Teknis Budidaya Bawang Merah
(Allium Ascalonicum)
Full Power
(Allium Ascalonicum)
Full Power
SYARAT TUMBUH
Tanaman
Bawang Merah dapat tumbuh dengan baik dan produktivitasnya bisa tinggi pada
daerah dengan syarat yang paling ideal bersuhu 25º-32º C, pada suhu 22º C
tanaman bawang masih bisa membentuk umbi tapi hasilnya tidak sebaik pada suhu
di atasnya, pada daerah bersuhu di bawah 22º C pembentukan umbi bawang merah
sangat sulit, bahkan bisa sampai tidak mengeluarkan umbi sama sekali.
Daerah
tersebut di atas biasanya terdapat pada daerah dataran rendah dengan ketinggian
10-250 m dpl. Pada ketinggian 30-50 m dpl adalah tempat ideal tumbuh optimal
Bawang Merah.
Pada
ketinggian 800-900 m dpl maka potensinya menurun dan ukuran umbi akan lebih
kecil karena suhu kurang optimal.
Pada lahan Open Field atau lahan terbuka, curah hujan yang ideal adalah 300-2500 mm/tahun.
Pada lahan Open Field atau lahan terbuka, curah hujan yang ideal adalah 300-2500 mm/tahun.
Lama
penyinaran pada masa penanaman Bawang Merah terbaik adalah lebih dari 12 jam
karena Bawang Merah termasuk tanaman Long Day Plant.
Kondisi
tanah yang sesuai dengan morfologi Bawang Merah adalah tanah gembur, remah,
Pourus dan mempunyai aerasi yang baik. Seperti tanah sedikit berpasir serta
ber-pH 6-6.8 tetapi mampu beradaptasi dan bertahan hingga pada tanah ber-pH
5.5, meskipun tidak maksimal pertumbuhannya.
Hati-hati
pengapuran pada lahan bila sudah terdapat tanaman Bawang Merahnya, karena akar
bawang merah tidak tahan terhadap kapur secara langsung, sebaiknnya pengapuran
untuk koreksi pH tanah dilakukan sebelum lahan ditanami.
PERSIAPAN
Bibit yang
baik sebaiknya berumur 70-90 hari atau tergantung umur bibit yang ditanam dan
pastikan panen pada umur yang sudah tua atau maksimal.
Dan minimal
umbi telah berumur 2 bulan masa penyimpanan, mutu terbaik bibit pada umur 5-6
bulan masa penyimpanan.
Pemilihan
bibit yang siap tanam dengan kualitas:
- Bibit kelas I dengan bobot 2.5-5 gr untuk jarak tanam 20×20 cm bibit yang dibutuhkan 400-800 kg/ha.
- Bibit kelas II dengan bobot 5-7.5 gr untuk jarak tanam 20×20 cm bibit yang dibutuhkan 800-1200 kg(1.2 ton)/ha.
-14 hst Pengolahan Lahan
Pengolahan
tanah dianjurkan jangan terlalu basah cenderung kering. Sebaiknya tanah dibajak
dan digaru bila menggunakan mekanisasi atau dicangkul, dibalik dan
diistirahatkan selama 1 minggu agar tanah mempunyai aerasi yang baik, dengan
maksud agar bakteri dan jamur yang merugikan ditekan pertumbuhannya karena
terkena sinar matahari langsung yang tadinya tidak bisa menembus lapisan yang
ada di bawah permukaan tanah.
Buat bedengan menggunakan alat cultivator atau membuat bumbunan dengan cangkul, barisan bedengan yang akan ditanami setinggi 30-40 cm (atau sesuaikan dengan tinggi irigasi setempat) dan lebar 200 cm.
Buat bedengan menggunakan alat cultivator atau membuat bumbunan dengan cangkul, barisan bedengan yang akan ditanami setinggi 30-40 cm (atau sesuaikan dengan tinggi irigasi setempat) dan lebar 200 cm.
Berikan
pupuk dasar saat pembuatan bedengan dan aduk rata pada seluruh ketinggian
barisan bedengan.
Pupuk
kandang fermentasi (Super kompos cap domba)
|
10-15 ton/Ha
|
Guano Soil
|
1000 kg/Ha
|
Java Zea
(Zeolite Active = konfersi terbaik Kalsium pertanian)
|
1-1.5
ton/Ha
|
Java Zet-K
|
200 kg/Ha
|
Fosfat
Alam +++BIO
|
500-700
kg/Ha
|
Tujuan dari
pupuk organik, sumber mineral mikro dan Zeolite Aktive diberikan sebelum olah
lahan adalah agar bisa tercampur merata pada saat tanah diolah dan berfungsi
menaikkan pH, KTK, memperbaiki daya dukung tanah, porositas dan daya cekam
terhadap air.
- Barisan bedengan disiram atau dilembabkan dengan air bersih + Radix 3 ml/ltr + Nematisida dan tutup dengan mulsa hitam perak.
0 hst Penanaman
Benih
- Jarak antar bedengan 200-60-200-60 cm dst.
- Jarak antar barisan tanaman dalam bedengan 20 cm.
- Jarak dalam barisan 20 cm (1 bibit/lubang).
- Arah barisan bedengan utara-selatan.
- Populasi 200.000 tanaman <<<lihat gambar>>>.
- Fosfat Alam +++BIO diaduk dan ditebarkan pada lapisan kurang lebih 5-10 cm dari permukaan tanah bagian atas bedengan yang akan ditanam sebagai pupuk dasar dan nilai tambahnya dapat menahan serangan layu bakteri dan cendawan yang merugikan tanaman.
4 hst Spray pada
pangkal batang bawah atau lubang tanam
Sistem spray
kasar (tidak mengembun)
NPK Folium
|
3 gr/ltr
|
Java Green
|
0.5 gr/ltr
|
Radix
|
3 ml/ltr
|
Plasto+
(perekat)
|
0.25
ml/ltr
|
9 hst Spray pada
pangkal batang bawah atau lubang tanam
Sistem spray
kasar (tidak mengembun)
NPK Folium
|
1 gr/ltr
|
Java Green
|
0.5 gr/ltr
|
Plasto+
(perekat)
|
0.25
ml/ltr
|
14 hst Spray pada
pangkal batang bawah atau lubang tanam
Sistem spray
kasar (tidak mengembun)
NPK Folium
|
1 gr/ltr
|
Java Green
|
0.5 gr/ltr
|
Big Phospor
|
2 ml/ltr
|
Java
Higros Calsium
|
1 gr/ltr
|
X-ZO
|
1 ml/ltr
|
Plasto+
(perekat)
|
0.25
ml/ltr
|
19 hst Spray pada
pangkal batang bawah atau lubang tanam
Sistem spray
kasar (tidak mengembun)
NPK Folium
|
1 gr/ltr
|
Java Green
|
0.5 gr/ltr
|
Radix
|
2 ml/ltr
|
Plasto+
(perekat)
|
0.25
ml/ltr
|
24 hst Spray pada daun
dan pangkal batang bawah
Sistem spray
kasar (tidak mengembun)
NPK Folium
|
1 gr/ltr
|
Java
Higros Calsium
|
1 gr/ltr
|
Plasto+
(perekat)
|
0.25
ml/ltr
|
29 hst Spray pada
pangkal batang bawah atau lubang tanam
Sistem spray
kasar (tidak mengembun)
NPK Folium
|
2 gr/ltr
|
Java Green
|
0.5 gr/ltr
|
Big
Phospor
|
3 ml/ltr
|
Java
Higros Calsium
|
2 gr/ltr
|
Radix
|
3 ml/ltr
|
X-ZO
|
1 ml/ltr
|
Plasto+
(perekat)
|
0.25
ml/ltr
|
33 hst Spray pada
pangkal batang bawah atau lubang tanam
Sistem spray
kasar (tidak mengembun)
NPK Folium
|
2 gr/ltr
|
Java Green
|
0.5 gr/ltr
|
X-ZO
|
1 ml/ltr
|
Plasto+
(perekat)
|
0.25
ml/ltr
|
38 hst Spray pada
pangkal batang bawah atau lubang tanam
Sistem spray
kasar (tidak mengembun)
NPK Folium
|
2 gr/ltr
|
Java Green
|
0.5 gr/ltr
|
Big
Phospor
|
3 ml/ltr
|
Java
Higros Calsium
|
2 gr/ltr
|
Radix
|
3 ml/ltr
|
X-ZO
|
1 ml/ltr
|
Plasto+
(perekat)
|
0.25
ml/ltr
|
42 hst Spray pada
pangkal batang bawah atau lubang tanam
Sistem spray
kasar (tidak mengembun)
Java Green
|
0.5 gr/ltr
|
Radix
|
2 ml/ltr
|
Plasto+
(perekat)
|
0.25
ml/ltr
|
45 hst Spray pada
pangkal batang bawah atau lubang tanam
Sistem spray
kasar (tidak mengembun)
NPK Folium
|
2 gr/ltr
|
Java Green
|
2 gr/ltr
|
Big
Phospor
|
3 ml/ltr
|
Java
Higros Calsium
|
2 gr/ltr
|
Radix
|
3 ml/ltr
|
X-ZO
|
2 ml/ltr
|
Plasto+
(perekat)
|
0.25
ml/ltr
|
52 hst Spray pada
pangkal batang bawah atau lubang tanam
Sistem spray
kasar (tidak mengembun)
NPK Folium
|
2 gr/ltr
|
Java Green
|
2 gr/ltr
|
Big
Phospor
|
3 ml/ltr
|
Java
Higros Calsium
|
2 gr/ltr
|
Radix
|
3 ml/ltr
|
X-ZO
|
2 ml/ltr
|
Plasto+
(perekat)
|
0.25
ml/ltr
|
CARA PEMANENAN
Bawang untuk Konsumsi:
Tanaman
Bawang Merah siap dipanen untuk konsumsi dengan tanda daun menguning, mengering
dan batang umbi terkulai secara merata 60-70, kurang lebih umur 60-70 hari atau
sesuai dengan jenis masing-masing varietas.
Bawang untuk Bibit:
Tanaman
Bawang Merah siap dipanen untuk bibit dengan tanda daun menguning, mengering
dan batang umbi terkulai secara merata 80-90%, kurang lebih umur 80-90 hari
atau sesuai dengan jenis masing-masing varietas.
- Pemanenan dilakukan pada pagi hari saat kondisi cuaca cerah tidak hujan, dicabut selagi tanaman tidak terlalu kering sekali, agar batang tidak mudah putus, tanah dalam kondisi kering dan umbi bawang dijemur sebentar di atas bedengan untuk menghidari umbi busuk, berlendir yang disebabkan oleh bakteri Erwinia Carotovora sewaktu umbi disimpan dalam gudang.
- Usia Panen dilakukan sesuai dengan umur masing-masing varietas.
- Varietas Ampenan 70 hst
- Varietas Australia 65-70 hst
- Varietas Bangkok 65 hst
- Varietas Bima 60-65 hst
- Varietas Bima Brebes 60 hst
- Varietas Kuning 80 hst
- Varietas Keling 70 hst
- Varietas Lampung 60-65 hst
- Varietas Medan 70-80 hst
- Varietas Palu 65-70 hst
- Varietas Sumenep 70-80 hst
- Varietas Probolinggo 60-65 hst
Catatan:
1. Pengairan
Pengairan
yang ideal adalah pemakaian sumber dari air bersih, bila memakai air dari
selokan akan menyebabkan banyaknya gangguan HPT seperti serangan bakteri dan
fungi yang mengganggu tanaman.
Yang paling
efektive dan baik memakai sprinkle baik memakai tenaga mesin ataupun memakai
tenaga kinetic seperti angin untuk menghemat tenga kerja dan mengurangi biaya
tanam secara keseluruhan.
Kelembaban
tanah atau media tanam Bawang Merah yang baik antara 50-70%.
2. Skema Jarak Tanam
Populasi min 200.000/Ha
Jl. Raya
Sambipitu – Kedung keris km 8,3, Gunungkidul-Yogyakarta Indonesia
Persiapan Yang Harus Di Lakukan Dalam Budidaya Bwang Merah
Benih Bawang Merah
Varietas
benih untuk budidaya bawang merah cukup banyak. Ada benih lokal untuk benih
hibrida impor. Ada bentuk benih biji, ada juga bentuk umbi. Sebagian besar
budidaya bawang merah di sentra menggunakan produksi bibit umbi.
Pemilihan Benih
Biji
bawang yang baik. adalah benih yang telah disimpan selama 2-3 bulan. dan
berasal dari tanaman yang dipanen pada umur 70-90 hari. Karena pada usia yang
digunakan sebagai umbi bibit memiliki titik tumbuh akar. Umbi bibit juga akan
ham berasal dari tanaman yang sehat dengan ciri-ciri: terlihat cerah. segar.
tidak mengerut. dan tidak ada warna hitam adalah tanda dari penyakit yang
disebabkan jamur.
Jangan
gunakan lampu yang terlalu kecil untuk benih. karena biji kecil akan membuat
pertumbuhan tanaman yang buruk dan hasil sedikit. Umbinya juga harus ukuran
seragam, tidak ada luka. atau tidak merobek kulit.
Sebelum
tanam. akhir potongan umbi pertama sekitar 1/3 -% bagian panjang umbi. Kulit
luar yang kering biji dan akar sisa-sisa dibuang.
Tujuannya
agar pertumbuhan umbi merata. merangsang pertumbuhan tunas dan pertumbuhan
tanaman itu sendiri. dan merangsang sisi pertumbuhan akar. dan mendorong
pembentukan anakan. Untuk mencegah pembusukan. sebelum tanam. memotong luka di
umbi harus dikeringkan terlebih dahulu. Sedang untuk memperkirakan jumlah
bibit, untuk satu hektar dibutuhkan sekitar 600-800 kg benih.
Tahap Penanaman
Untuk
menghasilkan umbi dengan baik kuantitas dan kualitas. teknik yang tepat
penanaman diperlukan. yang meliputi: waktu tanam, pemilihan bibit, dan
persiapan tanah. teknik penanaman, penyiraman. penyiangan dan mengolah tanah,
pemupukan, serta pengendalian hama dan penyakit.
Waktu Tanam
Waktu
yang ideal untuk menanam bawang merah adalah di musim kemarau. Namun karena
pertumbuhan membutuhkan banyak air, maka harus dilengkapi dengan sistem irigasi
yang baik. sehingga tanaman tidak kekurangan air dan juga tidak becek.
Penanaman
dilakukan ketika cuaca cerah. Penanaman tidak dilakukan selama masa transisi
atau perubahan musim. karena sering terjadi angin saat kering. Dampak angin
kering, akan membuat daun tanaman rusak dan ujung daun terbakar. Pada saat
berkabut juga tidak baik untuk pertumbuhan bawang merah. karena udara berkabut
mungkin menimbulkan penyakit yang disebabkan oleh janiur.
Persiapan Dan Pengolahan Tanah
Tujuan
pengolahan adalah untuk melonggarkan tanah atau menggemburkan tanah.
menghilangkan gulma. dan menciptakan sistem penyerapan air. Pengolahan
dilakukan sebelum proses penanaman. Caranya dengan melonggarkan atau
menggemburkan tanah menggunakan cangkul. bajak. atau traktor jika lahan yang
akan ditanam cukup luas.
Selanjutnya. membuat tempat saluran
irigasi dengan menempatkan parit antara jarak tanggul atau bedengan.Fungsi
parit adalah sebagai alat aliran
air dan tempat untuk membuang air yang berlebihan. Lentang tanggul 100-120 cm
lebar tanggul atau bedengan. parit berukuran sedang dengan kedalaman sekitar
30-35 cm lebar 30¬40 cm. Untuk bedengan panjang dan parit panjang tentu saja
disesuaikan dengan luas lahan.
Menjelang penanaman. tepatnya seminggu sebelumnya, tanah
persemaian harus diberikan pupuk dasar, yaitu pupuk kandang atau kompos. dan
diratakan. Tepat satu hari sebelum proses penanaman. lahan irigasi cukup siap
untuk tanam.
Proses Penanaman Bawang Merah
Untuk menanam bawang merah, Tanggul yang telah disiapkan di
lubangi kecil-kecil yang dengan kedalaman kurang lebih sama dengan bibit yang
akan ditanam jarak sekitar 15 x 15 cm atau 15 x 20 cm. Selanjutnya. umbi bibit
dimasukkan ke dalam lubang dengan menempatkan ujung di sisi atas.
Jangan menanam benih terlalu dalam, karena itu membuat
kerusakan (membusuk). Ujung Umbi harus ditutup sedikit ke tanah. karena jika
tanah penutup terlalu tebal. akan dapat menghambat pertumbuhan tanaman. Setelah
proses ini selesai penanaman. disiram pada tiap jalur – jalur bedeng atau
tanggul yang sudah di tanami.
Penyiraman Dan Penyiangan Bawang
Tanaman bawang merah harus disiram setiap hari sampai daun
pertama tumbuh. Penyiraman dilakukan dua kali sehari yaitu di pagi dan sore
hari. Penyiraman baru bisa dilakukan sekali sehari jika tanaman bawang 50 hari.
Ketika menyiram tanaman bawang merah tidak boleh terlalu
basah. karena hasilnya bisa menjadi tanah padat dan gangguan pertumbuhan
tanaman. serta terjadinya pembusukan.
Bawang merah juga harus disiangi untuk menyingkirkan semua
gulma. Penyiangan dan mencabut gulma dengan tangan atau alat-alat lain harus
dilakukan dengan hati-hati agar tidak merusak akar tanaman bawang merah.
Selama pertumbuhan bawang merah. Penyiangan biasanya
dilakukan dua kali. Penyiangan pertama saat tanaman masih berusia 2-4 minggu.
menjadi penyiangan kedua dilakukan saat tanaman berumur 5-6 minggu. Untuk
frekuensi penyiangan sendiri tergantung pada pertumbuhan gulma.
Pemupukan
Pupuk untuk bawang dapat menggunakan pupuk alami atau buatan.
Pemupukan dilakukan dalam dua tahap, yaitu sebelum tanam. dan setelah
penanaman. Pemupukan tahap pertama sering menggunakan pupuk kandang atau
kornpos sebanyak 10-15 ton per hektar.
Tujuan memberikan pupuk alami sebelum penanaman sehingga
struktur tanah tidak mudah mengembun. Selain itu, untuk menyuburkan tanah. dan
untuk meningkatkan kemampuan tanah untuk mengikat air. Sedang untuk pupuk
tambahan diberikan dengan cara mengubur di tanah dengan jarak 10 cm dari
tanaman atau tabur antara barisan tanaman.
Pengendalian Hama Dan Penyakit
Jenis hama yang menyerang tanaman bawang merah adalah ngengat
dan jamur. Tipe kedua hama ini menyebabkan ujung daun dipotong dan daun
terkulai. Ulat media dapat merusak umbi disimpan di gudang. Pencegahan hama
dapat dilakukan dengan menggunakan insektisida Bayrusil 250 EC atau Azodrin 15
WSC. Dosis: 2 ml / I air.
Untuk penyakit yang menyerang tanaman bawang merah adalah
tempat ungu yang disebabkan oleh jamur. Terlihat gejala penyakit ini adalah
adanya bercak putih pada daun abu-abu yang kemudian berubah menjadi cokelat dan
kering. Pencegahan penyakit ini dapat dilakukan dengan penyemprotan tanaman
bawang merah menggunakan Difolatan 4F.
Proses Panen
Karakteristik tanaman bawang merah yang sudah layak untuk
dipanen setelah batang lemah atau runtuh. Hal ini biasanya terjadi pada
penanaman setelah 60 sampai 90 hari, tetapi itu semua tergantung pada bidang
media. Kemudian karakteristik lainnya adalah bentuk bulat yang hampir sempurna,
beberapa sudah terlihat di permukaan tanah. umbi sudah berwarna merah gelap
atau keunguan bawang merah dan bau khasnya.
Setelah di panen bawang merah harus di jemur dibawah sinar
matahari selama seminggu atau dua minggu, sehingga buah tahan lama. Setelah
bawang siap kemudian disimpan dalam karung jerat dengan suhu sekitar 30-33 ° C.
Sumber Artikel : obatpertanian.com
No comments:
Post a Comment