KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI
DAN PENDIDIKAN TINGGI
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
PROGRAM STUDI PRODUKSI
TANAMAN HORTIKULTURA
JURUSAN PRODUKSI PERTANIAN
INHELEN
KEGIATAN PRAKTIKUM
BUDIDAYA
TANAMAN BUAH TAHUNAN
Acara Praktikum :
Budidaya
Jeruk (Citrus sp.)
Nama
Praktikan : Citra Helda Anggia (A31151077)
Program
Studi : Produksi Tanaman
Hortikultura
Dosen
Pembimbing : Ir. Suratno, MP
Teknisi : Cha kholili
PRODUKSI
PERTANIAN-PRODUKSI TANAMAN HORTIKULTURA
POLITEKNIK
NEGERI JEMBER
2016
Telah
diperiksa dan dinilai
|
|
|
|
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Prospek agribisnis jeruk di Indonesia
cukup bagus karena potensi lahan produksi yang luas. Melalui program
peningkatan kualitas sumberdaya petani jeruk serta didukung dengan hasil
inovasi teknologi pemupukan dan hormon alami, pengelolaan hama dan penyakit terpadu,
serta sistem budidaya lainnya yang semuanya didasarkan pada semangat ramah
lingkungan akan meningkatkan Kuantitas dan Kualitas produksi jeruk dengan tetap
menjaga kelestarian.
1.2 Tujuan
o Mengetahui
proses budidaya jeruk dari pembibitan hingga pasca panen.
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Sejarah Singkat
Tanaman jeruk adalah
tanaman buah tahunan yg berasal dari Asia. Cina dipercaya sebagai tempat pertama
kali jeruk tumbuh. Sejak ratusan tahun yg lalu, jeruk sudah tumbuh di Indonesia
baik secara alami atau dibudidayakan. Tanaman jeruk yg ada di Indonesia adalah
peninggalan orang Belanda yg mendatangkan jeruk manis dan keprok dari Amerika
dan Itali.
2.2 Jenis Tanaman Jeruk
Klasifikasi
botani tanaman jeruk adalah sebagai berikut:
o
Divisi : Spermatophyta
o
Sub divisi : Angiospermae
o
Kelas : Dicotyledonae
o
Ordo : Rutales
o
Keluarga : Rutaceae
o
Genus : Citrus
o
Spesies : Citrus sp.
3.3 Manfaat Tanaman
o
Manfaat
tanaman jeruk sebagai makanan buah segar atau makanan olahan,
dimana kandungan vitamin C yg tinggi.
o
Di Beberapa negara telah diproduksi minyak dari kulit
dan biji jeruk, gula tetes, alkohol dan pektin dari buah jeruk yg terbuang.
Minyak kulit jeruk dipakai utk membuat minyak wangi, sabun wangi, esens minuman
dan utk campuran kue.
o
Beberapa jenis jeruk seperti jeruk nipis dimanfaatkan
sebagai obat tradisional penurun panas, pereda nyeri saluran napas bagian atas
dan penyembuh radang mata.
3.4 Syarat Tumbuh Jeruk
1 Iklim
o Kecepatan
angin yg lebih dari 40-48% akan merontokkan bunga dan buah. utk daerah yg
intensitas dan kecepatan anginnya tinggi tanaman penahan angin lebih baik
ditanam berderet tegak lurus dgn arah angin.
o Tergantung
pada spesiesnya, jeruk memerlukan
5-6, 6-7 atau 9 bulan basah (musim hujan). Bulan basah ini diperlukan utk
perkembangan bunga dan buah agar tanahnya tetap lembab. Di Indonesia tanaman
ini sangat memerlukan air yg cukup terutama di bulan Juli-Agustus.
o Temperatur
optimal antara 25-30°C namun ada yg masih dapat tumbuh normal pada 38°C. Jeruk
Keprok memerlukan temperatur 20°C.
o Semua jenis
jeruk tidak menyukai tempat yg terlindung dari sinar matahari.
o Kelembaban
optimum utk pertumbuhan tanaman ini sekitar 70-80%.
2. Media Tanam
o Tanah yg
baik utk budidaya
jeruk adalah lempung sampai lempung berpasir dgn fraksi liat 7- 27%, debu
25-50% dan pasir < 50%, cukup humus, tata air dan udara baik.
o Jenis tanah
Andosol dan Latosol sangat cocok utk budidaya jeruk.
o Derajat
keasaman tanah (pH tanah) yg cocok utk budidaya jeruk adalah 5,5–6,5 dgn pH optimum
6.
o Air tanah yg
optimal berada pada kedalaman 150–200 cm di bawah permukaan tanah. Pada musim
kemarau 150 cm dan pada musim hujan 50 cm. Tanaman jeruk menyukai air yg
mengandung garam sekitar 10%.
o Tanaman
jeruk dapat tumbuh dgn baik di daerah yg memiliki kemiringan sekitar 30°
3. Ketinggian
Tempat
Tinggi tempat dimana jeruk dapat
dibudidayakan bervariasi dari dataran rendah sampai tinggi
tergantung pada spesies:
o Jenis Keprok
Madura, Keprok Tejakula: 1–900 m dpl.
o Jenis Keprok
Batu 55, Keprok Garut: 700-1.200 m dpl.
o Jenis Manis
Punten, Waturejo, WNO, VLO: 300–800 m dpl.
o Jenis
Siem: 1–700 m dpl.
o Jenis Besar
Nambangan-Madiun, Bali, Gulung: 1–700 m dpl.
o Jenis Jepun
Kasturi, Kumkuat: 1-1.000 m dpl.
o Jenis Purut:
1–400 m dpl.
3.5 Pedoman Budidaya Jeruk
1. Pembibitan
1) Persyaratan Bibit
Bibit jeruk yg
biasa ditanam berasal dari perbanyakan vegetatif berupa penyambungan tunas
pucuk. Bibit yg baik adalah yg bebas penyakit, mirip dgn induknya (true to
type), subur, berdiameter batang 2-3 cm, permukaan batang halus, akar serabut
banyak, akar tunggang berukuran sedang dan memiliki sertifikasi penangkaran
bibit.
2) Penyiapan Bibit
Bibit yg biasa digunakan utk budidaya jeruk didapatkan dgn cara generatif
dan vegetatif.
3) Teknik Penyemaian Bibit
a) Cara generatif
Biji diambil dari buah dgn cara memeras buah yg telah dipotong. Biji
dikeringanginkan di tempat yg tidak disinari selama 2-3 hari hingga lendirnya
hilang. Areal persemaian memiliki tanah yg subur. Tanah diolah sedalam 30-4- cm dan dibuat petakan persemaian berukuran 1,15-1,20 m membujur dari utara ke selatan. Jarak petakan 0,5-1 m. Sebelum ditanami, tambahkan pupuk kandang 1 kg/m². Biji ditanam dalam alur dgn jarak tanam 1-1,5 x 2 cm dan langsung disiram. Setelah tanam, persemaian diberi atap. Bibit dipindahtanam ke dalam polibag 15 x 35 cm setelah tingginya 20 cm pada umur 3-5 bulan. Media tumbuh dalam polibag adalah campuran pupuk kandang dan sekam (2:1) atau pupukkandang, sekam, pasir (1:1:1).
hilang. Areal persemaian memiliki tanah yg subur. Tanah diolah sedalam 30-4- cm dan dibuat petakan persemaian berukuran 1,15-1,20 m membujur dari utara ke selatan. Jarak petakan 0,5-1 m. Sebelum ditanami, tambahkan pupuk kandang 1 kg/m². Biji ditanam dalam alur dgn jarak tanam 1-1,5 x 2 cm dan langsung disiram. Setelah tanam, persemaian diberi atap. Bibit dipindahtanam ke dalam polibag 15 x 35 cm setelah tingginya 20 cm pada umur 3-5 bulan. Media tumbuh dalam polibag adalah campuran pupuk kandang dan sekam (2:1) atau pupukkandang, sekam, pasir (1:1:1).
b) Cara Vegetatif Jeruk
Metode yg lazim dilakukan adalah penyambungan tunas pucuk dan penempelan
mata tempel. utk kedua cara ini perlu dipersiapkan batang bawah
(onderstam/rootstock) yg dipilih dari jenis jeruk dgn perakaran kuat dan luas,
daya adaptasi lingkungan tinggi, tahan kekeringan, tahan/toleran terhadap
penyakit virus, busuk akar dan nematoda. Varietas batang bawah yg biasa
digunakan oleh penangkar adalah Japanese citroen, Rough lemon, Cleopatra,
Troyer Citrange dan Carizzo citrange.
2. Pengolahan Media Tanam Jeruk
Tanaman jeruk
ditanam di tegalan tanah sawah/di lahan berlereng. Jika ditanam di suatu
bukit perlu dibuat sengkedan/teras. Lahan yg akan ditamani dibersihkan dari
tanaman lain atau sisa-sisa tanaman. Jarak tanam bervariasi utk setiap jenis
jeruk dapat dilihat pada data berikut ini:
Keprok dan Siem : jarak tanam 5 x 5 m
Manis : jarak tanam 7 x 7 m
Sitrun (Citroen) : jarak tanam 6 x 7 m
Nipis : jarak tanam 4 x 4 m
Grape fruit : jarak tanam 8 x 8 m
Besar : jarak tanam (10-12) x (10-12) m
Lubang tanam hanya dibuat pada tanah yg belum diolah dan dibuat 2 minggu
sebelum tanah. Tanah bagian dalam dipisahkan dgn tanah dari lapisan atas tanah
(25 cm). Tanah berasal dari lapisan atas dicampur dgn 20 kg pupuk kandang.
Setelah penanaman tanah dikembalikan lagi ke tempat asalnya. Bedengan (guludan)
berukuran 1 x 1 x 1 m hanya dibuat jika jeruk ditanam di tanah sawah.
3. Teknik Penanaman
Bibit jeruk dapat ditanam pada musim hujan atau musim
kemarau jika tersedia air utk menyirami, tetapi sebaiknya ditanam diawal musim
hujan. Sebelum ditanam, perlu dilakukan:
o Pengurangan daun dan cabang yg berlebihan.
o Pengurangan akar.
o Pengaturan posisi akar agar jangan ada yg terlipat.
o Setelah bibit ditaman, siram secukupnya dan diberi mulsa jerami, daun
kelapa atau daun-daun yg bebas penyakit di sekitarnya. Letakkan mulsa
sedemikian rupa agar tidak menyentuh batang utk menghindari kebusukan batang.
Sebelum tanaman berproduksi dan tajuknya saling menaungi, dapat ditanam tanaman
sela baik kacang-kacangan/sayuran. Setelah tajuk saling menutupi, tanaman sela
diganti oleh rumput/tanaman legum penutup tanah yg sekaligus berfungsi sebagai
penambah nitrogen bagi tanaman jeruk.
4. Pemeliharaan Tanaman
1.
Penyulaman : Dilakukan pada tanaman yg
tidak tumbuh.
2.
Penyiangan : Gulma dibersihkan sesuai dgn frekuensi
pertumbuhannya, pada saat pemupukan juga dilakukan penyiangan.
3.
Pembubunan : Jika ditanam di tanah
berlereng, perlu diperhatikan apakah ada tanah di sekitar perakaran yg
tererosi. Penambahan tanah perlu dilakukan jika pangkal akar sudah mulai terlihat.
4.
Pemangkasan : Pemangkasan bertujuan utk
membentuk tajuk pohon dan menghilangkan cabang yg sakit, kering dan tidak
produktif/tidak diinginkan. Dari tunas-tunas awal yg tumbuh biarkan 3-4 tunas
pada jarak seragam yg kelak akan membentuk tajuk pohon. Pada pertumbuhan
selanjutnya, setiap cabang memiliki 3-4 ranting atau kelipatannya. Bekas luka
pangkasan ditutup dgn fungisida atau lilin utk mencegah penyakit. Sebaiknya
celupkan dulu gunting pangkas ke dalam Klorox/alkohol. Ranting yg sakit dibakar
atau dikubur dalam tanah.
5.
Pemupukan : Pemberian jenis pupuk dan
dosis (gram/tanaman) setelah penanaman adalah sebagai berikut:
a.
1 bulan: Urea=100; ZA=200; TSP=25; ZK=100;
Dolomit=20; P.kandang=20 kg/tan.
b.
2 bulan: Urea=200; ZA=400; TSP=50; ZK=200;
Dolomit=40; P.kandang=40 kg/tan.
c.
3 bulan: Urea=300; ZA=600; TSP=75; ZK=300;
Dolomit=60; P.kandang=60 kg/tan.
d.
4 bulan: Urea=400; ZA=800; TSP=100;
ZK=400; Dolomit=80; P.kandang=80 kg/tan.
e.
5 bulan: Urea=500; ZA=1000; TSP=125;
ZK=500; Dolomit=100; P.kandang=100 kg/tan.
f.
6 bulan: Urea=600; ZA=1200; TSP=150;
ZK=600; Dolomit=120; P.kandang=120 kg/tan.
g.
7 bulan: Urea=700; ZA=1400; TSP=175;
ZK=700; Dolomit=140; P.kandang=140 kg/tan.;
h.
8 bulan: Urea=800; ZA=1600; TSP=200;
ZK=800; Dolomit=160; P.kandang=160 kg/tan.
i.
>8 bulan: Urea >1000; ZA=2000;
TSP=200; ZK=800; Dolomit=200; P.kandang=200 kg/tan.
6.
Pengairan dan Penyiraman : Penyiraman
jangan menggenangi batang akar. Tanaman diairi sedikitnya satu kali dalam
seminggu pada musim kemarau. Jika air kurang tersedia, tanah di sekitar tanaman
digemburkan dan ditutup mulsa.
7.
Penjarangan
Buah jeruk : Pada tahun di mana pohon jeruk berbuah
lebat, perlu dilakukan penjarangan supaya pohon mampu mendukung pertumbuhan dan
bobot buah serta kualitas buah terjaga. Buah yg dibuang meliputi buah yg sakit,
yg tidak terkena sinar matahari (di dalam kerimbunan daun) dan kelebihan buah
di dalam satu tangkai. Hilangkan buah di ujung kelompok buah dalam satu tangkai
utama terdapat dan sisakan hanya 2-3 buah.
7. Hama Dan Penyakit
1.
Kutu loncat (Diaphorina citri.)
2.
Kutu daun (Toxoptera citridus aurantii,
Aphis gossypii.)
3.
Ulat peliang daun (Phyllocnistis
citrella.)
4.
Tungau (Tenuipalsus sp. , Eriophyes
sheldoni Tetranychus sp)
5.
Penggerek buah (Citripestis
sagittiferella.)
6.
Kutu penghisap daun (Helopeltis antonii.)
7.
Ulat penggerek bunga dan puru buah (Prays
sp.)
8.
Thrips (Scirtotfrips citri.).
9.
Kutu dompolon (Planococcus citri.)
10. Lalat buah (Dacus sp.)
11. Kutu sisik (Lepidosaphes beckii Unaspis citri.)
12. Kumbang belalai (Maeuterpes dentipes.)
1.
CVPD
2.
Tristeza
3.
Woody gall (Vein Enation)
4.
Blendok
5.
Embun tepung
6.
Kudis
7.
Busuk buah
8.
Busuk akar dan pangkal batang
9.
Buah gugur prematur
10. Jamur upas
11. Kanker
.
8. Panen Jeruk
1. Ciri dan Umur Panen
Buah jeruk
dipanen pada saat masak optimal, biasanya berumur antara 28–36 minggu,
tergantung jenis/varietasnya.
8.2. Cara Panen
Buah dipetik dgn menggunakan gunting pangkas.
8.3. Perkiraan Produksi
Rata-rata tiap pohon dapat menghasilkan 300-400 buah per tahun,
kadang-kadang sampai 500 buah per tahun. Produksi jeruk di Indonesia sekitar
5,1 ton/ha masih di bawah produksi di negara subtropis yg dapat mencapai 40
ton/ha.
2. Pascapanen
1. Pengumpulan
Di kebun, buah dikumpulkan di tempat
yg teduh dan bersih. Pisahkan buah yg mutunya rendah, memar dan buang buah yg
rusak. Sortasi dilakukan berdasarkan diameter dan berat buah yg biasanya
terdiri atas 4 kelas. Kelas A adalah buah dgn diameter dan berat terbesar
sedangkan kelas D memiliki diameter dan berat terkecil.
2. Penyortiran dan Penggolongan
Setelah buah dipetik dan
dikumpulkan, selanjutnya buah disortasi/dipisahkan dari buah yg busuk. Kemudian
buah jeruk digolongkan sesuai dgn ukuran dan jenisnya.
3. Penyimpanan
Untuk menyimpan
buah jeruk, gunakan tempat yg sehat dan bersih dgn temperatur ruangan 8-10 derajat C.
4. Pengemasan
Sebelum pengiriman, buah dikemas di
dalam keranjang bambu/kayu tebal yg tidak terlalu berat utk kebutuhan lokal dan
kardus utk ekspor. Pengepakan jangan terlalu padat agar buah tidak rusak. Buah
disusun sedemikian rupa sehingga di antara buah jeruk ada ruang udara bebas
tetapi buah tidak dapat bergerak. Wadah utk mengemas jeruk berkapasitas 50-60
kg.
10. Standar Produksi
1. Ruang Lingkup
Standar produksi ini meliputi:
syarat mutu, cara pengujian mutu, cara pengambilan contoh dan cara pengemasan.
2. Diskripsi
Jeruk keprok adalah buah dari
tanaman jeruk keprok (Citrus reticulata LOUR) yg berkulit mudah dikupas, dalam
keadaan cukup tua, utuh segar dan bersih.
3. Klasifikasi dan Standar Mutu
Jeruk keprok digolongkan dalam 4
(empat) ukuran yaitu kelas A, B, C dan D, berdasarkan berat tiap buah, yg
masing-masing digolongkan dalam 2 (dua) jenis mutu, yaitu Mutu I dan Mutu II.
o
Kelas A: diameter ˜ 7,1 cm atau ˜ 151 gram/buah.
o
Kelas B: diameter 6,1–7,0 cm atau 101–150 gram/buah
o
Kelas C: diameter 5,1–6,0 cm atau 51–100 gram/buah
o
Kelas D: diameter 4,0–5,0 cm atau ˜ 50 gram/buah
1. Keasamaan
sifat varietas: Seragam, cara uji organoleptik
2. Tingkat
ketuaan: Tua, tidak terlalu matang, cara uji organoleptik
3. Kekerasan:
Cukup keras, cara uji organoleptik
4. Ukuran:
Kurang seragam, cara uji SP-SMP-309-1981
5. Kerusakan, %
(jml/jml): maks 5-10, cara uji SP-SMP-310-1981
6. Kotoran:
bebas, bebas, cara uji organoleptik
7. Busuk %
(jml/jml): maks.1-2, cara uji SP-SMP-311-1981
4. Pengambilan Contoh
Contoh diambil secara acak dari
jumlah kemasan seperti terlihat di bawah ini. Dari setiap kemasan diambil
contoh sebanyak 20 buah dari bagian atas, tengah dan bawah. Contoh tersebut
diacak bertingkat (startified random sampling) sampai diperoleh minimum 20 buah
utk dianalisis.
1. Jumlah
kemasan dalam partai (lot) sampai dgn 100, contoh yg diambil 5.
2. Jumlah
kemasan dalam partai (lot)101 sampai dgn 300, contoh yg diambil
3. Jumlah
kemasan dalam partai (lot) 301-500, contoh yg diambil 9.
4. Jumlah
kemasan dalam partai (lot) 501-1000, contoh yg diambil 10.
5. Jumlah
kemasan dalam partai (lot) lebih dari 1000, contoh yg diambil 15 (minimum).
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Manfaat
tanaman jeruk sebagai makanan buah segar atau makanan olahan,
dimana kandungan vitamin C yg tinggi.
o
Di Beberapa negara telah diproduksi minyak dari kulit
dan biji jeruk, gula tetes, alkohol dan pektin dari buah jeruk yg terbuang.
Minyak kulit jeruk dipakai utk membuat minyak wangi, sabun wangi, esens minuman
dan utk campuran kue.
o
Beberapa jenis jeruk seperti jeruk nipis dimanfaatkan
sebagai obat tradisional penurun panas, pereda nyeri saluran napas bagian atas
dan penyembuh radang mata.
1.
Kutu loncat (Diaphorina citri.)
2.
Kutu daun (Toxoptera citridus aurantii,
Aphis gossypii.)
3.
Ulat peliang daun (Phyllocnistis citrella.)
4.
Tungau (Tenuipalsus sp. , Eriophyes
sheldoni Tetranychus sp)
5.
Penggerek buah (Citripestis
sagittiferella.)
1.
CVPD
2.
Tristeza
3.
Woody gall (Vein Enation)
4.
Blendok
5.
Embun tepung
DAFTAR
PUSTAKA
http://budidaya-petani.blogspot.co.id/2013/02/budidaya-jeruk-lengkap.html.diakses pada 28 desember 2016
https://www.google.com/search?espv=2&q=makalah+budidaya+jeruk+doc&spell=1&sa=X&ved=0ahUKEwia842B2JXRAhVIMo8KHVQODPwQvwUIGCgA&biw=1366&bih=672.diakses pada 28 desember 2016
http://www.budidayapetani.com/2015/11/makalah-budidaya-tanaman-jeruk.html. diakses pada 28 desember 2016
No comments:
Post a Comment