KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN
PENDIDIKAN TINGGI
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
JURUSAN PRODUKSI PERTANIAN
PRODI PRODUKSI TANAMAN HORTIKULTURA
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
PEMULIAAN
TANAMAN
HIBRIDISASI
KACANG PANJANG (F1)
Disusun Oleh :
Nama : Citra Helda Anggia ( A31151077)
Dosen : Ir.Djenal.MP
Teknisi : Vega Karika Putri,SP,Msi
PROGRAM STUDI PRODUKSI
TANAMAN HORTIKULTURA
JURUSAN PRODUKSI PERTANIAN
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
2016
Telah Diperiksa dan Dinilai
|
|
|
|
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bunga tanaman kacang panjang
termasuk dalam jenis bunga berumah satu, yaitu dalam satu bunga terdapat bunga
jantan (serbuk sari) dan bunga betina (putik). Penyerbukan terjadi secara
kleistogami artinya penyerbukan terjadi sebelum mekarnya bunga. Oleh karena itu
kemungkinan terjadinya persilangan alami sangat kecil.
Salah satu upaya yang perlu dilakukan untuk
meningkatkan produktivitas pertanian adalah penggunaan benih unggul bermutu
tinggi. Sifat unggul pada tanaman dapat timbul secara alami karena adanya
seleksi alam dan juga dapat terbentuk karena campur tangan manusia melalui
kegiatan pemuliaan tanaman.
Pemuliaan tanaman pada dasarnya adalah kegiatan
memilih atau menyeleksi dari suatu populasi untuk mendapatkan genotip tanaman
yang memiliki sifat-sifat unggul, yang selanjutnya dikembangkan dan diperbanyak
sebagai bibit unggul. Namun demikian, kegiatan seleksi tersebut sering kali
tidak dapat langsung diterapkan. Sifat keunggulan tidak seluruhnya terdapat
pada satu genotip saja, melainkan terpisah genotip lainnya. Misalnya satu
genotip mempunyai daya hasil tinggi, tetapi rentan terhadap penyakit, genotipe
lainnya memiliki sifat sebaliknya. Jika seleksi diterapkan secara langsung,
maka kedua sifat unggul tersebut akan selalu terpisah pada genotip yang
berbeda. Untuk mendapatkan genotip baru yang memiliki kedua sifat unggul
tersebut, perlu dilakukan penggabungan melalui rekombinasi gen.
Persilangan merupakan salah satu cara untuk
menghasilkan rekomendasi gen. Secara teknis, persilangan dilakukan dengan cara
memindahkan tepung sari ke kepala putik. Persilangan ini dilakukan pada tanaman
menyerbuk sendiri maupun tanaman menyerbuk silang. Keberhasilan persilangan
sangat ditentukan oleh pengetahuan pemulia mengenai struktur bunga, waktu
berbunga, saat bunga mekar, kapan bunga betina matang, saat jantan matang, dan
tipe penyerbukan (tanaman menyerbuk sendiri dan silang).
Pemuliaan tanaman pada dasarnya adalah kegiatan
memilih atau menyeleksi dari suatu populasi untuk mendapatkan genotip tanaman
yang memiliki sifat unggul,selanjutnya dikembangkan dan diperbanyak sebagai
bibit unggul.
1.2 Tujuan
persilangan buatan ialah untuk mendapat kacang
panjang yang unggul, yang ditandai dengan umur yang genjah, keras atau
mempunyai daya simpan lama, warna menarik (sesuai selera paras), rasa manis,
dan lain sebagainya sesuai dengan criteria yang diinginkan.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Dasar Teori
Perkawinan antar spesies merupakan salah satu cara yang digunakan dalam
meningkatkan keragaman genetik bahan pemuliaan. Keragaman tersebut nantinya
akan diseleksi untuk mendapatkan varietas yang memiliki sifat unggul. Varietas
bersifat unggul tersebut yang nantinya dapat dilepas sebagai varietas unggul.
Untuk mendapatkan varietas unggul dapat ditempuh melalui beberapa metode.
Metode pemuliaan tanaman ini sangat ditentukan oleh sistem penyerbukan ataupun
cara perkembangbiakan tanaman. Metode untuk tanaman menyerbuk sendiri berbeda
untuk tanaman menyerbuk silang. Metode untuk tanaman yang dikembangbiakan
secara seksual berbeda dengan yang dikembangbiakan secara aseksual (Sunarto,
1997).
Bunga tanaman kacang panjang termasuk dalam jenis bunga berumah satu, yaitu
dalam satu bunga terdapat bunga jantan (serbuk sari) dan bunga betina (putik).
Penyerbukan terjadi secara kleistogami artinya penyerbukan terjadi sebelum
mekarnya bunga. Oleh karena itu kemungkinan terjadinya persilangan alami sangat
kecil (Hanif, 2012).
BAB 3
METODELOGI
3.1 Waktu Dan Tempat
Praktikum
pemuliaan tanaman dengan materi “Persilangan Buatan pada Kacang Panjang” dilaksanakan pada hari
selasa , 22 november-2 desember 2016 pukul 15.00-selesai WIB di lahan
politeknik negeri jember.
3.2 Alat dan Bahan
Alat
|
Bahan
|
Pinset : Untuk
kastrasi dan polinasi
|
Bunga kacang panjang bermacam
varietas
|
Plastik : Untuk
menutup bunga
|
|
Spidol
|
|
Label : Untuk
pelabelan
|
|
Tali
|
3.3 Langkah Kerja
1. Setelah tanaman
sudah mulai berbunga, penyilangan dapat dilakukan setiap hari pada pukul 06.30
– 07.30 atau jam 15.00-18.00
2
Memilih bunga yang diperkirakan mekar esok harinya dengan ciri-ciri kuncup
bunga membengkak dan corolla mulai kelihatan muncul sedikit pada kelopaknya.
Kelopak bunga dibuang dengan pinset. Kemudian buang bunga mahkota dengan cara
menarik perlahan – lahan mahkota (sepal). Sampai kelima sepal habis.
3
Membuang seluruh stamen dengan menggunakan pinset sehingga hanya tertinggal
kepala putik.
4
Memilih bunga yang mekar sebagai sumber serbuk sari (pejantan), lalu buka
mahkotanya dan ambil anter yang sudah siap untuk diserbukkan kekepala putik
atau stigma.
5
Melakukan pemindahan serbuk sari kekepala putik.
6
Setelah menyilangkan diberi label yang neggantung pada tangkai atau cabang
bunga tersebut dengan menulis tetua yang disilangkan (betina dan jantan),
tanggal persilangan, nama penyilang (pemulia).
7
Apabila kira-kira satu minggu bunga yang disilangkan masih
segar dan hijau berarti hibridisasi berhasil.
BAB 4
HASIL DAN
PEMBAHASAN
4.1 Hasil Praktikum
Tabel hasil
keberhasilan persilangan kacang panjang
Persilangan antara
|
Tanggal persilangan
|
%keberhasilan atau
gagal
|
A X B
|
22/11/2016
|
3/3 X 100%
|
B X C
|
25/11/2016
|
2/2 X 100%
|
C X D
|
01/12/2016
|
4/4 X 100%
|
D X A
|
02/12/2016
|
1/1 X 100%
|
4.2 Pembahasan
Pada pratikum pemuliaan
tanaman yang kami lakukan, dalam melakukan persilangan kacang panjang kami
menggunakan 4 varietas kacang panjang
Dalam melakukan persilangan kita harus dapat
menentukan ciri-ciri atau keadaan bunga yang akan di tentukan apakah sebagai
tetua jantan atau tetua betina. Bunga yang akan di pilih menjadi sumber betina
dicirikan dengan bentuk kelopak masih menguncup dan berwarna putih kehijaun dan
masih tertutup rapat sehingga tdak terlihat mahkota bunganya. Sedangkan bunga
yang di pilih sebagi tetua jantan memiliki ciri saat sore hari keadaan kuncup
sudah merekah sedikit dan di yakinkan bahwa saat pagi hari ketika akan di
lakukan persilangan bunganya sudah mekar.
Hal terpenting dalam melakukan persilangan Bunga
kacang panjang sangat kecil dan mudah patah sehingga di perlukan ketelitian,
kesabaran, fokus dan hati-hati dalam bekerja. Akan tetapi pada hari pertama
kami melakukan persilangan kami tidak mengantisipasi akan adanya hujan setiap
hari yang selalu mengguyur lahan sehingga hasil persilangan tidak ada yang
berhasil dikarenakan bunga rontok yang disebabkan hujan yan didalam plastik
terlalu banyan mengandung air dan semakin lama busuk.
Ciri-ciri kegagalan persilangan
1)
Persilangan A x B
Hasil persilangan bunga gugur dan berbau kalau di pegang bunga yang sudah jatuh diplastik lengket berarti bunga
tersebut sudah terkontaminasi di sebabkan hujan yang teus menerus dan timbul
bakteri yang menyebabkan kegagalan pemuliaan .
2)
Persilangan B x C
3)
Hasil persilangan bunga gugur dan berbau
kalau di pegang bunga yang sudah jatuh
diplastik lengket berarti bunga tersebut sudah terkontaminasi di sebabkan hujan
yang teus menerus dan timbul bakteri yang menyebabkan kegagalan pemuliaan dan terdapat hama paada bunga yang berada
didalam plastik
4)
Persilangan C x D
5)
Hasil persilangan bunga gugur dan terdapat
miselium pada plastik berarti sudah kontaminasi diakibatkan penalian kuang
rapan dan udara masuk membawa jamur.
6)
Persilangan D x A
Pada persilangan bunga rontok
diakibatkan sel kelmin janannya kurang matang sehunnga tidak terjadi
penyerbukan
BAB 5
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
1. Dalam praktikum penyilangan kacang panjang dibutuhkan ketelitian dan teknik
2.
faktor penyebab kegagaalan
Ø Hujan terus menerus
Ø Kurang rapat dalam pembuungkusan bunga
Ø benang sari kurang atang sehingga tidak ada
penyerbukan
Ø alat dan bahan sudah terkontaminasi
Ø terkena hama dan penyakit
5.2 Saran
Dalam melakukan praktek penyilangan
buatan pada anaman kacang panjang terlebih daulu dengan memilih tetua betina,
kemudian emaskulasi tetua betina setelah itu melakukan polenisasi atau
melakukan penyerbukan dan yang terakhir yaitu penyungkupan dan pemberian label
menggunakan sedota
DAFTAR PUSTAKA
No comments:
Post a Comment