LAPORAN
PRAKTIKUM
KULTUR
JARINGAN
“MENGHITUNG
DAN MEMBUAT LARUTAN STOCK KULTUR JARINGAN”
DOSEN
PEMBIMBING :
Ir.kasutjiangiati.MP
DISUSUN OLEH :
Nama : Citra Helda Anggia
Nim : A31151077
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
JURUSAN PRODUKSI PERTANIAN
PRODI D-3 POLITEKNIK NEGERIJEMBER
2016
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Dalam pembuatan media,langkah awal adalah membuat
larutan stock media terpilih.penggunaan larutan stock bertujuan untuk menghemat
pekerjaan -pekerjaan menimbang bahan yang berulang-ulang setiap kali membuat
media dan menigkatkan ketelitian
penggunaan bahan karena kesulitan menimbang dalam jumlah sedikit.beberapa hal
yang perlu diperhatikan dalam membuat larutan stock adalah :a. Kepekatan ,b.
jumlah larutan stock,c. tempat penyimpanan
Formulasi media kultur
jaringan pertama kali dibuat berdasarkan komposisi larutan yang digunakan untuk
hidroponik, khususnya komposisi unsur-unsur makronya. Unsur-unsur hara
diberikan dalam bentuk garam-garam anorganik. Koposisis media dan perkembangan
formulasinya didasarkan pada jenis jaringan, organ dan tanaman yang digunakan
serta pendekatan dari masing-masing peneliti. Beberapa jenis sensitif terhadap
konsentrasi senyawa makro tinggi atau membutuhkan zat pengatur tertentu
untuk pertumbuhannya.
Media kultur
sebagi media tumbuh tanam yang dikulturkan merupakan bagian penting dalam
proses perbanyakan tanaman secara invitro. Pentingnya media kultur dalam tehnik
perbanyakan vegetatif ini tidak lepas dari adnya komponen penyusun media yang
terdiri dari berbagi unsur pendukung pertumbuahan tanaman seperti hara makro,
hara mikro, vitamin, zat perangsang tumbuh dan sumber energi dalam bentuk gula.
Pembuatan larutan stok berdasarkan pengelompokan dalam: Stok makro, stok mikro,
stok Fe, stok vitamin dan stok hormone terutama bila larutan stok tidak
disimpan terlalu lama (segera digunakan habis). Stok hormone dapat disimpan
antara 2-4 minggu, sedangkan stok hara dapat disimpan 4-8 minggu. Dengan adanya
larutan stok, pembuatan media selanjutnya hanya dengan teknik pengenceran dan
pencampuran.
1.2 Tujuan
1. Menentukan
dan mengetahui jenis media yang akan digunakan dalam kultur jaringan
2. Menentukan
dan mengetahui formula media dengan benar yang akan digunakan dalm kultur
jaringan
3. Menentukan
dan mengetahui larutan stock dari suatu jeni formula media yang dipilih
4. Membuat
media kultur jaringan dengan tepat dan benar
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Dalam pembuatan media, langkah pertama adalah membuat
stok dari media terpilih. Penggunaan larutan stok menghemat pekerjaan menimbang
bahan yang berulang–ulang setiap kali membuat media.“Untuk membuat medium
kultur jaringan, biasanya menimbang setiap komponen bahan kimia yang terdapat
pada resep medium dasar. Langkah ini kurang praktis karena memakan banyak waktu
dan mengurangi kecepatan. Selain itu timbangan yang digunakan untuk menimbang
sejumlah kecil bahan kimia kadang-kadang tidak tersedia. Kendala ini dapat
dibatasi dengan pembuatan larutan stok terlebih dahulu, kecuali untuk unsur
mikronya. Jadi perlu membuat larutan stok untuk unsur mikro, besi, vitamin,
hormon, dan mio-inositol (Hendaryono dan Wijayani, 2007)“. Setiap larutan stok
dapat dipergunakan sampai 100 liter media, bahkan larutan stok mikro dapat
dipergunakan sampai 100 liter media. Larutan stok dapat disimpan ditempat yang
bertemperatur rendah dan gelap.
Larutan stok merupakan larutan yang berisi satu atau
lebih komponen media yang konsentrasinya lebih tinggi daripada konsentrasi
kompenen tersebut dalam formulasi media yang akan dibuat. Larutan stok biasanya
dibuat dengan konsentrasi 10, 100 atau 1000 kali lebih pekat. Jika larutan stok
dibuat, pembuatan media dapat dilakukan dengan cara mengambil sejumlah larutan
stik sehingga konsentrasinya menjadi sesuai dengan yang terdapat pada formulasi
media yang dikehendaki (Yusnita, 2003).
Dalam pembuatan larutan stok, yang perlu diperhatikan
adalah penyatuan beberapa komponen media sekaligus dalam suatu larutan stok dan
harus mempertimbangkan kecocokan dan kestabilan dari sifat kimianya. Dalam
larutan stok yang berisi beberapa komponen media jangan sampai ada endapan. Hal
ini erat kaitannya dengan ketersediaan hara
dalam media eksplan atau tanaman yang dikulturkan. Setelah larutan stok
dibuat, pengambilanya untuk media dapat dilakukan dengan cara memipet atau
menakarnya dengan gelas ukur (Yusnita, 2003).
Pembutan larutan stok dimaksudkan untuk memberi
kemudahan pekerjaan dalam pembutan media salnjutnya antara lain;
1.
Menghemat
pekerjaan menimbang bahan media setiap kali ingin membuat media
2.
Mengatasi
kesulitan penimbangan dalam jumlah yang sangat kecil
3.
Mengurangi
kerusakan bahan kimia akibat terlau sering dibuka dan ditutup
(Marlin dkk, 2007).
Pembuatan larutan stok berdasarkan pengelompokan dalam
: Stok makro, stok mikro, stok Fe, stok vitamin dan stok hormone terutama bila
larutan stok tidak disimpan terlalu lama (segera digunakan habis). Stok hormone dapat disimpan
antara 2-4 minggu, sedangkan stok hara dapat disimpan 4-8 minggu. Dengan adanya
larutan stok, pembuatan media selanjutnya hanya dengan teknik pengenceran dan
pencampuran saja.
Hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan larutan
stok adalah penyimpanan (daya simpan) larutan. Larutan yang sudah mengalami
pengendapan, tidak dapat digunakan lagi. Pengendapan larutan stok umumnya
terjadi bila kepekatan dapat dihindari dengan membuat larutan yang tidak
terlalu pekat atau tidak menggunakan larutan campuran, yaitu dengan membuat
satu larutan stok hanya untuk satu jenis bahan (terutama untuk unsur hara
makro). Kondisi simpan juga diperhatikan, karena ada beberapa bahan yang tidak
tahan dalam suhu tinggi atau cahaya.
Pembuatan media dikelompokan berdasarkan jenis bahan
kimia yang digunakan, sehingga jika bahan kimia tersebut dicampur tidak terjadi
interaksi yang menghasilkan senyawa baru. Biasanya pengelompokan dilakukan
berdasarkan stok hara makro, stok hara mikro, vitamin dan stok hormone,
terutama jika larutan stok tidak disimpan terlalu lam. Stok hara baik mikro
maupu makro dapat disimpan dalam waktu yang relative lam yaitu 4-8 minggu,
sedangkan stok hormone biasanya disimpan dalam jangka waktu 2-4 minggu (Marlin
dkk, 2007).
Larutan stok dalam bentuk cair disimpan di dalam lemari
es. Pembuatan larutan stok harus dilakukan dengan cermat, sebab larutan stok
yang terlalu pekat akan mengalami penendapan di dalam lemari es. Jika terjadi
pengendapan, maka sebelum larutan stok
digunakan terlebih dahulu harus dipanaskan (Hendaryono dan Wijayani,
2007). Larutan stok kadang-kadang ditumbuhi mikroorganisme. Larutan stok yang
terkontaminasi mikroorganisme ini, juga tidak dapat digunakan lagi. Oleh karena
itu kondisi simpan harus dijaga kebersihan dan tempat (wadah) larutan harus
diusahakan cara-cara pembuatan larutan stok untuk media Murashige dan Skoog
(1962).
Pada stok hara makro, senyawa-senyawa sumber unsur
hara makro diperlukan dalam jumlah yang cukup besar. Oleh karena itu sebaiknya
dibuat dalam larutan stok tunggal. Selain itu jenis anion senyawa sumber unsur
hara makro tidak sama, kemungkinan hal tersebut akan mempercepat pengendapan
larutan bila dibuat larutan stok campuran. Biasanya larutan stok hara dibuat
beberapa macam dan diberi nama sebagai berikut :
Tabel 4. Pembuatan larutan stok media MS untuk skala besar.
No
|
Larutan stok
|
Kersenyawaan
|
Berat persenyawaan (mg)
|
Pelarut Aquadest
(ml)
|
Konsentrasi larutan stok (kali)
|
Volume larutan stok untuk 1 liter media (ml)
|
1
|
A
|
NH4NO3
|
83500
|
1000
|
50
|
20
|
2
|
B
|
KNO3
|
95000
|
1000
|
50
|
20
|
3
|
C
|
CaCl2.H2O
|
44000
|
1000
|
100
|
10
|
4
|
D
|
MgS4.H2O
KH2PO4
|
(37000+
17000)
|
1000
|
100
|
10
|
5
|
E
|
FeSO4.7H2O
Na2EDTA.
|
(5570+
7450)
|
500
500
|
200
|
5
|
6
|
F
(senyawa mikro)
|
MnSO4.H2O
ZnSO4.H2O
H3BO3
KI
Na2MoO4.H2O
CoCl.6H2O
CuSO4.5H2O
|
(3380.0+
1720.0+
1240.0+
1240.0+
50.0+
5.0+
5.0)
|
1000
|
200
|
5
|
Hal-hal yang perlu diperhatikan pada larutan stok :
a.
Larutan stok media, sebaiknya
tidak disimpan lebih dari 2 bulan sebelum dipergunakan.
b. Stok vitamin dan zat pengatur
tumbuh, sebaiknya digunakan segar (kurang dari 2 minggu). Oleh karena itu
sebelum membuat larutan stok, harus ditentukan dahulu kebutuhan media, jadwal
pembuatan media dan semua sarana pembuatan media harus benar-benar sudah siap.
c.
Larutan stok yang telah mengalami
pengendapan dan yang sudah ditumbuhi mikroorganisme (terkontaminasi), tidak
boleh digunakan lagi (dibuang).
d. Semua alat-alat gelas (alat
ukur, takar, wadah) sebelum dipergunakan untuk membuat larutan, harus dibilas
dulu dengan aquadest. Setelah selesai digunakan atau sebelum digunakan lagi, harus pula segera
dibilas dengan aquadest. Bila tidak digunakan lagi, tempatkanlah pada rak
penyimpanan secara terbalik supaya kering dan bagian dalamnya tidak berdebu.
Vitamin yang paling sering digunakan dalam media
kultur jaringan tanaman, adalah thiamine (vitamin B1), nicotinic
acid (niacin) dan pyridoxine (vitamin B6). Thiamine merupakan vitamin
yang esensial dalam kultur jaringan tanaman.
Nicotinic acid, penting keberadaannya di
dalam media kultur akar tomat, ercis dan lobak (Bonner dan Devirian, 1939),
begitu juga pyroxidin diperlukan dalam kultur akar tomat (Robbins dan
Schmidt, 1939).
Myo-inositol atau
meso-inositol atau i-inositol digunakan dalam media untuk memperbaiki
pertumbuhan dan morfogenesis, sehingga myo-inositol dianggap sebagai golongan
vitamin untuk tanaman. Menurut Myo-inositol berperan dalam keikutsertaan
dalam lintasan biosintesa asam-D-galakturonat yang menghasilkan vitamin C dan
pectin serta kemungkinan inkorporasinya dalam fosfoinositida dan fosfatidil
inositol yang berperanan dalam pembelahan sel. Penambahan myo-inositol
dengan konsentrasi antara 20-100 mg/l pertama kali ditunjukkan oleh
Jacquiot dalam kultur kambium tanaman elm (George dan Sherringtone, 1984).
Myo-inositol berpengaruh dalam morfogenesis kultur, misalnya dalam kultur
Haworthia sp. Pembentukan pucuk dalam Haworthia sp. tergantung
dari keberadaannya myo-inositol (Kaul dan Sabharwal, 1972, 1975). Di alam
Myo-inositol ditemukan dalam air kelapa, dan dalam jumlah kecil didalam agar
dipasaran. Myo-inositol juga digunakan dalam pembuatan media Wood &
Braun dan Murashige & Skoog (George dan Sherringtone, 1984).
Pantothenic acid mempunyai peranan penting
dalam pertumbuhan jaringan tanaman tertentu, seperti Salix sp. (Telle
dan Gautheret, 1947), tidak semua jenis tanaman membutuhkan penambahan
pantothenic acid, contohnya pada kultur jaringan wortel.
Vitamin E (tocopherol) yang ditambahkan ke dalam kultur jaringan tanaman dapat
memacu pembentukan kalus friable (remah) dalam kultur embrio jagung sedangkan
dalam kultur suspensi kedelai, merangsang penyebaran sel pada konsentrasi
0.95 mM (Oswald et al, 1977).
BAB
3
METODELOGI
3.1 Bahan dan Alat
v
Senyawa kimia penyusun larutan stok A-H
v
Hot Plate
v
Aquades
v
Magnetic stearer
v
Gelas piala
v
Erlenmeyer
v
Labu ukur
v
Sudip
v
Gelas ukur
v
Timbangan analitik
v
Auminium foil
v
Label
v
Tutup karet
v
Botol reagen
v
Pengaduk
3.2 Cara Kerja
3.2.1 Pembuatan Larutan Stok A, 250 ml konsentrasi 50 kali
1. Menimbang garam NH4NO3 sebanyak 20,625 gram
2. Melarutkan garam tersebut dalam gelas yang sama dengan
100 ml aquadest
3. Menuangkan
larutan tersebut dalam erlenmeyer/botol reagen dan bilaslah 2-3 kali sehingga
larutan garam dalam piala habis
4. Menambahkan
aquadest kedalam erlenmeyer/botol reagen sampai volumemenya menjadi 250
ml.selanjutnya tutup dengan aluminium foil
5. Beri
label A pada erlenmeyer/botol reagen tersebut
6.
simpan larutan stock A pada ruang gelap pada suhu kamar
7. Membersihkan
alat-alat yang telah digunakan dengan menggunakan aquades dan menyimpan alat-alat tersebut ke dalam ruang
penyimpanan alat
3.2.2 Pembuatan Larutan Stok B, 250 ml konsentrasi 50 kali
1. Menimbang garam KNO3 sebanyak 23,75 gram
2. Melarutkan garam tersebut dalam gelas yang sama dengan
100 ml aquadest
3. Menuangkan
larutan tersebut dalam erlenmeyer/botol reagen dan bilaslah 2-3 kali sehingga
larutan garam dalam piala habis
4.
Menambahkan aquadest kedalam erlenmeyer/botol reagen sampai volumemenya menjadi
250 ml.selanjutnya tutup dengan aluminium foil
5. Beri
label B pada erlenmeyer/botol reagen tersebut
6.
simpan larutan stock B pada ruang gelap pada suhu kamar
7. Membersihkan
alat-alat yang telah digunakan dengan menggunakan aquades dan menyimpan alat-alat tersebut ke dalam ruang
penyimpanan alat
3.2.3 Pembuatan Larutan Stok C, 250 ml konsentrasi 50 kali
1. Menimbang garam CaCL2 2H2O sebanyak 5,5 gram
2. Melarutkan garam tersebut dalam gelas yang sama dengan
100 ml aquadest
3. Menuangkan
larutan tersebut dalam erlenmeyer/botol reagen dan bilaslah 2-3 kali sehingga
larutan garam dalam piala habis
4.
Menambahkan aquadest kedalam erlenmeyer/botol reagen sampai volumemenya menjadi
250 ml.selanjutnya tutup dengan aluminium foil
5.
Beri label C pada erlenmeyer/botol reagen tersebut
6.
simpan larutan stock C pada ruang gelap pada suhu kamar
7. Membersihkan
alat-alat yang telah digunakan dengan menggunakan aquades dan menyimpan alat-alat tersebut ke dalam ruang
penyimpanan alat
3.2.4 Pembuatan Larutan Stok D, 250 ml konsentrasi 50 kali
1. Menimbang garam MgSO4.7H2O sebanyak 4,625 gram dan KH2PO4 sebanyak
2,125 gram.
2. Melarutkan garam tersebut dalam gelas yang sama dengan
100 ml aquadest
3. Menuangkan
larutan tersebut dalam erlenmeyer/botol reagen dan bilaslah 2-3 kali sehingga
larutan garam dalam piala habis
4.
Menambahkan aquadest kedalam erlenmeyer/botol reagen sampai volumemenya menjadi
250 ml.selanjutnya tutup dengan aluminium foil
5.
Beri label D pada erlenmeyer/botol reagen tersebut
6.
simpan larutan stock D pada ruang gelap pada suhu kamar
7. Membersihkan
alat-alat yang telah digunakan dengan menggunakan aquades dan menyimpan alat-alat tersebut ke dalam ruang
penyimpanan alat
3.2.5 Pembuatan Larutan Stok E, 250 ml konsentrasi 100 kali
1. Menimbang garam Na2EDTA sebanyak 0.9325 gram dan FeSO4 7H2O sebanyak
0,695 gram. dan aduk sampai berwarna kuning dengan suhu......
2. Melarutkan garam tersebut dalam gelas yang sama dengan
100 ml aquadest
3. Menuangkan
larutan tersebut dalam erlenmeyer/botol reagen dan bilaslah 2-3 kali sehingga
larutan garam dalam piala habis
4.
Menambahkan aquadest kedalam erlenmeyer/botol reagen sampai volumemenya menjadi
250 ml.selanjutnya tutup dengan aluminium foil
5.
Beri label E pada erlenmeyer/botol reagen tersebut
6.
simpan larutan stock E pada ruang gelap pada suhu kamar
7. Membersihkan
alat-alat yang telah digunakan dengan menggunakan aquades dan menyimpan alat-alat tersebut ke dalam ruang
penyimpanan alat
3.2.6 Pembuatan Larutan Stok F, 250 ml konsentrasi 200 kali
1.
Menimbang garam
persenyawaan unsure hara mikro
dengan menggunakan timbangan :
NO
|
BAHAN KIMIA
|
JUMLAH YANG DIBUTUHKAN
|
1
|
MnSO4.7H2O
|
1,115 gram
|
2
|
ZnSO4.7H2O
|
0,43 gram
|
3
|
H3BO3
|
0,31 gram
|
4
|
KI
|
0,0415 gram
|
5
|
Na2MoO4.2H2O
|
0.0125 gram
|
6
|
CoCl2.6H2O
|
0,00125 gram
|
7
|
CuSO4.5H2O
|
0,00125 gram
|
2. Melarutkan garam tersebut dalam gelas yang sama dengan
100 ml aquadest
3. Menuangkan
larutan tersebut dalam erlenmeyer/botol reagen dan bilaslah 2-3 kali sehingga
larutan garam dalam piala habis
4.
Menambahkan aquadest kedalam erlenmeyer/botol reagen sampai volumemenya menjadi
250 ml.selanjutnya tutup dengan aluminium foil
5. Beri
label F pada erlenmeyer/botol reagen tersebut
6.
simpan larutan stock F pada ruang gelap pada suhu kamar
7. Membersihkan
alat-alat yang telah digunakan dengan menggunakan aquades dan menyimpan alat-alat tersebut ke dalam ruang
penyimpanan alat
3.2.7 pembuatan
larutan stock Vitamin dan zat pengatur
tumbuh
(G),250 ml konsentrasi 200 kali
1.
Menimbang
bahan-bahan berikut :
a)
Thiamine
HCl : 0,005
gram
b)
Niacin
: 0.1 gram
c)
Pyridoxine
: 0,025 gram
d) Glycine : 0.1
gram
e) HCL :0,025 gram
2. Melarutkan garam tersebut dalam gelas yang sama dengan
100 ml aquadest
3. Menuangkan
larutan tersebut dalam erlenmeyer/botol reagen dan bilaslah 2-3 kali sehingga
larutan garam dalam piala habis
4.
Menambahkan aquadest kedalam erlenmeyer/botol reagen sampai volumemenya menjadi
250 ml.selanjutnya tutup dengan aluminium foil
5. Beri
label F pada erlenmeyer/botol reagen tersebut
6.
simpan larutan stock F pada ruang gelap pada suhu kamar
7. Membersihkan
alat-alat yang telah digunakan dengan menggunakan aquades dan menyimpan alat-alat tersebut ke dalam ruang
penyimpanan alat
3.2.8Pembuatan Larutan Stok H, 250 ml konsentrasi 50 kali
1. Menimbang garam myo inisitol sebanyak 1,25 gram
2. Melarutkan garam tersebut dalam gelas yang sama dengan
100 ml aquadest
3. Menuangkan
larutan tersebut dalam erlenmeyer/botol reagen dan bilaslah 2-3 kali sehingga
larutan garam dalam piala habis
4.
Menambahkan aquadest kedalam erlenmeyer/botol reagen sampai volumemenya menjadi
250 ml.selanjutnya tutup dengan aluminium foil
5. Beri
label H pada erlenmeyer/botol reagen tersebut
6.
simpan larutan stock H pada ruang gelap pada suhu kamar
7. Membersihkan
alat-alat yang telah digunakan dengan menggunakan aquades dan menyimpan alat-alat tersebut ke dalam ruang
penyimpanan alat
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Pengamatan
Stok
|
Bahan kimia
|
Kons. Per liter
|
Berat persenyawaan gram/250 ml
|
Kepekatan larutan stok
|
Vol. Pemipetan Stok
(ml/L)
|
A
|
NH4NO3
|
1650
|
20,625
|
50
|
20
|
B
|
KNO3
|
1900
|
23,75
|
50
|
20
|
C
|
CaCl2.2H2O
|
440
|
5,5
|
50
|
20
|
D
|
MgSO4
KH2PO4
|
370
170
|
4,625
2,125
|
50
|
20
|
E
|
FeSO4.7H2O
Na2EDTA
|
27,8
37,3
|
0.695
0.9325
|
100
|
10
|
F
|
MnSO4. H2O
ZnSO4.7 H2O
H3BO3
KI
Na2MoO4.2H2O
CoCl2.6H2O
CuSO4.5H2O
|
22,3
8,6
6,2
0,83
0,25
0,025
0,025
|
1,115
0,43
0,31
0,0415
0.0125
0.00125
0.0o125
|
200
|
5
|
G
|
Thiamin HCL
HCL
Piridoksin
Glysine
Niacin
|
0,1
0,5
0,5
2
2
|
0,005
0,025
0,025
0.1
0.1
|
200
|
5
|
H
|
Myo inisytol
|
100
|
1,25
|
50
|
20
|
BAB 5
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1. Adapun adanya larutan stok dapat memberi keuntungan antara
lain yaitu menghemat waktu pekerjaan, menimbang bahan media setiap kali ingin
membuat media, mengatasi kesulitan menimbang dalam konsentrasi kecil.
2. Dari hasil praktikum dapat
disimpulkan bahwa dalam proses pembuatan larutan stok yang terdiri dari stok
A-F melalui beberapa tahapan antara lain: penimbangan persenyawaan, pelarutan
senyawa kimia dengan menggunakan aquades, penetapan volume akhir, pelabelan dan
panyimpanan pada ruangan .
3. Untuk pengenceran dapat
menggunakan rumus untuk menghitung jumlah larutan stok
yang kita ambil atau dipipet.
4. Untuk larutan stok yang
terdiri lebih dari satu persenyawaan maka proses pelarutan dilakukan pada
tempat yang berbeda, untuk mencegah terjadinya reaksi kimia antara masing-msing
persenyawaan misalnya reaksi penggaraman yang dapat meyebabkan degradasi atau
penurunan dari larutan stok itu sendiri.
DAFTAR
PUSTAKA
kasutjiangiati,2016
.BKPM kultur jaringan
No comments:
Post a Comment