BAB I
PENDAHULUAN
1.1
LATAR
BELAKANG
Tanaman
lidah buaya sangat mudah dikenali. Tanaman menyerupai kaktus tersebut merupakan
jenis sukulen atau banyak mengandung cairan. Lidah buaya merupakan tumbuhan
yang dapat hidup di tempat yang bersuhu tinggi atau ditanam di pekarangan rumah
sebagai tanaman hias. Ciri-ciri tanaman lidah buaya, antara lain daunnya agak
runcing berbentuk taji, tebal, getas, tepinya bergerigi/ berduri kecil;
permukaan berbintik-bintik dengan panjang 15-36 cm dan lebar 2-6 cm.
Lidah buaya sering dikenal dengan namaaloe
vera atau aloe. Karena penyebarannya yang cukup luas, lidah buaya
memiliki nama lokal yang beragam, yang jumlhanya mencapa sekitar 75 nama, di
antaranya adalah ghai kunwar, gwar-patha, yaa dam, lou-houey,
zambila, dan lain-lain. Kata aloe berasal dari bahasa Arab ”alloeh” yang
artinya zat yang pahit dan berkilau, sedangkan kata “vera” dianggap dari bahasa
Latin yang bermakna kebenaran. Secara spesifik sebenarnya kata “aloe” menurut
badan kesehatan dunia (World Health Organization) digunakan untuk
mendefinisikan hasil pengeringan jus daun Aloe vera (L.) Burn. F. Atau A.
Ferox Mill dari hasil hibridanya. Aloe vera (L.) Burn. F. Dianggap
sinonim dari naman yang sebenarnya, yaitu Aloe barbadensis Mill.
Secara umum, lidah buaya merupakan satu dari
10 jenis tanaman terlaris di dunia yang mempunyai potensi untuk dikembangkan
sebagai tanaman obat dan bahan baku industri. Berdasarkan hasil penelitian,
tanaman ini kaya akan kandungan zat-zat seperti enzim, asam amino, mineral,
vitamin, polisakarida dan komponen lain yang sangat bermanfaat bagi kesehatan.
Pemanfaatan obat-obatan tradisional yang
berasal dari tanaman ini semakin diminati karena tidak mempunyai efek samping seperti
obat-obatan dari bahan kimia atau sintetis (Sumaryono, 2002). Oleh karena itu Aloe
vera yang memiliki fungsi sebagai mana dapat dikategorikan sebagai salah
satu jenis tanaman obat tradisional yang potensial untuk dikembangkan di
Indonesia. Selanjutnya Wahid (2000), menyatakan bahwa daging daun lidah buaya
dapat dibuat sebagai herbal drink, yang dikonsumsi langsung setelah diolah
dengan campuran aroma sirup. Lidah buaya yang digunakan adalah bagian daun dari
yang berdaging tebal dan panjang. Lidah buaya bila dibelah terlihat daging
berwarna hijau, bening, jernih, dingin dan banyak mengandung lendir (Muhlisah,
2011).
1.2
RUMUSAN
MASALAH :
1. Bagaimana
cara penanaman lidah buaya ?
2. Apa
pemanfaat lidah buaya bagi masyarakat ?
3. Mengapa
tanaman lidah buaya patut untuk di budidayakan ?
1.3
MANFAAT
:
1. agar
mahasiswa dapat mengetahui bagaimana cara budidaya tanaman lidah buaya
2. agar
mahasiswa dapat mengetahui manfaat dari tanaman lidah buaya
3. agar
mahasiswa dapat meneliti lebih lanjut tentang tanaman lidah buaya
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 DESKRIPSI
Lidah
buaya (aloe vera) adalah tanaman asli yang telah banyak dibudidayakan
petani (terutama diKalimantan Barat) dan hasil tanaman tersebut juga banyak
digunakan manusia untuk meningkatkan daya tahantubuh secara tradisional. Hasil
penelitian juga menyatakan tanaman lidah buaya mengandung zat
bioaktif,diantaranya anthraquinonees yang dapat berfungsi sebagai
anti bakteri yang mungkin dapat digunakan sebagaizat suplemen, dalam ransum
unggas (ayam).
Manfaat
hasil produksi lidah buayaadalah sangat signifikan untuk kesehatan tubuh
(mempertinggi daya tahan tubuh) dan ekonomi (menambahpenghasilan). Analisis
laboratorium menunjukkan bahwa kandungan air lidah buaya antara 98,6%
sampai98,8% dan bahan kering dari gel 1,2% sampai 1,4% dengan berat jenis
0,9971. Gel dari lidah buaya, ternyatamengandung phenol. Kandungan phenol
mengalami penurunan dari 4,44% menjadi 1,11% setelah dikeringkandengan oven.
Informasi ini mungkin dapat digunakan sebagai acuan untuk penelitian lanjutan
terutama dalampenanganan pasca panen dan penelusuran kandungan zat bioaktif
yang terkandung didalam lidah buayatersebut.
Tanaman sukulen tahunan. Daun berdaging tebal dan banyak mengandung lendir atau gel. Lidah buaya dapat digunakan sebagai tanaman hias, tanaman obat, maupun minuman. Dari lebih 300 jenis Aloe, hanya tiga jenis yang diusahakan secara komersial, yaitu Aloe vera (Aloe barbadensis Miller), Aloe perryi dan Aloe ferox. Di antara ketiga jenis Aloe tersebut, hanya jenis Aloe vera yang paling berpotensi untuk dikembangkan dalam memenuhi kebutuhan industri farmasi, pangan dan kosmetika.
2.2 KLASIFIKASI DAN MORFOLOGI
2.2.1 Klasifikasi lidah buaya
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan
berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta
(Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan
berbunga)
Kelas: Liliopsida (berkeping satu /
monokotil)
Ordo: Asparagales
Genus: Aloe
Spesies: Aloe vera
2.2.2Morfologi
1.
Batang
Tanaman
Lidah buaya atau Aloe vera berbatang pendek dan
kecil yang dikelilingi oleh pelepah daun. Batangnya tidak terlihat karena
tertutup oleh daun-daun yang rapat dan sebagian terbenam dalam tanah. Melalui
batang ini akan muncul tunas-tunas yang selanjutnya menjadikan anakan. Lidah
buaya yang bertangkai panjang juga muncul dari batang melalui celah-celah atau
ketiak daun. Lidah buaya tidak mempunyai cabang. Batang lidah buaya juga dapat
disetek untuk perbanyakan tanaman.
2.
Daun
Daun
tanaman lidah buaya berbentuk pita dengan helaian yang memanjang. Daun lidah
buaya melekat dari bagian bawah batu satu dengan yang lain berhadap-hadapan
membentuk struktur khas yang disebut roset. Daunnya berdaging tebal, tidak
bertulang, berwarna hijau keabu-abuan, bersifat sukulen (banyak mengandung air)
dan banyak mengandung getah atau lendir (gel) yang biasanya dimanfaatkan
sebagai bahan baku obat. Bentuk daunnya menyerupai pedang dengan ujung
meruncing, permukaan daun dilapisi lilin, dengan duri lemas dipinggirnya.
Panjang daun dapat mencapai 50 – 75 cm, dengan berat 0,5 kg – 1 kg, daun
melingkar rapat di sekeliling batang bersaf-saf. Pada tepi daun terdapat duri
yang tidak terlalu keras, warna daunnya berwarna hijau, dan pada daun yang
masih muda terdapat bercak-bercak putih
3.
Bunga
Bunga
lidah buaya berwarna kuning atau kemerahan berupa pipa yang mengumpul, keluar
dari ketiak daun. Bunganya berukuran kecil, tersusun dalam rangkaian berbentuk
tandan, dan panjangnya bisa mencapai 1 meter. Bunga lidah buaya biasanya muncul
bila ditanam di pegunungan.
4.
Akar
Akar
tanaman lidah buaya berupa akar serabut yang pendekmenyebar ke samping di
bagian bawah tanaman. Panjang akar berkisar antara 50–100 cm. Untuk
pertumbuhannya tanaman menghendaki tanah yang subur dan gembur di bagian
atasnya.
2.3
SYARAT
TUMBUH TANAMAN LIDAH BUAYA
1.
Iklim
Tanaman
lidah buaya tahan terdapat segala unsur iklim, yaitu suhu, curah hujan, dan
sinar matahari. Tanaman ini juga tahan kekeringan, dapat menyimpan air pada
daunnya yang tebal, mulut daunnya tertutup rapat sehingga dapat mengurangi
penguapan pada musim kering. Suhu optimum untuk pertumbuhan tanaman lidah buaya
antara 28°C-32°C. Lidah buaya termasuk tanaman yang efektif penggunaan air,
sehingga dapat tumbuh di daerah basah maupun kering. Namun, lidah buaya yang
tumbuh di daerah basah rentan terserang cendawan.
2.
Ketinggian
Tempat
Lidah
buaya dapat tumbuh dengan baik pada daerah dataran tinggi sampai daerah dataran
tinggi dengan ketinggian 1.500 m di atas permukaan laut, tetapi untuk
mendapatkan hasil terbaik sebaiknya lidah buaya dibudidayakan pada daerah yang
ketinggiannya kurang dari 1.000 m dpl.
3.
Tanah
Tanah
yang dikehendaki lidah buaya adalah tanah subur, kaya bahan organik, dan
gembur. Apabila tanaman ditanam di daerah yang bertanah mineral maupun tanah
organik, agar dapat tumbuh dengan baik diperlukan tambahan pupuk. Derajat
keasaman atau pH ideal untuk tanaman lidah buaya adalah 5,5 - 6. Tanah yang
terlalu asam dapat mengakibatkan tanaman lidah buaya keracunan logam berat,
sehingga ujung-ujung daun menjadi kuning seperti terbakar, pertumbuhan
terhambat, dan jumlah anakan berkurang. sirkulasi air dan udara selalu dalam
keadaan baik sangat diperlukan untuk pertumbuhan tanaman
2.4
STRUKTUR
DAN KANDUNGAN DAUN LIDAH BUAYA
a.
Kulit
daun
Kulit
daun adalah bagian terluar dari struktur daun lidah buaya yang berwarna
hijau. Sejauh ini belum ada tulisan
mengenai zat yang terkandung di dalam kulit daun namun penelitian yang
dilakukan Agarry., et al (2005) menunjukkan bahwa ekstrakkulit daun lidah buaya
pada konsentrasi 25 mg/ml menghambat pertumbuhan Staphylococcus aureus dengan
zona hambat 4 mm. Di dalam buku
pengobatan menyatakan bahwa teh yang terbuat dari kulit daun lidah buaya dapat
menghilangkan kecanduan merokok
b.
Eksudat
Eksudat
adalah getah yang keluar dari daun saat dilakukan pemotongan. Eksudat berbentuk
cair, berwarna kekuningan yang mengandung aloin dan cairan bening seperti jeli
yang rasanya pahit. Cairan kuning yang
mengandung aloin ini berasal dari lateks yang terdapat pada bagian luar kuit
lidah buaya dan menimbulkan bau menyengat (Wahjono dan Koesnandar, 2002). Kandungan zat aloin didalam lidah buaya
berfungsi untuk mengobatisakit perut, sakit kepala, gatal, kerontokanrambut,
untuk perawatan kulit, dan luka bakar (Wahjono dan Koesnandar, 2002)
c.
Bunga
Bunga
Aloe vera berwarna kuning kemerahan, berbentuk lonceng yang mengumpul diujung
atas suatu tangkai yang keluar dari ketiak daun. Panjang tangkai bias mencapai
1 meter dan cukup kokoh sehingga tidak mudah patah, bunga biasanya muncul bila
ditanam di pegunungan, sedangkan di daratan rendah tanaman jarang berbunga
(Sudarto,1997)
d.
Gel
Gel
adalah bagian daun terdalam yang berlendir. Gel diperoleh dengan menyayat
bagian dalam daun setelah eksudat dikeluarkan.
Ada beberapa zat terkandung di dalam gel. (Table 3).
2.5
KANDUNGAN
GIZI PADA TANAMAN LIDAH BUAYA
Senyawa-senyawa
kimia lidah buaya disintesis di kulit pelepahnya. Kulit lidah buaya tersusun
atas 15-18 lapisan sel yang terletak di antara kloroplas. Lapisan-lapisan
tersebut mengandung kristal kalsium oksalat dan magnesium laktat.
Kandungan senyawa kimia pelepah lidah
buaya lebih dari 200 jenis. Bagian terbesar kandungan jel lidah buaya adalah air (98,5 %) dan kandungan
karbohidratnya sebesar 0,3 %. Karbohidrat yang terkandung di dalam jel lidah
buaya berupa pektin, hemiselulosa, glukomanan, asemanan, dan derivat manosa.
Selain senyawa-senyawa tersebut, jel lidah buaya juga mengandung asam-amino,
lipid, sterol (lupeol, camperterol, b-sitoserol), tanin, dan beberapa enzim.
Dari beberapa jenis lidah buaya yang dibudidayakan,
jenis Aloe barbadensis-lah yang dianggap paling kaya gizi, sehingga jenis
tersebut dijuluki Aloe vera sejati. Salah satu indikator penting zat gizi dalam
bahan makanan adalah kandungan asam amino. Asam amino merupakan gugus protein
yang dalam tubuh memegang peranan penting untuk menjaga metabolisme normal.
Bebrapa asam amino yang terkandung dalam
lidah buaya termasuk jenis asam amino esensial bagi manusia. Kebutuhan tubuh
akan asam amino jenis ini harus didapatkan dari bahan makanan karena tubuh
tidak dapat mensitesisnya sendiri atau jumlah produksinya sangat sedikit
sehingga tidak memenuhi kebutuhan metabolisme. Kandungan asam amino A.v.
barbadensis dan A.v. chinensis dapat dilihat dalam Tabel berikut.
No.
|
Asam amino
|
Kadar ppm
|
|
Aloe barbadensis
|
Aloe chinensis
|
||
1
|
Asam
Aspartat
|
43.00
|
14.37
|
2
|
Asam
Glutamat
|
52.00
|
14.27
|
3
|
Alanin
|
28.00
|
1.09
|
4
|
Isoleusin*)
|
14.00
|
3.72
|
5
|
Fenilalanin*)
|
14.00
|
4.47
|
6
|
Treonin*)
|
31.00
|
5.68
|
7
|
Prolin
|
14.00
|
0.07
|
8
|
Valin*)
|
14.00
|
6.85
|
9
|
Leusin*)
|
20.00
|
8.53
|
10
|
Histidin*)
|
18.00
|
5.92
|
11
|
Serin
|
45.00
|
6.35
|
12
|
Glisin
|
28.00
|
7.80
|
13
|
Metionin*)
|
14.00
|
1.83
|
14
|
Lisin*)
|
37.00
|
8.27
|
15
|
Arginin
|
14.00
|
4.81
|
16
|
Tirosin
|
14.00
|
3.24
|
17
|
Triptofan*)
|
30.00
|
-
|
Sumber: Edi
Wahjono dalam Trubus (2002)
*) asam amino esensial
2.6
MANFAAT
LIDAH BUAYA
Tanaman
lidah buaya memiliki segudang manfaat bagi manusia, antara lain sebagai bahan
makanan, bahan kosmetik, bahan industri farmasi, bahan pengobatan tradisional.
1. Sebagai
bahan makanan Dewasa ini, banyak industri makanan yang telah memanfaatkan lidah
buaya untuk membuat produk-produk seperti nata de aloe, teh lidah buaya, dodol,
permen, dan sebagainya.
2. Sebagai
bahan kosmetik Sebagai bahan kosmetika, lidah buaya digunakan untuk membuat
produkproduk seperti krim cukur, formula pelindung sinar matahari (sun
protectin formula), pelembab kulit, pembersih muka, penyegar, masker, lipstik,
deodoran, shampoo, dan kondisioner rambut.
3. Sebagai
bahan industri farmasi Bagi kegiatan indutri di bidang farmasi, lidah buaya
merupakan bahan untuk membuat antibiotik, antiinflamasi dan obat pencahar.
4. Sebagai
bahan pengobatan tradisional Dalam ilmu pengobatan tradisional, banyak ramuan
menggunakan bahan lidah buaya yang digunakan untuk mengobati berbagai macam
penyakit. Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) menyebutkan bahwa
lidah buaya dapat dijadikan sebagai obat cacing, luka bakar, bisul, luka
bermasalah, amandel, sakit mata, dan keseleo.
5. Mengandung
72 zat yang dibutuhkan oleh tubuh Di antara ke-72 zat yang dibutuhkan tubuh itu
terdapat 18 macam asam amino, karbohidrat, lemak, air, vitamin, mineral, enzim,
hormon, dan zat golongan
6. obat.
Antara lain antibiotik, antiseptik, antibakteri, antikanker, antivirus,
antijamur, antiinfeksi, antiperadangan, antipembengkakan, antiparkinson,
antiaterosklerosis, serta antivirus yang resisten terhadap antibiotik. Dengan
segudang kandungan di dalam lidah buaya, bukan cuma berguna untuk menjaga
kesehatan, tetapi juga mampu mengatasi berbagai macam penyakit, seperti
menurunkan gula darah pada penderita diabetes dan menurunkan tingginya
kolesterol dalam tubuh.
7. Sebagai
bahan baku industri pertanian Dalam industri pertanian, lidah buaya dapat
digunakan sebagai pupuk, suplemen hidroponik, suplemen untuk media kultur
jaringan dan penambah nutrisi pakan ternak
2.7
CARA
PEMBIBITAN LIDAHBUAYA
Proses pembibitan yang harus
anda lakukan adalah di sebuah tempat yang memiliki cahaya yang baik dan juga
suhu yang cukup pula. Dengan memperhatikan dua faktor ini, tanaman lidah buaya
akan bisa dibudidayakan dengan mudah. Cara memelihara yang anda
lakukan juga akan menghasilkan tanaman yang bagus jika anda telaten dan sabar
dalam membudidayakannya. Tanaman lidah buaya juga bisa dijadikan sebagai
tanaman hias yang memiliki warna hijau muda atau hijau pucat yang bagus.
Biasanya tanaman yang satu ini juga memiliki daun yang berbintik putih pada
bagian belakangnya. Itulah teknik budidaya lidah buaya yang bisa anda lakukan.
2.8
CARA
PENANAMAN LIDAHBUAYA
1.
Siapkan
lahan kosong,yang mau ditanami aloe vera.
2. Ambil calon bibit lidah buaya, bisa memindahkan yang dari pot atau kalau
gak punya bisa ngambil dari kebun orang lain atau dari tetangga (minta), cabut
tanaman lidah buaya 1 saja usahakan akarnya jangan sampai tertinggal.
3. Gali tanah ukuran 20 x 20 Cm, masukan kompos atau pupuk organik, pada
tanaman baru jangan menggunakan kotoran kambing, karena akan menimbulkan
panas. Tanam lidah buaya yang anda ambil tersebut sehingga semua akar
tidak terlihat lagi. Siram dengan air.
Pada minggu pertama perhatikan daun paling luar lidah buaya, apakah layu atau tetap segar. Jika layu ada kemungkinan akar di gerogoti hama seperti semut dan serangga tanah lainnya. Jika ini terjadi lidah buaya dapat dicabut kembali terus lihat penyebabnya, apabila akar ada yang busuk, potong akar tersebut, supaya jangan merembet ke yang lainnya. Lalu tanam kembali
Biasanya dalam sebulan akan tumbuh tudas baru di samping tanaman lidah buaya yang ditanam. Tunas baru ini bisa dijadikan bibit lidah buaya baru
2.9
PERAWATAN
PASCA PENANAMAN
1.
Pemupukan
Pupuk lidah buaya bisa menggunakan npk atau
pupuk oganik. Npk bisa diberikan dua minggu sekali sebanyak 2 gr/polybag.
2. Penyiraman
Jangan terlalu sering menyiram lidah buaya
karena akan menyebabkan busuk pada daun. Hal ini karena tanaman lidah buaya
menyimpan banyak air sehingga anda tidak perlu repot menyiramnya.
2.10PENGENDALIAN OPT
Pengendalian hama
dan penyakit tanaman
dapat dilakukan dengan beberapa tindakan sanitasi yaitu:
a
Menjaga pot
tanaman selalu bersih
dan bebas dari debu/kotoran. Debu pada tanaman dapat dicegah dengan
menggunakan senyawa pemberi
kilap daun. Debu
juga dapat dihilangkan dengan penyemprotan menggunakan air atau membersihkan
tanaman dengan tangan,
kapas, sikat lembut, atau spons
dengan frekuensi pembersihan
sekali dalam seminggu.
b
Hama dan penyakit pada tanaman
juga dapat dikendalikan dengan membuang daun dan batang yang terinfeksi. Setiap
bagian tanaman yang terinfeksi juga
harus dibakar untuk mencegah penyebaran infeksi k tanaman
lainnya.
c
Beberapa jenis
hama dapat dihilangkan
dengan mencuci daun dengan
larutan deterjen.
d
Teknik lain
yang dapat dilakukan
adalah dengan membersihkan tanaman
dari debu menggunakan
aliran udara, seperti dari nozel vacum cleaner.
e
Daun yang sudah
tua, layu, atau kering juga harus segera dipisahkan dari
tanaman.
f
Pot juga
harus terlindungi dari
kontaminasi dengan dicuci menggunakan deterjen.
g
Jika teknik
sanitasi sederhana tidak
efektif, tanaman dapat disemprot
dengan pestisida yang
tepat sesuai dengan petunjuk. Tanaman
harus selalu disemprot
di luar ruangan untuk
menghindari polusi udara
di ruang tertutup.
Setelah penyemprotan dengan menggunakan
bahan kimia, tanaman harus disimpan
dalam ruangan berventilasi.
2.11
PEMANENAN DAN PASCA PANEN TANAMAN LIDAH BUAYA
1.
pemanenan
Tujuan panen adalah memanen tanaman yang siap
panen sesuai kualitas dan spesifikasi
Sansevieria yang diminta pasar atau konsumen Tanaman lidah mertua, dapat
dijual pada berbagai umur
dan ukuran, sesuai
dengan permintaan pasar.Tanamantersebut harus diakarkan dahulu
sebelum dijual. Tanaman yang minim perakarannya
akan tidak optimal
pertumbuhannya dan kurang tahan
terhadap kondisi lingkungan
yang tidak menguntungkan selama
transit. Adapun prosedur pemanenan
adalah sebagai berikut:
a
Fase panen;
dilakukan dengan mengecek
tanaman yang cukup umur
dan sesuai dengan
spesifikasi tanaman yang diinginkan konsumen seperti tinggi
tanaman, jumlah bunga yang mulai mekar,
jumlah daun, kondisi
ujungdaun, tanaman dalam keadaan sehat, mulus, tidak cacat dan lain-lain.
b
Umur : 4 s/d 9 bulan, tergantung
spesifikasi tanaman yang diinginkan. Semakin tua, tanaman memiliki ukuran
semakin tinggi dan rumpun semakin banyak. Tanda-tanda
dapat dipanen : (1) Tinggi
tanaman yang dinginkan biasanya 40 cm s/d 75 cm atau sesuai spesifikasi
yang diminta konsumen. (2) Jumlah
daun tiap rumpun disesuaikan dengan keinginan konsumen. (3) Rumpun dan helaian daun yang sehat, mulus serta
tidak patah ujung.
c
Waktu panen;
dengan memperhatikan cuaca,
seperti diupayakan supaya tidak
dalam kondisi hujan.
d
Peralatan
panen; Menggunakan peralatan yang bersih
dan tajam serta bebas darigangguan
hama penyakit tanaman antara lain cangkul,
garpu, guntingpangkas, pisau/golok,
tali dan alat angkut.
e
Prosespemanenan;
Panen dilakukan secara hati-hati dengan cara membongkar tanah diatas
bonggol yang dipanen, sehingga terlihat bonggol yang akan dipotong.Pemotongan
bonggol dekat dengan indukan, untuk menghindari busuk dilakukan dengan
hati-hati untuk menghindari memar/patah. Hindari
luka bekas potong terinfeksi dan usahakan mongeringlukanya.Setelah bekas
potongan bonggol tanaman induk mengering, lakukan penimbunan bonggol
dengan tanah.
f
Prosedur pencatatan pada saat
pelaksanaan panen penting dilakukan.
2.
Sortasi dan Grading
Penyortiran dilakukan
dengan pemilahan tanaman
sesuai dengan mutu dan
ukuran tanaman. Adapun
prosedur penyortiran adalah sebagai berikut:
a
Mutu tanaman;
pemisahan tanaman yang
memenuhi standar sehat, kondisi akar, batang, dan daun tidak cacat.
b
Ukuran tanaman;
pemilahan tanaman disesuaikan
dengan tinggi tanaman, panjang,
dan lebar daun.
Grading dilakukan
berdasarkan menurut tinggi tanaman. Adapun prosedur grading
dilakukan dengan mengelompokkan tanaman sesuai grade
atau standar yang
berlaku atau berdasarkan permintaan
konsumen. Bila diperlukan,
dikelompokkan sampai 3
grade, yaitu grade
A, B dan C. Pengelompokkan juga dilakukan
berdasarkan ukuran tinggi tanaman, bentuk, kelurusan daun, mulus, tidak cacat,
sehat serta warna tanaman. Tanaman lidah mertua dipilih berdasarkan penampilan fisik
secara umum, seperti,
luka-luka/goresan/cacat pada daun. Penampilan tanaman
pot yang akan dipasarkan
perlu diperhatikan, karena standar untuk
penilaian tanaman lidah mertua
fokus pada penampilan umum tanaman.
3.
Pembersihan/Pencucian
Pembersihan
dilakukan dengan tujua agar tanaman bersih
dari kotoran yang
menempel seperti tanah
dan organisme pengganggu lainnya. Tahapan pembersihan/pencucian meliputi
:
a
Bagian bonggol
akar tanaman dipotong
kemudian dibersihkan dari kotoran yang menempel.
b
Metode yang
dapat dilakukan adalah dengan
melakukan penyemprotan air
bertekanan halus, kemudian dapat
juga dilakukan dengan menggunakan larutan
desinfektan seperti fungisida, selanjutnya tanaman ditiriskan dan dikeringanginkan.
c
Tanaman yang sudah bersih dan
tiris dimasukkan ke dalam tempat penyimpanan
dalam posisi berdiri dan bonggol
pada posisi di bawah.
d
Untuk tanaman
yang tidak segera
dikemas, tidak segera diangkut dan tidak
langsung dikirim, tanaman
disimpan dalam ruangan yang
bersih dengan memperhatikan sirkulasi udara
yang ada. Suhu
penyimpanan juga perlu diperhatikan sesuai
standar ketentuan yang
telah ditetapkan
BAB III
PENUTUP
3.1
KESIMPULAN
Lidah
buaya sering dikenal dengan namaaloe vera atau aloe. Karena
penyebarannya yang cukup luas, lidah buaya memiliki nama lokal yang beragam,
yang jumlhanya mencapa sekitar 75 nama, di antaranya adalah ghai kunwar,
gwar-patha, yaa dam, lou-houey, zambila, dan
lain-lain. Kata aloe berasal dari bahasa Arab ”alloeh” yang artinya zat yang
pahit dan berkilau, sedangkan kata “vera” dianggap dari bahasa Latin yang
bermakna kebenaran. Secara spesifik sebenarnya kata “aloe” menurut badan
kesehatan dunia (World Health Organization) digunakan untuk
mendefinisikan hasil pengeringan jus daun Aloe vera (L.) Burn. F. Atau A.
Ferox Mill dari hasil hibridanya. Aloe vera (L.) Burn. F. Dianggap
sinonim dari naman yang sebenarnya, yaitu Aloe barbadensis Mill.
Lidah buaya (aloe vera) adalah
tanaman asli yang telah banyak dibudidayakan petani (terutama di Kalimantan
Barat) dan hasil tanaman tersebut juga banyak digunakan manusia untuk
meningkatkan daya tahan tubuh secara tradisional. Hasil penelitian juga
menyatakan tanaman lidah buaya mengandung zat bioaktif, diantaranya anthraquinonees
yang dapat berfungsi sebagai anti bakteri yang mungkin dapat digunakan
sebagai zat suplemen, dalam ransum unggas (ayam).
Secara umum, lidah buaya merupakan satu dari
10 jenis tanaman terlaris di dunia yang mempunyai potensi untuk dikembangkan
sebagai tanaman obat dan bahan baku industri. Berdasarkan hasil penelitian,
tanaman ini kaya akan kandungan zat-zat seperti enzim, asam amino, mineral,
vitamin, polisakarida dan komponen lain yang sangat bermanfaat bagi kesehatan.
DAFTAR PUSTAKA
No comments:
Post a Comment