Friday, June 17, 2016
Sunday, June 12, 2016
SEBUAH PESAN YG PERLU KITA RATAPI
SEBUAH PESAN YG PERLU KITA RATAPI
Raihlah cita-citamu nak, jadilah apapun. Kau mau jadi dokter, jadilah dokter. Jadilah pemimpin, pilot, arsitek, ahli ekonomi, petani, atau apapun. Terserah kamu nak, bapak akan selalu mendukungmu. Ibumu akan terus mendoakan mu. Tapi nak, satu yang perlu kau ingat.
Bapak dan ibu takkan bangga nak, meskipun kau jadi presiden atau penguasa dunia sekalipun. Kami hanya akan bangga ketika kau menjadi "apapun" yang baik. Ketika kau jadi dokter, jadilah dokter yang baik. Jadi arsitek, jadilah arsitek yang baik. Jadi presiden, jadilah presiden yang baik.
Karena hanya itu yang akan membuat kami bangga nak. Bukan seberapa sukse kau meraih cita-cita. Semua itu percuma nak, semuanya akan kau tinggalkan. Gelar doktermu takkan mampu memperpanjang umurmu. Gelar arsitek takkan membuat kuburmu begitu megah. Gelar pilot takkan mampu mengendalikan keranda mayat yang kelak akan kau kendarai.
Kau harus ingat akan satu gelar yang pasti didapat oleh setiap makhluk yaitu almarhum dan almarhumah.
Gelar itu akan melekat pada dirimu ketika kau dianggap cukup menjalani ujian kehidupan.
Gelar itu dipaksakan tak peduli kau mau atau tidak. Seperti itulah engkau dan begitu juga kami. Kami takkan mungkin hidup selamanya, menjaga dan menasehatimu jika kau salah, karena suatu saat kami akan pergi nak.
Pada akhirnya kau akan hidup sendiri dan mempertahankannya.
Gelar itu akan melekat pada dirimu ketika kau dianggap cukup menjalani ujian kehidupan.
Gelar itu dipaksakan tak peduli kau mau atau tidak. Seperti itulah engkau dan begitu juga kami. Kami takkan mungkin hidup selamanya, menjaga dan menasehatimu jika kau salah, karena suatu saat kami akan pergi nak.
Pada akhirnya kau akan hidup sendiri dan mempertahankannya.
Seorang bisa dikatan alim jika ia tidak iri kepada orang yang berada diatasnya dan tidak menghina orang yang berada dibawahnya
Islam mengajarkan kita untuk mengukur keberadaan kita terhadap Allah dengan kepekaan kita terhadap penderitaan dan kesusahan orang lain
Kesalahan kita yang paling besar adalah saat kita sibuk mengurusi kesalahan orang lain
Islam melalui kitabnya mampu menjawab segala macam tantangan yang pernah, sementara, dan akan terjadi
Jauhilah kebiasaan menggunjing, karena dapat menyebabkan tiga bencana : pertama, doa tak terkabul. Kedua, amal kebaikan tak diterima. Ketiga, dosa bertambah
Jauhilah dengki karena dengki memakan amal kebaikan sebagaimana api memakan kayu bakar
Barangsiapa yang menghabiskan waktu berjam-jam lamanya untuk mengumpulkan harta karena takut miskin, maka dialah sebenarnya orang yang paling miskin
Keharmonisan yang islami akan selalu terbebas dari rasa marah. Karena sesuatu yang dimulai dengan rasa marah akan berakhir dengan rasa malu
Hanya ada satu keyakinan yang melebihi makna keyakinan itu sendiri, yaitu keyakinan yang ada dalam jiwa mereka yang memeluk islam dengan keagungan dan kebesaran Taqwa
Orang yang terkaya adalah orang yang menerima takdir dari Allah dengan senang hati
Dalam Islam diam adalah lebih baik daripada mengucapkan kata tanpa makna
Kemarahan dimulai dengan kegilaan dan berakhir dengan penyesalan
Lidah orang yang berakal terletak dihatinya, tetapi hati si bodoh terletak di lidahnya
Seandainya manusia mengetahui dan melihat apa yang dijanjikan Allah maka takkan ada hidup yang sia-sia
Kebahagiaan terletak pada kemenangan memerangi hawa nafsu dan menahan kehendak yang berlebih-lebihan
Mengenal islam tanpa akal hanya akan menciptakan keyakinan tanpa Tuhan
Janganlah engkau mengucapkan sesuatu yang orang lain tidak suka jika diucapkan kepadamu
Islam adalah akar yang mampu menjaga kekokohan pohon jiwa setiap muslim, dan buah yang mampu memberikan rasa manis bagi mereka yang bersabar dalam setiap kesulitan
Yang pertama dan terburuk dari semua penipuan adalah menipu diri sendiri dengan keyakinan yang keliru
Hati yang paling suci adalah hati yang selalu diisi dengan kalimat-kalimat kebaikan
Demikianlah renungan dan muhasabah hati dalam untaian kata kata bijak islami tentang kehidupan semoga bisa mencerahkan jiwa-jiwa yang dahaga akan siraman rohani. Terus ikuti dan baca postingan kbl yang akan terus ditingkatkan agar nuansa kata yang disampaikan benar-benar memberikan makna tak hanya sekedar kata.
Share to : » »
Share to : » »
Semoga kita menjadi seseorang yang diharapkan oleh orang tua kita....
Amiiin
Saturday, June 4, 2016
makalah jaringan pada tumbuhan
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Secara umum jaringan berarti gabungan atau koordinasi
antar beberapa sel yang mempunyai fungsi yang sama. Terkhusus untuk jaringan
tumbuhan, terdapat jaringan meristem yang di dalamnya terdapat merisstem primer
dan meristem sekunder. Jaringan kedua yaitu jaringan dewasa yang terdapat di
dalamnya jaringan epidermis, jaringan parenkim, jaringan penguat, jaringan
pengangkut dan jaringan gabus. Semua akan kita bahas di bab selanjutnya.
Untuk
menguasai mata kuliah botani kita tidak hanya akan mempelajari klasifikasi sel,
tetapi kita juga diharuskan mengetahui sifat dan fungsi jaringan tersebut.
Lebih lanjut, akan dibahas sedikit mengenai anatomi akar, batang dan daun untuk
memudahkan kita dalam pengklasifikasian jaringan karena ketiga bagian tumbuhan
ini mempunyai jaringan-jaringan tersendiri yang khas sesuai fungsinya.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang telah dipaparkan di atas,
maka dapat ditarik beberapa rumusan masalah yang akan kita bahas.
1. Pengertian
dari jaringan tumbuhan
2. Sifat dan fungsi
jaringan.
BAB II
PEMBAHASAN
Klasifikasi
Jaringan Tumbuhan Beserta Sifat dan Fungsinnya
Tumbuhan
pada awal perkembangannya, semua sel-sel tumbuhan melakukan pembelahan
diri. Akan tetapi, dengan adanya pertumbuhan dan perkembangan lebih lanjut,
pembelahan sel tumbuhan menjadi terbatas di bagian khusus dari
tumbuhan. Jaringan ini tetap bersifat embrionik dan selalu membelah diri.
Jaringan embrionik tumbuhan disebut
meristem. Pembelahan sel pada dasarnya dapat juga berlangsung
pada jaringan selain meristem, contohnya pada jaringan korteks batang, namun
jumlah pembelahan ini sangat terbatas.
Sel-sel meristem tumbuhan akan tumbuh dan
mengalami spesialisasi secara morfologi dan fisiologi (mengalami diferensiasi)
membentuk berbagai macam jaringan dan tidak mempunyai kemampuan untuk membelah
diri. Jaringan ini disebut jaringan
dewasa. Jaringan dewasa penyusun organ tumbuhan tingkat tinggi antara lain
sebagai berikut:
- Jaringan Pelindung (epidermis)
- Jaringan dasar (parenkim)
- Jaringan Penguat (penyokong)
- Jaringan pengangkut (vaskuler)
- Jaringan Gabus (Sekretoris)
1.
Jaringan Embrionik (Meristem)
Tumbuhan
Jaringan
meristem adalah jaringan yang sel – selnya bersifat embrional yang mampu terus
membelah diri menambah jumlah sel tumbuhan. Meristem hanya terdapat pada bagian
tetentu dari tumbuh tumbuhan
. Sifat – sifat sel meristem
1.
Terdiri dan sel-sel muda dalam fase
pembelahan dan pertumbuhan.
2.
Biasanva tidak ditemukan adanya
ruang antarsel di antara sel-sel meristem.
3.
Sel-selnya mungkin berbentuk bulat,
lonjong, atau poligonal dengan dinding sel yang tipis.
4.
Masing-masing sel mengandung banyak
sitoplasma dan mengandung satu atau lebih inti sel.
5.
Vakuola sel sangat kecil atau
mungkin tidak ada.
Jaringan
Meristem tumbuhan dikelompokkan berdasarkan berbagai kriteria
yaitu posisinya dalam tubuh tumbuhan, asal-usulnya, jaringan tumbuhan yang
dihasilkannya, strukturnya, taraf perkembangannya, dan fungsinya. Berdasarkan posisinya dalam tubuh tumbuhan,
jaringan meristem dibedakan menjadi:
- meristern
apikal: terdapat di ujung pucuk utama dan pucuk lateral serta ujung
akar,
- meristem
interkalar: terdapat di antara jaringan dewasa, contohnya meristem pada
pangkal ruas tumbuhan anggota suku rumput rumputan.
- meristem
lateral: terletak sejajar dengan permukaan organ tempat ditemukannya,
contohnya kambium dan kambium gabus (felogen).
Berdasarkan asal-usulnya, meristem dikelompokkan
menjadi:
- Meristem
primer: Apabila sel sel nya berkembang langsung dari sel-sel
embrionik (meristem apikal),
- meristem
sekunder: apabila sel-selnya berkembang dan jaringan dewasa yang sudah
mengalami deferensiasi. Contohnya kambium dan kambium gabus (felogen).
Jaringan
Meristem primer berasal dan sel-sel initial yang disebut promeristem, yang
berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Haberlandr akan berkembang menjadi
protoderm, prokambium, dan merisrem dasar. Protoderm akan berdeferensiasi
menjadi jaringan epidermis, prokambium akan berdeferensiasi menjadi sistem
jaringan pengangkut, sedangkan meristem dasar akan berkembang menjadi parenkim
(jaringan dasar). Hanstein membagi ujung akar menjadi tiga daerah, yaitu a)
dermatogen, akan berkembang menjadi epidermis; b) periblem, akan berkembang
menjadi korteks; dan c) plerom akan berkembang menjadi stele.
Sementara,
Schmidt membagi ujung batang menjadi dua bagian yaitu korpus dan tunika. Korpus
merupakan bagian pusat dan titik tumbuh. Daerah ini mempunyai area yang luas
dan sel-selnya relatif besar. Sel-sel daerah korpus ini akan membelah secara
tak beraturan. Tunika merupakan bagian paling luar dan titik tumbuh, terdiri
dari satu atau beberapa lapis sel, dengan sel-sel yang relatif lebih kecil dan
mengalami pembelahan ke samping (ke arah lateral).
Jaringan
Meristem sekunder tumbuhan berasal dan sel-sel dewasa yang berubah keadaannya
menjadi meristematik. Sel-sel meristem sekunder tumbuhan memiliki bentuk pipih
atau prisma yang di bagian tengahnya terdapat vakuola yang besar. Contohnya adalah
kambium dan kambium gabus.
Kambium
dapat di temukan dalam batang dan akar
dari tumbuhan golongan Dicotyledoneae dan Gymnospemae serta beberapa tumbuhan
dari golongan Monocotyledonae (Agave, Aloe, Jucca dan Draceana), sedangkan
kambium gabus terdapat pada kulit batang tumbuhan dan dapat membentuk jaringan
gabus yang sukar ataupun tidak dapat dilalui air. Sel-sel gabus umumnya
bersifat mati.
2. Jaringan dewasa pada tumbuhan
Jaringan dewasa adalah jaringan yangsudah berhenti
membelah, jaringanini juga di sebut jaringanpermanen karena telah mengalami
deferensiasi dan spesialisasi fungsi dan sel-sel hasil pembelahan jaringan
Meristem .
Sifat -sifat
jaringan dewasa pada tumbuhan adalah sebagai berikut:
- Tidak terjadi aktivitas
membelahan diri
- Memiliki ukuran yang cukup
besar dibandingkan sel sel meristem
- Mempunyai vakuola yang besar
sehingga plasma sel sedikit dan merupakan selaput yang menempel pada
dinding sel
- Kadang kadang selnya telah mati
- Selnya telah mengalami
penebalan dinding sesuai dengan fungsinya
- Di antara sel selnya dijumpai ruang antagrsel.
Terbentuknya
ruang antar sel pada tumbuhan tingkat tinggi dapat diakibatkan oleh:
- Sisogen,
yaitu sel sel saling memenuhi sehingga terbentuk ruang diantaranya,
terjadi pada sel tangkai daun teratai (Nymphaea).
- Lisigen,
yaitu ruang antar sel yang terbentuk karena sel beserta isinya larut.
Dapat anda temukan pada ruang minyak daun jeruk (Citrus sp).
- Sisolisigen,
apabila ruang yang terjadi berasal dari larutnya sel tertentu diikuti oleh
saling menjauhi sel sel disekitarnya, misalnya ruang antar protoxilem.
- Reksigen
yaitu ruang antar sel yang terbentu karena sel sel mengalami robekan
disebabkan oleh pertumbuhan yang menarik sel tersebut. Dapat anda lihat
pada berkat pengangkut batang jagung (Zea mays).
A. Jaringan Pelindung
(Epidermis) pada Tumbuhan
Jaringan
epidermis adalah jaringan tumbuhan yang merupakan lapisan sel yang berada
paling luar, pada permukaan organ-organ tumbuhan primer seperti akar, batang,
daun, bunga, buah, dan biji. Jaringan ini berfungsi melindungi bagian dalam
tumbuhan dari segala pengaruh luar yang akan merugikan pertumbuhannya sehingga
jaringan epidermis sering disebut jaringan pelindung.
Epidermis
pada tumbuhan biasanya terdiri dari satu lapis sel yang tersusun rapat tanpa
adanya ruang antarsel. Pada beberapa jenis tumbuhan, epidermis terdiri atas
beberapa lapis sel. Hal ini disebabkan karena sel-sel protoderm membelah
berkali-kali secara periklinal (sejajar permukaan) sehingga terjadi epidermis
berlapis banyak. Contoh sel-sel epidermis velamen pada akar anggrek.
Sel-sel
epidermis mempuyai bentuk yang bervariasi, misalnya epidermis berbentuk tubular
dapat dijumpai pada helalan daun dikotil dan berbentuk memanjang dijumpai pada
helaian daun Monokotil Pada helaian daun Aloe cristata sel
epidermis berbentuk heksagonal- Sel-sel epidermis memiliki protoplas hidup dan
dapat menyimpan berbagai hasil
metabolisme.
Sel-sel inisial epidermis sebagian dapat berkembang menjadi alat-alat tambahan
yang sering disebut derivat epidermis, seperti stoma, trikoma, sel kipas.
sistolit, sel silika, dan sel gabus
B.
Jaringan Dasar / Parenkim Tumbuhan
Jaringan parenkim adalah jaringan tumbuhan yang
terbentuk dari kumpulan sel yang hidup. Jaringan parenkim memiliki struktur
serta fisiologis yang bermacam macam. Jaringan parenkim masih melakukan segala
kegiatan proses fisiologis, hal ini berbeda dengan jaringan tumbuhan yang lain
khususnya jaringan yang dewasa (tua).
Jaringan
parenkim disebut juga jaringan dasar tumbuhan karena dijumpai hampir di setiap
bagian tumbuhan. Contohnya pada batang dan akar parenkim ditemukan diantara
jaringan epidermis dan pembuluh angkut, sebagai korteks. Parenkim dapat
pula ditemukan sebagai empulur batang.
Jaringan parenkim pada daun tumbuhan membentuk mesofil
daun yang kadang berdeferensiasi menjadi jaringan tiang (palisade) dan
jaringan bunga karang (sponge). Jaringan parenkim dapat juga dijumpai
sebagai parenkim penyimpan cadangan makanan pada buah dan biji.
Berdasarkan fungsinya, jaringan parenkim pada tumbuhan
dibedakan menjadi 5 macam yaitu:
- Jaringan
Parenkim air. Jaringan ini dijumpai pada tumbuhan xerofit atau epifit
sebagai penimbun air untuk melewati musim kering.
- Jaringan
Parenkim asimilasi. Jaringan parenkim ini berfungsi dalam proses pembuatan
makanan, terletak pada bagian tumbuhan yang berwarna hijau.
- Jaringan
Parenkim udara. Jaringan ini berfungsi dalam mengapungkan tumbuhan.
Jaringan parenkin ini dapat ditemukan pada tangkai daun Canna sp.
sebagai tempat menyimpan udara.
- Jaringan
Parenkim penimbun. Jaringan ini berfungsi sebagai tempat penyimpanan
cadangan makanan. Jaringan parenkim jenis ini dapat anda temukan pada akar
rimpang, empulur batang, umbi, dan umbi lapis. Cadangan makanan dalam
jaringan parenkim ini disimpan dalam bentuk gula, tepung, protein, dan
lemak.
- Jaringan
Parenkim angkut. Jaringan in berfungsi sebagai pembuluh angkut baik itu
makanan maupun air. Hal ini terjadi karena sel selnya memanjang menurut
arah pengangkutan.
Jaringan
parenkim tumbuhan dapat juga dibedakan berdasarkan bentuknya. Berikut pembagiannya:
- Jaringan
parenkim palisade. Merupakan jaringan yang menyusun mesofil pada daun.
Jaringan parenkim ini dapat juga ditemukan pada biji dengan bentu sel
panjang, tegak dan mengandung banyak kloroplas.
- Jaringan
Parenkim lipatan. Jaringan ini dijumpai pada mesofil daun pinus dan padi.
Terjadi perlipatan ke arah dalam pada bagian dinding sel dan mengandung
banyak kloroplas.
- Jaringan
parenkim bunga karang. Jaringan ini menyusun mesofil daun dan ukurannya
tidak beraturan serta ruang antar ser yang lebar.
- Jaringan
parenkim bintang (aktinenkim). Jaringan ini dapat ditemukan pada
tangkai daun Canna sp. dengan bentuk seperti bintang
bersambungan pada bagian ujung.
.
C.
Jaringan Penguat (Mekanik) Tumbuhan
Jaringan
Penguat tumbuhan berfungsi dalam memberikan kekuatan
bagi tubuh tumbuhan sehingga mampu berdiri tegak. Jaringan penguat tumbuhan
dibagi atas dua berdasarkan sifat dan bentuknya yaitu jaringan kolenkim dan
jaringan sklerenkim.
1. Jaringan Kolenkim Tumbuhan
·
Kolenkim adalah
jaringan tumbuhan yang berfungsi sebagai jaringan penguat terutama pada organ
organ tumbuhan yang masih aktif membelah dan tumbuh serta berkembang.Jaringan kolenkim tersusun atas
sel sel yang masih hidup.
·
Jaringan kolenkim tumbuhan
memiliki bentuk sel yang sedikit memanjang, dan hanya memiliki dinding primer
dengan penebalan yang tidak teratur yang lunak serta lentur. Hal ini disebabkan
karena jaringan kolenkim tumbuhan tidak mengandung lignin melainkan kloroplas
dan tanin.
·
Jaringan kolenkim tumbuhan
dapat dijumpai ada batang, daun, bunga dan buah. Jaringan tumbuhan ini dapat
juga dijumpai pada akar yang terkena matahari. Jaringan kolenkim pada
tumbuhan monokotil (monocotyledoneae) tidak ditemukan jaringan kolenkim
apabila telah terjadi pembentukan sklerenkim sejak tumbuhan masih muda.
·
Jaringan
kolenkim tumbuhan terbagi atas 4 menurut penebalan dinding
selnya yaitu kolenkim anguler, kolenkim lameler, kolenkim tubular, dan kolenkim
tipe cincin.
2. Jaringan Sklerenkim Tumbuhan
Sklerenkim adalah jaringan penguat
tumbuhan yang memiliki dinding sekunder yang tebal, dan mengandung zat
lignin. Jaringan sklerenkim pada tumbuhan memiliki sel sel yang kenyal dan
tidak mengandung protoplas. Dengan kata lain, jaringan sklerenkim tersusun atas sel sel yang telah
mati dengan dinding sel yang tebal. Hal ini membuat mudah untuk menemukan
jaringan sklerenkim yaitu pada bagian tumbuhan yang tidak lagi mengadakan
pertumbuhan dan perkembangan.
Jaringan
sklerenkim terbagi atas dua yaitu serabut dan sklereid (sel sel batu).
D. Jaringan pengangkut
Jaringan
pengangkut adalah jaringan yang berguna untuk transportasi hasil asimilasi dari
daun ke seluruh bagian tubuh tmbuhan dan pengangkutan air serta garam garam
mineral .
Jaringan pengangkut pada
tumbuhan ada dua yaitu floem dan xilem. Floem terdiri atas buluh
tapisan, sel penggiring dan parenkim floem. Jaringan pengangkut tipe xilem
yaitu trakea dan trakeida serta serabut dan parenkim xilem.
1. Xilem
Xilem adalah jaringan pengangkut tumbuhan yang kompleks terdiri dari
berbagai macam bentuk sel. Pada umumnya sel-sel penyusun xilem telah mati
dengan dinding yang sangat tebal tersusun dari zat lignin sehingga xilem
berfungsi sebagai jaringan penguat.
Xilem juga berfungsi dalam mengangkut mineral dan air dari akar hingga daun.
Unsur-unsur
xilem terdiri dari unsur trakeal, serat xilem, dan parenkim xilem.
a. Unsur
trakeal
Unsur trakeal merupakan unsur yang memiliki
fungsi dalam pengangkutan air beserta zat terlarut di dalamnya, dengan sel-sel
yang memanjang, tidak mengandung protoplas (bersifat mati), dinding sel
berlignin, mempunyai macam-macam noktah. Unsur trakeal terdiri dari dua macam
sel yaitu trakea dan trakeida.
Trakea (pembuluh kayu) terdiri dari sel yang tersusun
memanjang dan berderet dengan ujung yang berlubang dan bersambungan pada ujung
dan pangkalnya, sedangkan trakeida terdiri atas sel panjang dengan ujung yang
runcing tanpa adanya lubang sehingga pengangkutan melalui pasangan noktah pada
dua ujung trakeida yang saling menimpa.
b. Lubang
perforasi
Lubang perforasi atau trakeida adalah bagian trakea
yang berlubang. Pada tumbuhan dikenal tiga macam lempeng perforasi, yaitu
lempeng perforasi sederhana dengan sebuah lubang yang memenuhi seluruh
dinding ujung sel yang ditempati,lempeng perforasi skalariform dengan
lubang pipih dan sejajar lempeng sehingga menunjukkan bentuk tangga, lempeng
perforasi jala dengan jalinan lubang membentuk jala. Lempeng majemuk adalah
nama lain untuk lempeng perforasi skalariform dan jala.
C. Serat xilem
Serat xilem merupakan sel panjang dengan dinding
sekunder berlignin. Serat xilem ada
dua pada tumbuhan, yakni serat libriform dan serat trakeid. Serat libriform
mempunyai ukuran lebih panjang dan dinding
selnya lebih tebal dibanding serat trakeid. Pada serat
libriform dapat anda temukan noktah sederhana, sedangkan serat trakeid dapat
anda temukan noktah terlindung.
c. Parenkim
xilem
Parenkim xilem tumbuhan umumnya
tersusun dari sel-sel yang masih hidup. Parenkim xilem dapat anda jumpai pada xilem primer dan xilem sekunder.
Pada xilem sekunder dijumpai dua macam parenkim, yaitu parenkim kayu dan
parenkim jari jari empulur.
Parenkim kayu sel-selnya dibentuk oleh sel-sel
pembentuk fusi unsur unsur trakea yang sering mengalami penebalan
sekunder pada dindingnya. Pada parenkim kayu sering ditemukan adanya noktah
berhalaman dan noktah biasa.
Sel-sel parenkim xilem pada tumbuhan berfungsi sebagai
tempat cadangan makanan. Pada saat giatnya pertumbuhan, zat tepung tertimbun
pada parenkim xilem dan menurun pada saat terjadinya aktivitas kambium.
Parenkim jari jari empulur tersusun dari sel-sel yang pada umumnya mempunyai
dua bentuk dasar, yakni sel-sel yang bersumbu panjang ke arah vertikal dan
radial.
2. Floem
Floem adalah
jaringan pengangkut pada tumbuhan yang memiliki fungsi mengangkut dan
menghantarkan zat-zat makanan hasil fotosintesis dan daun ke bagian tumbuhan
yang lain. Floem tersusun dari berbagai macam bentuk sel-sel yang bersifat
hidup dan mati. Unsur-unsur floem terdiri atas unsur tapis, sel albumin,
parenkim floem, sel pengiring dan serat-serat floem.
E. Jaringan gabus
Jaringan gabus merupakan jaringan yang tersusun dari
sel-sel parenkim gabus. Pada tumbuhan dikotil, jaringan gabus dibentuk oleh
kambium gabus atau felogen dan terletak disebelah bawah dari jaringan
epidermis. Jaringan gabus yang dibentuk ke arah dalam disebut feloderm yang
merupakan sel-sel hidup, sedangkan sel gabus yang dibentuk ke arah luar disebut
felem dan merupakan sel-sel mati, dengan bentuk sel kotak, dinding selnya
mengalami penebalan oleh suberin, serta bersifat impermeabel (tidak tembus air
).
Jaringan gabus merupakan jaringan yang tersusun
dari sel-sel prenkim gabus pada tumbuhan dikotil, jaringan gabus dibentuk oleh kambium
gabus atau felagen dan terletak disebelah bawah dari jaringan epidermis.
Fungsi jaringan gabus adalah untuk melindungi jaringan lain agar tidak
kehilangan banyak air, mengingat sel-sel gabus yang bersifat kedap air. Pada
Dikotil, jaringan gabus dibentuk oleh kambium gabus atau felogen, pembentukan
jaringan gabus ke arah dalam berupa sel-sel hidup yang disebut feloderm, ke
arah luar berupa sel-sel mati yang disebut felem.
Ciri- ciri jaringan gabus yaitu
- Tersusun
dari sel-sel hidup
-
terdiri atas satu lapis sel tunggal
-beragam bentuk, ukuran, & susunannya, tetapi biasa nya tersusun rapat
tidak ada ruang antar sel
dinding sel jaringan epidermis bagian luar
yang berbatasan dengan udara mengalami penebalan
mengalami modifikasi membentuk derivat
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan hasil
pengamatan dapat disimpulkan bahwa :
1. Jaringan adalah kumpulan sel-sel yang mempunyai struktur dan
fungsi yang sama.
2. Jaringan berdasarkan perkembangannya ada dua yaitu jaringan
meristematis dan jaringan permanen.
3. Jaringan permanen (dewasa) dibedakan atas :
1. Jaringan pengangkut, terdiri dari xilem dan floem.
2. Jaringan pelindung, terdiri dari epidermis dan gabus.
3. Jaringat penguat, terdiri dari klerenkim dan sklerenkim.
4. Jaringan parenkim.
Saran
Sebaiknya
setiap pengamatan harus dilakukan dengan teliti untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Dalam memotong objek yang akan diamati haruslah tipis dan
rapi. Bahan tanaman yang akan digunakan sebagai objek sekiranya berumur ± 3
minggu, agar jaringan yang ada di dalam tanaman tersebut dapat terlihat dengan
jelas.
DAFTAR PUSTAKA
Edel,
Anton. 2000. Pintar biologi. Jakarta: Gita media.
Estiti,
Chidayah. 1995. Antomi tumbuhan berbiji. Bandung: ITB.
Haryati,
Daroji. 2009. Jelajah fakta biologi 2. Jakarta: Tiga serangkai.
Kimball,
J.W. 1983. Biologi jilid 1 edisi kelima. Jakarta: Erlangga.
Kimball,
J.W. 1992. Biologi. Jakarta: Erlangga.
Mader,
S.S. 2004. Biologi. Boston: Mcgrow hill.
Pratiwi,
dkk. 2006. Biologi. Jakarta: Erlangga.
Saktiyono.
1999. Seribu pena biologi. Jakarta: Erlangga.
Winatasasmita,
D. 1986. Fisiologi hewan dan tumbuhan. Jakarta: Karunika.
Yatim, Wildan.
1982. Biologi. Bandung: Tarsito
makalah pengaruh gibberellic acid (GA3) terhadap kacang tanah (arachis hypogea l) pada fase generatif
BAB
1
PENDAHULUAN
1.1 Latar
belakang
Kacang
tanah (arachis
hypogaea l.) . Merupakan tanaman
polong -polongan atau legum anggota suku fabaceae yang dibudidayakan, serta menjadi kacang
kacangan kedua terpenting setelah kedelai di indonesia. tanaman yang berasal dari benua
amerika ini tumbuh secara perdu setinggi 30 hingga 50 cm (1hingga 1½ kaki)
dengan daun-daun kecil tersusun majemuk.
Tanaman ini adalah satu di
antara dua jenis tanaman budidaya selain kacang bogor, voandziea
subterranea yang buahnya
mengalami pemasakan di bawah permukaan tanah. Jika buah yang masih muda terkena cahaya,
proses pematangan biji terganggu.
Di
indonesia, ia dikenal pula sebagai kacang una, suuk (sd.), kacang
jebrol, kacang bandung, kacang
tuban, kacang kole, serta kacang
banggala. Dalam perdagangan internasional dikenal sebagai bahasa
inggris: peanut,
groundnut.
Tanaman Kacang tanah bisa dimanfaatkan untuk
makanan ternak, sedang bijinya dimanfaatkan sebagai sumber protein nabati ,
minyak dan lain-lain. Sebagai tanaman budidaya, kacang tanah terutama dipanen bijinya yang kaya protein dan lemak. Biji ini dapat dimakan mentah, direbus
(di dalam polongnya), digoreng, atau disangrai. Di Amerika Serikat, biji kacang tanah
diproses menjadi semacam selai dan merupakan industri pangan yang menguntungkan. Produksi minyak kacang tanah mencapai
sekitar 10% pasaran minyak masak dunia pada tahun 2003 menurut FAO.Usaha-usaha
yang dapat dilakukan untuk memenuhi kebutuhan permintaan pasar yang selalu
meningkat yang mendunia ini terutama di indonesia angka produksi kacang tanah
menempati urutan kedua setelah kedelai .produksi kacang tanah selalu meningkat
dari tahun ketahun ,namun produksi ini belum bisa memenuhi permintaan pasaar
yang meningkat ,oleh sebab itu diperlukan upaya peningkatan produksi .yang
dapat dilakukan adalah ekstensifikasi dan intensifikasi .intensifikasi adalah
peningkatan produksi dengan tanpa memperluas areal panen seperti penggunaan
pupuk ,Varietas unggul ,benih unggul,irigasi,pestisidadan penggunaan zat
pengatur tumbuh(ZPT) .
Pemberian ZPT pada tanaman kacang tanah
bertujuan untuk membuat tanaman lebih produktif dan harus mampu mengeliminasi
hambatan biologis yang ada dalam tanaman itu sendiri. Kacang tanah mempunyai
bunga yang banyak, tapi bunga tersebut banyak yang gugur, dan ginofor yang
menghubungkan polong dengan batang banyak yang pendek sehingga tidak
menghasilkan polong yang bagus. Seandainya keguguran bunga dapat diperkecil dan
ginofor bertambah panjang maka jumlah polong akan bertambah banyak dengan
kualitas yang bagus/ bernas sehingga produksi mungkin meningkat. Keguguran
bunya ini dapat diperkecil dengan pemberian zat pengatur tumbuh (ZPT).
ZPT yang digunakan
adalah gibberellic acid (GA3),namun pengertian Giberelin adalah zat
tumbuh yang sifatnya sama atau menyerupai hormon auksin, tetapi fungsi
giberelin sedikit berbeda dengan auksin. Fungsi giberelin adalah membantu
pembentukan tunas/ embrio, Jika embrio terkena air, embrio menjadi aktif dan
melepaskan hormon giberelin (GA). Hormon ini memacu aleuron untuk membuat
(mensintesis) dan mengeluarkan enzim. Enzim yang dikeluarkan antara lain: enzim
α-amilase, maltase, dan enzim pemecah protein Enzim tersebut berperan memecah
senyawa amilum yang terdapat pada endosperm (cadangan makanan) menjadi senyawa
glukosa. Glukosa merupakan sumber energy pertumbuhan. Apabila giberelin
diberikan pada tumbuhan kerdil, tumbuhan akan tumbuh normal kembali. Produksi
giberalin yang paling besar berada pada akar dan daun muda. Meskipun demikian
pangaruh giberelin hanya pada batang dan daun. Pada batang giberelin bersama
auksin merangsang pemanjangan dan pembelahan sel batang. Giberelin juga
berpengaruh pada perkembangan buah. Namun kinerja giberelin harus dibarengi
dengan control auksin. Salah satu contoh pengaplikasian giberelin adalah pada
buah anggur Thompson yang tumbuh besar dan terpisah jauh antara buah yang lain.
Perkecambahan biji juga dipengaruhi oleh giberelin, karena setelah sebuah biji
mengimbibisi air,giberekin akan dibebaskan dan mengakhiri dormansi biji.
Gardner et al (1991) menyatakan pemberian
GA3 pada tanaman saat berbunga dapat meningkatkan kandungan auksin sehingga
mencegah 2- 014 94 Biologi, Sains, Lingkungan, dan Pembelajarannya_ terjadinya
absisi bunga. Salisbury and Ross (1995) menyatakan pemberian GA3 pada tanaman
anggur saat berbunga dapat memperpanjang tangkai bunga sehingga buah tidak
berdesakan dan mengurangi serangan jamur. Beberapa penelitian yang telah
dilaporkan diantaranya adalah: Yennita dan Toten (2013) menyatakan bahwa
pemberian GA3 pada tanaman cabe dapat mengurangi keguguran bunga dan
meningkatkan kualitas buah. Yennita (2009) menyatakan pemberian GA3 terhadap
kedelai dapat mengurangi keguguran bunga dan meningkatkan produksi pertanaman.
Hermalina Sinay (2011) Pemberian GA3 terhadap tanaman Gandaria dapat
meningkatkan tinggi tanaman. Sedangkan penggunaan GA3 terhadap kacang tanah
saat berbunga belum dilaporkan, untuk itu dilakukanlah penelitian yang berjudul
Pengaruh Gibberellic acid (GA3) terhadap kacang tanah (Arachis hypogea.L) Pada
Fase generatif.
1.2 Tujuan
1.
Mengetahui pengaruh pemberian GA3 untuk
peningkatan jumlah bunga dan jumlah polong pada tanaman kacang tanah
2.
Mengetahui pengaruh pemberian GA3 terhadap
saat muncul bunga dan bobot polong pertanaman
kacang tanah
3.
Mengetahui pengaruh pemberian GA3 pada
kacang tanah yang paling efektif
4.
Mengetahui fungsi GA3 pada tanaman kacang tanah
5.
Mengetahui Klasifikasi dan Morfologi Tanaman kacang tanah
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Klasifikasi dan Morfologi Tanaman kacang tanah (Arachis
hypogaea, L)
Tanaman kacang tanah (Arachis hypogaea, L)
diperkirakan masuk ke Indonesia antara tahun 1521-1529. Penanaman kacang tanah
di Indonesia baru dimulai pada awal abad ke-18. Kacang tanah yang ditanam
adalah varietas tipe menjalar (Wijaya, 2011).
Dalam dunia tumbuhan, tanaman kacang tanah
diklasifikasikan sebagai berikut:
Kingdom
: Plantae
Divisi
: Spermatophyta
Subdivisi
: Angiospermae
Kelas
: Dicotyledonae
Ordo
: Leguminales
Famili
: Papilionaceae
Genus
: Arachis
Spesies
: Arachis hypogaea L.
Menurut Marzuki (2007), akar kacang tanah
serabut dengan batang tidak berkayu dan berbulu halus. Batang kacang tanah ada
yang tumbuh tegak dan menjalar. Kacang tanah berdaun majemuk bersirip genap.
Daunnya terdiri atas empat anak daun dengan tangkai daun agak panjang. Helaian
anak daun dengan tangkai daun agak panjang. Helaian anak daun ini bertugas
mendapatkan cahaya matahari sebanyak-banyaknya. Bunga keluar pada ketiak daun.
Setiap bunga seolah-olah bertangkai panjang berwarna putih. Tangkai ini
sebenarnya bukan tangkai bunga, tetapi tabung kelopak. Mahkota bunga (corolla)
berwarna kuning. Bendera mahkota bunganya bergaris-garis merah pada pangkalnya.
Umur bunganya hanya satu har, mekar di pagi hari dan layu pada sore hari. Bunga
kacang tanah dapat melakukan penyerbukan sendiridan bersifat geotropis positif.
Penyerbukan terjadi sebelum bunganya mekar Kacang tanah berbuah polong. Polongnya
terbentuk setelah terjadi pembuahan. Bakal buah tersebut tumbuh memanjang.
Inilah yang disebut 5 ginofora yang menjadi tangkai polong. Cara pembentukan
polong adalah mulamula ujung ginofora yang runcing mengarah keatas. Setelah
tumbuh ginofora tersebut melengkung ke bawah dan masuk ke dalam tanah. Setelah
menembus tanah, ginofora mulai membentuk polong. Pertumbuhan memanjang ginofora
memanjang terhenti setelah terbentuk polong. Polong-polong kacang tanah berisi
antar 1 sampai dengan 5 biji. Biji kacang tanah berkeping dua dengan kulit ari
berwarna putih, merah atau ungu tergantung varitasnya. Ginofora tidak dapat
membentuk polong jika tanahnya terlalu keras dan kering atau batanya terlalu
tinggi (Adisarwanto, 2003).
2.2 Sejarah Singkat Giberelin
Awal mulanya
giberelin ditemukan oleh eiichi kurowasa, orang jepang, pada tahun 1926. Pada
tahun itu pagerang diponegoro sedang giat-giatnya berperang melawan penjajah
londo. Kurosawa sebenarnya sedang meneliti tentang penyakit aneh pada padi yang
disebut ‘bakane’. Padi yang terserang penyakit ini tumbuh membesar tidak
normal. Batang dan daunnya membesar dan memanjang. Kurosawa berhasil
mengisolasi jamur penyebab penyakit ini yang dinamakan giberrella fujikori.
Ketika jamur ini diinfeksikan ke tanaman yang sehat, tanaman yang sehat
memperlihatkan gejala itu.mengikuti postulat koch yang terkenal itu.
Kurang lebih
satu dasawarsa kemudian penelitian ini dilanjutkan oleh yabuta dan hayashi
tahun 1939. Kedua orang jepang ini melangkah lebih maju dan berhasil
mengisolasi kristal protein yang dihasilkan oleh giberrella fujikori. Kristal
ini bisa menstimulasi pertumbuhan akar kecambah.
Setelah
perang dunia ke dua, pada tahun 1951 stodola dan teman-temannya melanjutkan
penelitian ini dan menemukan ‘giberelin a’ dan ‘giberelin x’. Hasil penelitian
selanjutnya ditemukan varian dari giberelin, yaitu ga1, ga2, dan ga3. Pada saat
yang hampir bersamaan dilakukan penelitian juga di laboratory of the imperial
chemical industries di inggris. Dari penelitian ini juga ditemukan ga3.
Selanjutnya nama gibberellic acid disepakati oleh kelompok peneliti itu dan
populer hingga jaman sekarang.
Saat ini
telah ditemukan tidak kurang dari 126 macam giberelin. Giberelin diberi nama
dengan gan….., diurutkan berdasarkan urutan ditemukannya senyawa giberlin
tersebut. Giberelin yang ditemukan pertama kali adalah ga3.
2.3 Fungsi Fisiologis Giberelin
Fungsi
giberelin pada tanaman sangat banyak dan tergantung pada jenis giberelin yang
ada di dalam tanaman tersebut. Beberapa proses fisiologi yang dirangsang oleh
giberelin antara lain adalah seperti di bawah ini(Davies, 1995; Mauseth, 1991;
Raven, 1992; Salisbury dan Ross, 1992).
1.
Merangsang batang dengan merangsang pembelahan sel dan
perpanjangan.
2.
Merangsang lari / berbunga dalam menanggapi hari
panjang.
3.
Breaks dormansi benih di beberapa tanaman yang
memerlukan stratifikasi atau cahaya untuk menginduksi perkecambahan.
4.
Merangsang produksi enzim (a-amilase) di germinating
butir serealia untuk mobilisasi cadangan benih.
5.
Menginduksi maleness di bunga dioecious (ekspresi
seksual).
6.
Dapat menyebabkan parthenocarpic (tanpa biji)
pengembangan buah.
7.
Dapatkah penundaan penuaan dalam daun dan buah jeruk.
8.
Genetik Dwarsfism
2.3 Ulasan pengaruh gibberellic acid (ga3) terhadap kacang
tanah (arachis hypogea l) pada fase generatif
Dalam jurnal
ini metode yang digunakan yaitu Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan
dan 5 ulangan. Perlakuan tersebut: GA3 (0) ppm, 20 ppm, 40 ppm, 60 ppm dan 80
ppm, sehingga didapatkan 25 pot penelitian.prosedur penelitiannya adalah Prosedur
terdiri atas beberapa langkah: Penyediaan bibit, penyedian media tanam,
penanaman, pemeliharaan, pemberian perlakuan GA3, dan pengamatan. Anallis data
Data hasil penelitian dianalisis dengan ANOVA 1 faktor, jika Fhitung besar dari
F tabel dilanjutkan dengan uji DNMRT pada taraf 5%
1.
Saat muncul bunga dan jumlah bunga
Tabel 1. Rata-rata jumlah saat muncul bunga dan jumlah bunga
pada tanaman kacang tanah dengan berbagai konsentrasiGA3 .
No
|
Perlakuan GA3 (ppm)
|
N
|
Saat muncul bunga (hari setelah tanam)
|
Jumlah bunga (buah)
|
1
|
A(0)
|
5
|
28.0
|
30,1 a
|
2
|
B(20)
|
5
|
28.2
|
35,5 b
|
3
|
C(40)
|
5
|
29.0
|
36,4 b
|
4
|
D(60)
|
5
|
27.7
|
37,3 b
|
5
|
E(80)
|
5
|
28.2
|
35.8 b
|
Ket: Angka-angka yang diikuti oleh huruf kecil yang sama pada
lajur yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata menurut DNMRT pada taraf 5%.
Dari Tabel Rata-rata jumlah saat muncul
bunga dan jumlah bunga pada tanaman kacang tanah dengan berbagai konsentrasiGA3
. dapat dilihat bahwa pemberian GA3 tidak berpengaruh nyata terhadap saat
muncul bunga pada tanaman kacang tanah dikarenakan tanaman berbunga hampir
serentak yaitu hari ke 27- ke 29 setelah tanam .tapi berparuh nyata
meningkatkan jumlah bunga yaitu variabel kontrolnya 30.1 namun variabel
bebasnya lebih banyak berbunga yaitu
35,5-37,3 hal ini dibuktika bahwa perlakuan GA3 berpengaruh
nyata terhadap jumlah bunga pada tanaman kacang tanah. Dimana perlakuan
Aberbeda dengan perlakuan B, C, D dan E.tapi antara perlakuan B, C, D, dan E
tidak berbeda nyata.Pemberian GA3 konsentrasi 20 ppm sampai 80 ppm meningkatkan
jumlah bunga pada tanaman kacang tanah, ini disebabkan GA3 adalah hormon
pembungaan sehingga dapat merangsang tanaman kacang tanah untuk berbunga
sehingga jumlah bunga lebih banyak dengan perlakuan GA3 bila dibanding dengan
tidak diberi GA3. Gardner et al (1991). Chen et al(2014), Madhuvanthi et al
(2014), JeanMichel et al (2013) menyatakan GA3 dalam tanaman berhubungan erat
dengan beberapa bentuk pertumbuhan dan perkembangan seperti meransang
pembentukan bunga dan buah. Namun pemberian GA3 tidak berpengaruh terhadap
jumlah bunga cabe keriting (Yennita dan Toten, 2013), juga tidak berpengaruh
terhadap jumlah bunga tanaman kedelai (Yennita, 2009).
2.
Jumlah polong
dan bobot polong pertanaman
Tabel 2. Rata-rata jumlah polong dan bobot polong per tanaman
kacang tanah dengan berbagai konsentrasi GA3 .
No
|
Perlakuan GA3 (ppm)
|
N
|
Jumlah polong (buah)
|
Bobot polong (gram)
|
1
|
A(0)
|
5
|
9,5 a
|
23,5
|
2
|
B(20)
|
5
|
14,0 b
|
24,0
|
3
|
C(40)
|
5
|
15,3 b
|
23,8
|
4
|
D(60)
|
5
|
14,5 b
|
24,0
|
5
|
E(80)
|
5
|
14,3 b
|
24,5
|
Ket: Angka-angka yang diikuti oleh huruf kecil yang sama pada
lajur yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata menurut DNMRT pada taraf 5%.
Dari tabel Rata-rata jumlah polong dan bobot
polong per tanaman kacang tanah dengan berbagai konsentrasi GA3 .berpengaruh
nyata dikarenakan variabel kontrolnya hanya 9,5 jumlah polong (buah) dan 23,5
bobot polong(gram),namun variable bebasnya jumlah polongnya meningkat hal ini
dikarenakan pemberian GA3 terhadap tanaman kacang tanah berpengaruh nyata
meningkatkan jumlah polong. Dimana perlakuan A berbeda dengan perlakuan B, C, D
dan E. Antara perlakuan B, C, D dan E tidak berbeda antara sesamanya. Ini
disebabkan karena GA3 dapat mengurangi bunga yang gugur sehingga jumlah polong
yang terbentuk meningkat, dan ini didukung oleh hasil penelitian Yennita (2009).
BAB 3
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
1.
Pemberian GA3 berpengaruh nyata meningkatkan jumlah
bunga dan jumlah polong pada tanaman kacang tanah.
2.
Pemberian GA3 tidak berpengaruh nyata terhadap saat
muncul bunga dan bobot polong pertanaman kacang tanah.
3.
Pemberian GA3 konsentrasi 20 ppm pada tanaman kacang
tanah efektif meningkatkan jumlah bunga dan jumlah polong pada tanaman kacang
tanah.menurut jurnal ini,tapi menurut saya yang paling efektif yaitu Pemberian
GA3 konsentrasi 40 ppm pada tanaman kacang tanah untuk menigkatkan jumlah polong dikarenakan
jumlah polong tertinngi yaitu 15,3 bukan pada GA3 konsentrasi 20 ppm hanya 14.0
,dan pada jumlah bunga (buah) yang efektif yaitu Pemberian GA3 konsentrasi 60
ppm Dikarenakan tertinggi 37,3 bukan 35,5 pada konsentrasi 20 ppm. Menurut saya
pemberian GA3 yang efektif yaitu Pemberian GA3 konsentrasi 40-60 ppm
4.
Fungsi GA3 pada kacang meningkatkan
jumlah bunga pada tanaman kacang tanah, ini disebabkan GA3 adalah hormon
pembungaan sehingga dapat merangsang tanaman kacang tanah untuk berbunga sehingga
jumlah bunga lebih banyak dengan perlakuan GA3 bila dibanding dengan tidak
diberi.
5.
akar kacang tanah serabut dengan batang
tidak berkayu dan berbulu halus. Batang kacang tanah ada yang tumbuh tegak dan
menjalar. Kacang tanah berdaun majemuk bersirip genap. Daunnya terdiri atas
empat anak daun dengan tangkai daun agak panjang. Helaian anak daun dengan
tangkai daun agak panjang. Helaian anak daun ini bertugas mendapatkan cahaya
matahari sebanyak-banyaknya. Bunga keluar pada ketiak daun. Setiap bunga
seolah-olah bertangkai panjang berwarna putih. Tangkai ini sebenarnya bukan
tangkai bunga, tetapi tabung kelopak. Mahkota bunga (corolla) berwarna kuning.
Bendera mahkota bunganya bergaris-garis merah pada pangkalnya. Umur bunganya
hanya satu har, mekar di pagi hari dan layu pada sore hari
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Kacang_tanah
http://www.ayoberkebun.com/info/gibberellic-acid-ga3-sejarah-dan-manfaatnya.html
Subscribe to:
Posts (Atom)