DAN PENDIDIKAN TINGGI
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
PROGRAM STUDI PRODUKSI
TANAMAN HORTIKULTURA
JURUSAN PRODUKSI PERTANIAN
INHELEN
KEGIATAN PRAKTIKUM
BUDIDAYA
TANAMAN sayuran
Acara Praktikum : Hidroponik
Nama
Praktikan : Citra Helda Anggia (A31151077)
Program
Studi : Produksi Tanaman
Hortikultura
Dosen
Pembimbing : Ir. Suratno, MP
Teknisi : Cha kholili
PRODUKSI
PERTANIAN-PRODUKSI TANAMAN HORTIKULTURA
POLITEKNIK
NEGERI JEMBER
2016
Telah diperiksa dan dinilai
|
|
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Dunia
sudah semakin canggih dengan tekhnologi-teknologi yang sangat membantu
manusia dalam beraktivitas, bahkan dari segi pemenuhan pangan. Namun, hal yang
masih selaras dengan perkembangan teknologi yaitu perkembangan jumlah kelahiran
manusia, sehingga semakin berkurangnya lahan untuk pemenuhan dalam segi
penanaman bahan pangan, melainkan lahan sudah banyak diperuntukkan lahan
pemukiman, dan bahkan juga yang kita lihat deasa ini, yaitu pembukaan lahan
untuk menanam tanaman yang bukan bahan pangan pokok, melainkan hanya untuk
memperkaya diri dan tidak
pernah memikirkan nasib anak cucunya .memperkaya dirinya yang dilakukan oleh masyarakat
diakibatkan kurangnya pengetahuan tentang manfaatnya tanaman bagi
masyarakat.sebagai manusia yang masih memenuhi kebutuhan pangan menghadapi
lahan yang semakin berkurang maka terdapat media tanam yang diantaranya
adalah hidroponik
Zaman
yang serba modern ini bertanam tak lagi harus menggunakan tanah. Berbagai
metode bercocok tanam bisa digunakan bagi yang ingin menekuninya. Salah satunya
adalah bertanam secara hidroponik. Hidroponik sendiri adalah suatu cara
bertanam tanpa media tanah. Ketika dihadapkan pada masalah yang di hadapi di
dunia berkaitan dengan produksi pangan, berkebun dengan sistem hidroponik
(hydroponic system) menawarkan solusi yang menjanjikan. Di negara-negara miskin
di mana tanah atau iklim tidak ramah terhadap pertanian, hidroponik menawarkan
cara untuk menumbuhkan tanaman pangan dengan mudah. Juga, di daerah dimana
tanah telah kehilangan nutrisi atau tanah subur sulit didapat, hidroponik dapat
menjadi alternatif ideal untuk bercocok tanam.
1.2. Rumusan
Masalah
1.
Bagaimana asal mula Teknik Budidaya Hidroponik?
2.
Jelaskan
pengertian Hidroponik?
3. Apa
saja
Teknik Hidroponik yang ada?
4. Faktor-faktor
apa yang perlu diperhatikan dalam teknik budidaya hidroponik?
5. Bagaimana
prospek teknik budidaya hidroponik ini didalam bisnis?
6. Bagaimana
teknik budidaya hidroponik
di berbagai penelitian?
1.3. Tujuan dan manfaat
1. Mengetahui asal mula teknik budidaya
hidroponik
2. Mengetahui pengertian hidroponik
3. Mengetahui Teknik
Hidroponik yang ada
4. Mengetahui Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam teknik budidaya
hidroponik
5. Mengetahui teknik budidaya
hidroponik ini didalam bisnis
6. Mengetahui teknik budidaya hidroponik di berbagai penelitian?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Hidroponik
Bioteknologi
merupakan satu jalan menuju kesejahteraan manusia mengingat lahan pertanian
Asia yang semakin kecil. Adapun tanaman-tanaman yang berhasil dimutasikan
gennya (transgenik) adalah kapas, jagung, buah-buahan yang memang menjadikan
kualitasnya lebih baik, tahan hama penyakit, dan hasilnya pun lebih banyak.
Namun bioteknologi tidak semulus kelihatannya, banyak pihak, terutama dari
perkumpulan lingkungan hidup semacam Greenpeace, percaya tanaman transgenik
justru akan mengembangkan virus penyakit yang lebih kebal.
Adanya
bahaya hipotetik pada tanaman kapas, dan seperti yang dikatakan Setyarini
(2000), jagung transgenik akan dimakan hewan unggas. Dalam rantai makanan,
unggas tersebut akan dimakan manusia. Yang sangat dikhawatirkan adalah dalam
unggas tersebut terdapat genetically modified organism (GMO) yang efeknya cukup
riskan dalam tubuh manusia.
Masalah lainnya
adalah potensinya dalam mengganggu keseimbangan lingkungan antara lain serbuk
sari jagung di alam dapat mengawini gulma-gulma liar, sehingga menghasilkan
gulma unggul yang sulit dibasmi.
Meskipun
tanaman transgenik memiliki kehebatan yang menakjubkan, berkualitas tinggi,
kebal terhadap serangan hama hingga petani tidak perlu menyemprot pestisida,
serta meningkatkan swasembada pangan tanaman, dan sebagainya, namun kita tetap
harus mempertimbangkan kemungkinan besar lain, yang tidak kalah penting hingga
berpengaruh terhadap keseimbangan alam dan kesehatan kita. Karena hal ini pun,
sepertinya metode hidroponik merupakan alternatif paling aman. Dan mungkin
hidroponik ini tidak akan menarik jika sistem tanah memiliki kualitas yang
baik, konsisten, dan semua penanaman cukup berinteraksi dengan tanah.
Dalam apartemen yang paling kecil
sekalipun tidak menutup kemungkinan kita dapat menanam bunga, buah, dan
sayur-sayuran. Untuk mencapainya dapat dilakukan dengan sistem hidroponik dalam
pot yang kecil-kecil. Intinya, saat ini bercocok tanam dengan hidroponik
menjadi alternatif paling realistis jika hidup di kota.
Jika
kita sudah menaruh perhatian untuk menumbuhkan tanaman dengan hidroponik,
pengontrolan adalah hal yang penting dilakukan. Komposisi pupuk, pemberian
insektisida yang cukup (meskipun tak perlu yang manjur, karena hama penyakit
tanaman dari tanah tidak ada atau sedikit saja di media bukan tanah),
kesterilan media dan pengairan secara teratur harus disorot. Namun pada
hidroponik juga memiliki kelemahan, apalagi jika mengabaikan sistem
pengontrolan. Menanam di udara terbuka mendatangkan persoalan baru yaitu
kondisi cuaca yang selalu berubah.
2.2. Pemaparan Hidroponik
Hidroponik
(latin; hydro = air; ponos= kerja) adalah suatu metode bercocok tanam tanpa
menggunakan media tanah, melainkan dengan menggunakan larutan mineral
bernutrisi atau bahan lainnya yang mengandung unsur hara seperti sabut kelapa,
serat mineral, pasir, pecahan batubata, serbuk kayu, dan lain-lain sebagai
pengganti media tanah.
Tanaman
hidroponik bisa dilakukansecara kecil-kecilan di rumah sebagai suatu hobi
ataupun secara besar-besarandengan tujuan komersial. Beberapa kelebihan tanaman
dengan sistim hidroponik ini antara lain:
Ø Ramah
lingkungan karena tidak menggunakan pestisida atau obat hama yang dapat merusak
tanah, menggunakan air hanya 1/20 dari tanaman biasa, danmengurangi CO2 karena
tidak perlu menggunakan kendaraan atau mesin.
Ø Tanaman
ini tidak merusak tanah karena tidak menggunakan media tanah danjuga tidak
membutuhkan tempat yang luas.
Ø Bisa
memeriksa akar tanaman secara periodik untuk memastikan pertumbuhannya
Ø Pemakaian
air lebih efisien karena penyiraman air tidak perlu dilakukansetiap hari sebab
media larutan mineral yang dipergunakan selalu tertampung didalam wadah yang
dipakai
Ø Hasil
tanaman bisa dimakan secara keseluruhan termasuk akar karena terbebasdari
kotoran dan hama
Ø Lebih
hemat karena tidak perlu menyiramkan air setiap hari, tidakmembutuhkan lahan
yang banyak, media tanaman bisa dibuat secara bertingkat
Ø Pertumbuhan
tanaman lebih cepat dan kualitas hasil tanaman dapat terjaga
Ø Bisa
menghemat pemakaian pupuk tanaman
Ø Tidak
perlu banyak tenaga kerja
Ø Lingkungan
kerja lebih bersih
Ø Tidak
ada masalah hama dan penyakit tanaman yang disebabkan oleh bakteri, kulatdan
cacing nematod yang banyak terdapat dalam tanah
Ø Dapat
tanam di mana saja bahkan di garasi dan tanah yang berbatu
Ø Dapat
ditanam kapan saja karena tidak mengenal musim
Beberapa
tanaman yang sering ditanam secara hidroponik, adalah sayur-sayuran seperti bak
choy, brokoli, sawi, kailan, bayam, kangkung, tomat, bawang, bahkanstrowbery,
dll. Tanaman demikian sering menjadi pilihan utama kaum vegan/vegetarianyang
sangat memperhatikan proses suatu tanaman apakah terdapat pembunuhanmakhluk
hidup, tercampur unsur kimiawi, konservasi lingkungan dan usahapenghijauan.
2.3 Teknik Hidroponik
Terdapat
dua teknik utama dalam cara bercocok tanam hidroponik. Yang pertama menggunakan
larutan dan satunya menggunakan media. Metode yang menggunakan larutan tidak
membutuhkan media keras untuk pertumbuhan akar, hanya cukup dengan larutan
mineral bernutrisi. Contoh cara dalam teknik larutan yang umum dipakai adalah
teknik larutan statis dan teknik larutan alir. Sedangkan untuk teknik media
adalah tergantung dari jenis media yang dipergunakan, bisa berupa sabut kelapa,
serat mineral, pasir, pecahan batu bata, serbuk kayu, dan lain-lain sebagai
pengganti media tanah.
Terlepas dari
teknik yang diterapkan, kebanyakan tempat talangan hidroponikterbuat dari
plastik, tapi bahan lain juga bisa dipakai termasuk bak beton, kaca, baja, kayu
dan bahan solid lainnya. Tempat penampungan harus dijauhkan daricahaya guna
mencegah pertumbuhan lumur di dalam air bernutrisi yang telah diisi.
Berikut uraian
beberapa teknik hidroponik yang sering dipakai:
A. Teknik
Larutan Statis
Teknik
ini telah lama dikenal, yaitu sejak pertengahan abad ke-15 olehbangsa Aztec.
Dalam teknik ini, tanaman disemai pada media tertentu bisa berupaember plastik,
baskom, bak semen, atau tangki. Larutan biasanya dialirkansecara pelan-pelan
atau tidak perlu dialirkan. Jika tidak dialirkan, makaketinggian larutan dijaga
serendah mungkin sehingga akar tanaman berada di ataslarutan, dan dengan demikian
tanaman akan cukup memperoleh oksigen. Terdapatlubang untuk setiap tanaman.
Tempat bak bisa
disesuaikan dengan pertumbuhantanaman. Bak yang tembus pandang bisa ditutup
dengan aluminium foil, kertaspembungkus makanan, plastik hitam atau bahan lainnya
untuk menghindari cahayasehingga dapat menghindari tumbuhnya lumur di dalam
bak. Untuk menghasilkangelembung oksigen dalam larutan, bisa menggunakan pompa
akuarium. Larutan bisadiganti secara teratur, misalnya setiap minggu, atau
apabila larutan turun dibawah ketinggian tertentu bisa diisi kembali dengan air
atau larutanbernurtrisi yang baru.
B. Teknik
Larutan Alir
Ini
adalah suatu cara bertanam hidroponik yang dilakukan dengan mengalirkanterus
menerus larutan nutrisi dari tangki besar melewati akar tanaman. Teknikini
lebih mudah untuk pengaturan karena suhu dan larutan bernutrisi dapatdiatur
dari tangki besar yang bisa dipakai untuk ribuan tanaman. Salah satuteknik yang
banyak dipakai dalam cara Teknik Larutan Alir ini adalah tekniklapisan nutrisi
(nutrient film technique) atau dikenal sebagai NFT, teknik inimenggunakan parit
buatan yang terbuat dari lempengan logam tipis anti karat, dantanaman disemai
di parit tersebut.
Di sekitar
saluran parit tersebut dialirkanair mineral bernutrisi sehingga sekitar tanaman
akan terbentuk lapisan tipisyang dipakai sebagai makanan tanaman. Parit dibuat
dengan aliran air yangsangat tipis lapisannya sehingga cukup melewati akar dan
menimbulkan lapisannutrisi disekitar akar dan terdapat oksigen yang cukup untuk
tanaman.
C. Teknik
Agregat Media
Teknik
ini menggunakan media tanam berupa kerikil, pasir, arang sekam, batubata, dan
media lainnya yang disetrilkan terlebih dahulu sebelum dipergunakanuntuk
mencegah adanya bakteri di media. Pemberian nutrisi dilakukan denganteknik
mengairi media tersebut dengan pipa dari air larutan bernutrisi yangditampung
dalam tangki atau tong besar.
2.4 Faktor Penting yang Harus Diperhatikan
Larutan
Nutrisi, harus memperhatikan jumlah dan unsur pH yang sesuai. UnsurpH berkisar
5,5 hingga 7,5. Larutan nutrisi ini mengandung konsentrasi N, P, K,Ca, Mg, S,
dalam jumlah yang besar, sedangkan unsur Fe, Mn, Zn, Cu, B, Mo, danCl dalam
jumlah yang kecil. Larutan hara dibuat dengan cara melarutkan garam-garampupuk
dalam air. Berbagai garam jenis pupuk dapat digunakan untuk larutan
hara,pilihan biasanya atas harga dan kelarutan garam pupuk tersebut.Media
Tanam, antara lain terdiri dari batu bata, pasir, kerikil, arangsekam, spons,
batu apung, dll.
Air,
harus diperhatikan kualitas air yang dipergunakan, tingkat salinitastidak
melebihi 2500 ppm dan nilai EC tidak lebih dari 6,0 mmhos/cm. Air tidakboleh
mengandung terlalu banyak unsur logal berat.
Oksigen,
memegang peranan penting dalam hidroponik. Kekurangan oksigen akanmenyebabkan
dinding sel sulit untuk ditembus, sehingga tanaman akan kekuranganair. Dengan
demikian tanaman akan cepat layu karena larutan tidak mengandungoksigen.
Pemberian oksigen ke dalam larutan dapat melalui gelembung udaraseperti pompa
air gelembung yang dipakai akuarium, penggantian larutan nutrisisecara rutin,
membersihkan atau mencabut akar tanaman yang terlalu panjang, danmemberikan
lubang ventilasi pada tempat penanaman.
2.5 Prospek Usaha Tanaman Hidroponik
Berbicara
tentang usaha dalam bidang hidroponik tidak terlepas dari jasa Bp.Bob Sadino
yang dapat dianggap sebagai orang pertama yang memperkenalkan sistimbercocok
tanam sayur hidroponik di Indonesia. Sayuran hidroponik mulaidiperkenalkan oleh
Bob Sadino di supermarket KemChick pada sekitar tahun 90-an.Sekarang, sayur
hydroponik dapat dibeli di beberapa supermarket terkenal. Hargasayur hidroponik
dipasang dengan 4 hingga 5 kali lebih mahal daripada hargasayur biasa di pasar
tradisional. Namun, karena sayuran hidroponik terbebasdari pemakaian pestisida,
proses tanam hingga panen yang berhigenitas tinggi, lebihsegar, dan packaging
yang lebih baik, sehingga sayuran hidroponik yang dijualdi beberapa supermarket
selalu cepat terjual habis.
Dengan
semakin meningkatnya kesadaran masyarakat akan gerakan vegan/vegetarian dalam
mengatasi permasalahan pemanasan global, tentunya permintaan sayuran dan
buah-buahan yang berasal dari proses yang ramah lingkungan akan menjadi
permintaan utama dalam daftar konsumsi mereka.
Karena
terbatasnya persediaan, dan makin tingginya permintaan sayuran jenishidroponik
ini sehingga peluang bisnis yang ramah lingkungan ini cukup baikuntuk digeluti
oleh para pengusaha dalam skala yang besar, termasuk peluangekspor ke pasar
negara tetangga yang permintaannya sangat tinggi, seperti Singapura dan
Malaysia.
Dari beberapa referensi
yang diperoleh, biaya investasi untuk penanaman hidroponik secara komersial
dengan skala kecil untuk luas tanah sekitar 100 m2sekitar Rp 150 juta untuk
pembuatan bak tanaman, bak penampung air, pipasaluran air, media , cairan
larutan, dan bibit tanaman. Pengembalian investasinya sekitar Rp 500 juta
hingga Rp 750 juta per tahun. Suatu peluang usaha yang pantas untuk digeluti !
2.6. Teknik
Budidaya Sayuran secara Hidroponik
A. Media
Media hidroponik
yang baik memiliki pH yang netral atau antara 5.5 -6.5. Selain itu media harus
porous dan dapat mempertahankan kelembaban. Media yang digunakan dapat
dibedakan menjadi dua berdasarkan tahap pertumbuhan tanaman:
•
Media untuk persemaian atau pembibitan
Untuk persemaian
dapat digunkan media berupa pasir halus, arang sekam atau rockwool. Pasir halus
sering digunakan karena mudah diperoleh dan harganya murah, namun kurang dapat
menahan air dan tidak terdapat nutrisi di dalamnya. Media yang biasa digunakan
adalah campuran arang sekam dan serbuk gergaji atau serbuk sabut kelapa.
Media untuk
tanaman dewasa
Media untuk
tanaman dewasa hampir sama dengan media semai, yaitu pasir agak kasar, arang
sekam, rockwool dan lain-lain. Media yang ideal adalah arang sekam.
Keuntungannya adalah kebersihan dan sterilitas media lebih terjamin bebas dari
kotoran maupun organisme yang dapat mengganggu seperti cacing, kutu dan
sebagainya yang dapt hidup dalam pasir. Media arang sekam bersifat lebih ringan
namun lebih mudah hancur, penggunaannya hanya dapat untuk dua kali pemakaian.
Arang sekam dapat dibeli di toko-toko pertanian atau membuat sendiri.
B. Benih
Pemilihan benih
sangat penting karena produktivitas tanaman teranganutng dari keunggulan benih
yang dipilih. Periksa label kemasan benih, yaitu tanggal kadaluarsa, persentase
tumbuh dan kemurnian benih. Pemilihan komoditas yang akan ditanam
diperhitungkan masak-masak mengenai harga dan pemasarannya. Contoh sayuran
eksklusif yang mempunyai nilai jual di atas rat-rata adalah tomat Recento,
ketimun Jepang, Melon, parika, selada, kailan, melon dan lain-lain.
C. Peralatan
Budidaya Hidroponik
Peralatan yang
diperlukan adalah :
Wadah semai,
bisa menggunakan pot plastik, polybag kecil, bak plastik, nampan semai, atau
kotak kayu.
Wadah tanaman
dewasa, umumnya digunakan polybag berukuran 30-40 cm dengan lobang secukupnya
untuk mengalirkan kelebihan air saat penyiraman.
- Kertas
tissu/koran basah untuk menjaga kelembaban
- Ayakan pasir
untuk mengayak media semai
- Handsprayer
untuk penyiraman
- Centong
pengaduk media
- Pinset untuk mengambil
bibit dari wadah semai
- Polybag ukuran
5 kg untuk penanaman transplant
- Benang rami
(seperti yang sering digunakan tukang bangunan) untuk mengikat tanaman
- Ember penyiram
Pelaksanaan
•
Persiapan media semai
Sebelum
melakukan persemaian, sempuran media semai diaduk dahulu secara merata.
•
Persemaian tanaman
•
Persemaian benih besar
Untuk benih yang
berukuran besar seperti benih melon dan ketimun, sebaiknya dilakukan perendaman
di dala air hangat kuku selama 2-3 jam dan langsung ditanamkan dalam wadah
semai yang berisi media dan telah disiram dengan air. Benih diletakkan dengan
pinset secara horisontal 4-5 mm dibawah permukaan media. Transplanting bibit
dari wadah semai ke wadah yang lebih besar dapat dilakukan ketika tinggi bibit
sekitar 12-15 cm (28-30 hari setelah semai).
•
Persemaian benih kecil
Untuk benih
berukuran kecil seperti tomat, cabai, terong dan sebagainya cara persemaiannya
berbeda dengan benih besar. Pertama siapkan wadah semai dengan media setebal
5-7 cm. Di tempat terpisah tuangkan benih yang dicampurkan dengan pasir kering
steril secukupnya dan diaduk merata. Benih yang telah tercampur dengan pasir
ditebarkan di atas permukaan media semai secara merata, kemudian ditutup dengan
media semai tipis-tipis (3-5 mm). Setelah itu permukaan wadah semai ditutup
dengan kertas tisu yang telah dibasahi dengan handsprayer kemudian simpan di
tempat gelap dan aman.Wadah semai sebaiknya dikenakan sinar matahari tip pagi
selama 1-2 jam agar perkecambahan tumbuh dengan baik dan sehat. Setelah benih
mulai berkecambah, kertas tisu dibuang.
Setelah bibit
mencapai tinggi 2-3 cm dipindahkan ke dalam pot/polybag pembibitan.
•
Perlakuan semai
Bibit kecil yang
telah berkecambah di dalam wadah semai perlu disirami dengan air biasa.
Penyiraman jangan berlebih, karena dapat menyebabkan serangan penyakit busuk.
•
Pembibitan
Setalah bibit
berumur 15-17 hari (bibit yang berasal dari benih kecil) perlu dipindahkan dari
wadah semai ke pot/polybag pembibitan agar dapat tumbuh dengan baik. Caranya
adalah dengan mencabut kecambah di wadah semai (umur 3-4 minggu setelah semai)
secara hati-hati dengan tangan agar akar tidak rusak kemudian tanam pada lubang
tanam yang telah dibuat pada pot/polybag pembibitan.
•
Transplanting/pindah tanam
Sebelum
dilakukan pindah tanam, perlu dilakukan persiapan media tanam, yaitu dengan
mengisikan media tanam ke polybag. Sebaiknya pengisian dilakukan di dekat
lokasi penanaman di dalam green house agar sterilitas media tetap terjaga.
Setelah wadah
tanam siap dan dibuatkan lubang tanam, maka transplanting siap dilakukan.
Transplanting dilakukan dengan membalikkan pot pembibitan secara perlahan-lahan
dan menahan permukaannya dengan jemari tangan (bibit dijepit diantara jari
telunjuk dan jari tengah). Jika pada pembibitan digunakan polybag, maka cara
transplanting bisa dilakukan dengan memotong/menggunting dasar polybag secara
horisontal.
•
Penyiraman
Penyiraman
dilakukan secara kontinu, dengan indikator apabila media tumbuh dipegang dengan
tangan terasa kering. Meida tanam hidroponik bersifat kering sehingga
penyiraman tanaman jangan sampai terlambat. Jenis dan cara penyiraman adalah
sebagai berikut:
- Penyiraman
manual
Penyiraman
dilakukan dengan handsprayer, gembor/emprat atau gayung. Cara penyiramannya
adalah sebagai berikut :
v Pada
masa persemaian
Cara penyiraman
untuk benih berukuran kecil cukup dengan handsprayer 4-5 kali sehari untuk
menjaga kelembaban media. Untuk benih berukuran besar digunakan gembor/emprat
berlubang halus atau tree sprayer.
v Pada
masa pembibitan
Penyiraman
dilakukan dengan gembor dilakukan sebanyak 5-6 kali sehari dan ditambahkan
larutan encer hara.
v Pada
masa pertumbuhan dan produksi
Penyiraman
dilakukan dengan memeberikan 1.5-2.5 l larutan encer hara setiap harinya.
v Penyiraman
otomatis
Penyiraman dapat
dilakukan dengan Sprinkle Irrigation System dan Drip Irrigation System, yaitu
sistem penyiraman semprot dan tetes . Sumber tenaga berasal dari pompa.
Perawatan
Tanaman.
Perawatan
tanaman yang perlu dilakukan antara lain adalah :
-
Pemangkasan
- Pemangkasan
dilakukan untuk membuang cabang yang tidak dikehendaki, tunas air, atau cabang
yang terkena serangan penyakit. Pemangkasan dilakukan untuk meningkatkan
pertumbuhan dan produksi tanaman. Misal pada tomat recento hanya dipelihara
satu batang utama untuk produksi.
-
Pengikatan
- Tanaman yang
telah berada di wadah tanam selama 7 hari memerlukan penopang agar dapat
berdiri tegak sehingga tanaman dapat tumbuh rapi dan teratur. Penopang tersebut
diberikan dengan cara mengikat tanaman dengan tali (benang rami).
-
Penjarangan bunga (pada sayuran buah)
- Penjarangan
bunga perlu dilakukan agar pertumbuhan buah sama besar. Namun hasil penelitian
penjarangan bunga pada ketimun Gherkin tidak menunjukkan hasil yang berbeda
dengan perlakuan tanpa penjarangan bunga.
- Pengendalian
hama dan penyakit
- Pengendalian
dapat dilakukan baik secara manual maupun dengan pestisida.
•
Panen dan Pasca panen
Pemanenan
Dalam pemanenan
perlu diperhatikan cara pengambilan buah/ hasil panen agar diperoleh mutu yang
baik, misalnya dengan menggunakan alat bantu pisau atau gunting panen. Cara
panen yang benar dan hati-hati akan mencegah kerusakan tanaman yang dapat
mengganggu produksi berikutnya.
Kriteria panen
masing-masing jenis sayuran berlainan satu sama lainnya dan tergantung dari
pasar. Makin besar buah belum tentu makin mahal/laku, malah termasuk kriteria
buah afkir sehingga waktu panen yang tepat dan pengawasan pada proses produksi
perlu diperhatikan.
•
Penanganan pasca panen
Pemasaran produk
hasil budidaya hidroponik sangat dipengaruhi oleh perlakuan pasca panen.
Standar harga penjualan produksi tergantung dari menarik atau tidaknya produk
yang dihasilkan, terutama dilihat dari penampilan produk (bentuk, warna, dan
ukuran). Perlakuan pasca panen sangat penting karena kualitas produk tidak
semata-mata dari hasil produksi saja, melainkan sangat tegantung dan ditentukan
oleh penanganan pasca panen, kemasan, sistem penyusunan, metode pengangkutam
maupun selektivitas produk. Kerusakan produk dapat dikurangai dengan penanganan
pasca panen yang tepat sehingga diharapkan dapat meningkatkan nilai tambah pada
produk yang dijual.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Hidroponik
adalah suatu metode bercocok tanam tanpa menggunakan media tanah, melainkan
dengan menggunakan larutan mineral bernutrisi atau bahan lainnya yang
mengandung unsur hara seperti sabut kelapa, serat mineral, pasir, pecahan
batubata, serbuk kayu, dan lain-lain sebagai pengganti media tanah. Terdapat
dua teknik utama dalam cara bercocok tanam hidroponik. Yang pertama menggunakan
larutan dan satunya menggunakan media.
Beberapa
Faktor Penting yang Harus Diperhatikan larutan nutrisi, media, dan oksigen.
Prospek usaha dengan menggunakan teknik budidaya hidroponik ini sangat bagus
sekali, jika teknik yang dijalankan sesuai dan benar, karena semakin tingginya
permintaan sayuran yang berkualitas tinggi di kalangan kita saat ini.
3.2 Saran
a.
Penulis menyarankan kepada pembaca, bahwa teknik budidaya secara hidroponik ini
sangat bagus jika diterapkan dalam penanaman tanaman, karena bisa kita lakukan
dimanapun.
b.
Penulis menyarankan, pembaca jangan memandang mahal dahulu, karena hasil yang
didapatkan bisa mencapai 5 kali lipat dari modal yang ditanamkan.
DAFTAR
PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Hidroponik
http://anekaplanta.wordpress.com/2007/12/21/hidroponik/
http://ayobertani.wordpress.com/2009/04/17/teknik-budidaya-sayuran-secara-hidroponik/
http://www.g-excess.com/4457/pengertian-dan-penjelasan-tanaman-hidroponik/
http://sumansutra.wordpress.com/tanaman-hidroponik/
http://agrotek.utm.ac.id/component/content/article/46-berita-terkini/130-teknik-budidaya-sayuran-secara-hidroponik.html
http://blog.ub.ac.id/mauidzotuss/2011/12/04/tanaman-hodroponik/
makalahnya bagus dan bermanfaat, tetapi menurut saya masih ada yang kurang yaitu pupuk, cara pemupukan, waktu pemupupukan.
ReplyDeleteterimakasih