Perawatan dan Pemeliharaan
Alat/Mesin/Traktor
A. Perawatan Dan Pemeliharaan
A. Tujuan Umum
Tujuan Umum Pemeliharaan/Perawatan ad :
Mempertahankan kondisi alat/mesin sebaik baiknya selama dipergunakan untuk mempertahankan umur pemakaian.
Menjaga agar tidak terjadi kerusakan- 2 besar maka bila kerusakan-kerusakan kecil harus segera ditemukan dan diperbaiki.
B. Tujuan Khusus
Tujuan khusus pemeliharaan & perawatan adalah :
Pemeriksaan dan perawatan rutin berkala
akan membantu dalam mengantisipasi
kerusakan yang lebihjauh lagi (fatal)
Mengurangi down time unit
Efektivitas kerja unit dan target kerja
Perawatan dan pemeliharaan
Perawatan harian
Perawatan rutin berkala ( based on HM )
Perbaikan ringan Overhaul ( based on HM )
Catatan : HM = Hour Machine
1. Perawatan harian
Pemeriksaan dan perawatan harian meliputi :
Pemeriksaan seluruh level oli sebelum mesin
dihidupkan
Pemeriksaan air battery beserta kabel kabelnya
Pemeriksaan air radiator
Pemeriksaan rem
Pemeriksaan kopling ( jarak pedal)
Pemeriksaan sistem listrik dan lampu
Pemeriksaan ketegangan tali kipas
Pemeriksaan tekanan angin ban Pemeriksaan seluruh baut-2 terutama baut roda
Pemeriksaan fungsi sistem hydrolik
Pemeriksaan kebocoran-2 oli
Pada awal menghidupkan mesin, sebaiknya pada RPM rendah.
Pembersihan air cleaner sebaiknya dilakukan setiap hari Pengisian BBM sebaiknya dilakukan pada sore hari untuk menghindari ruang kosong dalam tangki bahan bakar
Pembersihan unit setelah selesai beroperasi sebaiknya dilakukan setiap hari jika memungkinkan .
2.perawatan titin berkala
Perawatan berkala didasarkan pada jam kerja mesin (HM), biasanya mengikuti rekomendasi dari pihak pembuat unit (faprikan)
Pelaksanaan bisa dilakukan sendiri atau dengan pihak lain (vendor)
Kegiatan meliputi :
Pemeriksaan rutin kondisi unit/mesin
Penggantian pelumas
Penggantian suku cadang
3. Servis Kerusakan / Perbaikan Ringan
Dilakukan bila terjadi kerusakan insidental
Dilakukan sendiri atau dengan pihak lain
Penggantian suku cadang :
Sistem penyediaan barang
Sistem pengeluaran barang
Penyediaan Suku cadang
Disesuaikan dengan budget
Diatur berdasarkan kebutuhan
Harus ada batas minimal stok
Diatur per satuan waktu
Faktor jarak (antara kebun dengan supplyer)
Proses penyediaan barang.
4. Overhaul
Dilakukan jika telah mencapai jadwal (waktu) pelaksanaan overhaul / faktor umur unit Terjadi kerusakan parah yang
mengakibatkan harus dilakukan
Pelumasan
Fungsi pelumasan :
Memberi pelumas pada bagian bgaian yang bergerak/ bergesek Menjadi bantalan antara dua metal yang bergerak/ bergesekkan Sebagai pendingin, karena panas diserap oli dan didinginkan di ruang carter Sebagai seal untuk mencegah kebocoran kompresi ke ruang carter
Tanpa pelumasan : gesekan kuat, keausan lebih cepat dan tenaga yang digunakan untuk bergerak lebih besar
Dengan pelumasan : tidak terjadi gesekan atau kontak langsung antara benda A dan B, keausan dapat dicegah dan tenaga yang dibutuhkan untuk kerja sedikit
Kekentalan oil
SAE (Society Automotive Engineers), mengklasifikasikan oli berdasarkan kekentalannya
Semakin besar nilainya, maka oli semakin kental, contoh :
Oli SAE 10 untuk oli hidrolik
Oli SAE 30 untuk oli mesin
Oli SAE 40 untuk oli mesin yang agak tua
Oli SAE 90 untuk oli transmisi
Oli SAE 140 untuk oli gardan
Penggunaan pelumasan
Keteledoran dalam pemeriksaan dan penggantian oli, serta pemakaian oli yang rendah mutunya akan mengakibatkan kerusakan yang fatal
Hal yang harus diperhatikan dalam pelumasan :
Gunakan oli bermutu dan jangan berganti-ganti merek
Pemeriksaan oli sebelum operasi
Penggantian oli yang tepat waktu
Rekomendasi pabrik pembuat mesin
Sistem pendingin
Tujuan untuk mencegah suhu yang sangat tinggi, sehingga dapat merusak bagian bagian mesin.
Beberapa macam sistem pendinginan :
Sistem pendinginan udara.
Sistem pendinginan air.
Sistem hopper (tanki)
Sistem radiator
Alat/Mesin/Traktor
A. Perawatan Dan Pemeliharaan
A. Tujuan Umum
Tujuan Umum Pemeliharaan/Perawatan ad :
Mempertahankan kondisi alat/mesin sebaik baiknya selama dipergunakan untuk mempertahankan umur pemakaian.
Menjaga agar tidak terjadi kerusakan- 2 besar maka bila kerusakan-kerusakan kecil harus segera ditemukan dan diperbaiki.
B. Tujuan Khusus
Tujuan khusus pemeliharaan & perawatan adalah :
Pemeriksaan dan perawatan rutin berkala
akan membantu dalam mengantisipasi
kerusakan yang lebihjauh lagi (fatal)
Mengurangi down time unit
Efektivitas kerja unit dan target kerja
Perawatan dan pemeliharaan
Perawatan harian
Perawatan rutin berkala ( based on HM )
Perbaikan ringan Overhaul ( based on HM )
Catatan : HM = Hour Machine
1. Perawatan harian
Pemeriksaan dan perawatan harian meliputi :
Pemeriksaan seluruh level oli sebelum mesin
dihidupkan
Pemeriksaan air battery beserta kabel kabelnya
Pemeriksaan air radiator
Pemeriksaan rem
Pemeriksaan kopling ( jarak pedal)
Pemeriksaan sistem listrik dan lampu
Pemeriksaan ketegangan tali kipas
Pemeriksaan tekanan angin ban Pemeriksaan seluruh baut-2 terutama baut roda
Pemeriksaan fungsi sistem hydrolik
Pemeriksaan kebocoran-2 oli
Pada awal menghidupkan mesin, sebaiknya pada RPM rendah.
Pembersihan air cleaner sebaiknya dilakukan setiap hari Pengisian BBM sebaiknya dilakukan pada sore hari untuk menghindari ruang kosong dalam tangki bahan bakar
Pembersihan unit setelah selesai beroperasi sebaiknya dilakukan setiap hari jika memungkinkan .
2.perawatan titin berkala
Perawatan berkala didasarkan pada jam kerja mesin (HM), biasanya mengikuti rekomendasi dari pihak pembuat unit (faprikan)
Pelaksanaan bisa dilakukan sendiri atau dengan pihak lain (vendor)
Kegiatan meliputi :
Pemeriksaan rutin kondisi unit/mesin
Penggantian pelumas
Penggantian suku cadang
3. Servis Kerusakan / Perbaikan Ringan
Dilakukan bila terjadi kerusakan insidental
Dilakukan sendiri atau dengan pihak lain
Penggantian suku cadang :
Sistem penyediaan barang
Sistem pengeluaran barang
Penyediaan Suku cadang
Disesuaikan dengan budget
Diatur berdasarkan kebutuhan
Harus ada batas minimal stok
Diatur per satuan waktu
Faktor jarak (antara kebun dengan supplyer)
Proses penyediaan barang.
4. Overhaul
Dilakukan jika telah mencapai jadwal (waktu) pelaksanaan overhaul / faktor umur unit Terjadi kerusakan parah yang
mengakibatkan harus dilakukan
Pelumasan
Fungsi pelumasan :
Memberi pelumas pada bagian bgaian yang bergerak/ bergesek Menjadi bantalan antara dua metal yang bergerak/ bergesekkan Sebagai pendingin, karena panas diserap oli dan didinginkan di ruang carter Sebagai seal untuk mencegah kebocoran kompresi ke ruang carter
Tanpa pelumasan : gesekan kuat, keausan lebih cepat dan tenaga yang digunakan untuk bergerak lebih besar
Dengan pelumasan : tidak terjadi gesekan atau kontak langsung antara benda A dan B, keausan dapat dicegah dan tenaga yang dibutuhkan untuk kerja sedikit
Kekentalan oil
SAE (Society Automotive Engineers), mengklasifikasikan oli berdasarkan kekentalannya
Semakin besar nilainya, maka oli semakin kental, contoh :
Oli SAE 10 untuk oli hidrolik
Oli SAE 30 untuk oli mesin
Oli SAE 40 untuk oli mesin yang agak tua
Oli SAE 90 untuk oli transmisi
Oli SAE 140 untuk oli gardan
Penggunaan pelumasan
Keteledoran dalam pemeriksaan dan penggantian oli, serta pemakaian oli yang rendah mutunya akan mengakibatkan kerusakan yang fatal
Hal yang harus diperhatikan dalam pelumasan :
Gunakan oli bermutu dan jangan berganti-ganti merek
Pemeriksaan oli sebelum operasi
Penggantian oli yang tepat waktu
Rekomendasi pabrik pembuat mesin
Sistem pendingin
Tujuan untuk mencegah suhu yang sangat tinggi, sehingga dapat merusak bagian bagian mesin.
Beberapa macam sistem pendinginan :
Sistem pendinginan udara.
Sistem pendinginan air.
Sistem hopper (tanki)
Sistem radiator
No comments:
Post a Comment