LAPORAN
PRAKTIKUM
Oleh
CITRA
HELDA ANGGIA
NIM
A31151077
Pembimbing
: Dr.Ir. Kasutjiangianti,MP
Teknisi
: kaidi,SP
PROGRAM STUDI
KETEKNIKAN PERTANIAN
JURUSAN TEKNOLOGI
PERTANIAN
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
2016
BAB
1
PENDAHULUAN
1.1
Latar belakang
Pengenalan
alat-alat laboratorium penting dilakukan untuk keselamatan kerja saat melakukan
penelitian. Alat-alat laboratorium biasanya dapat rusak atau bahkan berbahaya
jika penggunaannya tidak sesuai dengan prosedur. Sebab pentingnya dilakukan
pengenalan alat-alat laboratorium adalah agar dapat diketahui cara-cara
penggunaan alat tersebut dengan baik dan benar, Sehingga kesalahan prosedur
pemakaian alat dapat diminimalisir sedikit mungkin. Hal ini penting supaya saat
melakukan penelitian, data yang diperoleh akan benar pula. Data-data yang tepat
akan meningkatkan kualitas penelitian seseorang.
Mikroorganisme terdapat dimana saja, hampir disetiap tempat. Bahkan
benda-benda, air minum, makanan kita sehari-hari yang kita anggap sudah steril
dan bersih, setelah diteliti lagi ternyata masih banyak terdapat mikroorganisme
didalamnya. Keberadaan mikroorganisme ini tentu saja ada yang membahayakan dan
ada juga yang tidak.
Pada praktikum mikrobiologi – virologi ini, alat yang digunakan harus dalam
keadaan steril yaitu keadaan terbebas dari segala bentuk kehidupan terutama
mikroorganisme yang tidak kita inginkan, oleh sebab itu perlu mengetahui cara
yang tepat untuk melakukan sterilisasi. Sterilisasi sangat penting dalam sebuah
pengamatan mikroba, Karena keberhasilan dalam pengamatan sangat tergantung dari
keberhasilan kita mensterilisasi. Sterilisasi sangat penting karena pada saat
inilah kita akan membunuh mikroba kontaminan yang akan menghambat atau
mengganggu mikroba yang akan kita amati.
1.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui alat dan bahan
pada praktikum budidaya jamur
2. Untuk mengetahui fungsi masing-masing alat dan bahan pada praktikum
jamur
3. Untuk mengetahui ruang pada
praktikum jamur beserta fungsinya
BAB 2
TINJAUAN
PUSTAKA
2.1 Dasar
teori
Tjitrosoepomo
(2001), menyatakan bahwa jamur tiram (Pleurotus ostreatus) memiliki tudung
berbentuk setengah lingkaran mirip cangkang tiram dengan bagian tengah
agak cekung dan berwarna putih hingga krem, memiliki tangkai yang tumbuh
menyamping, bentuknya seperti tiram (ostreatus), permukaannya hampir licin,
diameter 5-20 cm. Tepi tudung mulus sedikit berlekuk. Pada waktu muda, tubuh buah diselubungi oleh
velum universal. Jiak tubuh membesar, tinggallah selaput pada pangkal tangkai
tubuh buah sebagai bursa. Dari tepi tubuh buah ke tangkai terdapat pula selaput
yang menutupi sisi bawah tubuh buah dinamakan velum partiale. Jika tubuh buah
membesar, maka selaput ini akan robek dan merupakan suatu cicncin (annulus)
pada bagian atas tubuh buah. Himenofora pada sisi bawah tubuh buah, membentuk
papan-papan atau lamella yang tersusun radial, dapat juga himenofora membuat
tonjolan berupa buluh-buluh. Himenium meliputi sisi bawah tubuh buah tadi dan
mula-mula terletak di bawah velum partiale. Letak himenium yang demikian itu
disebut angiokarp.
Seperti yang telah dijelaskan pada praktikum pengenalan
alat-alat laboratorium bertujuan untuk membuat praktikan mengetahui fungsi atau
kegunaan alat-alat laboratorium, oleh karena itu, fungsi daripada tiap-tiap
alat akan dijelaskan dengan tujuan agar praktikan dapat memahami secara jelas
kegunaan alat-alat laboratorium yang akan dipakai. Pada dasarnya setiap alat
memiliki nama yang menunjukkan kegunaan alat tersebut, prinsip kerja atau
proses yang berlangsung ketika alat digunakan (Sodik, 2014).
BAB
3
METODELOGI
3.1 Waktu dan Tempat
Praktikum Adapun kegiatan praktikum
ini dilakukan pada :
Hari : Jumat
Tanggal : 22 November 2016
Pukul : 01.00-selesai
Tempat : laboratorim jamur tiram atau kumbung, politeknik negeri jember
3.2 Alat Dan
Bahan
·
Alat yang digunakanadalah: alat tulis, buku, internet,
hp, tong, kapas, pet dan pipa air, steam boiler, cangkul, ember, timbangan,
sekop, spatula, pinsek, korek, pemadat, rak, saringan, plastik, cincin, penutup
dan lampu bunsen
·
Bahan yang digunakan adalah: bekatul, serbuk gergaji, kapur,
bibit dan air
3.3 Cara
Kerja
1.
menyiapkan alat dan bahan
2.
mendokumentasikan alat,bahan dan ruangan
3. mencari
fungsi setiap alat, bahan serta ruanganpada buku maupun internet
4.
melaporkan hasil praktikum
BAB
4
HASIL
DAN PEMBAHASAN
4.1
Hasil
No
|
Nama
alat, ruang dan bahan
|
Gambar
|
Alat-alat
|
||
1.
|
Tong
|
|
2.
|
Kapas
|
|
3.
|
Pipet
air dan pipa
|
|
4.
|
Steam boiler
|
|
5.
|
Cangkul
|
|
6.
|
Ember
|
|
7.
|
Timbangan
|
|
8.
|
Sekop
|
|
9.
|
Spatula
|
|
10.
|
Pinset
|
|
11.
|
Korek
|
|
12.
|
Pemadat
|
|
13.
|
Rak
|
|
14
|
Saringan
|
|
15.
|
Cincin
dan tutup
|
|
16.
|
Plastik
|
|
17.
|
Alkohol
|
|
18.
|
Lampu
bunsen
|
|
Ruang –ruang
|
||
1.
|
Ruang
pembuatan media atau sterilisasi
|
|
2.
|
Ruang
kumbung jamur
|
|
3.
|
Ruang
inokulasi
|
|
4.
|
Ruang
pemeliharaan
|
|
Bahan-bahan
|
||
1.
|
Serbuk
gergaji
|
|
2.
|
Bekatul
|
|
3.
|
Kapur
|
|
4.
|
Air
|
|
5.
|
Bibit
|
|
4.2
Pembahasan
Fungsi-fungsi
alat sebagai berikut:
1. Tong:
alat untuk sterilisasi yang dibutuhkan untuk uapanya
2. Kapas:
penutup baglog untuk tidak terjadi kontaminasi
3. Pipet
air dan pipa: untuk menjaga kelembapan pada ruangan yaitu mengaliri air dan
menyiram ruangan
4. Steam
boiler : alat yang berfungsi untuk memanaskan air dengan menggunakan panas dari
hasil pembakaran bahan bakar, panas hasil pembakaran selanjutnya panas hasil
pembakaran dialirkan ke air sehingga menghasilkan steam (uap air yang memiliki
temperatur tinggi).
5. Cangkul :alat untuk mencampur bahan
6. Ember
: untuk menaruh bahan dan alat untuk mengangkat bahan
7. Timbangan :alat untuk menimbang bahan
8. Sekop
:alat untuk mencampur bahan
9. Spatula
:alat untuk mengambil dan memindahkan bibit
10. Pinset
:alat untuk memindahakan dan mengambil bibit
11. Korek
:alat untuk menghidupkan api pada bunsen
12. Pemadat :alat untuk memadatkan baglog
13. Rak :alat untuk menata atau tempat
perkembangan baglog
14. Saringan
:alat untuk menyaring bahan
15. Cincin
dan tutup : untuk mencincin baglaog dan penutup baglog
16. Plastik
: alat untuk pembungkus media
17. Alkohol
:alat untuk mensterilisasi
18. Lampu
bunsen :alat untuk sterilisasi agar tidak kontaminasi
Fungsi-fungsi
ruangan sebagai berikut:
1.
Ruang persiapan
Ruang
persiapan adalah ruangan yang berfungsi untuk melakukan kegiatan Pengayakan,
Pencampuran, Pewadahan, dan Sterilisasi media jamur tiram.
2. Ruang
Inokulasi:
Ruang
Inokulasi adalah ruangan yang berfungsi untuk menanam bibit jamur tiram pada
media tanam, ruang ini harus mudah dibersihkan, tidak banyak ventilasi untuk
menghindari kontaminasi (adanya mikroba lain).
3.
Ruang Inkubasi
Ruangan ini
memiliki fungsi untuk menumbuhkan miselium jamur tiram pada media tanam yang
sudah di inokulasi (Spawning). Kondisi ruangan diatur pada suhu 22 – 28OC
dengan kelembaban 60% – 80%, Ruangan ini dilengkapi dengan rak-rak bambu untuk
menempatkan media tanam dalam kantong plastic (baglog) yang sudah di inokulasi.
4.
Ruang Penanaman :
Ruang penanaman (growing) digunakan untuk menumbuhkan tubuh buah jamur
tiram . Ruangan ini dilengkapi juga dengan rak-rak penanaman dan alat
penyemprot/pengabutan. Pengabutan berfungsi untuk menyiram dan mengatur suhu
udara pada kondisi optimal 16 – 22OC dengan kelembaban 80 – 90%.
Fungsi-fungsi
bahan sebagai berikut:
1. Dedak
halus, sebagai sumber karbohidrat, sumber karbon dan nitrogen, juga sebagai
sumber vitamin B kompleks.
2.
Kapur, untuk menetralkan pH media dan
mencegah adanya jasad pengganggu.
3.
Air, sumber hara dan pencampur
bahan-bahan media.
4. Serbuk
gergaji : berfungsi sebagai penyedia nutrisi bagi jamur. Kayu yang digunakan
sebaiknya kayu keras. Hal ini karena kayu keras banyak mengandung selulosa yang
dibutuhkan oleh jamur
BAB 5
PENUTUP
5.1
Kesimpulan
Praktikum
Pengenalan Bahan dan peralatan praktikun ini menjadi dasar dari untuk pelaksanaan
praktikum budidaya jamur selanjutnya karena praktikum ini merupakan praktikum
dasar, sehingga pada saat praktikum selanjutnya, praktikan dapat
menggunakan peralatan dengan prosedur yang telah dipelajari sebelumnya
dipraktikum Pengenalan Bahan dan peralatan praktikun ini.
Pengenalan
alat-alat bertujuan untuk membuat praktikan mengetahui fungsi atau kegunaan
alat-alat laboratorium, oleh karena itu, fungsi daripada tiap-tiap alat akan
dijelaskan dengan fungsinya agar praktikan dapat memahami secara jelas kegunaan
alat-alat laboratorium yang akan dipakai. Pada dasarnya setiap alat memiliki
nama yang menunjukkan kegunaan alat tersebut, prinsip kerja atau proses yang
berlangsung ketika alat digunakan
5.2 saran
Dalam pengenalan alat
dan bahan diharapkan mahasiswaharus teliti agarpada saat praktikum tidak
terjadi kesalahan pada pengenalan alat.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.satujam.com/sebelum-terjun-ke-bisnis-jamur-tiram-ketahui-hal-hal-berikut-ini/. Diakses pada 25 November 2016
http://www.bbpp-lembang.info/index.php/arsip/artikel/artikel-pertanian/727-ir-muharja-hasan-mp.
Diakses pada 25 November 2016
http://www.gerbangpertanian.com/2010/08/belajar-mebudidayakan-jamur-tiram.html.
Diakses pada 25 November 2016
https://risaluvita.wordpress.com/2013/12/17/sterilisasi-dan-pengenalan-alat/. Diakses pada 25 November 2016
http://terataiputih21.blogspot.co.id/2013/01/laporan-praktikum-budidaya-jamur-tiram_3040.html.
Diakses pada 25 November 2016
http://aayhunna.blogspot.co.id/2015/04/laporan-praktikum-kimdas-pengenalan.html.
Diakses pada 25 November 2016
No comments:
Post a Comment