KEMENTRIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
JURUSAN PRODUKSI PERTANIAN
PRODI PRODUKSI TANAMAN HORTIKULTURA
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
FISIOLOGI
TUMBUHAN
TENTANG
LAJU
RESPIRASI TANAMAN
PROGRAM
STUDI D-3 PRODUKSI TANAMAN HORTIKULTURA
JURUSAN
PRODUKSI PERTANIAN
NAMA :CITRA HELDA ANGGIA
NIM :A31151077
Program
Studi/Semester : PTH/2
Pembimbng : Dr. Ir. Edi Siswadi,
MP
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
Tahun 2016
Telah Diperiksa dan Dinilai
|
|
|
|
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Respirasi
adalah proses pernafasan yang menghirup / menghisap oksigen dari udara dan
mengeluarkan / melepaskan karbondioksida ke udara. Respirasi pada tanaman
adalah proses reaksi karbohidrat (CH 2 O) dengan oksigen (0 2 ) menghasilkan
air (H 2 O) dan energi kimia karbohidrat (CO 2) yang dilepaskan ke udara. Energi kimia yang
dihasilkan dari proses respirasi tersebut akan dipergunakan dalam proses
metabolisme atau energi kimia tersebut akan dipergunakan untuk menggantikan energi
yang dipergunakan dalam metabolisme. Apabila banyak terjadi respirasi pada
tanaman; berarti banyak energi yang keluar dan banyak karbohidrat yang terurai.
Ini dapat mempengaruhi produksi tanaman tersebut.
Dalam
proses respirasi ada beberapa faktor
yang mempengaruhinya dan faktor-faktor ini dibagi menjadi faktor internal dan
faktor eksternal. Faktor internal dalam respirasi adalah faktor yang berasal
dari dalam tumbuhan sendiri, yaitu Jumlah
plasma dalam sel, Jumlah
substrat respirasi dalam sel, Umur
dan tipe tumbuhan. Faktor
eksternal dalam respirasi merupakan faktor yang berasal dari luar sel atau
lingkungan, yaitu Suhu, Kandungan O
2 udara, Kandungan CO2
udara, Kandungan air dalam
jaringan,
Cahaya, Luka
dan stimulus mekanik.
1.2 Tujuan dan Manfaat
1.Mahasiswa diharapkan mampu membuktikan
bahwa tumbuhan respirasi menghasilkan CO2.
2.Mahasiswa
diharapkan mampu menghitung CO2 hasil respirasi kecambah.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Faktor-Faktor Penentu Laju Respirasi
2.1.1 Faktor
internal
a. Jumlah plasma dalam
sel.
Jaringan-jaringan
meristematik (jaringan yang masih muda) terdapat sel-sel yang masih penuh
dengan plasma dengan viabilitas tinggi biasanya mempunyai kecepatan respirasi
yang lebih besar daripada jaringan-jaringan yang lebih tua dengan jumlah
plasmanya sudah lebih sedikit.
b. Jumlah substrat
respirasi dalam sel.
Jumlah substrat
respirasi pada tumbuhan merupakan hal yang penting dalam melakukan respirasi.
Tumbuhan dengan kandungan substrat yang sedikit akan melakukan respirasi dengan
laju yang rendah pula. Sebaliknya, tumbuhan dengan kandungan substrat yang
banyak akan melakukan respirasi dengan laju yang tinggi. Substrat utama
respirasi adalah karbohidrat.
c. Umur dan tipe
tumbuhan.
Tingkat respirasi yang
terjadi pada tumbuhan muda akan lebih tinggi dari tumbuhan yang sudah dewasa
atau lebih tua. Hal ini dikarenakan pada tumbuhan muda jaringannya juga masih
muda dan sedang berkembang dengan baik. Umur tumbuhan juga akan memepengaruhi
laju respirasi. Laju respirasi tinggi pada saat perkecambahan dan tetap tinggi
pada fase pertumbuhan vegetatif awal (di mana laju pertumbuhan juga tinggi) dan
kemudian akan menurun dengan bertambahnya umur tumbuhan.
2.1.1 Faktor
eksternal
a. Suhu.
Secara umum pada
batas-batas tertentu kenaikan suhu menyebabkan pula kenaikan laju respirasi.
Kecepatan reaksi respirasi akan meningkat untuk setiap kenaikan suhu sebesar
10o C, namun hal ini tergantung pada masing-masing spesies tumbuhan. Namun,
kenaikan suhu yang melebihi batas minimum kerja enzim, akan menurunkan laju
respirasi karena enzim respirasi tidak dapat bekerja dengan baik pada suhu
tertalu tinggi.
b. Kandungan O 2 udara.
Pengaruh kadar oksigen
dalam atmosfer terhadap kecepatan respirasi akan berbeda-beda tergantung pada
jaringan dan jenis tumbuhan, tetapi meskipun demikian makin tinggi kadar
oksigen di atmosfer maka makin tinggi kecepatan respirasi tumbuhan.
c. Kandungan CO2 udara.
Semakin tinggi
konsentrasi karbondioksida diperkirakan dapat menghambat proses respirasi.
Konsentrasi karbondioksida yang tinggi menyebabkan stomata menutup sehingga
tidak terjadi pertukaran gas atau oksigen tidak dapat diserap oleh tumbuhan.
Pengaruh hambatan yang telah diamati pada respirasi daun mungkin disebabkan
oleh hal ini.
d. Kandungan air dalam
jaringan.
Pada umumnya dengan
naiknya kandungan air dalam jaringan kecepatan respirasi juga akan meningkat.
Ini nampak jelas pada biji yang sedang berkecambah.
e. Cahaya.
Cahaya akan mendorong
laju respirasi pada jaringan tumbuhan yang berklorofil karena cahaya berpengaruh
pada tersedianya substrat respirasi yang dihasilkan dari proses fotosintesis.
f. Luka dan stimulus
mekanik.
Luka atau kerusakan
jaringan (stimulus mekanik) pada jaringan daun menyebabkan laju respirasi naik
untuk sementara waktu, biasanya beberapa menit hingga satu jam. Luka memicu
respirasi tinggi karena tiga hal, yaitu:
1) oksidasi senyawa fenol terjadi dengan
cepat karena pemisahan antara substrat dan oksidasenya dirusak;
2) proses glikolisis yang normal dan
katabolisme oksidatif meningkat karena hancurnya sel atau sel-sel sehingga
menambah mudahnya substrat dicapai enzim respirasi;
3) akibat luka biasanya sel-sel tertentu
kembali ke keadaan meristematis diikuti pembentukan kalus dan penyembuhan atau
perbaikan luka.
g. Garam-garam mineral.
Bila terjadi penyerapan
garam-garam mineral dari dalam tanah, maka laju respirasi akan meningkat. Hal
ini dikaitkan dengan energi yang diperlukan pada saat garam/ion diserap dan
diangkut. Keperluan energi itu dipenuhi dengan menaikkan laju respirasi. Fenomena
ini dikenal dengan respirasi
garam (anonim 2011)
BAB
V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari
percobaan di atas, dapat disimpulkan bahwa pada respirasi kecambah kacang hijau menghasilkan
CO2, hal ini di buktikan
karena adanya uap air pada dinding tabung tersebut dan hasil titrasi yang diperoleh .Respirasi
bertujuan menghasilkan energi yang dibutuhkan untuk memperoleh makanan berupa
air dan karbondioksida.
5.2
Saran
Sebaiknya
dalam melakukan penelitian seperti ini, perlu diperhatikan instalasi dari rangkaian percobaan jangan sampai bocor karena
akan dapat mempengaruhi hasilnya. Selain itu koordinasi pengadaan alat dan
bahan agar dapat dipersiapkan lebih dulu agar dalam melakukan pratikum dengan
baik.
DAFTAR PUSTAKA
Annisa syabatin.2007. Respirasi pada tumbuhan.
[Online]diakses pada tanggal 1 Januari 2012
http://annisanfushie.wordpress.com/2008/12/07/respirasi-pada-tumbuhan/.Anonim.2010
.
pengertian-definisi.blogspot.com/2015/05/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-proses.html?m=1
http://3.bp.blogspot.com
/t3T83i0CG5I/s1600/respirasi-tumbuhan-3
No comments:
Post a Comment