KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN
PENDIDIKAN TINGGI
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
JURUSAN PRODUKSI PERTANIAN
PRODI PRODUKSI TANAMAN HORTIKULTURA
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
PEMULIAAN TANAMAN
PENYANDRAAN TANAMAN
Disusun
Oleh :
Riskya
Pradita D R (A31150030)
Citra
Helda Anggia ( A31151077)
Mujib
Hariyanto (A31151116)
Dosen : Ir.Djenal.MP
Teknisi
: Vega Kartika Putri,SP,Msi
PROGRAM
STUDI PRODUKSI TANAMAN HORTIKULTURA
JURUSAN
PRODUKSI PERTANIAN
POLITEKNIK
NEGERI JEMBER
2016
Telah Diperiksa dan Dinilai
|
|
|
|
BAB
1
PENDAHULUAN
1.1
Latar
belakang
Suatu hal yang perlu kita ketahui bahwa ilmu
pengetahuan yang kita pelajari bersifat dinamis. Dalam ilmu biologi misalnya
kita mengenal apa yang dimaksud dengan morfologi tumbuhan. Morfologi tumbuhan
adalah salah satu cabang ilmu biologi yang mengkaji masalah – masalah tentang
tumbuhan berkenaan dengan bagian – bagian luar yang tampak pada tumbuhan
tersebut.
Ilmu tumbuhan pada saat ini telah mengalami kemajuan
yang demikian pesat. Dari berbagai ilmu tumbuhan yang sekarang telah berdiri
sendiri adalah Morfologi tumuhan. Makalah ini akan menguraikan soal morfologi
dalam arti sempit. Yang hanya membahas tentang bunga, buah dan biji dengan
bagian-bagiannya.
Istilah Morfologi berasal dari kata Morphologi (Gk. Morphe, bentuk,
logos, ilmu) ; berarti ilmu yang mempelajari bentuk-bentuk luar dari tumbuhan,
khususnya tumbuhan berbiji mengenai organ-organ tubuhnya dengan segala
variasinya.
Morfologi merupakan ilmu pengetahuan
yang mendasari pemahaman tentang sistematika tumbuhan. Banyak istilah
yang kita jumpai dalam morfologi sebagai identitas nama atau penunjuk utama
dari suatu divisio, anak divisio, kelas, anak kelas, bangsa/ordo,
keluarga/famili, marga/genus, maupun penunjuk spesies/jenis tumbuhan.
Pencandraan atau
pertelaan (deskripsi, deskriptio) adalah teknik penggambaran sifat-sifat
tumbuhan dalam tulisan verbal yang dapat dilengkapi dengan gambar, data
penyebaran, habitat, asal-usul, manfaat dari golongan tumbuhan yang dimaksud.
Pertelaan golongan (takson) tumbuh dapat pada tingkat suku (familia), marga
(genus), jenis (spesies), dan dibawah tingkat jenis yaitu anak jenis (sub
jenis), varitas (varietas), dan forma. Pertelaan suatu jenis takson tumbuhan
dilakukan untuk populasi dalam wilayah penyebarannya sehingga dapat
menggambarkan variasi sifat yang ada. Untuk mempertelakan suatu takson
tumbuhandiperlukan adanya aturan baku tertentu (Issirep, 2005).
Pencandraan merupakan proses awal klasifikasi. Yang
dilakukan dalam proses ini adalah identifikasi makhluk hidup satu dengan
makhluk yang lainnya. Pencandraan digunakan untuk mengamati tingkah laku,
bentuk morfologi, anatomi dan fisiologi pada makhluk hidup.
1.2 Tujuan
1.
Mengetahui bagian-bagian tanaman
Autogam maupun Allogam
BAB
2
PEMBAHASAN
2.1
Jenis-Jenis Penyerbukan
dibedakan Berdasarkan asal serbuk
sari yang dibagi menjadi jenis penyerbukan sendiri, penyerbukan tetangga, dan
penyerbukan silang
1. Penyerbukan sendiri (autogami) adalah
menempelnya serbuk sari dari suatu bunga pada kepala putik bunga itu sendiri.
Penyerbukan sendiri tidak menghasilkan keturunan yang bervariasi. Contohnya
penyerbukan sendiri adalah bunga telang dan bunga turi.
- Penyerbukan tetangga (geitonogami)adalah menempelnya serbuk sari dari suatu bunga pada kepala putik bunga lain yang masih berada pada satu tumbuhan. Contoh penyerbuka tetangga adalah pada bunga jagung.
- Penyerbukan silang (alogami)adalah menempelnya serbuk sari dari suatu bunga pada kepala putik bunga lain yang berada pada tumbuhan lain yang sejenis. Penyerbukan silang sering disebut persilangan.Persilangan dapat menimbulkan variasi keturunan karena terjadi perpaduan sifat dari dua tumbuhan induknya. Misalnya persilangan antara bunga merah dengan bunga putih dapat menghasilkan bunga merah, merah muda, dan putih.
2.2
Penyerbukan sendiri
(bahasa inggris:
self-pollination) adalah proses penyerbukan
(berpindahnya serbuk sari
dari kepala sari
ke kepala putik)
yang secara khusus terjadi pada bunga yang sama atau antar bunga yang berbeda
tetapi dalam satu tanaman atau di antara bunga pada klon
tanaman yang sama. Penyerbukan di antara tanaman-tanaman yang berasal dari perkembangbiakan
suatu tanaman yang sama secara aseksual
ataupun di antara tanaman dalam kelompok galur murni
dengan komposisi genetik yang sama akan menghasilkan hasil yang sama dengan
penyerbukan pada bunga dalam satu tanaman.Tanaman yang melakukan penyerbukan
sendiri disebut tanaman menyerbuk sendiri, umumnya penyerbukan terjadi ketika
bunga belum mekar atau dalam kondisi tertutup yang disebut juga penyerbukan tertutup
(kleistogami).
2.3
Penyerbukan
Silang
Dikenal dengan
Alogami. Adalah proses adalah menempelnya serbuk sari dari satu bunga pada
kepala putik yang lain berada pada tumbuhan lain namun sejenis. Penyerbukan
silang ini sering disebut persilangan. Penyerbukan ini dapat menimbulkan
variasi keturunan disebabkan perpaduan sifat dari dua tumbuhan induknya.
Contohnya adalah anggur, mangga, nanas
2.4 Contoh Tanaman
Autogami Dan Autogami
1.
Tanaman Cabe Merah
Klasifikasi
Tanamana Cabe Merah
- Kingdom / kerajaan : Plantae ( Plant )
- Sub kingdom / kerajaan : Tracheabionta ( Vascular Plants )
- Super division / super divisi : Spermatophyta ( Seed Plant )
- Division /divisi : Magnoliophyta ( Flowering Plant )
- Classing / kelas : Magnolipsida ( Dycotyledons)
- Sub classis / sub kelas : Asteredae
- Ordo / bangsa: Solanales
- Famili /suku : Solanaceae ( Potato family )
- Genus / marga : Capsicum L. ( pepper )
- Species / jenis spesies: Capsicum annuum L
- Binominal Name / Nama latin : Capsicum annuum L
- Common Name / Nama umum : Cayenne Pepper ( Chili Pepper )
2.5 Morfologi
Tanaman Cabe Merah
a. Daun
Daun tanaman cabe sangat lah bervariasi menurut
spesies dan varitesnya , ada daun yang memiliki bentuk oval loncong , bahkan
ada yang lanset. Warna permukaan daun bagian atas hijau mudah , hijau , hijau
tua , bahkan kebiruan . sedangkan permukaan daun bagian umumnya berwrana hijau
mudah , hijau pucat dan hijau tua . Ukuran panjang pada daun sekitar 3-11 cm
dengan lebar 1-5 cm .
b. Batang
Batang pada tanaman cabe akn tumbuh pada ketinggian
tertentu saja, kemudian membentuk banyak cabang . Batang untuk cabe merah bisa
biasanya ber ukuran antara 1- 2 m bahkan bisa lebih , batang ini berwarna hijau
tua , hijau muda dan batang batang yang telah berwarna kecoklatan maka batang
sudah mengalami kerusakan pada jaringan parenkim .
c. Akar
akr tanamanan cabe merah memiliki akar yang sangat
lah berserabut , Biasanya akar terdapat bintil-bintil yang hasil dari simbiosis
dari beberapa mikroorganisme , tidak memiliki akar tunggang , tetapi memiliki
akar tunggang semu .
d. Bunga
Bunga pada tanaman cabe merah sangat lah bervariasi
, namun memiliki bentuk yang sama yaitu memiliki bentuk bintang . Bunga tumbu
di dekat bagian daun , dalam keadaan tunggal atau berkelompok dalam satu
tandannya . Dalam satu tandan ( kelompok ) terdapat 2-3 bunga , sedangkan
mahkota memiliki bermacam-macam warna yaitu putih , putih kehijauan , dan
keungguan. Memiliki dia meter bunga antar 5 – 20 mm .
Bunga tanaman cabe merupakan bunga yang sangat
sempurnya , karena bunga jantan dan bunga betina pemasakan di lakukan dengan
waktu yang sama . Sedangkan penyerbukan tanaman cabe di bantu dengan angin yang
memiliki kecepatan 10 – 20 km/jam .
e. Buah
dan Biji
Buah cabe merupakan bagian yang sangat lah penting
, memiliki warna yang sangat lah mencolok yaitu bewarna merah dan juga bewrna
hijau mudah dan hijau mudah . Sedangkan biji di lakukan pada saat cabe sudah
tua dan di lakuka pemetikan lalu di keringkan dan di lakukan persemaian.
2.
Tanaman Jagung
Klasifikasi Tanaman Jagung
Dalam taksonomi atau sistematika tumbuh-tumbuhan,
jagung dapat dikalasifikasikan ke dalam :
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Divisi atau fillum : Angiospermae
Kelas : Monocotyledoneae
(Tumbuhan dengan biji berkeping satu)
Ordo / bangsa : Poales
Famili atau suku : Poaceae
Genus atau marga : Zea
Spesies / jenis : Zea mays L.
Morfologi
Tanaman Jagung
- Morfologi Akar Tanaman Jagung
Sistem perakaran pada tanaman jagung adalah akar
serabut dengan kedalaman hingga 8 meter, namun sebagian besar berada pada
kedalaman sekitar 2 meter.
Tanaman jagung yang sudah dewasa akan tumbuh akar
adventif dari buku-buku batang tanaman jagung bagian bawah yang dapat membantu
tanaman jagung menjadi tegak.
- Batang Tanaman Jagung
Tanaman jagung memiliki batang yang tegak, mudah
terlihat dan beruas-ruas. Ruas terbungkus oleh pelepah daun yang muncul dari
buku. Tanaman jagung memiliki batang yang tidak mengandung banyak lignin.
- Morfologi Daun Tanaman Jagung
Daun pada tanaman jagung merupakan daun sempurna
dengan bentuk yang memanjang. Daun yang dimiliki oleh tanaman jagung ini
berwarna hijau muda pada saat masih muda, dan berwarna hijau tua pada saat
tanaman dewasa, serta berwarna kuning pada saat tanaman sudah tua.
Selain itu terdapat ligula antara pelepah daun
dengan helai daun. Tanaman jagung memiliki daun yang tulang daunnya sejajar
dengan ibu tulang daun tanaman jagung. Permukaan daun pada tanaman jagung ada
yang berambut dan ada yang licin.
Daun tanaman jagung memiliki stomata yang berbentuk
halter yang merupakan ciri khas yang dimiliki oleh tumbuhan yang termasuk ke
dalam famili atau suku poaceae.
Setiap stomata pada tanaman daun dikelilingi oleh
sel – sel epidermis yang berbentuk seperti kipas. Struktur tersebut memiliki
peran penting dalam melakukan respon tanaman untuk menanggapi defisit air pada
sel-sel daun tanaman jagung.
- Morfologi Bunga Tanaman Jagung
Bunga yang dimiliki oleh tanaman jagung terdiri
atas bunga jantan dan bunga betina, yang masing-masing terpisah atau diklin
dalam satu tanaman atau monoecious.
Setiap kuntum bunga tanaman jagung memiliki
struktur yang khas dari bunga yang termasuk ke dalam famili / suku poaceae yang
disebut sebagai floret. Pada tanaman jagung, sepasang glumae atau gulma
membatasi dua floret.
Bunga jantan dapat tumbuh pada bagian puncak dari
tanaman jagung, yang berupa karangan bunga atau inflorescence. Pada bunga
tanaman jagung terdapat serbuk sari yang berwarna kuning dengan memiliki aroma
yang khas.
- Morfologi Tongkol Tanaman Jagung
Tongkol yang dimiliki oleh tanaman jagung tumbuh
dari buku dan terdapat di antara batang daun dengan pelepah daun dari tanaman
jagung.
Secara umum dalam satu tanaman jagung hanya dapat
menghasilkan satu buah tongkol yang produktif, meskipun tanaman jagung memiliki
sejumlah bunga betina.
Bunga jantan melakukan penyerbukaan sebanyak 2
hingga 5 hari lebih dulu daripada bunga betinanya.
BAB 3
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Dari materi di atas banyak disimpulkan bahwa :
a.
Pencandraan atau pertelaan (deskripsi, deskriptio) adalah teknik
penggambaran sifat-sifat tumbuhan dalam tulisan verbal yang dapat dilengkapi
dengan gambar, data penyebaran, habitat, asal-usul, manfaat dari golongan
tumbuhan yang dimaksud.
b.
Penyerbukan di bagi menjadi 3
jenis yaitu : Autogam (penyerbukan sendiri), Allogam (penyerbukan silang), geitonogami
(penyerbukan tetangga)
DAFTAR
PUSTAKA
1. http://fredikurniawan.com/morfologi-tanaman-cabe-merah/. Diakses pada 16 desember 2016
2. http://agroteknologi.web.id/klasifikasi-dan-morfologi-tanaman-jagung/. Diakses pada 16 desember 2016
3. https://id.scribd.com/doc/259344335/Laporan-Pemuliaan-Tanaman-Pencandraan. Diakses pada 16 desember 2016
No comments:
Post a Comment