Monday, November 21, 2016

LAPORAN PEMBUATAN MEDIA VW (Vacin dan Went)

KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
JURUSAN PRODUKSI PERTANIAN
PRODI PRODUKSI TANAMAN HORTIKULTURA


LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
DASAR-DASAR KULTUR JARINGAN
PEMBUATAN MEDIA VW (Vacin dan Went)

Description: LOGO POLITEKNIK NEGERI  JEMBER (1).png







Disusun Oleh :
Nama :Citra Helda Anggia ( A31151077)
                        Dosen : 1. Ir. Kasutjianingati, MSi
                        Teknisi : 1. Pak. Didik

PROGRAM STUDI PRODUKSI TANAMAN HORTIKULTURA
JURUSAN PRODUKSI PERTANIAN
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
2016


Telah Diperiksa dan Dinilai


BAB I
PENDAHULUAN

Kultur jaringan (Tissue culture) adalah membudidayakan suatu jaringan tanaman menjadi tanaman kecil yang mempunyai sifat sama dengan induknya. Juga Merupakan metode untuk mengisolasi bagian tanaman seperti protoplas, sel, jaringan dan organ (daun,batang, akar, biji,bunga,buah) dan menumbuhkan dalam kondisi aseptik (Rahardja 1989). Bagian tanaman yang akan dikulturkan disebut eksplan. Jadi eksplan bisa berupa mata tunas, anthera, batang, daun dan akar yang masih muda dan terdiri dari sel-sel meristematis, yang mana sel-selnya masih aktif membelah-belah dan apabila dikulturkan pada media tumbuh yang sesuai secara in vitro, maka eksplan tersebut akan tumbuh dan berkembang biak menjadi banyak.
Media merupakan faktor penentu dalam perbanyakan dengan kultur jaringan. Komposisi media yang digunakan tergantung dengan jenis tanaman yang akan diperbanyak. Media kultur yang baik seharusnya menyediakan unsur hara baik makro maupun mikro, sumber vitamin dan asam amino, sumber karbohidrat, zat pengatur tumbuh, senyawa organik sebagai tambahan seperti air kelapa, ekstrak buah dll, bahan pemadat: agar-agar dan gelrite dan juga menyediakan arang aktif untuk kasus tertentu untuk tanaman.
Salah satu kendala yang dihadapi dalam kultur jaringan tanaman adalah bahwa kebutuhan nutrisi untuk pertumbuhan yang optimum sangat berbeda antar spesies sehingga tidak ada satu medium pun yang dapat di anjurkan untuk digunakan secara universal. Oleh karenanya tidaklah mengherankan bila dewasa ini terdapat ratusan komposisi medium yang telah dikembangkan untuk berbagai spesies atau kultivar tanaman.
Tanaman yang tumbuh pada kondisi normal merupakan individu ototrop sejati dan mampu mensintesis seluruh kebutuhan organiknya. Walaupun tanaman yang ditumbuhkan secara in vitro sebenarnya mampu mensintesis senyawa – senyawa  ini, namun tanaman tersebut memproduksinya dalam jumlah yang tidak mencukupi, sehingga satu atau beberapa macam senyawa, misalnya vitamin harus ditambahkan kedalam medium.
Selain senyawa – senyawa organik, senyawa – senyawa kompleks juga sering digunakan didalam medium kultur jaringan tanaman, termasuk ekstrak ragi, hidrilesat kasein, air kelapa, jus jeruk, daging buah nenas, dan banyak lagi yang lainnya. Penambah satu atau lebih senyawa – senyawa kompleks ini menghasilkan medium yang disebut undefined medium. Dengan penelitian yang memadai, mungkin saja dapat menggantikan senyawa – senyawa kompleks dengan suatu senyawa tunggal, barangkali sebagai vitamin atau asam amino tambahan.

1.2. Tujuan
Praktikum kultur jaringan tanaman acara pembuatan media bertujuan untuk :
1.      Mengetahui cara membuat media VW (Vacin dan Went)
2.      Mengetahui bahan-bahan yang digunakan dalam membuat media VW (Vacin dan Went)


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Media merupakan suatu bahan yang  sangat penting dalam  perbanyakan dengan kultur jaringan.  Komposisi media yang digunakan tergantung dengan jenis tanaman yang akan diperbanyak. Media yang digunakan biasanya terdiri dari garam mineral, vitamin, dan hormon.  Selain itu, diperlukan juga bahan tambahan seperti agar, gula, dan lain-lain.  Zat pengatur tumbuh (hormon) yang ditambahkan juga bervariasi, baik jenisnya maupun jumlahnya, tergantung dengan tujuan dari kultur jaringan yang dilakukan.  Media yang sudah jadi ditempatkan pada tabung reaksi atau botol-botol kaca.  Media yang digunakan juga harus disterilkan dengan cara memanaskannya dengan autoklaf.
Media ini dikembangkan khusus untuk kultur anggrek. Tanaman yang ditanam di kebun dapat tumbuh dengan baik dengan pemupukan yang hanya mengandung N dari Nitrat. Knudson pada tahun 1922, menemukan penambahan 7.6 mM NH4+ disamping 8.5 mM NO3-, sangat baik untuk perkencambahan dan pertumbuhan biji anggrek. Penambahan NH4+ ternyata dibutuhkan untuk perkembangan protocorm.
Dalam kultur jaringan, unsur-unsur diberikan tidak dalam bentuk unsure murni, tetapi berupa senyawa berbentuk garam. Sebelum dicampurkan kedalam media tumbuh, garam-garam mineral itu haruslah lebih dahulul dilarutkan dalam konsentrasi tertentu, sehingga dalam media tumbuh nantinya jumlah tiap gram benar sesuai dengan ketentuan sebagai pelarut dipakai aquadest.
 Untuk lebih memahami komposisi nutrisi yang diberikan didalam medium kultur, topic pertama pada praktikum yang akan dilaksanakan ini adalah pembuatan larutan stok medium dan pembuatan medium. Stok medium yang akan dibuat pada praktikum ini adalah komposisi VW (Vacin danWent) dan zat pengatur tumbuh IAA dan BAP. Komposisi medium VW selengkapnya disajikan pada Tabel 3. 1
Tabel 3.1 Komposisi Medium Vacin dan Went (VW) (1994) pada pH 5,6 – 5,8
No
Senyawa
Per liter stok
Pemakaian
Stok
Per liter medium
A
(NH4)NO2
25,000 g
20,00 ml
500,00 mg
B
KNO3
26,250 g
20,00 ml
525,00 mg
C
KH2PO4
50,000 g
5,00 ml
250,00 mg
D
MgSO4. 7H2O
MnSO4.4H2O
50,000 g
1,560 g
5,00 ml
250,00 mg
7,00 mg
E
(Ca2)3PO4
50,000 g
5,00 ml
250,00 mg
F
Fe3-Tartat
2,800 g
5,00 ml
28,00 mg
Sukrosa
20,000,000 mg
Agar
7,000,000 mg



BAB III
METODE PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan Tempat        
Praktikum Kultur Jaringan Tanaman ini dilaksanakan pada hari Selasa, 15 Noember 2016 pukul 07.00-09.00 WIB di Laboratorium Kultur Jaringan Politeknik Negeri Jember.

3.2 Alat dan Bahan
Alat:


-        Erlenmeyer, gelas ukur, polpipet
-        Timbangan analitik
-        ATK
-        Kertas label
-        Guntin
-        Aluminimum foil
-        Pipet
-        Kompor gas
-        Panci
-        Pengaduk panci
-        Botol media (30 botol)
-        Karet gelang
-        pH meter
-        stirer plate
-        Auto Clave



Bahan:


-        Larutan Stok VW
-        Aquadest
-        Agar (Swallow Globe Poweder 7 gr)
-        Gula pasir 20 gr
-        Larutan arang aktif



3.3 Langkah Kerja
1. Menyiapakan alat dan bahan praktikum
2. Menyiapkan bahan lain
3. Memaasukkan larutan stok ke dalam Erlenmeyer
4. Memasukkan larutan gula kedalam wadah.
5. Menambahkan aquades hingga 800ml
6. Mengukur pH
7. Menambahkan aquades hingga 1000 ml
8. Melarutkan
9. Memasukkan larutan ke dalam botol media
10.Melabelkan
11.Menutup dengan aluminium foil
12. Sterilisasi media menggunakan autoclave.
13. Penyimpanan



BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil 



4.2 Pembahasan :
Media merupakan suatu bahan yang penting untuk pertumbuhan kultur. Media untuk pertumbuhan kultur dapat berupa media padat dan media cair. Media padat biasanya digunakan untuk mengkulturkan kalus kemudian diinduksi menjadi tanaman lengkap, sedangkan media cair biasanya digunakan untuk kultur sel. Komponen yang penting dalam suatu media adalah senyawa anorganik, sumber karbon, vitamin, zat pengatur tumbuh, dan suplemen organic.
Media merupakan faktor penentu dalam perbanyakan dengan kultur jaringan. Komposisi media yang digunakan tergantung dengan jenis tanaman yang akan diperbanyak. Media kultur yang baik seharusnya menyediakan unsur hara baik makro maupun mikro, sumber vitamin dan asam amino, sumber karbohidrat, zat pengatur tumbuh, senyawa organik sebagai tambahan seperti air kelapa, ekstrak buah dll, bahan pemadat: agar-agar dan gelrite dan juga menyediakan arang aktif untuk kasus tertentu untuk tanaman.
Media Vacin and Went, media ini dikembangkan khusus untuk kultur anggrek. Tanaman yang ditanam di kebun dapat tumbuh dengan baik dengan pemupukan yang hanya mengandung N dari Nitrat. Knudson pada tahun 1922, menemukan penambahan 7.6 mM NH4+ disamping 8.5 mM NO3-, sangat baik untuk perkencambahan dan pertumbuhan biji anggrek. Penambahan NH4+ ternyata dibutuhkan untuk perkembangan protocorm. Media VW ( Vacin and Went) dapat juga digunakan dalam penumbuhan eksplan anthorium, jagung, dan bawang merah.



BAB V
KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan
Dari hasil praktikum yang dilaksanakan dapat disimpulkan :
1.      Media merupakan suatu bahan yang penting untuk pertumbuhan kultur. Media untuk pertumbuhan kultur dapat berupa media padat dan media cair.
2.      Media kultur jaringan merupakan faktor penting penentu keberhasilan perbanyakan tanaman secara kultur jaringan. Media tanam harus berisi semua zat yang diperlukan untuk menjamin kebutuhan eksplan.
3.      Media vacin dan went  ini dikembangkan khusus untuk kultur anggrek.



DAFTAR PUSTAKA

      Zulkarnain, H.2009. Kultur Jaringan Tanaman. Jakarta. PT Bumi Angkasa.
      Marlina N. 2004. Teknik Modifikasi Media Murashige dan Skoog (MS) untuk Konservasi In Vitro Mawar (Rossa spp.). Buletin Teknik Pertanian. 9(1):4-6.
      Nugroho A dan Sugito H. 2004. Teknik Kultur Jaringan. Penebar Swadaya: Jakarta
      Rahardja PC. 1989. Kultur Jaringan: Teknik Perbanyakan Tanaman secara Modern. Penebar Swadaya: Jakarta.
      Yuwono T. 2008. Bioteknologi Pertanian. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada Press.
      Wetter LR and Constabel F. 1991. Metode Kultur Jaringan Tanaman. Diterjemahkan oleh Widianto MB. Bandung: ITB Press.
      Pierik, R.L.M. 1987. In vitro culture of higher plants. Martinus Nijhoof of Publishers. Neteherland.
Suryowinoto, 1991.Kultur jaringan. http://mail.uns.ac.id/~subagiya/struktur. Diakses pada tanggal 09 Maret 2013



No comments:

Post a Comment