KEMENTRIAN RISET DAN TEKNOLOGI
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
JURUSAN PRODUKSI PERTANIAN
PRODI PRODUKSI TANAMAN HORTIKULTURA
LAPORAN PRAKTIKUM
PEMULIAAN TANAMAN “MENGENAL MORFOLOGI BUNGA TANAMAN ALLOGAM”
Pembimbing : VEGA KARTIKA SARI SP.MSc
Disusun oleh
: CITRA HELDA ANGGIA (A31151077)
Program studi / Semester : PTH / 3
PROGRAM
STUDI D-3 PRODUKSITANAMAN HORTIKULTURA
JURUSAN
PRODUKSI PERTANIAN
POLITEKNIK
NEGERI JEMBER
2016
Telah Diperiksa dan Dinilai
|
|
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Ilmu
tumbuhan pada waktu sekarang telah mengalami kemajuan yang demikian pesat,
hingga bidang-bidang pengetahuan yang semula hanya merupakan cabang-cabang
ilmu. Tumbuhan saja, sekarang ini telah menjadi ilmu yang berdiri
sendiri-sendiri. Dari berbagai cabang ilmu tumbuhan yang sekarang telah berdiri
sendiri adalah Morfologi Tumbuhan. Morfologi Tumbuhan yang mempelajari bentuk
dan susunan tubuh tumbuhanpun sudah demikian besar perkembangannya hingga
dipisahkan menjadi morfologi luar dan morfologi saja (morphology in sensu
stricto = dalam arti yang sempit) dan morfologi dalam atau anatomi
tumbuhan.
Bunga
(flos) merupakan salah satu organ tubuh tumbuhan yang berfungsi sebagai alat
perkembangbiakan secara generatif yang memiliki bentuk dan susunan yang
berbeda-beda menurut jenisnya, tetapi bagi tumbuhan yang berbiji, alat tersebut
lazimnya merupakan bagian tumbuhan yang kita kenal sebagai bunga. Jika kita
memperhatikan suatu bunga, mudahlah diketahui bahwa bunga adalah penjelmaan
suatu tunas (batang dan daun-daun) yang bentuk, warna dan susunannya
disesuaikan dengan kepentingan tumbuhan, sehingga pada bunga ini dapat
berlangsung penyerbukan dan pembuahan, dan akhirnya dapat dihasilkan alat-alat
perkembangbiakan. Mengingat pentingnya bunga pada tumbuhan, pada bunga terdapat
sifat-sifat yang merupakan penyesuaian untuk melaksanakan tugasnya sebagai
penghasil alat perkembangbiakan yang sebaik-baiknya. Umumnya dari suatu bunga
sifat-sifat yang amat menarik ialah bentuk bunga seluruhnya dan bentuk
bagian-bagiannya, warnanya, baunya, ada dan tidaknya madu ataupun zat lain.
1.2
Tujuan Praktikum
Memahami
morfologi bunga allogam
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Dasar Teori
Bunga merupakan organ reproduksi pada tumbuhan, organ ini
bukanlah organ pokok dan merupakan modifikasi (perubahan bentuk) dari organ
utama yaitu batang dan daun yang bentuk, susunan, dan warnanya telah
disesuaikan dengan fungsinya sebagai alat perkembangbiakan pada tumbuhan. Jika
kita memperhatikan bagian dasar bunga dan tangkai bunga, bagian ini merupakan
modifikasi dari batang, sedangkan kelopak dan mahkota bunga merupakan
modifikasi dari daun yang bentuk dan warnanya berubah. Sebagian masih tetap
bersifat seperti daun, sedangkan sebagian lagi akan mengalami metamorfosis
membentuk bagian yang berperan dalam proses reproduksi. Terdapat dua
jenis bunga yaitu bunga uniseksual dan biseksual. Uniseksual yaitu jika pada
satu bunga hanya ada salah satu jenis alat pembiakan, disebut bunga jantan dan
betina sedangkan bunga biseksual yaitu jika pada satu bunga hadir kedua jenis
alat pembiakan, berarti bunga jantan dan betina gabung dalam satu bunga.
Fungsi biologi bunga adalah sebagai wadah menyatunya gamet
jantan (mikrospora) dan betina (makrospora) untuk menghasilkan biji. Proses
dimulai dengan penyerbukan, yang diikuti dengan pembuahan, dan berlanjut dengan
pembentukan biji.
Beberapa bunga memiliki warna yang cerah yang berfungsi
sebagai pemikat hewan pembantu penyerbukan. Beberapa bunga yang lain
menghasilkan panas atau aroma yang khas, juga untuk memikat hewan untuk
membantu penyerbukan. Bunga hampir selalu berbentuk simetris, yang sering dapat
digunakan sebagai penciri suatu takson. Ada dua bentuk bunga berdasar simetri
bentuknya: aktinomorf ("berbentuk bintang", simetri radial) dan
zigomorf (simetri cermin). Bentuk aktinomorf lebih banyak dijumpai.
Bunga disebut bunga sempurna bila memiliki alat kelamin
jantan (benang sari) dan alat betina (putik) secara bersama-sama dalam satu
organ. Bunga yang demikian disebut bunga banci atau hermafrodit. Suatu bunga
dikatakan bunga lengkap apabila memiliki semua bagian utama bunga.) yaitu
sebagai berikut:
· Kelopak bunga atau calyx;
· Mahkota bunga atau corolla
yang biasanya tipis dan dapat berwarna-warni untuk memikat serangga yang
membantu proses penyerbukan.
· Alat kelamin jantan atau androecium (dari bahasa
Yunani andros oikia: rumah pria) berupa benang sari
· Alat kelamin betina atau gynoecium
(dari bahasa Yunani gynaikos oikia: "rumah wanita") berupa
putik.
Organ reproduksi betina adalah daun buah atau carpellum
yang pada pangkalnya terdapat bakal buah (ovarium) dengan satu atau
sejumlah bakal biji (ovulum, jamak ovula) yang membawa gamet betina)
di dalam kantung embrio. Pada ujung putik terdapat kepala putik atau stigma
untuk menerima serbuk sari atau pollen. Tangkai putik atau stylus
berperan sebagai jalan bagi pollen menuju bakal bakal buah.
Walaupun struktur bunga yang dideskripsikan di atas
dikatakan sebagai struktur tumbuhan yang "umum", spesies tumbuhan
menunjukkan modifikasi yang sangat bervariasi. Modifikasi ini digunakan botanis
untuk membuat hubungan antara tumbuhan yang satu dengan yang lain. Sebagai
contoh, dua subkelas dari tanaman berbunga dibedakan dari jumlah organ
bunganya: tumbuhan dikotil umumnya mempunyai 4 atau 5 organ (atau kelipatan 4
atau 5) sedangkan tumbuhan monokotil memiliki tiga organ atau kelipatannya.
BAB 3
METODELOGI
3.1
Waktu dan tempat
Hari, tanggal : Senin, 26 September 2016
Jam
: 07.00-09.00
Tempat : Lab.
Tanaman politeknik negeri jember
3.2
Alat dan Bahan
·
Alat
yang digunakan :
Cutter
Kaca pembesar
·
Bahan yang digunakan :
Bunga salak
Bunga kelapa sawit
Bunga anggrek
Bunga pepaya
3,3
Prosedur Pelaksanaan
- Menyiapkan alat dan bahan yang akan dipergunakan
- Amati bagian – bagian bunga yang telah dipersiapkan
-
Gambar bagian – bagian bunga tersebut
- Buatlah laporan sementara untuk mendapatkan ACC dari
teknisi
- Bersihkan tempat dan alat pratikum seperti semula
BAB 4
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
4.1
Hasil Pengamatan
Tanaman
: Bunga Pepaya
Nama
Latin : Carica papaya L.
Gambar
|
Hasil
Deskripsi
|
BUNGA JANTAN
BUNGA BETINA
BUNGA BANCI
|
Warna
bunga : Kuning muda
Letak
bunga : di ketiak daun
Jenis
bunga : bunga tak lengkap
Rumus Bunga :
♂ K 0, [C 5, A 5 + 5], G 0
♀ K 0, C 5, A 0, G (5) *K (5), [C 5, A 5 + 5], G (5)
Tanaman pepaya memiliki 3 jenis bunga yaitu :
1. bunga jantan (masculus), adalah bunga yang hanya memiliki benang sari saja (uniseksual) 2. bunga betina (femiculus) adalah bunga yang hanya memiliki putik saja. 3. bunga sempurna (hermaprodit), adalah bunga yang memiliki putik dan benang sari (biseksual) |
Tanaman
: Bunga Kelapa Sawit
Nama
Latin : Elaeis guineensis Jacq
Gambar
|
Hasil
Deskripsi
|
Warna
bunga : Coklat kehitam – hitaman dan dikenal tiga tipe
yaitu Nigrescens, Virescens, dan Albescens
Letak
bunga : diketiak daun
Jenis
bunga : bunga majemuk atau bunga berumah satu
Rumus bunga :
♀
*K 3, C 3, A 0, G (3) ♂ *K 3, C 3, A (6), G 0
Keterangan pendukung: saat bunga membuka : setelah seludang bunga terbuka saat stigma reseptif : saat bunga mulai membuka sampai menutup kembali tipe penyerbukan : penyerbukan silang (allogaam) agen penyerbukan : serangga |
Tanaman
: Bunga Anggrek
Nama
Latin : Palaenopsis amabilis
Gambar
|
Hasil
Deskripsi
|
Bunganya berbentuk khas dan
tersusun majemuk, muncul dari tangkai bunga yang memanjang, muncul dari
ketiak daun. Bunganya simetri bilateral. Helaian Kelopak bunga (sepal)
biasanya berwarna mirip dengan mahkota bunga (sehingga disebut tepal). Satu
helai mahkota bunga termodifikasi membentuk semacam "lidah" yang
melindungi suatu struktur aksesoris yang membawa benang sari dan putik.
Benang sari memiliki tangkai sangat pendek dengan dua kepala sari berbentuk
cakram kecil (disebut "pollinia") dan terlindung oleh struktur
kecil yang harus dibuka oleh serangga penyerbuk dan membawa serbuk sari
ke mulut putik. Bunga dapat tumbuh hingga diameter 10 cm lebih.
|
Tanaman
: Bunga Salak
Nama
Latin : Salacca Zalacca
Gambar
|
Hasil
Deskripsi
|
bunga terletak dalam tongkol majemuk yang
muncul di ketiak daun, bertangkai, mula-mula tertutup oleh seludang, yang
belakangan mengering dan mengurai menjadi serupa serabut. Tongkol bunga
jantan 50–100 cm panjangnya, terdiri atas 4-12 bulir silindris yang masing-masing panjangnya
antara 7–15 cm, dengan banyak bunga kemerahan terletak di ketiak
sisik-sisik yang tersusun rapat. Tongkol bunga betina 20–30 cm,
bertangkai panjang, terdiri atas 1-3 bulir yang panjangnya mencapai
10 cm.
|
4.2
Pembahasan
Berdasarkan
hasil pengamatan pada praktikum kali ini, dapat dilihat bahwa pada tanaman yang
diamati terdapat tanaman yang berumah satu atau monocious dan tanaman yang
berumah dua atau diocious. Pada bunga Pepaya (Carica papaya), bunga ini
berwarna kuning muda. Bunga terletak di ketiak daun. Bunga papaya ini mempunyai
ekspresi bunga yaitu bunga tidak sempurna. Jenis bunga adalah bunga tak
lengkap. Disrtibusi bunga pada tanaman adalah diocious yaitu berumah dua dan
mempunyai eksperi bunga yang tidak sempurna, karena itu tanaman papaya ini
melakukan penyerbukan silang sebab alat kelamin jantan dan betinanya berada
pada bunga tanaman yang berbeda. Pada bunga tanaman lain mempunyai disrtibusi
bunga pada tanaman adalah monocious. kemungkinan tanaman ini dapat menyerbuk
sendiri karena alat kelamin jantan dan alat kelamin betina terdapat pada satu
tanaman itu sendiri. Selain itu didukung oleh ekspresi bunga yang sempurna.
Pada bunga tetokak/rimbang, terjadi self pollination karena stigma dan
stamen tersembunyi oleh organ bunga sesudah bunga terbuka, sehingga tanaman
lain tidak bisa menyerbuki kepala putiknya. Terjadinya penyerbukan sendiri
disebabkan karena bunga tidak membuka, serbuk sari sudah matang dan jatuh
sebelum bunga terbuka atau mekar, stigma dan stamen tersembunyi oleh organ
bunga sesudah bunga terbuka, dan stigma memanjang melalui tabung stigminal
segera setelah anther terbuka.
BAB 4
PENUTUP
4.1
Kesimpulan
Bunga memiliki organ reproduksi
yaitu stamen dan pistil. Selain itu petal pada bunga berfungsi untuk
mempercantik bunga.
Jenis bunga yaitu bunga
sempurna (perfect) yaitu bunga biseksual, stamen dan pistil terletak pada bunga
yang sama. Bunga tak sempurna (imperfect) yaitu bunga uniseksual, stamen dan
pistil terdapat pada bunga yang berbeda taua terpisah. Bunga lengkap
(complete), yang mempunyai keempat organ bunga yaitu sepal, petal, stamen dan
pistil. Bunga tak lengkap (incomplete), yang tidak mempunyai satu atau dua
organ bunga.
Terjadinya penyerbukan sendiri
disebabkan karena bunga tidak membuka, serbuk sari sudah matang dan jatuh
sebelum bunga terbuka atau mekar, stigma dan stamen tersembunyi oleh organ
bunga sesudah bunga terbuka, dan stigma memanjang melalui tabung stigminal
segera setelah anther terbuka.
Disrtibusi bunga pada tanaman
yaitu monocious dan diocious serta ekspersi bunga yaitu sempurna dan tidak
sempurna menentukan juga apakah bunga tersebut dapat menyerbuk silang (cross
pollination) atau menyerbuk sendiri (self pollination).
DAFTAR PUSTAKA
No comments:
Post a Comment