BAB
I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Perlindungan tanaman adalah usaha untuk mencegah,
mengurangi kerusakan, mengurangi kerugian pada tanaman atau bagian darinya yang
dibudidayakan atau dibutuhkan manusia mulai dari penyiapan lahan, panen sampai
hasil diterima oleh konsumen. Adapun penghalang dari perlindungan tanaman ini
adalah pengganggu yaitu agen penyebab dari perubahan dari tanaman yang merugikan. Salah satu dari
pengganggu tersebut adalah hama.
Hama adalah binatang yang mengganggu atau menimbulkan
kerusakan pada tanaman. Ada banyak jenis binatang tapi dalam praktikum kali ini
akan membahas tentang binatang
Arthropoda.
Arthropoda (dalam bahasa latin, Arthra = ruas , buku,
segmen ; podos = kaki) merupakan hewan yang memiliki ciri kaki beruas, berbuku,
atau bersegmen. Segmen tersebut juga terdapat pada tubuhnya. Tubuh Arthropoda
merupakan simetri bilateral dan tergolong tripoblastik selomata. Arthropoda
adalah filum yang paling besar dalam dunia hewan dan mencakup serangga,
laba-laba, udang, lipan dan hewan mirip lainnya.
Empat dari lima bagian (yang hidup hari ini) dari
spesies hewan adalah arthropoda, dengan jumlah di atas satu juta spesies modern
yang ditemukan dan rekor fosil yang mencapai awal Cambrian. Arthropoda biasa
ditemukan di laut, air tawar, darat, dan lingkungan udara, serta termasuk
berbagai bentuk simbiotis dan parasit.
Hampir dari 90% dari seluruh jenis hewan yang
diketahui orang adalah Arthropoda. Arthropoda dianggap berkerabat dekat dengan
Annelida, contohnya adalah Peripetus di Afrika Selatan. Filum Arthropoda
sebagian berperan sebagai mangsa dari sejumlah hewan predator yang terdiri atas
arthropoda lain dan spesies bukan arthropoda. Ikan dan kadal memangsa nyamuk,
katak besar mengkonsumsi scarabidae, burung mynah memakan belalang, itik
memakan wereng dsb. Ikan Gambusia affinis misalnya, telah luas digunakan di
berbagai tempat di dunia untuk mengendalikan larva nyamuk.
Beberapa arthropoda predator menggunakan alat mulut
untuk menggigit dan mengunyah mangsanya, seperti mantidae, capung, dan kumbang
buas. Lainnya seperti Hemiptera, larva Neuroptera, lalat dan tungau tertentu,
menggunakan alat mulut pencucuk dan pengisap untuk mengkonsumsi cairan tubuh
mangsa
1.2
Tujuan Praktikum
1.
Mengetahui berbagai jenis ordo hama pada filum onthropoda
2.
Mengetahui metamorfosis ,alat mulut , stdia yang
merusak dan tanaman yang di serang oleh beberapajenis hama tersebut
3.
Mengetahui ciri- ciri dari beberapa jenis serangga
BAB II
TINJAUAN
PUSTAKA
1.2. Pengertian
Hama merupakanorganisme
yang dianggap merugikan dan tak diinginkan dalam kegiatan sehari-hari manusia.
Walaupun dapat digunakan untuk semua organisme, dalam praktik istilah ini
paling sering dipakai hanya kepada hewan. Hewan juga dapat disebut hama jika menyebabkan kerusakan
pada ekosistem
alami atau menjadi agen penyebaran penyakit dalam habitat manusia.
Arthropoda merupakan phylum
terbesar dari semua binatang penyebab hama tumbuhan (Bambang, 2012)
Arthropoda merupakan phylum terbesar dari semua
binatang penyebab hama tumbuhan. Lebih dari 75% binatang – binatang yang kita
kenal termasuk didalamnya phylum ini, dan 990% diantaranya termasuk dalam
kelaas insecta (Hexapoda ± 67,5% dari total binatang). Cirri – cirri dari
phylum Arthropoda terdiri dari ruas – ruas (segment) yang dapat dibedakan dalam
dua atau tiga daerah (region), bentuk simetris bilateral, dan alat – alat
tambahannya (aspendik) juga bersegment dan berpasangan. Dua kelas penting
sebagai penyebab hama tumbuhan, yaitu kelas insect (Hexapoda) dan Arachnida
(Bambang, 2012).
Arthropoda dalam dunia hewan merupakan filum yang terbesar
di dunia. Empat dari lima bagian spesies hewan adalah arthropoda, dengan jumlah
di atas satu juta spesies modern yang ditemukan dan rekor fosil yang mencapai
awal Cambrian. Jumlah spesiesnya yaitu sekitar 900.000 spesies dengan beragam
variasi. Jumlah ini kira-kira 80% dari spesies hewan yang diketahui sekarang.
Arthropoda dapat hidup di air tawar, laut, tanah, dan praktis semua permukaan
bumi dipenuhi oleh spesies ini. Arthropoda dianggap berkerabat dekat dengan
Annelida, contohnya adalah Peripetus di Afrika Selatan (Anonim 1, 2012).
BAB
III
METODOLOGI
1.3.
Tempat dan Waktu
Praktek ini dilaksanakan di laboratorium perlindungan
tanaman 1 ,lantai 3 gedung produksi pertanian . pada hari senin, tanggal 29
maret 2016
Bahan
dan Alat
Alat tulis
Bahan ajar dasar perlindungan
tanaman
Jenis hewan Serangga hama
1.4.
Metode Pelaksanaan
1.
Pertama-
tama asiapkan alat dan bahan
2.
Kemudian
gambarlah bentuk serangga hama yang di inginkan
3.
Lalu
beri keterangan seperti: nama latin ,nama daerah, ordo,metamorphosis,alat mulut,stadia
yang merusak,tanaman yang di serangan dan cirri-ciri serangga tersebut
BAB IV
HASIL
DAN PEMBAHASAN
1.keterangan anjing tanah
Nama latin : Gryllotalpa sp
Nama daerah : orong-orong
Ordo :
Orthopthera
Metamorfosis :paurometabola
Alat mulut :
menggigit-mengunyah
Stadia yang merusak : imago
Tanaman yang di serang :
segala tanaman
Ciri-ciri
berukuran
sedang, berwarna coklat terang hingga gelap, memiliki kulit pelindung yang
tebal yang hidup di dalam tanah, dengan sepasang tungkai depan termodifikasi
berbentuk cangkul untuk menggali tanah dan berenang.
Hewan
ini aktif pada malam hari (nokturnal) dan pada musim dingin melakukan hibernasi
. Pada musim kawin hewan ini dapat menghasilkan suara melalui mekanisme mirip
jangkrik (dengan organ stridulasi), namun dengan suara yang jauh berbeda.
Suaranya bersifat monoton, tanpa jeda, dan amat mengganggu pendengaran. Bila
lubang persembunyiannya didekati, ia akan berhenti bersuara namun akan memulai
lagi begitu merasa gangguan berlalu.
Anjing tanah adalah hewan yang
agak jarang terlihat karena lebih suka bersembunyi dalam lubang dan aktif pada
malam hari mencari makan. Habitat yang disukai adalah ladang yang kering,
pekarangan, serta lapangan rumput. Hewan ini dapat ditemukan di semua tempat,
kecuali daerah dekat kutub bumi.
Nama latin : Leptocorisa acuta
Nama daerah : kungkang (jawa barat)
Ordo :
Hemiptera
Metamorfosis : PaurometabolaAlat mulut : menusuk-mengisap
Stadia yangmerusak: nimfa dan imago
Tanaman yang di serang: padi pada biji
Ciri – ciri:
Hewan ini mudah dikenali dari
bentuknya yang memanjang, berukuran sekitar 2 cm, berwarna coklat kelabu, dan
memiliki "belalai" (proboscis) untuk menghisap cairan
tumbuhan. Walang sangit adalah anggota ordo Hemiptera (bangsa kepik sejati).
Walang sangit menghisap cairan tanaman dari
tangkai bunga (paniculae) dan juga cairan buah padi yang masih pada
tahap masak susu sehingga menyebabkan tanaman kekurangan hara dan menguning
(klorosis), dan perlahan-lahan melemah.
Nama hewan ini menunjukkan bentuk pertahanan
dirinya, yaitu mengeluarkan aroma yang menyengat hidung (sehingga dinamakan
"sangit").
Serangga betina menghasilkan 100-200 telur, yang
diletakkan pada daun bendera padi Nimfanya berwarna hijau, yang
berangsur-angsur menjadi coklat, dan mengalami ganti kulit 5 kali. Stadia nimfa
terjadi selama 17-27 hari. Pada kondisi yang cocok, imago dapat hidup hingga
115 hari. Nimfa dan imago menyerang buah padi yang matang susu dengan cara
menghisap cairan buah, sehingga buah menjadi hampa. Pada bekas tusukannya,
timbul suatu bercak-bercak putih yang disebabkan cendawan
3. Keterangan kutu loncatNama ilmiah : Heteropsylla
Nama daerah : kutu loncat
Ordo : Homoptera
Metamorfosis : paurometabola
Alat mulut : penghisap
Stada yang merusak: nimfa dan imago
Tanaman yang di serang: jeruk dan tumbuhan lain
Ciri –ciri:
Siklus hidupnya mulai dari telur sampai dewasa
berlangsung antara 16- 18 hari pada kondisi panas, sedangkan pada kondisi
dingin sampai 45 hari. SeIama setahun serangga ini dapat mencapai 9 - 10
generasi.
Stadium dewasa ditandai dengan terbentuknya
sayap dan kutu ini dapat terbang atau meloncat. Warna kutu dewasanya
coklat muda sampai coklat tua, matanya berwarna kelabu dan bercak-bercak
coklat. Bagian abdomennya berwarna hijau terang kebiruan dan orange. Panjang
tubuhnya sekitar 2 - 3 mm. Ciri lainnya adalah pada saat makan, serangga
ini posisinya menungging atau membentuk sudut.
Kopulasi segera
berlangsung setelah serangga menjadi dewasa. Selanjutnya, serangga betina
mencari ranting-ranting yang bertunas dan peletakan telurnya mulai berlangsung
setelah 8 - 20 jam setelah kopulasi. Masa bertelur bervariasi, yaitu antara 10
- 40 hari, sedangkan jumlah telurnya dapat mencapai 800 butir.
Telur berbentuk lonjong dan agak
menyerupai buah adpokat, warna kuning terang. Cara meletakkan telurnya tidak
teratur, kadang-kadang berkelompok atau terpisah sendiri-sendiri. Bagian
tanaman yang menjadi tempat meletakkan telur adalah tunas-tunas daun, atau
jaringan tanaman yang masih muda, seperti tangkai tunas dan permukaan daun
bagian atas dan bawah yang belum membuka. Setelah 2- 3 hari telur menetas
menjadi nimfa.
4.keterang
ulat gajah
Nama latin :
attacus atlas
Nama daerah : jhedug(jogja)Ordo : lepidoptera
Metamorfosis : holometebola
Alat mulut : menggigit, pada imago menghisap
Stadia yang merusak : ulat
Tanaman yang diserang : sirsak dan alpukat
Ciri ciri
Lepidoptera yang memiliki rentang sayap terlebar sejauh ini adalah Thysania agrippina. Salah satu spesimen kupu-kupu gajah yang terbesar dari Jawa, tercatat memiliki rentang sayap 262 mm, sementara rentang sayap Thysania diklaim sekitar 270–280 mm (11 in).
Ulat keket Attacus atlas menghasilkan benang sutera yang dijalinnya menjadi kokon untuk melindungi dirinya ketika menjadi kepompong. Sutera yang dihasilkannya, dikenal sebagai sutera liar atau sutera alam, dianggap memiliki banyak keunggulan dibandingkan dengan sutera hasil peliharaan ulat Bombyx mori
5.
keterangan Red Cotton Bug
Nama latin: Dysdercus
cingulatusNamadaerah: bapak pucung
Ordo: Coleoptera
Metamorfosis: holometabola
Alat mulut: penghisap
Stadia yangmerusak : imago
Tanaman yang di serang: kapas, rosela, dan okra
Ciri –ciri:
Badan bapak pucung berwarna merah dengan panjang 11 - 17 mm
dan lebar 4,5 mm. Di belakang kepala dan perut ada garis putih dan hitam. Pada
sayapnya yang barwarna cokelat terdapat sepasang bercak hitam. Nimfanya
berwarna merah cerah dan hidup berkelompok.Telur bapak pucung biasanya diletakan dibawah tanaman inang atau di tempat yang terlindung pada lubang kecil. Lubang tersebut kemudian ditutup dengan butiran tanah atau serasah. Jumlah telur sekitar 100 yang dibagi dalam 8 kelompok. Untuk perkembangannya, telur perlu kelembaban yang tinggi. Jika keadaan kering, telur akan mati. Telur menetas dalam 5 hari pada suhu 27 derajat Celcius, atau 8 hari pada suhu 23 derajat Celcius.
Lalat parasit Tachinid merupakan salah satu musuh alami bapak pucung yang menyerang nimfa dari instar kelima dan bapak pucung dewasa. Lalat ini meletakan telurnya pada badan nimfa atau bapak pucung dewasa.
6. Keterangan Lalat Buah
Nama Latin : Drosophila sp.
Nama daerah : lalat buah
Ordo : Diptera
Metamorfosis : holometabola
Alat mulut : menggigit-mengunyah
Stadia yang merusak: larva dan imago
Tanaman yang di serang: tanaman yang berbuah
Ciri – ciri
Drosophila memiliki bentuk tubuhnya bulat
panjang yang terbagi atas 3 bagian, yaitu kepala, dada, dan perut.
1.
Kepala
Terdapat sepasang mata majemuk (mata faset), tiga mata
tunggal (ocellus), sepasang antena yang terbagi atas beberapa segmen. Yaitu :
a.
Segmen I
Scape, kecil dan bentuknya
menyempit seperti cincin mengelilingi bagian basal.
b. Segmen II
Peridicle, ukurannya agak atau
lebih besar dan menggembung.
c. Segmen
III
Bentuknya besar dan menyerupai bola lampu.
d. Segmen IV
dan V
mengalami reduksi dan
terletak dibagian basal segmen VI.
e.
Segmen VI
Arista, bentuknya bercabang-cabang pada bagian
ujung batang utama terdapat percabangan menggarpu.
Terdapat pula mulut yang berupa penonjolan
dari bagian kepala dan berbentuk kerucut. Pipi (gena) mempunyai diameter yang
berbeda pada tiap jenis. Lebar dari titik terbawah mata-garis tepi gena.
7.Keterangan semut hitam
Nama Latin : Dolichoderus spNama daerah : Semut hitam
Ordo : Hymenoptera
Metamorfosis : holometabola
Alat mulut : penghisap dan penggigit
Stadia yang merusak: imago
Tanaman yang di serang: tanaman kakao (berasosiasi dengan kutu putih)
Ciri – ciri:
Tubuh semut terdiri atas tiga bagian, yaitu kepala, mesosoma (dada), dan
metasoma (perut). Morfologi semut cukup jelas dibandingkan dengan serangga lain
yang juga memiliki antena, kelenjar metapleural, dan bagian perut kedua yang
berhubungan ke tangkai semut membentuk pinggang sempit (pedunkel) di antara
mesosoma (bagian rongga dada dan daerah perut) dan metasoma (perut yang kurang
abdominal segmen dalam petiole). Petiole yang dapat dibentuk oleh satu atau dua
node (hanya yang kedua, atau yang kedua dan ketiga abdominal segmen ini bisa
terwujud).Tubuh semut, seperti serangga lainnya, memiliki eksoskeleton atau kerangka luar yang memberikan perlindungan dan juga sebagai tempat menempelnya otot, berbeda dengan kerangka manusia dan hewan bertulang belakang. Serangga tidak memiliki paru-paru, tetapi mereka memiliki lubang-lubang pernapasan di bagian dada bernama spirakel untuk sirkulasi udara dalam sistem respirasi mereka. Serangga juga tidak memiliki sistem peredaran darah tertutup. Sebagai gantinya, mereka memiliki saluran berbentuk panjang dan tipis di sepanjang bagian atas tubuhnya yang disebut "aorta punggung" yang fungsinya mirip dengan jantung. sistem saraf semut terdiri dari sebuah semacam otot saraf ventral yang berada di sepanjang tubuhnya, dengan beberapa buah ganglion dan cabang yang berhubungan dengan setiap bagian dalam tubuhnya.
8.
keterangan White ant
Nama latin : Helanithermis sp
Nama daerah : Raprap
(Madura)
Ordo : Isoptera
Metamorfosis : Tidak sempurna
Alat Mulut : Menggigit
Stadia yang merusak: Imago
Ciri – Ciri
Pada jenis-jenis
rayap, batas antara toraks dan abdomen kurang jelas, atau secara awam kita
katakan "rayap tidak memiliki pinggang yang ramping". Individu
bersayap yang lazim disebut laron (atau sulung, alata, alates ), memiliki
sepasang sayap yang dalam keadaan diam cara melipatnya memanjang lurus ke
belakang, seperti halnya jenis-jenis belalang dan lipas berbeda dengan
Hymenoptera yang terlipat dalam beberapa simpul, sebelum memanjang ke belakang.
Rayap selalu menutup jalur-jalur kembaranya dengan bahan-bahan tanah. Perkembangan hidup rayap adalah melalui metamorfosa hemimetabola , yaitu secara bertahap, yang secara teori melalui stadium (tahap pertum¬buhan) telur, nimfa dan dewasa. Walaupun stadium dewasa pada serangga umumnya terdiri atas individu-individu bersayap (laron), karena sifat polimorfismenya maka di samping bentuk laron yang bersayap, stadium dewasa rayap mencakup juga kasta pekerja yang bentuknya seperti nimfa yang berwarna keputih-putihan, dan kasta prajurit yang berbentuk khusus dan berwarna lebih kecoklatan.
Semula agak mengherankan para pakar bahwa rayap mampu makan (menyerap) selulosa karena manusia sendiri tidak mampu mencernakan selulosa (bagian berkayu dari sayuran yang kita makan, akan dikeluarkan lagi !), sedangkan rayap mampu melumatkan dan menyerapnya sehingga sebagian besar ekskremen hanya tinggal lignin saja. Keadaan menjadi jelas setelah ditemukan berbagai protozoa flagellata dalam usus bagian belakang dari berbagai jenis rayap (terutama rayap tingkat rendah: Mastotermitidae, Kalotermitidae dan Rhinotermitidae), yang ternyata berperan sebagi simbion untuk melumatkan selulosa sehingga rayap mampu mencernakan dan menyerap selulosa. Bagi yang tak memiliki protozoa seperti famili Termitidae, bukan protozoa yang berperan tetapi bakteria -- dan bahkan pada beberapa jenis rayap seperti Macrotermes , Odontotermesdan Microtermes memerlukan bantuan jamur perombak kayu yang dipelihara di "kebun jamur" dalam sarangnya.
Rayap selalu menutup jalur-jalur kembaranya dengan bahan-bahan tanah. Perkembangan hidup rayap adalah melalui metamorfosa hemimetabola , yaitu secara bertahap, yang secara teori melalui stadium (tahap pertum¬buhan) telur, nimfa dan dewasa. Walaupun stadium dewasa pada serangga umumnya terdiri atas individu-individu bersayap (laron), karena sifat polimorfismenya maka di samping bentuk laron yang bersayap, stadium dewasa rayap mencakup juga kasta pekerja yang bentuknya seperti nimfa yang berwarna keputih-putihan, dan kasta prajurit yang berbentuk khusus dan berwarna lebih kecoklatan.
Semula agak mengherankan para pakar bahwa rayap mampu makan (menyerap) selulosa karena manusia sendiri tidak mampu mencernakan selulosa (bagian berkayu dari sayuran yang kita makan, akan dikeluarkan lagi !), sedangkan rayap mampu melumatkan dan menyerapnya sehingga sebagian besar ekskremen hanya tinggal lignin saja. Keadaan menjadi jelas setelah ditemukan berbagai protozoa flagellata dalam usus bagian belakang dari berbagai jenis rayap (terutama rayap tingkat rendah: Mastotermitidae, Kalotermitidae dan Rhinotermitidae), yang ternyata berperan sebagi simbion untuk melumatkan selulosa sehingga rayap mampu mencernakan dan menyerap selulosa. Bagi yang tak memiliki protozoa seperti famili Termitidae, bukan protozoa yang berperan tetapi bakteria -- dan bahkan pada beberapa jenis rayap seperti Macrotermes , Odontotermesdan Microtermes memerlukan bantuan jamur perombak kayu yang dipelihara di "kebun jamur" dalam sarangnya.
9.Keterangan
earwigs
Nama Latin : chipennts Burnieister
Nama Daerah : cocopet
Ordo :
Dermaptera
Metamorfosis : sempurna
Alat Mulut :menggigit
Stadia yang Merusak :Imago
Ciri-ciri
Hewan ini atau Exypnus pu/chipennts Burnieister
mudah dikenal karena memiliki bentuk badan putih dan memanjang, dilengkapi
sepasang japit pada ujung abdomen. Japit berguna untuk mengambil makanan.
Dengan bantuan abdomen yang melengkung ke atas tubuh, makanan yang dijepit
dapat mencapai mulut.
4.2
Pembahasan
Jenis ordo
serangga hama terdiri atas ;
a. Ordo
orthoptera (bangsa belalang) Sebagian anggotanya dikenal sebagai pemakan
tumbuhan, namun ada beberapa di antaranya yang bertindak sebagai predator pada
serangga lain. Anggota dari ordo ini umumnya memilki sayap dua pasang. Sayap
depan lebih sempit dari pada sayap belakang dengan vena-vena menebal/mengeras
dan disebut tegmina. Sayap belakang membranus dan melebar dengan vena-vena yang
teratur.Pada waktu istirahat sayap belakang melipat di bawah sayap
depan. Alat-alat tambahan lain pada caput antara lain : dua buah
(sepasang) mata facet,
b. Ordo
Hemiptera (bangsa kepik) / kepinding Ordo ini memiliki anggota yang sangat
besar serta sebagian besar anggotanya bertindak sebagai pemakan tumbuhan (baik
nimfa maupun imago).. Tipe alat mulut pencucuk pengisap yang terdiri atas
moncong (rostum) dan dilengkapi dengan alat pencucuk dan pengisap berupa
stylet. Pada ordo Hemiptera, rostum tersebut muncul pada bagian anterior kepala
(bagian ujung).. Pada alat mulut ini terbentuk dua saluran, yakni saluran
makanan dan saluran ludah. Metamorfose bertipe sederhana (paurometabola)
yang dalam perkembangannya melalui stadia : telur - nimfa - dewasa. Bentuk
nimfa memiliki sayap yang belum sempurna dan ukuran tubuh lebih kecil dari
dewasanya. Beberapa contoh serangga anggota ordo Hemiptera ini adalah Walang
sangit ( Leptorixa oratorius Thumb.) Kepik hijau ( Nezara viridula L) Bapak
pucung ( Dysdercus cingulatus F).
c. Ordo
Homoptera (wereng, dan kutu) Anggota ordo Homoptera memiliki morfologi yang
mirip dengan ordo Hemiptera. Perbedaan pokok antara keduanya antara lain
terletak pada morfologi sayap depan dan tempat pemunculan rostumnya. Sayap
depan anggota ordo Homoptera memiliki tekstur yang homogen, bisa keras semua
atau membranus semua, sedang sayap belakang bersifat membranus.Alat mulut juga
bertipe pencucuk pengisap dan rostumnya muncul dari bagian posterior kepala.
Alat-alat tambahan baik pada kepala maupun thorax umumnya sama dengan anggota
Hemiptera. Tipe metamorfose sederhana (paurometabola) yang perkembangannya
melalui stadia : telur - nimfa - dewasa. Baik nimfa maupun dewasa umumnya dapat
bertindak sebagai hama tanaman. Serangga anggota ordo Homoptera ini meliputi
kelompok wereng dan kutu-kutuan, seperti : Wereng coklat ( Nilaparvata lugens
Stal.) Kutu putih daun kelapa ( Aleurodicus destructor Mask.) Kutu loncat
lamtoro ( Heteropsylla sp.).
d. Ordo
Coleoptera (bangsa kumbang) anggota-anggotanya ada yang bertindak sebagai hama
tanaman, namun ada juga yang bertindak sebagai predator (pemangsa) bagi
serangga lain. Sayap terdiri dari dua pasang. Sayap depan mengeras dan menebal
serta tidak memiliki vena sayap dan disebut elytra. Apabila istirahat, elytra
seolah-olah terbagi menjadi dua (terbelah tepat di tengah-tengah bagian
dorsal). Sayap belakang membranus dan jika sedang istirahat melipat di bawah
sayap depan. Alat mulut bertipe penggigit-pengunyah , umumnya mandibula
berkembang dengan baik.Pada beberapa jenis, khususnya dari suku Curculionidae
alat mulutnya terbentuk pada moncong yang terbentuk di depan kepala.
Metamorfose bertipe sempurna (holometabola) yang perkembangannya melalui stadia
: telur - larva - kepompong (pupa) - dewasa (imago). Larva umumnya memiliki
kaki thoracal (tipe oligopoda), namun ada beberapa yang tidak berkaki (apoda).
Kepompong tidak memerlukan pakan dari luar (istirahat) dan bertipe
bebas/libera. Beberapa contoh anggotanya adalah : Kumbang badak ( Oryctes
rhinoceros L) Kumbang janur kelapa ( Brontispa longissima Gestr) Kumbang buas
(predator) Coccinella sp.
e. Ordo
Lepidoptera (bangsa kupu/ngengat) dari ordo ini, hanya stadium larva (ulat)
saja yang berpotensi sebagai hama, namun beberapa diantaranya ada yang
predator. Serangga dewasa umumnya sebagai pemakan/pengisap madu atau nektar.
Sayap terdiri dari dua pasang, membranus dan tertutup oleh sisik-sisik yang berwarna-warni.
Pada kepala dijumpai adanya alat mulut seranga bertipe pengisap , sedang
larvanya memiliki tipe penggigit . Metamorfose bertipe sempurna
(Holometabola) yang perkembangannya melalui stadia : telur – larva - kepompong
- dewasa. Larva bertipe polipoda , memiliki baik kaki thoracal maupun
abdominal, sedang pupanya bertipe obtekta. Beberapa jenisnya antara lain :
Penggerek batang padi kuning ( Tryporiza incertulas Wlk) Kupu gajah ( Attacus
atlas L) Ulat grayak pada tembakau ( Spodoptera litura).
f. Ordo
Diptera (bangsa lalat, nyamuk) serangga anggota ordo Diptera meliputi
serangga pemakan tumbuhan, pengisap darah, predator dan parasitoid. Serangga
dewasa hanya memiliki satu pasang sayap di depan, sedang sayap belakang
mereduksi menjadi alat keseimbangan berbentuk gada dan disebut halter. Pada
kepalanya juga dijumpai adanya antene dan mata facet. Metamorfosenya sempurna
(holometabola) yang perkembangannya melalui stadia : telur - larva - kepompong
- dewasa. Larva tidak berkaki (apoda biasanya hidup di sampah atau sebagai
pemakan daging, namun ada pula yang bertindak sebagai hama, parasitoid dan
predator. Pupa bertipe coartacta. Beberapa contoh anggotanya adalah : lalat
buah ( Dacus spp.) lalat predator pada Aphis ( Asarcina aegrota F) lalat rumah
( Musca domestica Linn.) lalat parasitoid ( Diatraeophaga striatalis ).
g. Ordo
Hymenoptera (bangsa tawon, tabuhan, semut) kebanyakan dari anggotanya bertindak
sebagai predator/parasitoid pada serangga lain dan sebagian yang lain sebagai
penyerbuk. Sayap terdiri dari dua pasang dan membranus. Sayap depan umumnya
lebih besar daripada sayap belakang. Pada kepala dijumpai adanya antene
(sepasang), mata facet dan occelli.
Tipe alat mulut
penggigit atau penggigit-pengisap yang dilengkapi flabellum sebagai alat pengisapnya.
Metamorfose sempurna (Holometabola) yang melalui stadia : telur-> larva–>
kepompong —> dewasa. Anggota famili Braconidae, Chalcididae, Ichnemonidae,
Trichogrammatidae dikenal sebagai tabuhan parasit penting pada hama
tanaman.Beberapa contoh anggotanya antara lain adalah : Trichogramma sp.
(parasit telur penggerek tebu/padi). Apanteles artonae Rohw (tabuhan parasit
ulat Artona).Tetratichus brontispae Ferr. (parasit kumbang Brontispa.
Berdasarkan asal tumbuhnya sayap sub kelas
Pterygota dibedakan menjadi dua kelompok yaitu :a) Eksopterygota, adalah
kelompok Insekta yang sayapnya berasal dari tonjolan luar dinding tubuh.
Berdasarkan tipe sayap, tipe mulut, dan metamorfosisnya, eksopterygota
dibedakan menjadi beberapa ordo yaitu ordo Isoptera, ordo Orthoptera, ordo
Hemiptera, ordo Odonata.
-
Ordo Isoptera.
Isoptera
berasal dari bahasa Latin (is = sama, pteron = sayap) yang berarti Insekta
bersayap sama. Ciri-ciri lain yang dimiliki oleh ordo Isoptera adalah : Memiliki
dua pasang sayap tipis yang tipe dan ukurannya sama. Mengalami metamorfosis tidak
sempurna. Tipe mulut menggigit. Cara hidupnya membentuk koloni dengan sistem
pembagian tugas tertentu yang disebut polimorfisme. Pembagian tugas itu adalah
raja, ratu dan prajurit atau tentara. Contoh : Helanithermis sp. (rayap).
-
Ordo Orthoptera
Orthoptera
berasal dari bahasa Latin (orthop = lurus, pteron = sayap) yang berarti Insekta
bersayap lurus. Ciri-ciri lain yang dimiliki oleh ordo orthoptera adalah : Memiliki
dua pasang sayap, yaitu sayap depan dan sayap belakang. Sayap bagian depan
lurus, lebih tebal, dan kaku (perkamen), sedangkan sayap belakang tipis seperti
selaput. Mengalami metamorfosis tidak sempurna. Tipe mulut menggigit. Kaki
paling belakang (kaki ketiga membesar). Contoh : Kecoa (Periplaneta americana),
Jangkrik (Grillus sp.)., Belalang sembah (Tenodora sp.).
-
Ordo Hemiptera
Ciri-ciri
lain yang dimiliki oleh ordo hemiptera adalah : Memiliki dua pasang sayap,
yaitu sayap depan satu pasang seperti berkulit dan sayap belakang transparan.Mengalami
metamorfosis tidak sempurna.Tipe mulut menusuk dan menghisap. Contoh : Kutu
busuk (Cymex rotundus)., Walang sangit (Leptocorisa acuta).
-
Ordo Coleoptera.
Coleoptera
berasala dari bahasa Latin (coleos = perisai, pteron = sayap), berarti insekta
bersayap perisai. Ciri-ciri ordo Coleoptera adalah : Memiliki dua pasang sayap,
yaitu sayap depan dan sayap belakang. Sayap depan tebal dan permukaan luarnya
halus yang mengandung zat tanduk sehingga disebut elytra, sedangkan sayap belakang
tipis seperti selaput. Mengalami metamorfosis sempurna. Tipe mulut menggigit. Contoh
: Kumbang kelapa (Oycies rhinoceros), Kutu gabah (Rhyzoperta dominica).
-
Ordo Hymenoptera
Ciri-ciri
ordo hymenoptera adalah : Mengalami metamorfosis sempurna. Tipe mulut menggigit
dan ada yang kombinasi untuk menggigit dan menjilat. Contoh : Lebah madu
(Apis), tawon (Xylocopa latipes), semut hitam (Monomorium sp.).
-
Ordo Diptera
Ciri-ciri
ordo diptera adalah : Memiliki satu pasang sayap depan dan sayap belakang
mengalami redukasi membentuk halter (alat keseimbangan). Mengalami metamorfosis
sempurna. Tipe mulut menusuk dan menghisap serta menjilat. Dan memiliki tubuh
ramping. Contoh : Nyamuk rumah (Culex pipiens), nyamuk malaria (Anopheles sp.),
nyamuk demam berdarah (Aedes aegypti), lalat buah (Drosophila melanogaster),
lalat tsetse (Glossina palpalis).
-
Ordo Lepidoptera
Ciri-ciri
ordo Lepidoptera adalah : Memiliki dua pasang sayap yang bersisik halus. Mengalami
metamorfosis sempurna. Tipe mulut pada tahap larva menggigit, sedangkan pada
tahap dewasa menghisap. Mata fasetnya besar. Contoh : Kupu-kupu Swallowtail,
kupu-kupu sutera (Bombyx mori), kupu-kupu elang (Acherontia atropos).
-
Ordo Dermaptera.
Ciri-ciri ordo
dermaptera adalah : Memiliki dua pasang sayap (satu pasang seperti berkulit,
dan satu pasang bermembran), atau tidak bersayap. Mengalami metamorfosis
sempurna. Tipe mulut menggigit. Contoh : Earwig. (Lukman Adiansyah, 2012).
BAB
V
PENUTUP
1.5.
Kesimpulan
Dari hasil pengamatan yang telah
dilakukan dapat kita lihat :
Bahwa ada beberapa ordo hama filum
antropoda yang sangat penting seperti
Ortoptera, hemiptera ,homoptera, lepidoptera,
coleoptera, diptera, hymenoptera, danisoptera.
Setiap ordo memiliki metamorfosis ,
beberapa diantaranya
Holometabola (metamorfosis sempurna), Paurometabola (metamorfosis
setengah sempurna) hanya pergantian kulit, Ametabola (perkembangan embrio hanya 2 tahap), dan Hemimetabola(metamorfosis
tidak sempurna).
Hama memiliki alat mulut seperti penghisap
dan penggigit (Semut hitam) ,menggigit-mengunyah (lalat buah).
Untuk mengetahui jenis hama terebut kita harus
mengetahui ciri –ciri hama tersebut, contohnya, Drosophila memiliki bentuk tubuhnya bulat
panjang yang terbagi atas 3 bagian, yaitu kepala, dada, dan perut.
1.
Kepala
Terdapat sepasang mata majemuk (mata faset), tiga mata
tunggal (ocellus), sepasang antena yang terbagi atas beberapa segmen. Yaitu :
1.
Segmen I
Scape, kecil dan bentuknya menyempit seperti
cincin mengelilingi bagian basal.
2.
Segmen II
3.
Peridicle, ukurannya agak atau lebih besar dan
menggembung.
4.
Segmen III
Bentuknya besar dan menyerupai bola lampu.
5.
Segmen IV dan V
6.
mengalami reduksi dan terletak dibagian basal segmen
VI.
7.
Segmen VI Arista,
bentuknya bercabang-cabang pada bagian ujung batang utama terdapat percabangan
menggarpu.
DAFTAR
PUSTAKA
Arief, arifin. 1994. Perlindungan Tanaman Hama
Penyakit dan Gulma. Usaha Nasional.
Surabaya.
Anonim, 2015. Biologi SMA XII (http://mudahbiologi.blogspot.com/faktor-yang- mempengaruhi-pertumbuhan-tanaman.html).(Diakses
pada tanggal 14 April 2015).
http://rahmadaniblogger.blogspot.co.id/2012/10/laporan-dasar-dasar-perlindungan.html
Lukman Adiansyah, 2012. Klasifikasi serangga (http://agronomers.com/klasifikasi
-serangga-hama.html). (Diakses pada tanggal 14 April 2015).
Wikipedia, 2015. http://id.wikipedia.org/wiki/pengertian/hama.
(Diakses pada tanggal 14 April
2015).
Wikipedia, 2015. http://id.wikipedia.org/wiki/pengertian/serangga.
(Diakses pada tanggal 14 April 2015
No comments:
Post a Comment