Nama saya citra helda anggia saya berasal dari desa moncek tengah
kec.lenteng kab. sumenep saya hidup bersama kedua orangtua dan adik saya. dari
kecil saya adalah anak yang dibilang pintar sama orang karena dari SD saya
sampai SMA saya juara dan dapat beasiswa yang hampir semuanya ditanggung
pemerintah dari biaya hidup sampai biaya pendidikan. namun pandangan orang lain
saya sangat beruntung namun sebenarnya itu dilihat dari luar, awalnya saya
lulusan dari sdn moncek tengah 1 yang letaknya tidak jauh dari rumah saya, pada
saat proses pendiddikan saya terus juara antara juara 1 sampai 3. setelah itu
saya ingin melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi namun keluarga saya tidak
mendukung karena tulang punggung dari keluarga saya mulai sakit dan tidak bekerja
biasanya yang membiayai adalah bapak saya namun akhirnya sakit dan tidak bisa
kerja, apa boleh buat ibu saya yang dulunya tidak pernah bekerja akhirnya
menggantikan bapak saya sebagai tulang punggung hal ini menyebabkan saya tambah
semangat untuk lebih berpendiddikan, hal ini tambah rintangan dan cacian dari
orang" sekitar saya dibilang tidak mungkin bisa untuk berpendidikan dn
tidak mungkin lulus SMP saja dan sebagainya dengan ini untuk uang saku saja ibu
saya bekerja ngambil buruh tani untuk menggarap sawah tetangga dan mengambil
semua tawaran kerjaan dari tetangga pada akhirnya saya masuk di smpn 1 bluto
samapai saya lulus.
Setelah lulus dari smpn 1 bluto saya bingung mau sekolah
apa tidak karena keadaan bapak saya semakin memburuk dan kasian pada ibu saya
jadi tulang punggung niatan saya tidak ingin melanjutkan karena tidak mau
merepotkan keluarga saya ditawarin kerja di toko tapi dihitung” juga
penghasilannya tidak seberapa dan akhirnya saya nekad untuk daftar ke sekolah
favorit yang bertaraf internasional yaitu RSMA BI negeri sumenep setelah saya
diterima bukannya saya bahagia tapi malah bingung karena uang gedungnya yaitu 5
juta kalau di fikir-fikir orangtua saya tidak mungkin sanggup untuk biaya
sebesar itu dan masih uang seragam dan uang semester dengan nekat saya harus bisa
menyelesaikan masalh tersebut karena saya ngerasa sudah kadung jadi jalankan
sekalian saya daftar di panti asuhan yaitu di PSAA sumenep tanpa bantuan
siapapu dan say tidak punya orang dalam namun saya yakin pasti orang dalamnya
itu mengerti keadaan saya akhirnya saya berada di panti itu yang namanya PSAA
sumenep, namun saya tidak menyerah sampai disitu saya masih ikut beasiswa
prestasi biarpun saya orangnya biasa” saja namun kunci utama saya adalah PD dan
akhirnya saya mengikuti beasiswa tersebut dana khirnya kena saya dpat beasiswa
daroi pemerintah daerah yaitu setiap semester 8 juta kurang lebih akhirnya saya
bisa beli motor dan saya berhenti dari PSAA karena ada yang lebih membutuhkan
dari saya jadi dilepas PSSA dan digantikan ke orang lain saya di PSAA hanya 1
semester dan alhamdulillah lancan pendidikan di PSAA sumenep
Setelah lulus dari SMA saya melanjutkan kuliah saya
dafatr bidikmisi namun pada saat verifikasi saya tidak tahu akhirnya saya tidak
terdaftar bidikmisi, pada saat itu saya bingung mau ngelanjutin apa tidak
karena ukt nya sendiri 3 juta untuk makan saja sulit apalagi bayar ukt dan
masalah biaya hidup dijember untuk biaya keluarga aja tidak cukup apalagi biaya
kuliah pada saat itu untung orangtua saya mendukung untuk kuliah biarpun mereka
sangat berat hati untukbiaya pertama ukt ibu saya menjual tegal satu”nya untuk
biaya kuliah dan akhirnya saya berangkat ke jember untuk berpendiddikan masalah
biaya hidup saya yakin allah pasti memberi jalan dan akhirnya saya daftar
penurunan ukt alhamdulillah saya kenak 500.000 pada suatu hari saya tidak punya
uang samasekali dan bapak saya masuk rumah sakit dan waktunya bayar kos dan
bayar ukt hal ini membuat saya untuk berhenti kuliah tapi saya tidak diijinin
sama ortu pasti ada jalan keluar kata beliau akhirnya saya ngadep direktur dan
wakil direktur untuk mengajukan beasiswa bidikmisi dan setelah itu diberi
arahan untuk ke ketua jurusan, ketua prodi dan wali dosen semuanya saya
laluisaya minta surat pernyataan dan akhirnya saya daftar bidikmisi dan
akhirnya saya diterima bidikmisi. Hal ini membuat tenang pikiran saya karena
biaya kuliah dan biaya hidup sudah di tanggung pemerintah.
Suatu hari saya dengar kabar ada student exchange di
jiangshu vocational husbundry collage (JVHC) saya ikut tesannya dan akhirnya
saya diterima untuk mengikuti pertukaran pelajar hal ini sangat membahagiakan
tapi disisi lain masalh keuangan saya tidak punya karena bidikmisi saya belom
keluar dan itupun hanya dikasik 3 hari untuk buat visa dan paspor disuruh
sediakan uang 1juta 200 ribu akhirnya saya pulang dan ingin cari pinjaman tapi
bingung mau cari pinjaman kemana karena saya tidak ada jaminan namu aku yakin
ini ujian yang harus dilalui dan aku yakin masalah kehidupan yang akan
dilakukan di china itu allah akan membantu karena dimanapun kita berada bumi
ini milik allah..............bersambung
No comments:
Post a Comment