KEMENTRIAN RISET DAN TEKNOLOGI
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
JURUSAN PRODUKSI PERTANIAN
PRODI PRODUKSI TANAMAN HORTIKULTURA
LAPORAN PRAKTIKUM
“STERILISASI RUANG DAN ALAT”
Pembimbing : Ir.kasutjiangiati,MP
Disusun oleh
: CITRA HELDA ANGGIA (A31151077)
Program studi / Semester : PTH / 3
PROGRAM
STUDI D-3 PRODUKSITANAMAN HORTIKULTURA
JURUSAN
PRODUKSI PERTANIAN
POLITEKNIK
NEGERI JEMBER
2016
Telah Diperiksa dan Dinilai
|
|
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar
Belakang
Kultur
jaringan adalah suatu metode untuk mengisolasi bagian dari tanaman seperti
protoplasmasa ,sekelompok sel, jaringan dan organ, serta menumbuhkannya
dalam kondisi aseptic,sehingga bagaian-bagian tersebut dapat memperbanyak diri
dan beregenerasi menjadi tanaman lengkap kembali. Bertolak dari definisi
tersebut, maka keberhasilan kultur jaringan ditentukan oleh :ketermpilan
pekerja, sterilitas media yang digunakan , kondisi ruangan kerja (ruang
transfer) yang digunakan serta kondisi peralatan yang dipakai.
Ruang
(ruang transfer /penabur) dalam teknologi kultur jaringan mutlak harus dalam
kondisi steril , tanpa kondisi demikian tingkat keberhasilan dalam kultur
jaringan akan rendah. Sterilisasi ruang dapat dilakukan dengan menyemprot
ruangan dengan alcohol 95% ,formalin 20% , sedangkan sterilisasi lantai dengan
lisol atau larutan desinfektan lainnya.
Demikian
pula dengan kondisi peralatan yang digunakan ,semua peralatan yang akan
digunakan dalam kultur jaringan harus disterilkan terlebih dahulu.
Sterilisasi
peralatan ini dapat dilakukan dengan cara
·
Sterilisasi basah , yaitu sterilisasi yang yang
dilakukan dengan menggunakan autoclave pada suhu 121o C dengan
tekanan 17,5 psi selama 1 jam. Alat-alat yang disterilisaisi dengan cara ini
adalah peralatan yang tidak dapat disterilisasi secara kering,misalnya
alat-alat yang terbuat dari plastik atau mika.
·
Sterilisasi kering, yaitu sterilisasi yang
dulakukan dengan menggunakan oven pada suhu tinggi (110-150)o C
selama 1-2 jam. Alat-alat yang disterilisasi dengan cara ini adalah peralatan
yang terbuat dari kaca misalnya tabung reaksi, Erlenmeyer, gelas piala, botol
kultur, polpipet ,dll.
1.2.Tujuan
–
Mampu menyiapkan ruang dan alat-alat kultur jaringan dengan benar.
–
Melakukan sterilisasi ruang dan alat kultur jaringan dengan benar.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.Sterilisasi
alat: petridish, tutup botol (karet,plastik)
- Siapkan alat dan bahan yang akan disterilkan dalam praktikum ini.
- Cuci semua peralatan gelas/ non gelas dengan menggunakan dan detergen sampai benar-benar bersih kemudian bilas dengan air keran yang telah tersedia.
- Taruh alat dan gelas yang telah dicuci pada rak alat dengan posisi terbalik agar cepat atus. Bila memungkinkan dapat dikeringkan dengan menggunakan oven pada suhu 60o C sampai kering benar.
- Bersihkan alat-alat yang telah atus tersebut dengan kain lap plannel, kemudian bungkus dengan kertas minyak yang telah disediakan sampai semua permukaan alat tertutup seluruhnya.
- Sterilkan alat-alat yang telah dibungkus kertas minyak tersebut dalam autoclave pada suhu 121oC dengan tekanan 17.5 psi selama minimal 1 jam.
- Keluarkan alat-alat yang telah disterilkan dari autoclave, kemudian keriangkan dalam oven pada suhu 60oC selama minimal 6 jam untukmengkeringkan, selanjutnya simpan alat-alat tersebut dalam almari alat-alat steril.
2.2.Sterilasai
alat : botol kultur dari gelas
- Cuci gelas dengan detergen menggunakan sikat ataau busa, kemudian bilas dengan air keran sampai bersih.
- Atuskan gelas dengan meletakkan posisi mulut botol berada di bawah.
- Setelah atus, taruh botol rak oven di atur sedemikian rupa sehingga mudah untuk dikeluarkan.
- Nyalakan oven dan atur suhu pada suhu 150oC selama 90 – 120 menit.
- Setelah botol dingin siap digunakan untuk membuat media kultur.
2.3.Sterilisasi
ruang
- Sapu bersih lantai dan dinding ruang transfer dengan sapu yang telah di siapkan,
- Pel lantai dengan larutan desinfektan lisol atau larutan desinfektan lisol atau laruatan desinfektan lainnya yang tersedia,
- Semprot ruangan dengan larutan formalin 20% kemudian tutup rapat selama 12 jam. Selama 12 jam tersebut dilarang memasuki ruangan kaerna berbahaya begi pernafasan.
BAB III
METODOLOGI
3.1.Waktu
dan Tempat:
Praktikum
sterilisasi ruang dan alat dilakukan pada hari selasa 27 september 2016 dimulai
pukul 07.00-09.00 sampai dengan selesai, bertempat di Laboratorium Kultur
Jaringan Politeknik Negeri Jember
3.2.Alat
dan Bahan
1.
Deterjen
2.
Semua Peralatan Yang Akan Digunakan Dalam Kultur Jaringan : Botol Kultur,Gelas
Piala,Gelas Ukur,Erlenmeyer Berbagai Ukuran,Polpipetberbagai Ukuran,Petridis,Pengaduk
Dari Gelas,Pinset Berbagai Ukuran,Scalpel.
3.
Rak Peralatan Gelas
4.
Kertas Saring
5.
Kain Lap Pel
6.
Autoklap
7.
Lemari Alat-Alat Steril
8.
Sikat Bertangkai Dengan Berbagai Ukuran
9.
Kain Pel
10.
Alkohol 70% Atau Bahan Desinfektan
11.
Sapu Ijuk
12.
Kertas Minyak
13.Lisol
30-20%
14.
Formalin Cair
15.
Aquadest
16.Oven
3.3
Langkah Kerja
3.3.1
Sterilisasi Alat Gelas Standart
1. Sipkan Alat Dan Bahan Yang Akan
Digunakan/Disterilkandalam Praktikum Ini
2. Cuci Semua Peralatan Gelas/Non Gelas Dengan
Menggunakan Sikat Dan Detergen Sampai Benar-Benar Bersih Kemudian Bilas Dengan
Air Pet Yang Telah Tersedia
3. Taruh Alat Dan Gelas Yang Telah Dicuci Pad Arak
Alat Dengan Posisi Terbalik Agar Cepat Tiris
4. Lap Alat-Alat Yang Telah Ditiris Tersebut Dengan
Kain Flannel,Kemudian Bungkus Dengan
Kertas Minyak Yang Telah Disediakan Sampai Semua Yang Telah Disediakan
Sampai Semua Permukaan Alat Tertutup Seluruhnya.
5. Sterilkan Alat –Alat Yang Telah Di Bungkus Kertas
Minyak Tersebut Dalam Autoklap Pada Suhu 121 Derajad Celcius Dengan Tekanan
17,5 Psi Selama Minimal 1 Jam.
6. Keluarkan Alat-Alat Yang Telah Di Sterilkandari
Autoklap,Kemudian Simpan Alat-Alat Tersebut Dalam Almari Alat-Alat Steril.
3.3.2
Sterilisasi Botol Kultur
1. Rendam Botol Kultur Ke Dalam Bak Yang Berisi Air
Yang Telah Diberi Ditergen Secukupnya Agar Kotoran Mudah Dihilangkan
2. Bersihkan Botol-Botol Kultur Dari Semua Kotoran
(Sisa Label Dan Kotoran Lainnya) Dengan Menggosok Menggunakan Sikat Pembersih
Botol
3. Bilas Botol Yang Telah Dicuci Dengan Air
Bersih/Air Mengalir Agar Sisa Ditergen Hilang
4. Taruh Botol-Botol Yang Telah Dicuci Dalam Posisi
Terbalik Dalam Bak Agar Cepat Atus
5. Sterilkan Botol Kultur Dengan Cara Memanaskan
Kedalam Oven Pada Suhu 160 Derajad Celsius Selama 1-2 Jam
3.3.3
Sterilisasi Ruang
1. Sapu Bersih Lantai Dan Dinding Ruang Inokulasi
Dan Pemeliharaan Dengan Sapu Yang Telah Disiapkan
2. Pel Lantai Dengan Larutan Desinfektan (Alkohol
Minimal70% ,Larutan Phenol,Dll)
3. Semprot Dinding Ruang Dengan Alkohol 70% Atau
Cukup Dengan Menghidupkan Lampu Uv (Ultra Violet) Bila Ada Selama Satu Jam
Sebelum Ruang Tersebut Digunakan.
BAB
4
HASIL
DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Berdasarkan praktikum didapatkan
hasil sebagai berikut :
No.
|
Nama Alat
|
Gambar
|
Keterangan
|
1.
|
Autoklaf
|
Autoklaf adalah alat sterilisasi
untuk alat dan medium kultur jaringan. Suhunya 121oC, tekanan uap
15 selama 15 menit
|
|
2.
|
Magnetic Stirer
|
Magnetic
stirer memiliki fungsi untuk menggojok dengan
pemanas. Dengan
menggunakan listrik, alat ini berfungsi sebagai kompor selain digunakan sebagai
penggojok.
|
|
3.
|
Elenmeyer
|
Alat ini digunakan dalam kultur jaringan tanaman
sebagai sarana menuangkan air suling maupun untuk tempat media dan penanaman
eksplan.
|
|
4.
|
Gelas ukur
|
Gelas ukur digunakan untuk menakar air suling dan bahan
kimia yang akan digunakan.
|
|
5.
|
Pipet tetes
|
Pipet tetes digunakan untuk
mengambil supernatan (larutan) protoplas atau untuk menambahkan KOH, HCL,
menetralkan pH.
|
|
6.
|
Botol kultur
|
Botol ini digunakan untuk tempat
menanam eksplan
|
|
7.
|
Gelas piala
|
Alat ini
digunakan untuk menuangkan atau mempersiapkan bahan kimia dan air suling
dalam pembuatan medium
|
|
8.
|
Gunting kultur
|
Alat ini digunakan untuk mengiris
bagian tanaman atau eksplan.
|
|
9.
|
Aluminium foil
|
Aluminium foil berfungsi untuk menutup botol kultur.
|
|
10.
|
Pinset
|
Pinset digunakan untuk memegang atau mengambil irisan
eksplan atau untuk menanam eksplan
|
|
11.
|
Cawan petri
|
Alat ini digunakan untuk tempat
eksplan
|
|
12.
|
Scalpel
|
Alat ini digunakan untuk mengiris
bahan isolasi protoplas
|
|
13.
|
Kertas Pembungkus
|
Kertas digunakan untuk
membungkus alat-alat yang akan di sterilisasi
|
Setelah di sterilkan ruang
inokulasi setelah
disterilkan ruang pemeliharaan
4.2
Pembahasan
Sterilisasi adalah suatu proses dimana kegiatan ini
bertujuan untuk membebaskan alat ataupun bahan dari berbagai macam
mikroorganisme. Suatu bahan bisa dikatakan steril apabila bebas dari
mikroorganisme hidup yang patogen maupun tidak baik dalam bentuk vegetatip
walaupun bentuk nonvegetatif (spora).
Sebelum melakukan percobaan maupun penelitian alat
dan bahan yang akan digunakan harus disterilisasikan terlebih dahulu. Alat yang
digunakan dalam suatu penelitian atau praktikum harus disterilkan terlebih
dahulu untuk membebaskan suatu bahan dan peralatan tersebut dari semua bentuk
kehidupan. Alat – alat yang di gunakan dalam strilisasi
yaitu Autoklaf, Oven, Labu Erlenmeyer, Lampu bunsen burner, Tabung/gelas ukur.
Autoklaf Berfungsi untuk mensterilkan dan membunuh
mikroba kontaminan pada alat atau bahan yang akan digunakan. Oven Digunakan
untuk mengeringkan bahan, suhu oven yang digunakan 170⁰C selama 1 jam.
Metode yang digunakan dalam praktikum strerilisasi
adalah mengunakan metode panas kering dan panas basah (mengunakan uap air).
Sterilisasi panas kering, umumnya digunakan untuk peralatan gelas atau keramik
yang tahan panas, dan dilakukan dalam oven. Pada kondisi panas kering, protein
akan terdenaturasi, sitoplasma akan kering, dan berbagai komponen sel dan virus
teroksidasi. Panas basah (menggunakan uap air), lebih mematikan dibandingkan
panas kering pada suhu yang sama. Hal ini disebabkan kehadiran molekul air
membantu memecahkan ikatan hidrogen pada membran. Sterilisasi panas basah
ini dilakukan dengan alat autoklaf.
Sebelum melakukan proses strilisasi, terlebih dahulu dilakukan sterilisasi meja
dengan cara menyemprotkan larutan desinfektan seperti alkohol. alat-alat
yang akan disterilkan seperti cawan petri dan botol C1000 di lakukan dengan cara menyumbat lubang pada botol dan
membungkus kedua alat tersebut menggunakan kertas koran.
BAB 5
PENUTUP
5.1
Kesimpulan
Kultur jaringan memerlukan keadaan
yang steril agar memiliki tingkat keberhasilan yang baik, sehingga dalam
pelaksanaan kegiatan kultur jaringan dilakukan sterilisasi. Proses
sterilisasi meliputi sterilisasi ruang dan alat. Sterilisasi ruangan dilakukan
dengan pembersihan dengan pengelapan meja,rak, dan pembersihan bagian atas
kemudian pembersihan LAF,pengepelan ruangan dan penyemprotan formalin.
DAFTAR
PUSTAKA
kasutjianingati
dkk,2016 bkpm kultur jaringa,politeknik negeri jember,jember
https://prayudimarta.wordpress.com/2014/02/15/sterilisasi-ruang-dan-alat/
No comments:
Post a Comment