BAB
1
PENDAHULUAN
1.1 Pendahuluan
Salah satu ciri organisme hidup seperti tumbuhan adalah berkembang biak. Ada dua cara tumbuhan dalam berkembangbiak, yaitu dengan cara aseksual dan seksual. Cara perkembangbiakan secara
aseksual adalah suatu perkembangbiakan dengan cara menggunakan organ vegetatif.
Cara ini banyak dilakukan
oleh tanaman yang tidak mempunyai bunga atau tidak mampu melakukan penyerbukan
karena bunga tidak lengkap atau karena faktor lain yang menghalangi terjadinya
penyerbukan. Bagian tanaman yang dipakai
untuk berkembang biak adalah batang, umbi, atau mata tunas. Sedangkan cara
perkembangbiakan secara
seksual adalah perkembangbiakan dengan menggunakan biji. Biji berasal dari
bakal biji, yang dapat disamakan dengan makrosporangium dan terdapat di dalam
bunga.
Alat
perkembangbiakan generatif itu bentuk dan susunannya berbeda-beda menurut
jenisnya tumbuhan, tetapi bagi tumbuhan yang berbiji, alat tersebut lazimnya
merupakan bagian tumbuhan yang kita kenal sebagai bunga. Oleh sebab itu suatu
tumbuhan berbiji, jika sudah tiba waktu baginya akan mengeluarkan bunga. Bunga
sebagai suatu bagian tumbuhan merupakan suatu penjelmaan dari bagian pokok
tubuh tumbuhan yaitu akar, batang dan daun. Jika kita memperhatikan susunan
suatu bunga, mudahlah diketahui bahwa bunga adalah penjelmaan suatu tunas
(batang dan daun-daun) yang bentuk, warna dan susunannya disesuaikan dengan
kepentingan tumbuhan, sehingga pada bunga ini dapat berlangsung penyerbukan dan
pembuahan, dan akhirnya dapat dihasilkan alat-alat perkembangbiakan. Bunga disebut organ pembiakan seksual karena bunga merupakan tempat
melekatnya alat kelamin
tumbuhan yakni benang sari dan putik. Menurut kelengkapan bagian yang terdapat
pada suatu bunga, ada dua macam bunga yakni bunga lengkap dan bunga tak
lengkap. Sementara menurut ada tidaknya alat kelamin bunga dibedakan atas bunga
sempurna dan bunga tak sempurna.
Menyadari akan pentingnya peranan bunga dalam kehidupan sehari-hari, maka
para peneliti tumbuhan di berbagai negara memandang penting untuk mengadakan
penelitian secara mendalam terhadap bunga dari berbagai jenis tumbuh-tumbuhan
dengan maksud agar dapat mengambil manfaat yang sebesar-besarnya dari tiap
bunga yang telah diteliti.
Usaha pemuliaan
tanaman dapat dilakukan dengan mempelajari terlebih dahulu sifat yang nampak
(morfologi) dari suatu tanaman dan bagaimana teknik persilangannya, oleh karena
itu pada praktikum kali ini akan mempelajari berbagai macam bunga dengan
morfologi dan tipe persilangannya.
1.2 Tujuan
1. Mempelajari morfologi
dan klasifikasi tanamn
2. Mempelajari tipe
persilangan dari tanaman
3. mempelajari
penyerbukan sendiri
BAB
2
DASAR
TEORI
Dari suatu
tumbuhan dapat diperoleh tumbuhan baru, dengan kata lain tumbuhan dapat memperbanyak diri atau berkembang biak. Yang dapat
menjadi tumbuhan baru adalah suatu bagian tubuh tumbuhan, yang kemudian
memisahkan diri atau oleh manusia sengaja dipisahkan dari tumbuhan yang lama.
Bagian tubuh tumbuhan yang kemudian dapat tumbuh menjadi individu baru itu
dinamakan alat perkembangbiakan. Bagian tubuh tumbuhan yang dapat merupakan
alat perkembangbiakan sangat bermacam-macam, oleh sebab itu alat
perkembangbiakan dapat dibedakan dalam dua golongan yaitu alat perkembangbiakan
seksual dan aseksual (Tyler,2001).
Perkembangbiakan
secara aseksual menghasilkan biji yang terbentuk dari bunga yang didahului dengan pembentukan gamet, penyerbukan dan
dilanjutkan dengan pembuahan. Setiap individu tumbuhan memiliki bunga yang
bentuk dan susunannya berbeda-beda tergantung jenis tumbuhan. Pembungaan,
penyerbukan, pembuahan, dan pembentukan buah adalah empat faktor penting yang
menentukan produktivitas tanaman. Faktor terpenting adalah pembungaan, karena
tanpa pembungaan tidak akan terjadi penyerbukan bunga atau pembentukan buah dan
tidak akan dapat diperoleh biji dari tanaman. Bunga yang terbentuk dari tunas
yang mengalami perubahan biasanya pertumbuhan batang terhenti, menjadi tangkai
dan dasar bunga. Daun berubah bentuk dan warnanya, sebagian lagi mengalami
metamorfosis menjadi bagian-bagian yang akan menghasilkan calon individu baru.
Bunga adalah penjelmaan suatu tunas (batang dan daun) yang terbentuk. Warna dan
susunan bunga disesuaikan dengan tumbuhan, sehingga pada bunga berlangsung
penyerbukan dan pembuahan, dan akhirnya dihasilkan alat perkembangbiakan
(Tjitrosoepomo, 1989).
Reproduksi pada tumbuhan dapat dilangsungkan lewat akar, batang, daun dan
organ vegetatif lainnya. Namun secara seksual proses reproduksi tumbuhan
biasanya diawali di dalam bunga. Bunga merupakan sebagian dari cara reproduksi
seksual yang menghasilkan biji, dan akhirnya dari bijilah diperoleh tumbuhan
baru. Bunga adalah alat perkembangbiakan secara generatif dari pertumbuhan
berbiji (Angiospermatiphyta). Hal ini karena bunga mempunyai alat kelamin
betina (fistilum) dan alat kelamin jantan (stamen). Masing-masing tumbuhan
mempunyai bentuk bunga yang berbeda-beda. Oleh karena itu bunga dipakai sebagai
petunjuk untuk menggolongkan suatu klasifikasi tumbuhan (Blazquez,2000).
Bunga mempunyai fungsi sebagai
berikut.
1.
Alat perkembangbiakan atau perkawinan, perbedaan
bentuk dan susunan benang sari dan putik bunga menunjukan perbedaan
golongannya.
2.
Alat pemikat untuk kelestariannya
a. Bentuknya yang indah beragam
b. Warnanya
yang permai beragam
c. Baunya harum dan sedap wangi.
d. Menghasilkan
madu manis dan cawan madunya yang bagus
Menurut Darjanto dan Siti
(1987), bunga yang lengkap (completus)
mempunyai empat bagian sebagai berikut :
1.
Kelopak (calyx)
Kelopak
adalah rangkaian daun-daun bunga pertama dari bawah, yang pada kuncup bunga
terletak paling luar. Fungsi kelopak
adalah melindungi bagian-bagian bunga lainnya dari gangguan luar sebelum kuncup
bunga itu mekar.
2.
Tajuk atau mahkota (corolla)
Tajuk atau
mahkota bunga adalah rangkaian daun-daun bunga dari bawah, yaitu yang terletak
pada lingkaran di atas kelopak. Selama kuncup bunga belum mekar, maka tajuk
bunga itu membungkus dan melindungi benang sari serta putik dari gangguan luar.
3.
Benang sari (stamen)
Benang sari
adalah bagian bunga yang berfungsi sebagai alat kelamin jantan pada bunga. Benang sari yang normal mempunyai tangkai
sari (bagian dari benang sari yang biasanya berbentuk silinder dan cukup
panjang) dan kepala sari (bagian dari benang sari yang terletak pada ujung
tangkai sari).
4.
Putik (pistillum)
Putik adalah
bagian bunga yang berfungsi sebagai alat kelamin betina. Putik terdiri atas
kepala putik, tangkai putik (berupa sebuah pipa atau tabung yang panjang dan
merupakan tiang penghubung antara kepala putik dan bakal buah), dan bakal buah
(bagian dari putik yang terletak paling bawah dan duduk di atas dasar bunga).
Berdasarkan
alat kelaminnya bunga dapat dibedakan menjadi :
1.
Bunga berkelamin dua (hermaphroditus), bunga yang didalamnya terdapat benang sari dan
putik.
2.
Bunga berkelamin tunggal (unisexsualis), dibagi menjadi dua bagian :
● Bunga
jantan (flos masculus), bunga yang
mempunyai benang sari tetapi tidak membentuk putik.
● Bunga
betina (flos femineus), bunga yang
mempunyai putik tetapi tidak membentuk benang sari.
Fungsi bunga yaitu sebagai alat persarian dan
alat perkawinan bagi tanaman tersebut. Alat persarian atau
organ pollinasi dan alat perkawinan atau organ fertilisari, apabila organ-organ
tersebut berfungsi dengan baik (tidak ada gangguan dari hama dan penyakit) maka
akan berlangsung pembentukan buah, dan kemudian buah-buah yang matang tersebut
mengandung biji yang dapat mengembangbiakkan tanaman itu (Darjanto,1987).
Hampir semua bunga dalam melaksanakan fungsi-fungsinya mempunyai
keistimewaan sendiri-sendiri yang sifatnya atraktif atau menarik, seperti dalam
hal bentuknya, warnanya, bau atau keharumannya, serta cairan-cairan yang
dihasilkan oleh kelenjar-kelenjarnya (misalnya cairan yang rasanya manis) (Kartasapoetra,
1989).
BAB
4
HASIL
DAN PEMBAHASAN
|
||
NO
|
GAMBAR TANAMAN
ALLOGAM
|
KLASIFIKASI
|
1
|
Jagung : Zea Mays L.
(Monocious)
|
Kingdom : Plantae Subkingdom:Tracheobionta
Super Divisi:Spermatophyta
|
DESKRIPSI:
1. Akar
Akar jagung
tergolong akar serabut yang dapat mencapai kedalaman 8 m meskipun sebagian
besar berada pada kisaran 2 m. Pada tanaman yang sudah cukup dewasa muncul akar
adventif dari buku-buku batang bagian bawah yang membantu menyangga tegaknya tanaman.
2. Batang
Batang
beruas-ruas. Ruas terbungkus pelepah daun yang muncul dari buku. Batang jagung
cukup kokoh namun tidak banyak mengandung lignin. Batang jagung tegak dan mudah
terlihat, sebagaimana sorgum dan tebu, namun tidak seperti padi atau gandum.
Terdapat mutan yang batangnya tidak tumbuh pesat sehingga tanaman berbentuk
roset. permukaan yang halus sampai berbulu. Batang tidak memiliki tangkai.
3. Daun
Daun jagung adalah daun sempurna. Bentuknya
memanjang. Antara pelepah dan helai daun terdapat ligula. Tulang daun sejajar
dengan ibu tulang daun. Permukaan daun ada yang licin dan ada yang berambut.
Stoma pada daun jagung berbentuk halter. Warna hijau tua dengan permukaan yang
berbulu.
4. Bunga
Bunga betina
jagung berupa "tongkol" yang terbungkus oleh semacam pelepah dengan
"rambut". Rambut jagung sebenarnya adalah tangkai putik. Jagung
memiliki bunga jantan dan bunga betina yang terpisah (diklin) dalam satu
tanaman (monoecious). Tiap kuntum bunga memiliki struktur khas bunga dari suku
Poaceae, yang disebut floret. Pada jagung, dua floret dibatasi oleh sepasang
glumae (tunggal: gluma). Bunga jantan tumbuh di bagian puncak tanaman, berupa
karangan bunga (inflorescence). Serbuk sari berwarna kuning dan beraroma khas.
Bunga betina tersusun dalam tongkol. Tongkol tumbuh dari buku, di antara batang
dan pelepah daun.
2
|
SALAK: Salacca zalacca (
Gaertn. ) Voss
(dioecious)
|
Kingdom : Plantae ( Tumbuhan )
Subkingdom:Trachebionta(Tumbuhan berpembuluh )
Super Divisi : Spermatophyta ( Menghasilkan biji )
Divisi : Magnoliophyta ( Tumbuhan berbunga )
Kelas : Liliopsida ( bekeping satu / monokotil )
Sub kelas : Arecidae
Ordo : Arecales
Familia : Arecaceae ( suku pinang – pinangan )
Genus : Salacca
Spesies : Salacca zalacca ( Gaertn. ) Voss
|
DESKRIPSI:
1.
Batang
Pada bagian batang ini memiliki duri
dalam jumlah yang banyak, hampir di seluruh permukaan batang tersebut terdapat
durinya. Batang pohon yang melengkung ini memiliki bentuk daun sebagai pelepah.
Berbatang dengan ukuran yang relative pendek dan tertutup rapat antara satu
batang dengan yang lainnya. Dan dari pelepah tersebutlah yang nantinya akan
menjadi bunga dan berbuah menjadi Salak. Karena buah Salak ini berada di
tengah-tengah batang yang rapat nan berduri tajam.
2. Buah
Buah salak yang terdapat pada Tanaman ini berada
di tengah-tengah batang berduri tersebut. Dalam artian, buah tersebut
terlindungi oleh batang yang berduri-duri. Dalam sekali berbuah ini, Salak
dapat berada secara bergerombol atau pada jumlah yang banyak. Buah salak ini
berbentuk menyerupai segitiga dan terbungkus oleh kulit berwarna coklat.
Setelah
terbungkus oleh kulit coklat nan agak kasar ini terdapat selaput tipis yang
menutupi buah inti. Dimana pada selaput tersebut bisa dimakan secara langsung
tanpa harus mengelupas kulit tipisnya. Karena dari selaput tersebut memiliki
kandungan serat yang tinggi.
3. Daun
Daun tanaman salak
ini majemuk menyirip, dengan panjang 3-7 m, tangkai daun, pelepah dan memiliki
peranakan atau anak dengan daun berduri panjang, tipis dan juga banyak, serta
warna duri tersebut berwarna kehitaman. Anak daun tanaman ini terbentuk lanset
dengan bagian ujung meruncing, dengan ukuran berkisar 8 x 85 cm bagian bawah
berwarna keputihan yang hampir menyerupai lapisan lilin.
4. Bunga
Kebanyakan memiliki
bagian rumah dua, dengan karangan bunga yang terletak didalam tongkol majemuk
yang muncul pada bagian ketiak daun, bertangkai, mula – mula tertutup dengan
seludang, yang dilapisi dengan serabut halus. Tongkol bunga jantan ini memiliki
panjang 50- 100 cm, terdiri dari 4-12 bulir slindris yang masing – masing
memiliki panjang antara 7-15 cm, warna bunga kemarahan yang tersusun dengan
rapat. Sedangkan tongkol bunga betina ini panjang berkisar 20-30 cm,
bertangkai panjang, terdiri atas 1-3 bulir yang mencapai panjang 10 cm.
5. Akar
Tanaman salak
berakar serabut. Daerah penyebaran akar tidak luas, dangkal, dan mudah rusak
jika kekurangan air. Akar-akar baru dapat muncul dipermukaan tanah pada saat
akar yang lama sudah berkurang fungsinya.Akar yang baru bermunculan tersebut
jika ditimbun tanah akan memperbaiki vigor tanaman. Akar yang sudah tua dapat
dipangkas setelah akar yang muda tumbuh subur, dengan cara demikian salak akan
tetap awet muda dan produksinya tidak akan menurun.
3
|
Semangka : Citrullus lanatus (Tunb)
Monocious
|
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Subkelas : Dilleniidae
Ordo : Violales
Famili : Cucurbitaceae
Genus : Citrullus
Spesies :
Citrullus lanatus (Tunb)
|
Deskripsi:
1. Batang
Memiliki batang
lunak, bersegi, berambut dan panjang mencapai 1-5 meter. Dauan semangka
berseling, bertangkai, dan memiliki bulu. Panjang daun sekitar 3-25 cm dengan
kelebaran 1,5-5 cm. bagian tepi daun bergelombang dan permukaan bawah daun
berambut rapat pada tulangnganya.
2. Bunga
Bunga tanaman
semangka muncul pada ketiak daun, berwrna kekuningan . semagka memiliki 3 jenis
bungan yaitu bunga jantan, bunga betina dan bunga sempurna. Secara umumnya
tanaman semangka memiliki bunga jantan dan betina denganmproporsi 7 : 1.
3. Buah
Semangka memiliki
kulit yang santa tebal, berdaging dan licin. Daging semangka berwrna putih jika
masih mudah dan jika matang warna menjadi merah, kuning dan juga lainnya
tergantung dengn varietes. Daging tanaman semangka banyak mengandung ait dan
memiliki rasa manis. Tanaman ini memiliki biji berwarna hitam, putih dan kuning
serta kecoklatan bahkan ada semangka yang tanpa biji.
4. Daun
Daun
semangka berwarna hijau mudah sampai hijau gelap. Berbentuk helaian dan
berujung runcing dengan pangkal daun berbentuk jantung meskipun tepinya
bercanggap bentuk daunnya menjari, letak daun berseberangan, permukaan
daun dewasa agak kasar dan ukuran daun semangka berbiji lebih kecil
dibandingkan daun semangka non biji
5. Akar
Akar tungang yang terdiri dari akar utama (primer) dan
lateral (sekunder) akar muncul serabut-serabut akar (akar tersier). Panjang
akar primer berkisar 15-20 cm. Sedangkan akar lateral memiliki panjang ± 35-45
cm.
4
|
Bayam : Spinacia
Oleracea L.
dioecious
|
Kingdom
: Plantae
Sub-Kingdom : Tracheobionta
Infra Kingdom : Streptophyta
Super Divisi : Embryophyta
Sub-Divisi :
Spermatophyta
Division
: Tracheophyta
Class
: Magnoliophyta
Sub-Classes : Caryophyliade
Famili
: Amaranthaceae
Genus
: Spinacia L.
Spesies : Spinacia
Oleracea L.
|
Deskripsi:
1.
Akar
Akar
tanaman berbagai jenis bayam pada umumnya sama, yaitu memiliki sistem perakaran
tunggang dan serabut di bagian atasnya. Kedalaman akar tanaman ini menembus
hingga 20-40 cm bahkan lebih.
2.
Batang
Tanaman
bayam sangat mudah dikenali sebab berupa tanaman perdu, yaitu tanaman yang
tumbuh tegak dan batangnya tebal berseret. Ada beberapa jenis bayam yang
memiliki duri. Batang bayam banyak mengandung air dan tumbuh tinggi di atas
permukaan tanah. Percabangan bayam akan melebar dan tumbuh tunas baru bila
dilakukan pemangkasan.
3. Daun
Biasanya
daun bayam berbentuk bulat telur dengan bagian ujung daun agak meruncing dan
urat-urat daun terlihat jelas.warna daun bervariasi, mulai dari hijau muda,
hjau tua, hijau keputih-putihan, sampai ada yang merah. Panjang daun sekitar
1,5 cm sampai 6 cm dengan lebar daun 0,5 cm hingga 3,2 cm. Tangkai daun
berbentuk bulat dengan panjang 0,5 cm sampai 9 cm.
4. Bunga
Bunga
bayam? iya, bayam memiliki bunga yang berkelamin tunggal yang tersusun secara
majemuk dan berwarna hijau. Bunganya memiliki 5 mahkota dengan panjang 1,5 sampai
2,5 mm. Bunga jantan mempunyai bentuk bulir, sedangkan bunga betina berbentuk
bulat dan terdapat ketiak batang. Mahkota terdiri dari daun bunga 3-5 buah.
benang sari 1-5 buah. dan bakal buah berjumlah 2-3 buah. penyerbukan bunga ini
biasanya dibantu juga oleh angin dan binatang sekitar.
5. Buah & Biji
Buah
bayam biasanya berbentuk lonjong dan berwarna hijau dengan panjang sekitar 1,5
mm. Biji bayam berwarna hitam mengkilat dengan panjang antara 0,8 sampai 1 mm.
Bijinya berukuran kecil dan halus serta memiliki bentuk yang bukat. Ada
beberapa jenis bayam yang terdapat biji berwarna putih dan merah.
5
|
Mangga :Mangifera
laurina
Monocious
|
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta Sub divisi : Angiospermae Kelas : Dicotyledonae Class : Magnoliopsida Ordo : Sapindales Famili :Anacardiacea Genus : Mangifera Spesies :Mangifera laurina |
Deskripsi:
1. Akar
Akar
mangga kopyor memiliki sistem perakaran tunggang, strukturnya kuat. Daun
2. Bunga
bunga
berkarang dalam malai (panicula), berbentuk piramid, berwarna kuning muda
kemerahan, aktinomorf, berbilang 5; tangkai bunga bulat, pendek, duduk pada
cabang-cabang malai; kelopak lonjong; kepala sari berbentuk ginjal; putik
bentuk segitiga, kuning kemerahan, butir polen bertipe Tri-zonocolpate, tiga
pori/ celah tersusun teratur di zona katulistiwa.
3. Buah
Buah bentuk bulat telur; daging buah berwarna
kuning terang bila masak, berair, berserat, dapat dimakan, rasa mangga manis
dan sedikit asam, berbau harum terpentin; kulit buah berwarna hijau kekuningan
bila masak,.Biji tunggal, terkadang dengan banyak embrio, terselubung cangkang
endokarp yang mengeras dan seperti kulit.
4. Batang
Batang
besar, berkayu, berbentuk bulat panjang seperti silindris, kasar, berwarna
coklat, arah tumbuhnya tegak lurus (erectus), apabila dilukai kulit batang akan
mengeluarkan getah yang mula-mula bening kemudian kemerahan dan menghitam dalam
beberapa jam, getah ini berbau terpentin dan tajam, dapat melukai kulit atau
menimbulkan iritasi, terutama bagi orang yang sensitive;percabangan simpodial,
cabang tinggi, membentuk tajuk yang rapat dan rindang, arah tumbuh cabang tegak
(fastigiatus).
5. Daun
daun
tunggal tidak lengkap, terdiri dari tangkai daun dan lamina, tidak memiliki
pelepah daun, tersusun dalam spiral atau spiral rapat; permukaan daun bagian
atas dan bawah licin (laevis), pada permukaan atas berwarna hijau muda, pada
permukaan bawah berwarna hijau tua, bentuk daun jorong; tangkai daun panjang,
bulat; pangkal daun tumpul (obtusus); ujung daun meruncing (acuminatus); tepi
daun berombak (repandus); susunan tulang-tulang daun nervus lateralis, tulang
daun menyirip (penninervis), daging daun tebal dan kaku seperti
kulit(coriaceus).
6
|
Asparagus : Asparagus setaceus
Dioecious
|
Kingdom : plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Super divisi : Spermatophyta
Divisi : magnoliophyta
Class : Liliopsida
Ordo : Liliales
Famili : Liliaceae
Genus : Asparagus
Spesies : Asparagus setaceus
|
Deskripsi :
1. Bunga
Bunga
pada tanaman asparagus merupakan bunga majemuk yang tumbuh di ketiak daun,
benang sari silindris dengan panjang hingga 2 cm. Selain itu bunga tanaman
asparagus memiliki putik dan berbentuk bintang.
Mahkota
berwarna putih kemerahan. Selain bunga ada buah tanaman asparagus yang
berbentuk kotak membulat. Jika masih muda buahnya berwarna hijau dan jika sudah
tua maka berwarna kecoklatan. Bunga tanaman asparagus bentuknya majemuk, muncul
di ketiak daun, benang sari silindris, dengan panjang sampai 1,5 cm, kepala
putik tanaman asparagus berbentuk bintang, putih, mahkota putih kemerahan.
2. Batang
batangnya mempunyai bentuk silindris,
memanjat, membentuk rebung. Tanaman asparagus mempunyai warna hijau
3. Daun
Daun
tanaman asparagus berbentuk majemuk, berseling, tersebar, bentuknya mirip
jarum, dengan panjang daun tanaman asparagus 1 cm, dan berwarna hijau.
4. Akar
Akar
tanaman asparagus berserabut, putih kotor.
5. Buah
Buah
tanaman asparagus berbentuk kotak membulat. Kalau masih muda buah tanaman
asparagus berwarna hijau setelah tua berwarna coklat.
7
|
Anggur : Vitis Vinifera L.
monocious
|
Kingdom : Plantae
Sub Kingdom : Tracheobionta
Super Divisi : Spermatophyta
Divisi
: Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub Kelas : Rosidae
Ordo
: Rhamnales
Famili
: Vitaceae
Genus : Vitis
L.
Spesies : Vitis Vinifera L.
|
Deskripsi
:
1. Akar
Akar
tanaman Anggur sangat sensitif terhadap kesehatan tanah yang digunakan untuk
tumbuh. Akar tersebut akan tumbuh dengan sangat cepat jika tanahnya gembur.
Akar
tanaman ini akan muncul ke akar ranting pada saat musim hujan datang. Karena
sifat uniknya ini, tanaman Anggur menjadi lebih mudah untuk diperbanyak dengan
metode stek atau cangkok dibandingan menggunakan biji.
2. Batang
Anggur
memiliki batang yang ketinggiannya sangat dekat dengan permukaan tanah,
karenanya tanaman ini tergolong tanaman perdu / semak. Batangnya dapat tumbuh
dan berkembang mencapat diameter lebih dari 10 cm.
Untuk
tumbuh, tanaman ini awalnya selalu membutuhkan suatu penopang sebagai tempat
tumbuhnya. Tanaman Anggur memiliki cabang pembelit yang dikenal sebagai sulur.
Sulur ini berfungsi untuk melilit benda atau objek di sekitarnya sebagai
penopang tanaman ini.
3. Daun
Untuk
daunnya, tanaman Anggur memiliki struktur daun yang terdiri dari helaian daun,
tangkai daun, dan sepasang daun penumpu. Daun Anggur berbentuk seperti jantung
dengan bagian tepi yang bergerigi dan menekuk.
Daun
tersebut bertulang menjari dan ujungnya meruncing berbentuk bulat atau lonjong.
Setiap tangkai daun hanya terdapat satu helai daun, karenanya daun Anggur
tergolong daun tunggal. Daunnya berwarna hijau dengan panjang 10 – 14 cm dengan
lebar 8 – 14 cm.
4. Bunga
Bunga
tanaman ini muncul di bagian ranting dan berbentuk malai, dimana malai tersebut
muncul sebagai kumpulan bunga yang padat. Jumlah malai tidak menentu, bahkan
pada satu ranting dapat memiliki banyak malai.
Setelah
bunga pada malai tersebut mekar, bulat-bulatan kecil akan muncul, objek inilah
yang nantinya menjadi buah Anggur yang kita kenal. Warna bulat-bulatan ini
bervariasi tergantung dari jenis tanaman Anggur itu sendiri, biasanya berwarna
ungu atau hijau.
5. Buah
Buah
Anggur berbentuk bulat dengan 2 – 4 cm, berwarna ungu atau hijau tergantung
dari varietasnya.
Buah
ini memiliki kulit yang sangat tipis dengan daging buah yang berair, berwarna
putih keabu-abuan pekat. Dalam daging buah, terdapat biji dengan ukuran sangat
kecil, sekitar 1 – 4 mm, berjumlah 2 – 4 buah. Buah ini berasa manis dan baik
untuk kesehatan jantung.
8
|
Mentimun:Cucumis
sativus L.
Monocious
|
Kingdom: Plantae
Subkingdom: Tracheobionta
Super Divisi: Spermatophyta
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Sub Kelas: Dilleniidae
Ordo: Violales
Famili: Cucurbitaceae
Genus: Cucumis
Spesies: Cucumis
sativus L.
|
Deskripsi:
1. Batang
Batang tanaman ketimun berbulu kasar, basah, dan
mempunyai panjang 0,5-2,5 meter. Daunnya merupakan daun tunggal, letaknya
berseling, bertangkai panjang, dan bentuknya bulat telur lebar. Daun ini
bertajuk 3-7 dengan pangkal berbentuk jantung, ujungnya runcing dan tepinya
bergerigi. Panjangnya 7-18 cm, lebar 7-15 cm, dan warnanya hijau.
2. Bunga
Bunga tanaman Cucumis sativus ada yang jantan berwarna
putih kekuningan dan bunga betinanya berbentuk seperti terompet yang ditutupi
oleh bulu-bulu. Tanaman ketimun mempunyai buah yang bulat panjang, tumbuh
menggantung, warnanya hijau, berlilin putih dan setelah tua, warnya kuning
kotor. Buah ini panjangnya 10-30 cm dan bagian pangkalnya berbintil.
3. Buah
Daging buah ketimun mengandung banyak air yang
berwarna putih atau kekuningan. Di dalam buah terdapat banyak biji yang
bentuknya lonjong meruncing pipih dan warnanya putih kotor.
4. Daun
Daun ini bertajuk 3-7 dengan pangkal berbentuk
jantung, ujungnya runcing dan tepinya bergerigi. Panjangnya 7-18 cm, lebar 7-15
cm, dan warnanya hijau.
5. Akar
tanaman
mentimun memiliki akar tunggang dan berakar serabut. Akar tanaman tunggang
dapat tumbuh dengan lurus ke dalam hingga mencapai kedalam 20 -30 cm, sedangkan
akar serabut hanya dapat tumbuh di permukaan tanah.
9
|
Jarak :Jatropha
curcas
Monocious
|
·
Divisi: Spermatophyta
·
Sub divisi: Angiospermae
·
Kelas: Dicotyledonae
·
Ordo: Euphorbiales
·
Famili: Euphorbiaceae
·
Genus: Jatropha
·
Spesies: Jatropha
curcas
|
Dekripsi
:
1. Batang
Batang berkayu, berbentuk silindris, dan bergetah.
2. Daun
Daun jarak
pagar berupa daun tunggal, berwarna hijau mudah sampai hijau tua, permukaa
bawah lebih pucat daripada bagian atasnya.
3. Bunga
Bunga berwarna kuning kehijauan , berupa bunga majemuk
berbentuk malai.
4. Buah
buah berbentuk bunga kendaga, oval, berupa buah kotak,
berdiameter 2-4 cm. berwarna hijau ketika masih muda dan kuning jika sudah
matang. Biji berbentuk bulat lonjong, berwarna coklat kehitaman dengan ukuran
panjang 2 cm, tebal 1 cm, dan berat 0,4-0,6 gram/biji.
5. Akar
Jarak kepyar mempunyai akar tunggang yang sangat
dalam, akar samping yang melebar dan akar rambut yang banyak. Struktur
perakaran yang demikian menandakan bahwa jarak kepyar tahan terhadap angin
dan kekeringan.
Deskripsi :
1.
Batang
Batang labu kuning merambat atau menjalar cukup
kuat, bercabang banyak, berbulu agak tajam, panjang batang dapat mencapai 5 –
10 meter. Bahkan di Amerika labu kuning musim dingin jenis butternut dapat
merambat sampai 500 meter.
Pada ketiak daun, muncul sulur-sulur berbentuk pilin (Spiral) yang berfungsi sebagai alat pemegang sehingga batang tetap kokoh tertambat pada tanah, rumput atau batang kayu.
2.
Daun
Bentuk daun labu kuning menyirih, ujungnya agak
runcing, tulang daun tampak jelas, berbulu halus dan agak lembek hingga bila
terkena sinar matahari agak layu.
Labu kuning termasuk berdaun lebar, garis tengahnya dapat mencapai 20 cm, berwarna hijau atau agak abu-abu. Letak daun berselang seling diantara batang, panjang
3.
Bunga
Bunga labu kuning berbentuk lonceng dan berwarna
kuning. Bunga labu kuning bersifat uniseksual-monoesius, yakni dalam satu
rumpun bunga terdapat bunga jantan dan bunga betina. Bakal buah terdapat
pada pangkal bunga betina, sedangkan pada bunga jantan tidak terdapat bakal
buah. Penyerbukan bunga labu kuning dapat terjadi karena angin atau serangga.
4.
Buah
Buah labu kuning terdiri dari lapisan kulit luar
yang keras dan lapisan daging buah yang merupakan tempat timbunan makanan.
Dalam daging buah inilah terkandung beberapa vitamin antara lain : vitamin C,
vitamin A dan vitamin B. Buah labu kuning berwarna kekuning-kuningan dan yang
masih muda berwarna hijau.
5.
Akar
Panjang akar labu kuning dapat
mencapai 40 cm.
|
|
BAB 3
METODOLOGI
3.1Tempat
dan Waktu
Praktikum
dilaksanakan pada hari selasa pukul 07.00-09.00WIB, bertempat di laboratorium
tanaman, Jurusan produksi pertanian, prodi produksi tanaman hortikultura,
politeknik negeri Jember.
3.2
Alat dan Bahan
3.2.1
Alat
1.
buku literatur
2.
kertas hvs
3.
alat tulis
3.2.2
Bahan
1.
tanaman allogam
2.
tanaman autogam
3.3
Cara kerja
1.siapkan
alat praktikum
2.
amati dan gambar setelah itu klasifikasikan dan deskripsikan
3.
menentukan tanamn allogam dan autogam
BAB 4
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
1. Tanaman yang
bisa menyerbuk sendiri disebut autogam yaitu serbuk sari dan putik dalam satu
rumah contohnya cabe,terong,kangkung dll
2. Tanaman
yang menyerbuk silang dibagi 2 yaitu:
monocious dan dioecious
3. adapun monocious tanaman yang bunga jantan
dengan betina terpisah dalam letaknya namun satu rumah contohnya: jagung, kelapa,
mentimun, semangka, waluh ,anggur dan mangga.
adapun yang
dioecious tanamn yang bunga jantan danbetinanya terpisah dalam 2 rumah
contohnya:pepaya,bayam,asparagus dan salak.
4.2 saran
Dalam menentukan penyerbukan suatu tanaman kita harus lebh banyah mencari referensi
kadang yang kita fikir tidak sesuai dengan fakta contohnya jagung dalam logika
diperkirakan autogam namun faktanya allogam.
DAFTAR PUSTAKA
No comments:
Post a Comment