya dianggap spesies tunggal, empat bentuk berbeza telah dibezakan.[3][4]
Tingginya Pokok Pisang Kipas 3 meter hingga 9 meter dan batangnya kukuh. Pelepahnya bertindih-tindih dan keluar dari kiri dan kanan batang dengan daun yang mempunyai tetulang. Pokok ini tidak berbunga kecuali di tempat asalnya kerana perbezaan iklim. Sulur tumbuh daripada bahagian pangkal pokok induk. Akarnya jenis merayap. Pokok ini boleh dijadikan tanaman hiasan.
Klasifikasi Tanaman Bambu Kuning Bambusa Vulgaris atau Bambu Kuning merupakan tumbuhan yang berasal dari Dunia Lama, khususnya dari kawasan Asia tropis. Jenis ini diyakini sebagai bambu yang paling banyak dibudidayakan di seluruh penjuru kawasan tropis dan sub-tropis. Di kawasan Asia Tenggara, bambu jenis ini banyak dibudidayakan, sering dijumpai di desa- desa, di pinggir-pinggir sungai, dan sebagai tanaman ornamnetal di perkotaan. Bambu Kuning dapat diperbanyak dengan cara rhizoma, stek rumpun atau cabang, cangkok dan kultur jaringan. NAmun seringkali d2 landscape memperbanyak bamboo jenis ini dengan Stek rhizoma yang diambil dari rumpun berusia 1 – 2 tahun. Namun adapula Cara termudah dan sering dilakukan adalah stek rumpun atau cabang. Umumnya, rumpun yang akan di stek adalah rumpun yang tidak terlalu muda atau tidak terlalu tua. Penanaman pada akhir periode musim hujan dianjurkan, dengan jarak penanaman 6-12 m x 6-12 m.
Klasifikasi
- Divisi: Spermatophyta
- Sub Divisi: Angiospermae
- Kelas: Monocotyledoneae
- Bangsa: Poales
- Suku: Gramineae
- Marga: Bambusa
- Jenis:Bambusa vulgaris Schrad.
- NamaUmum/Dagang: Bambu kuning.
- Sumatera:Trieng gading (Aceh), Huo adulo (Nias), Bambu kuning (Minangkabau), Bambu kuning (Melayu).
- Jawa: Awi ampel (Sunda), Pereng ampef (Madura).
- Bali:Tieng ampel (Bali).
- Nusa Tenggara: Tereng dendeng (Sasak).
- Sulawesi:Taaki (Minahasa), Gading (Makasar), Awo logading (Bugis).
- Maluku:Domar (Ambon), Aulote (Halmahera), Ampel kuning (Ternate).
Pohon, tahunan, tinggi 5 – 10 m. Berkayu, bulat, berlubang, beruas-ruas, kuning, bergaris hijau membujur. Daun Tunggal, berseling, berpelepah, lanset, ujung meruncing, tepi rata, pangkal membulat, panjang 15 – 27 cm, lebar 2 – 3 cm, pertulangan sejajar, hijau. Bunga: Majemuk, bentuk malai, di batang, ungu kehitaman. Akar: Serabut, putih kotor.
Rebung Bambusa vulgaris berkhasiat sebagai obat sakit kuning dan obat bengkak. Obat sakit kuning : dipakai ± 300 gram rebung Bambusa vulgaris, dicuci, diparut, diberi madu 3 sendok makan, diaduk sampai rata diperas dan disaring. Hasil saringan diminum sehari dua kali sama banyak pagi dan sore. Kandungan kimia bambu kuning: Rebung Bambusa vulgaris mengandung saponin dan flavonoida.[kt]
http://kkonews.blogspot.com/2013/04/kumpulan-klasifikasi-tumbuhan.htmlv
No comments:
Post a Comment